RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA BY CI SISKA WATI

            Kita semua sangat beruntung kita memiliki tubuh manusia kita semua bisa bertemu ajaran buddha ketemu ajaran buddha mahayana, lamrim ajaran dhammanya silsilahnya langsung dari buddha sakyamuni sendiri. Mempelajari jalan tujuan pencerahan paling dekat dengan kita era buddha sakyamuni kita sudah bertemu ajaran beliau bagian pertama mengagumi sosok keagungan pengarang, kita harus tahu sumbernya dulu salah satu topik dari lamrim ini murni dari buddha sendiri kalau diurai kembali ada 4 bagian besar semua saling berkaitan tidak bisa hilang salah satunya; wadah terbalik, bocor, & kotor, terbalik wadahnya tiada yang masuk, wadah kotor motivasi yang tercemar, mangkuk bocor harusnya direnungkan kembali masih lebih banyak dibelajar tapi boleh direnungkan / dipelajari ulang ulang motivasi dalam mendengarpun segala sesuatu tergantung dari niatnya, mendengarkan dhamma motivasi yang baik motivasi awal, menengah, & agung motivasi awal jadi kehidupan berikutnya lebih baik lagi.

            Memiliki 8 kebebasan & 10 keberuntungan / 8 kualitas matang kalau kita telisik lagi jika sudah baik pun belum bisa dijamin lagi lebih baik bisa jatuh lagi, fenomena alami kita menjadi tua, sakit, & mengalami kematian menumbuhkan penolakan samsara tersebut bukan buat diri sendiri. Semua memiliki penderitaan yang sama dengan kita bisa jatuh ke alam rendah juga mereka semua kita sudah lahir dari masa tanpa awal sudah pasti pernah menolong kita misalnya ada orang yang mengesalkan kita bangkitkan rasa welas asih & menolong, mereka bebas dari samsara buddha sakyamuni pas terakhir keluar dari istana sebisa mungkin motivasi agung itu harus bisa kita capai kita mulai dari awal sebelum buddha sakyamuni pas kelahiran sebelumnya ketemu buddha dipankara lalu sebagai pangeran vessantara terpenuhi lalu lahir sebagai deva setaketu & turun ke dunia.

            Lalu menjadi pangeran siddharta beliau berbicara kelahiran terakhir langsung berjalan karena kebiasaan beliau dari sebelumnya, lahir sudah bisa berjalan kemudia merangkak kalau sudah bisa berjalan berarti beliau sudah lahir dialam tinggi sampai umur 29 tahun beliau melihat 4 pertanda. Beliau pergi meninggalkan istana pertanda dari ketidakkekalan fenomena semuanya tidak kekal pas melihat itu semua, diri kita yang mana tubuhnya, batin, wajah, tulang semua itu tersusun dari komponen komponen itu jadi kita mengalami tidak kekal, kematian usia tua kita bisa lihat berapa yang meninggal orang tua kita seperti apa sekarang, apakah kita sendiri merasakan hal itu kita pada akhirnya menua & akan meninggal tapi kita selalu mendistraksi kita abaikan semua itu, kita di ibaratkan seperti raja suddhodana selalu melindungi penampakan seperti itu.

            Tiada yang sakit, tiada yang meninggal seperti menipu diri kita sendiri kita sebenarnya tau tapi tidak tahu kita selalu disuguhkan bahagia sebenarnya kita bertambah umur akan langsung dekat dengan kematian, kita lagi bosan cari hiburan diluar terus seperti itu kita tidak tau jalan keluarnya. Mencari pengalih perhatian dari fenomena  yang terjadi kita tidak terhindar dari usia tua, sakit, & meninggal kita sama seperti pangeran siddharta banyak hal yang memicu perkelahian, tidak cantik lagi kita anggap anak anak nurut ke kita tapi banyak yang tidak nurut, dunia ini menderita kita bisa melihat indah lalu buruk kita cari diluar, ulang ulang lagi kita bayangkan sudah berapa kali lahir dialam samsara ini siklus terus menerus lagi kita tidak bisa mencoba melepaskan diri, sementara pangeran siddharta langsung terpicu untuk bebas baik buruk orang dilihat dari material.

            Sudah ditarget nilai baik rangking terus anaknya pintar disekolah ternama sukses dapat pekerjaan terbaik, kita tidak tertarik terhadap tahta, harta, wanita jangan belajar dalam lama lama menjadi biksu. Meninggalkan kekayaan orang yang bodoh padahal beliau melihat kebenaran sejati menjalani hal itu terlihat buruk, 4 fenomena itu tidak kekal kita harus tetap memegang 4 ketidakkekalan menurut buddha sakyamuni semua hal tidak kekal sistem nilai nilai tidak ada keyakinan yang buta, semua hal itu tiada di kontrol kita, tiada lagi hal hal yang negatif karena sudah memahami faktor faktor hukum sebab akibat juga tidak hanya wujud kasar / sampai tingkat yang benar benar tiada kita percaya, tiada harapan, yang buta tiada yang kecewa seseorang tidak mencengkram semua merasa tentram jalan keluar usia tua sakit & meninggal bisa dipelajari.

Dari ketidakkekalan ini kematian itu perubahan kematian juga perubahan tidak saat kematian juga, pada saat jalan detikpun akunya sudah berbeda seorang buddhist menerima 4 kebenaran ini tiada kekal. Semua hal tidak ada berdiri sendiri ada 4; segel segel yang menentukan buddhist / tidak, tidak menerima semua hal tiada yang permanen, jika permanen itu bukan buddhist fenomena seperti itu ilusi tapi jika eksis itu bukan buddhist, pangeran siddharta bukan hanya pada kehidupan manusia saja, semua juga mengalami perubahan semua juga bisa pindah / inpermanen tidak mencengkram tiada rasa kurang maka akan hidup sepenuhnya, sudah 2.500 tahun yang lalu tiada satupun imortal tiada teori yang terpatahkan, walau sudah lama sekali pada saat itu penemuan pangeran siddharta dulu tiada seorang pun yang tidak mati tiada yang bisa lewat dari kematian.

Pangeran siddharta tidak butuh imortalitas lagi tiada yang eksis pangeran siddharta mencapai pembebasan setelah pangeran siddharta meninggalkan istana mencapai petapa, channa apa nama sungai ini, sungai anoma khantaka melompati sungai pangeran siddharta turun dari kuda channa & kudanya disuruh pulang. Pangeran siddharta menyerahkan khantaka kepada channa pangeran siddharta pun memotong rambutnya & tidak tumbuh lagi mengucapkan tekad jika gumpalan rambutnya tetap ada diatas aku akan menjadi buddha rambutnya disimpan disurga tavatimsa, alara & uddhaka beliau bertemu guru alara hanya 1 minggu mencapai jhana merenungkan sifat sifat pencapaian ini tidak bisa menghindari untuk lewati ini saja hanya mencapai alam brahma tidak bisa bebas dari samsara beliau tidak tertarik lagi beliau mencapai jhana kembali dalam waktu singkat beliau pergi ke hutan uruvella selama 6 tahun menyiksa diri.

Bebas dari lumpur & sampah beliau meditasi dihutan uruvella tersebut muncullah kelompok 5 orang pertapa semenjak terlahir dari boddhisattva menyiksa diri itu langsung sampai kulit saja, beliau bertekad mencapai pencerahan beliau sempat jatuh pingsan. Tidak perlu makan kembali boddhisattva tidak berpuasa lagi boddhisattva pun semakin kurus lagi tulangnya menjadi ketika duduk dibuang air seni tidak akan keluar, beliau terjatuh warna kulitnya kuning seperti emas tapi diliat seperti hitam bagi orang biasa amat sulit 6 tahun lamanya beliau tidak pernah terpikir untuk pulang ke istana lagi, seorang manusia biasa tidak pernah terpikir ini sangat sulit sekali praktik jalan tengah yang benar acariya bukanlah menuju pencerahan dalam 1 bulan karena ada menyiksa diri 6 tahun ada 1 kehidupan buddha sakyamuni ada salah bicara pada saat dulu jadi harus merasakan itu beliau pergi ke magdha bertemu penjual rumput kushya ada pertanda baik.

Substansi yang untuk membersihkan duduk dibawah pohon bodhi rumput kusha untuk alasnya ia bersumpah tubuh ini dapat membusuk hingga aku menemukan jawaban jika belum mendapatkan jawaban tidak akan bangkit, mara mendengar ini tidak senang. Jadi mara mengirim 5 putri yang cantik untuk merayu pangeran, tapi ketika putri itu muncul jadi tua putri putri ini kembali ke mara kemudian mara melakukan lagi banyak pasukan berbagai senjata melawan dengan kekuatan penuh menjadi hujan bunga ketika mencapai targetnya mara datang ke pangeran siddharta, ia tidak akan menyerah bagaimana kita bisa yakin, bumi adalah saksiku pangeran siddharta mencapai pembebasan & menjadi buddha setelah menyiksa diri selama 6 tahun pangeran siddharta berkata tidak benar ketenangan batin beliau menyadari penyiksaan diri tidak bisa mencapai pembebasan, lalu menerima dana susu dari Sujata.

Pada waktu itu sujata berdoa dibawah pohon banyan doa sujata terkabul jadi dan susu oleh sujata ini juga susu yang diberikan persiapan ini juga luar biasa, dibantu oleh para dewa & brahma sudah menjadi tradisi ke wadah cangkir emas itu dibungkus dengan pakaian bersih mangkuk yang dipersembahkan boddhisattva. Sujata berkata terimalah cangkir emas ini dana untuk mangkuk emas didanakan seperti daun kering padahal berdana emas beliau berjalan ke sungai boddhisattva mandi lalu mengumpulkan 49 butir bubur ghana itu boddhisattva bertekad semoga cangkir emas ini kalau memotong pasti aku akan menjadi buddha mangkuk emasnya melawan arus pas mengucapkan tekad itu, akan tercapai kebuddhaanya beliau menang melawan mara tersebut akhirnya mencapai pencerahan, mara sifat cengkram diri sendiri mara digambarkan seorang pahlawan tidak pernah terkalahkan mara ada didiri kita masing masing, semua kilehsa adalah mara.

Mara ada beragam senjata kesombongan, iri hati beliau mengalahkan mara untuk mencapai pencerahan kita bisa mencapai pencerahan mengalahkan mara ada 4 perumpamaan senar kecapi, 2 ekstrim itu tidaklah benar ibarat senar jika terlalu kencang akan putus sebaliknya tiada suara harus ditengah maka disebutkan jalan tengah mencapai pencerahan ini kebahagiaan buat kita apa pada umumnya berbeda. Setiap orang definisi ada dari materi, makanan, keluarga, nilai baik, dapat hadiah, dll sebenarnya tidak tetap selalu berubah ubah waktu kita kecil main robot robotan bahagia / mobil mobilan bahagia, saat sekolah nonton film kartun kesukaan bahagia, melihat itu semua tidak bahagia, kaya bahagia, tua bisa sehat bahagia, bahagia semua karena semua tiada kekal semua mau bahagia pasti, semua hanya konsep saja makan minum sudah bahagia punya sepatu banyak bahagia.

Antar orang berbeda dari waktu ke waktu saat remaja suka melihat wanita cantik, kekayaan itu selalu berubah bahagia dari lingkungan tergantung dari nilai saling berbagi dari komunitas itu sendiri. Rasa jijik senang dari indikator yang berbeda selera makan berbeda, kita sudah sajikan makanan enak orang korea tidak mau makan bakmi GM orang korea tidak menyukai makanan standar kita dari kelompok standar kita pulpen keren supaya bahagia harus punya seperti itu kultur dari tempat lain lebih keren dari kita baik dari personal mengadopsi cara kebahagiaan dari eksternal.

Kita tidak pernah menyadari bahwa selalu tidak pas kalau kita tidak mampu adaptasi kita merasa menderita, manusia mengejar kebahagiaan dengan hobi kita laptop yang memudahkan kita kerja semua ini pun menjadi masalah baru kita naik lift selalu punya hp ditangan kita jatuh ke air pasti akan sedih lagi. Sumber penderitaan berbuat kita mencari sesuatu yang baik, dari hal hal buruk tapi kita tidak eliminasi penderitaan dari akarnya harus dipotong dari akarnya, biar tidak tumbuh lagi pangeran siddharta memotong samsara ini tapi ia merenungkan penderitaan emosi kita sendiri yang menyebabkan kita menderita itu emosi muncul dari rasa egois.

Mencengkram adanya aku emosi bukan bagian inheren dari kita emosi bisa kita lepas dari diri kita emosi ini muncul karena ada sebab & kondisi yang bersamaan kita tidak akan emosi, seseorang mengabaikan kita jika belum belajar emosi muncul. Solusinya kesadaran untuk kita tahu belajar terhindar dari emosi, jika kita identifikasi asalnya akarnya dari kesalahpahaman sebuah obor diputar pada kecepatan tertentu ilusi optik, karena saking cepatnya diputar seperti delusi tubuh kita utuh berharap memiliki perut rata, tangan indah untuk kebugaran orang dewasa melihat itu ilusi tersusun dari tangan yang memegang obor.

Tubuh kita sesuatu yang tersusun kalau kita lihat seperti anak kecil buddha sudah memahami itu ilusi, kita melihat anak kecil seperti itu beliau melihat kita pemahaman & welas asih dibatin beliau bisa juga seperti sifat kekanak kanakan. Biasanya nelpon kita setiap pagi pasangan kita tiap hari ini kok tidak itu seperti anak anak emosi muncul dari sifat mencengkram diri, sifat kita itu melihat ini adalah aku yang sebenarnya buddha sakyamuni sudah melihat diri ini ilusi seperti orang yang memaikan obor itu ada elemen yang kita pikir sebagai kita aku ada dimana, aku ada ditubuh, apakah aku ada dibatin, persepsim kesadaran . dimana kalau dicari tidak akan menemukan aku dimana, kejahatan pun dari ketidaktahuan tidak memiliki pengetahuan yang tidak komplit, underestimated / dibawah estimasi dikatakn disini sejarah terbesar manusia diri ini tidak eksis mencengkram.

Itu adlaah penolakan tapi menghancurkanpun sangat sulit pandangan salah dari masa tidak bermula sangat sulit sekali, memandang aku dari waktu tanpa awal itu kebiasaan yang mendarah daging emosi iri hati, dendam, marah, tidak semua emosi penderitaan cinta senang damai ada emosi negatif. Menderita emosi positif menyenangkan tidak muncul secara independen tidak bisa diprediksi objek / subjek yang dicintai, aktor luar ini yang tidak terprediksi ini menjadi sumber ketidakbahagiaan kita harus lebih memahami bahasa tibet seseorang bisa mengontrol semua akan bahagia tapi dari luar kita jadi tidak bahagia, defini bahagia itu kita yang mengontrol sendiri kebebasan kita rasa cinta tergantung dari luar minum vitamin menjadi kuat tidak bisa mengendalikan dunia ini.

Kita bisa memahami aku yang sejati itu salah tidak bisa membangkitkan emoi dengan menyadari kesalahpahaman terhadap diri sendiri, sebenarnya fenomena salah kerugian dari emosi itu mulai kembangkan kesadaran sumber dari ketakutan adalah ketidaktahuan seperti minum teh rasa manis. Sementara itu akan manisnya tidak pas jadi bisa seperti buddha sakyamuni, tidak bisa akan bisa merasakan hal yang negatif manapun bisa dikalahkan, semua senjata menjadi bunga sepantasnya diri kita pun harus bisa mengalahkan itu semua, jadi kita bisa membuat diri kita mencapai pembebasan sejati & tiada aku yang kekal, karena hanya konsep pikiran kita saja jadi kita selalu memercayai semua itu adalah proses demi mencapai diri kita bahagia untuk menjadi buddha penolong semua makhluk.

Jadi diri kita pun bisa mencapai kebebasan / tiada lagi keakuan jadi diri kitapun semmua bisa mencapai buddha untuk membebaskan semua makhluk, untuk itu kita semua harus bisa menjalankan ajaran & mempraktikan serta merenungkan ajaran itu untuk dmei membuat kita menjadi buddha. Demi menolong semua makhluk serta kita mengumpulkan parami kebajikan, itu semua disemua kehidupan buddha pun bisa menjadi buddha itu harus mengumpulkan itu semua & bertemu buddha sebelumnya untuk mencapai pembebasan diri kita & semua makhluk mencapai pembebasan diri kita & semua makhluk akhirnya & kita harus ingat bahwa tubuh ini tidak kekal & tiada aku yang sejati jadi harus lebih dipraktikan.

Komentar

Postingan Populer