Q&A BY BHANTE ADHICITTO
Dengan kembangkan meditasi metta, akan bisa lahir dialam brahma tertinggi ketika dunia hancur hanya pada alam maha brahma, kalau yang lebih tinggi. Tidak akan alami kehancurannya, jadi jika ingin mengendalikan panca indra & batin ketika kita mendengar suara baik & buruk, agar tidak terbawa sadari kenapa perlu marah & kesal pada suara itu agar lebih mengerti, tentu latihan ini juga bertahap kalau penglihatan ada banyak objek yang indah juga objek yang tidak enak dipandang, ketika lihat objek apapun perlu kita saddari bagaimana kalau melihat objek yang tidak disenangi, renungkan lagi saat itu.
Pengendalian
kita sudah kendor, jadi menolak mau marah benci tidak suka kita renungkan kenapa
saya perlu marah, apakah objek itu buat kita sakit. Artinya pikiran kita tidak
suka ada rasa tidak sneang, apa akan gigit kan tidak ada artinya ada kelangsungan
pikiran kita sudah berlangsung begitu lama, mata melihat objek akan muncul
memori saya harus marah, kita sadari lagi untuk apa kita marah bukankah tidak
baik akan mengurangi hal baik itu akan bahaya, saya melihat sesuatu anjing tadi
ada 5 kandha tubuh fisik nama rupa banyak sekali unsur, jadi apa yang perlu
kita marah tiada yang perlu kita marah sedangkan kita juga ada panca skandhas,
jadi seimbang dalam melihat tidak langsung seimbang itu yang kita kendalikan
indra mata, tapi indra batin ini lebih halus kalau indra batin ini yang perlu
lebih kita lahir agar berhasil, minimal tidak langsung reaksi saya marah buat
saya marah itu untuk apa akan mengurangi hal bajik, anicca tidak kekal berubah
dukkha tiada eksistensi dengan perenungan itu, untuk kita bisa kendalikan diri
menuju hal positif kembangkan cinta kasih, itu bisa kita latih dalam indra
pikiran.
Perbuatan buruk
yang besar, perlu diketahui ketika perbuatan akan dapat hasilnya ketika objek
yang ingin kita bunuh, baik diri sendiri / orang lain. Itu faktor pembunuhan
buah karma berbuah dalam pikiran, itu belum jadi buah karma kalau sudah lalui
pikiran karma bisa berbuah dpikiran penyesalan marah terhadap diri sendiri,
berfikiran ingin membunuh kenapa ya itu efek menyesal, beberapa hari mendatang
merenung merasa bersalah itu proses karma berbuah jadi tidak lahir dialam
menderita, itu perlu kita waspadai jangan banyak pikiran buruk bisa lakukan tindakan
kejam, kemasukan setan tidak 100% salah / 100% benar stress pikiran kacau
apapun bisa dipukul / dipecahin, kalau emosi bisa langsung dibunuh bisa lalui
pikiran buruk, satu rintangan batin jadi penuh tidak enak berfikir kejam
terhadap orang tua akan berbuah dipikiran, kalau terjadi panen diAvicci sampai
berkurang coba diarahkan pada pikiran yang baik, munculkan pikiran cinta kasih
& welas asih saya & dia bisa merasakan sakit aka nada muncul tidak
tega, ada pengharapan bahagia untuk makhluk lain walau dalam pikiran ada
kebahagiaan, maka kebencian tidak muncul lagi itu karma baik melalui pikiran.
Kata yang
lembut bahagia, membantu orang lain itu bisa dapat berupa tindakan maka kualittas
bisa menjangkau lebih lama, dapat kita renungkan pikiran buruk. 7 tahun bisa
lahir dialam menderita, karena ada pikiran buruk yang lampau itu bisa muncul
dialam derita kembangkan pikiran yang baik, bisa lahir dialam bahagia memang
ada kondisi bisa lahir jadi manusia 10-15 tahun, karma baik & buruk juga
ikut mendorong lahir dialam manusia karma baik lahir sebagai manusia, ada lahir
didunia yang perang lahir manusia yang baik tapi kondisi kurang baik, itu karma
buruk berbuah berbuat bajik bertekad juga tidak lahir seperti itu bisa lahir
dialam dewa yang belajar dhamma, sehingga bisa mencapai pembebasan agar tidak
lahir dikondisi yang sulit.
Sebagai perenungan
yang baik, bagaimana tidak alami hal itu jadi bahan perenungan bisa ada
kualitas perbuatan baik, kita akan tingkatkan kualitas hidup kita. Jadi baik
boleh tidak kita bertekad lahir dialam lebih baik, mencapai pembebasan boleh boleh
saja jangan selalu cemas arahkan dalam perbuatan bajik, jika lahir di10 tahun
kelahiran manusia itu cukup tapi karma buruk, juga dominan keduanya bisa
langsung muncul ada salah satu sutta Samyutta Nikaya awal makhluk itu, tidak dapat
diketahui kalau mau diketahui tidak bisa dijelaskan jadi sutta tertentu, ada 10
sutta yang tidak terjawab apakah terjawab bisa buat bebas / sebaliknya, justru
yang dijelaskan awal hidup sulit kita temukan yang lebih bermanfaat bagaimana
bisa lepas dari penderitaan ini, mau lahir berapa kali lagi tidak akan temukan
jawaban.
Setelah tahu
kita tidak bisa buat apapun yang lebih baik, ikutilah jalan untuk bebas dari
kematian, ini jadi ada motivasi yang jelas. Tubuh kita terbentuk dari kondisi
apa sudah bosan / belum, tapi jika saya bertekad akan berjuang bebas dari
penderitaan terus berjuang seperti Pangeran Siddharta, bisa mencapai
Sammasambuddha saat karma bajik cukup bisa bebas dari hal tadi, ketika ada niat
yang baik dalam persembahan dialtar Sang Buddha memang baik pada pagi hari,
pikiran segar bisa fokus pada objek puja kenapa saya ingin persembahkan bunga
buah, demikianlah kita bisa renungkan sifat kualitas buddha lalu persembahkan buah
dengan kemurahan hati, pikiran yang bebas siang hari tidak apa yang penting
dengan perenungan, kalau dinilai niat persembahan buah bisa diberikan bagi yang
sudah memberi dapat waktu yang pas, kalau dana buah ke altar bisa juga ada
muncul penyesalan buah itu tidak dimakan, tapi diperbaik tidak apa sampai sore
dibawa turun agar bisa dimanfaatkan, jadi kalau membahas hukum karma ini
berlaku dalam 31 alam kehidupan alam dewa bahagia.
Karena hukum
karma yang berbuah, berbuat baik dialam manusia bisa berlaku kalau tidak hanya
dimanusia, tapi ini berlaku di 31 alam kehidupan. Bantu manusia dewa berbuat
bajik karma itu berbuah hal baik, binatang ada berbuat buruk ada juga bisa
bantu orang penyu raksasa orang tenggelam itu berbuat baik, anjing yang bantu
anak itu berbuat baik karma baik berbuah artinya perbuatan baik, akan akibat hal
bajik perbuatan buruk akan hal yang buruk ada orang berbuat baik kecil, tapi
bisa besar ada juga yang penjahat tapi ada kamma bajik yang lampau, tapi
berbuat bajik dapat musuh karma buruk berbuah untuk proses sama tapi besar kecil
/ perbedaan karma berbuah, itu akan dapat yang beragam ada karma baik yang
berbuah jadi walau berbuat bajik, jangan menyerah terus buat hal bajik masih
sehat itu kebajikan yang masih diberikan kesehatan, karma ini berlaku di 31
alam kehidupan sebagai umat untuk objek yang kita puja, minimal kita tahu latar
belakang peringati lahir mencapai kebuddhaan peringatan Sang Buddha
parinibbana, jadi kalau ema kwan iem bisa lihat sejarah dulu setelah puja, ada
sifat bajik yang kita renungkan ketika pattidana persembahkan kebajikan ingat
untuk siapa semoga nilai kebajikan ini, bisa untuk leluhur semoga mereka
mengetahui & menerima meditasi melatih sila, sebagai ajakan kita ajak untuk
bahagia seperti ettavata semoga semua makhluk selalu berbahagia sadhu sadhu
sadhu.
Komentar
Posting Komentar