EMPAT SIFAT YANG MEMBANGUN SUASANA PERSAHABATAN BY BHANTE KUSALASARANO

             Pada hari ini, kita kembali membahas dhamma yang paling penting buat kita pelajari sehingga dengan memahami dhamma, melalui mendengar & membaca bermanfaat buat kita memabangun hubungan baik, sanak keluarga & pada masyarakat. Dalam kesempatan ini akan kita bahas dengan sesuai tema diatas, kita sebagai manusia ingin hidup damai & bahagia tiada yang ingin perpecahan, namun perbuatan yang dilakukan bukan pada kedamaian & bahagia tapi lebih pada perselisihan, tapi kita bisa lihat juga media informasi lingkungan tempat tinggal hidup dalam selisih / hal pertengkaran, bisa jadi dalam diri kita sendiri baik sahabat keluarga hal ini, disebabkan oleh sifat sifat tidak baik dalam diri kita karena masih ada kebencian keserakahan juga ketidaktahuan, dimanapun kita berada jika kita masih genggam erat hubungan orang tua kakak adik, akan ada hubungan tidak baik.

            Begitu juga dalam masyarakat, ketika masih menggenggam erat maka tidak menutup kemungkinan, selisih paham itu bisa terjadi. Ini juga bukan hanya dalam keluarga juga masyarakat, tapi dalam diri sendiri juga bisa demikianlah penyebab orang hidup dalam selisih jika ego masih kuat tidak mau mengalah, maka selisih paham akan terjadi tapia da juga 4 hal yang membangun persahabatan, dalam hal ini dana tentu kita tahu bersama memberi sesuatu yang kita miliki ini muncul rasa bahagia, rasa senang pada orang yang kita bantu maka dengan demikian, merekapun juga akan bersikap sama pada kita mereka akan bantu kita dalam kesusahan, mereka akan  senang hati membantu kita dalam saat butuh pertolongan dalam dana juga bisa untuk menangkal kebencian, ketika seseorang benci pada kita.

            Dalam diri mereka berfikir, tiada perhatian pada dia dengan berdana itu bisa memudar sehingga bisa hilang persepsi awal, maka suasana persahabatan akan tercipta berdiskusi membicarakan hal yang menyenangkan & halus, ketika berada ditengah masyarakat ada hal yang perlu dibicarakan, dengan ucapan yang baik. Dalam diskusi ini memecahkan sebuah masalah ini akan tercipta diskusi yang baik, sehingga menciptakan rasa damai & bahagia ada keterbukaan berdiskusi dengan sahabat, bisa menjaga rahasia kemudian mereka akan memberikan solusi yang baik karena terbuka pada mereka, mereka juga bersikap sama menerima nasihat dari kita, maka akan saling menerima satu sama lain melakukan hal hal yang berguna bagi orang lain, tentu hal ini sangat baik sekali ketika kita bisa membuat hal hal berguna.

            Tentu akan menciptakan kebahagiaan, jika sebaliknya kita bisa dikucilkan karena merugikan orang lain, maka hendaknya kita bisa melakukan hal bermanfaat. Kalau sudah bisa melakukan hal hal yang baik, bisa diterima dengan baik oleh sahabat & keluarga memiliki ketenangan batin ini amat sangat penting, sangat baik jika dilakukan setiap saat tidak hanya dalam keluarga, ketenangan ini sangat penting jika ada pembicaraan tidak menyenangkan berbicara dengan tidak sesuai yang diharapkan, kalau kita lakukan pengembangan batin kita bisa terima itu terjadi dengan menciptakan ketenangan batin, dengan sering melakukan pengembangan batin, mereka akan bersikap simpati pada kita maka tumbuh kesadaran.

            Ketika mereka bersikap kasar pada kita, mereka berharap kita membalas dengan kebencian maka dalam diri mereka, muncul kesadaran mereka. Menjadi korban pertama kali dalam hal sehari hari, batin & jasmani tidak tenang fisiknya tidak menarik muka memerah jantung berdebar, dengan mereka melihat cara kita menanggapi mereka muncul sifat simpati mereka akan bersikap baik pada kita, inilah pentingnya memiliki sikap ketenangan batin mereka juga dapat sifat baik yang kita tularkan, 4 hal ini dalam syair Anggutara Nikaya ayat 5 dengan praktikan hal ini, suasana persahabatan akan terbangun kehidupan damai tercipta maka tidak akan terjadi perselisihan, memang dijalan mulia berunsur delapan tentang perhatian benar.

            Ini berada dalamurutan ketujuh, memang sammasatti memiliki perhatian yang benar ini menjadi hal yang perlu dipraktikan, bagaimana seseorang dalam perhatian memahami anicca dukkha & anatta, sehingga dapat dengan baik dipahami. Sattipattana ini ada dalam salah satu sutta, ini berhubungan dalam hal meditasi itu ada perhatian pada fisik badan jasmani perasaan pikiran, kalau sattipattana ini juga perhatian yang benar memiliki perhatian yang benar, sattipattana itu ada dalam satu sutta ini praktik dhamma dalam bermeditasi memang saat ini dalam kondisi pandemic, menyebabkan banyak orang yang menjadi korban sekarang orang yang kita kenal, berbincang tiba tiba dapat kabar ada meninggal karena covid.

            Sebagai sahabat yang baik, kita juga tidak hanya temani saat bahagia juga dalam kondisi tidak bahagia, sakit karena virus covid. Meninggal kita sebagai sahabat yang baik boleh bantu mereka, menurut aturan ada orang yang meninggal karena covid alangkah baiknya jangan dating secara langsung, bukan berarti kita tidak ada perhatian kita bisa buat kebajikan berdana atas nama sahabat kita, ada altar buddha puja bakti bisa juga melakukan pelimpahan jasa pada orang yang meninggal, karena tiada hal lain yang bisa kita berikan pada mereka.

            Itu bisa dimanfaatkan dalam berbuat baik, ini hal yang sangat bermanfaat kita dalam praktik dhamma bisa dilakukan setahap demi setahap, ini sangat baik dikembangkan dalam batin kita, merenungkan anicca itu meditasi vippasana. Mereka melakukan perenungan yang intensif dalam sehari hari, bisa merenungkan hal itu setahap demi setahap misalkan mendapat hal tidak baik, dimarahi dicaci maki semua akan berubah kita bisa praktik setahap demi setahap lebih baik juga, bisa merenungkan satu demi satu mengikis noda batin tentu saja bisa kebencian / kemarahan, tidak akan muncul.

            Ada pengertian segala sesuatu bersifat, anicca dukkha & anatta dia tidak akan marah pada kita, jika membalas cacian mereka. Itu muncul penderitaan tanpa aku ini pada dasarnya tiada diri manusia, itu hanya ada nama & rupa terdiri dalam beragam kumpulan kenapa bisa mendengar mereka marah, ada suara melalui udara telinga kita mendengar muncul reaksi negative akan kita balas, jika kita tahu ada anicca dukkha & anatta tiada lagi kemarahan itu ada beragam factor & penyebab, berhubungan meditasi nafas masuk & keluar ini adalah objek meditasi nafas masuk & nafas keluar, bisa dilatih Samantha juga vippasana ini dilatih dalam meditasi & dalam perhatikan nafas masuk juga keluar, kita focus dalam nafas kalau mengembangkan metta, fokuskan dalam metta ini adalah kedua hal yang berbeda memang dalam kondisi ini, kita sulit melakukan sesuatu yang kita harapkan keluarga dimakamkan dalam hal ini, masa pandemic untuk keluarga bisa melakukan pemakaman / kremasi keluarga sangat sulit dilakukan, tentu hal ini bukan sebagai karma buruk ini memang peraturan yang harus kita taati dalam pemerintah, agar tidak terjadi hal buruk.

            Sebisa mungkin berdiskusi dengan baik, memberikan pengertian yang benar supaya bisa menerima kondisi itu, dengan menyamakan / sepakat dengan protocol bukan berarti tidak peduli, tapi aturan yang harus kita patuhi. Bicarakan dengan keluarga dalam hal menerima bukan lagi berdebat, mengapa harus secara protocol itu bukan hal yang bermanfaat dalam berdebat, tapi bagaimana supaya ada pengertian mendoakan supaya bisa lahir dialam bahagia kalau aturannya seperti itu, kita tidak bisa dalam sekarang ini sangat berbahaya dalam keluarga, bukan tidak mencintai tapi dengan berdebat hal itu justru itu kita tidak perhatian pada orang yang meninggal, karena yang mendiang butuhkan bisa bersama sama mendoakan agar terlahir kembali dialam bahagia, maka bisa berdiskusi terlebih dahulu namun jika sudah terjadi, tiada yang bisa dilakukan lagi hal itu tidak akan membawa manfaat  bisa bersama sama mendoakan, agar beliau terlahir dialam bahagia bisa mendoakan / melakukan pelimpahan jasa.

            Kalau menjadi tidak suka, berikan pengertian terima saja meminta maaf walau orang tua marah terhadap kita, namun jangan sampai membalas. Kita terima saja bisa minta maaf dengan bisa menerima, maka nanti orang tua akan bisa menerima apa yang diucapkan penyesalan / berdebat, mendoakan melakukan pattidana memang dalam sebuah persahabatan bisa terjalin dengan baik, bisa berkomunikasi yang baik sering mengucapkan kata kasar maka hal ini tentu menciptakan hubungan yang tidak baik, kalau tidak sesuai bisa ditanyakan dahulu jangan respon dengan cara negative, bisa ditanyakan mengapa berbicara demikian ketika sudah berikan penjelasan, bisa cari solusi mungkin karena sikap & perilaku bisa meminta maaf.

            Tentu berjanji akan tidak diulangi lagi, jika ada pengertian maka bisa ada persahabatan yang baik, ketika melakukan meditasi cinta kasih. Bagaimana cara mengatasi kesedihan segalaa sesuatu terjadi, karena ada sebabnya muncul hal sedih sampai menangis muncul pikiran, pernah melakukan sesuatu yang merugikan orang lain sehingga muncul penyesalan jadi sedih sampai menangis, maka gimana cara untuk tidak muncul kesedihan kalau praktik meditasi cinta kasih, ini justru ada kesedihan penyesalan bisa praktik ini tidak hanya dalam meditasi, ini muncul bisa menemui orang itu bisa meminta maaf adalah bentuk pengembangan cinta kasih, bebas dari kebencian mengharapkan bahagia bisa temui orang yang kita sakiti, gagap ini terjadi dalam spontanitas misalnya gagap dalam komunikasi bisa mengatur diri sedniri, ada reaksi yang sesuai ini perlu latihan praktik dhamma menumbuhkan kesadaran dalam diri kita, semoga semua berbahagia maju dalam dhamma sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer