PUASA ALA ANAK BUDDHIST BY BHANTE SILA


Buddha memberikan beberapa peranan penting perumah tangga juga ada puasa pengendalian, penahan diri puasa ini terhadap kehidupan. Upposattha yang memiliki arti sebagai hari 8 praktik moralitas pemahaman upposattha puasa pantang, hindarkan pengendalian menjaga hari dalam pengendalian mengendalikan kesenangan indria 8 latihan moralitas hari upposattha, hari bajik untuk umat buddha berbeda pada hari biasa 8 moralitas menghindari pembunuhan, menghindari pencurian, menghindari perbuatan asusila, tidak menggunakan hiasan / wewangian, menghindari tempat tidur yang tinggi, hari upposattha paruh bulan harinya, rata rata 30 hari maka hari ke 15 purnama hari ke 15 upposattha, upposattha biasa dalam beberapa cara ada 2x bulan awal pertama 1 / 15 dalam 1 bulan lalu 4x 1,8,15,23 bisa juga 6x 5, 8, 15 itu 2x 5, 8, 15 praktik upposattha biasa.
            Upposattha sebelum & sesudah kalau 1 bulan 6x sebelum harinya & sesudah harinya dalam paruh bulan upposattha, tambahan secara terus menerus upposattha tambahan, secara terus menerus upposattha harian. Pada waisak / masa vassa selama 3 bulan / 1 bulan dibumi ini tiap purnama terjadi ketidakseimbangan unsur menimbulkan gejolak, kekotoran batin kehendak batin menghindari kejahatan melalui 2 pintu karma menghindari kejahatan, harus mengulang kembali 8 moralitas tolong pahami bahasa pali itu tapi pakai bahasa indonesia juga tidak masalah, dipraktikan sehari semalam aktivitas sosial / menari tidak dipraktikan dalam puasa itu ada 3 jenis boleh dipraktikan dalam sehari, dalam 1 bulan boleh pilih hari mana saja apa manfaat yang didapatkan bagaimana cara praktik jika kita tuntut bekerja harus dengan kosmetik / perhiasaan bagaimana hal ini? Tanpa harus melepasnya jadi hanya 6 saja jadi kita jika ingin harus enak diliat, jadi hanya jalankan 6 sila saja.
            Diijinkan untuk 6 sila bagi kita sekarang ini hanya melewatkan 2 saja jadi hanya 6 sila yang dipraktikan hanya jaga 2 pintu karma jaga batin kita dengan praktik kasih sayang & cinta kasih / melakukan perenungan buddhanussati, dhammanussati, sanghanusssati mengalami kematian / merenungkan moralitas. Itu cara puasa bagi umat buddha, ada 5 manfaat dicintai oleh banyak makhluk, nama baik, rasa percaya diri yang tenang lalu lahir dialam bahagia, Y.M Ananthapindika adalah orang yang kaya raya dijaman sang buddha anathapindika memberikan madu tidak mau menerima meninggalnya karena kebajikannya sudah bisa terlahir dialam bahagia, perlu dipahami karena penting pada hari itu jadi kita bisa terlahir dialam surga, karena praktik upposattha puasa pada hari hari tertentu.
            Vege itu hanya ada ditaiwan tidak sengaja membunuh memunculkan penyesalan & pemaafan serta dedikasi lebih berhati hati lagi, lalu dedikasi juga ambil kembali 5 moralitas dedikasi juga untuk makhluk yang telah membunuh tadi dalam hal makanan, tekadkan kembali untuk mempraktikan upposattha lagi. Mengingatkan batin pada moralitas renungkan 8 moralitas, mengulang berkali kali perenungan tetap moralitas mengulang kembali moralitas hal yang terus diingat oleh batin ketika kita dalam upposattha, bisa praktikan divihara supaya lebih pas karena tidak mengganggu, mendengarkan musik tidak masalah yang penting tidak terbawa dalam joget, membawa ketenangan indria tidak boleh saking senangnya terbuai tetap tidak boleh tapi jika mendengar saja tidak masalah, wewangian yang dimaksud oleh kesenangan tapi untuk kesehatan tubuh tiada masalah.
            Kenikmatan & kesenangan wewangian untuk tubuh mandi, untuk kemelekatan wangi sabun itu salah karena melanggar sila. Kalau indria tidak terpengaruh jadi intinya batin ketika itu tiada pelanggaran dalam moralitas, tubuh, & ucapan serta indria kita batin yang galau tiada pelanggaran dalam moralitas galau saja tidak apa apa, menjaga 2 pintu karma & 6 indria kita, mengembangkan batin dalam upposattha sila moralitas mengulang terus dalam batin kita sebagai batin kita lafalkan bahasa indonesia pengembangan batin dalam upposattha perenungan pada tubuh, terhadap nafas batin lebih kesadaran bentuk pikiran kesadaran 4 dari 5 skandha itu berkaitan dengan indria, 6 indria batin 1 pikiran itu sendiri moralitas menjaga 2 pintu karma berbicara tentang indria tidak termasuk dalam pelanggaran moralitas ketika ada kata kasar, fitnah, berbicara tidak berguna, ucapan memecah belah itu juga ada pelanggaran.
            Tapi jika tidak muncul itu tiada pelanggaran, aroma essensial tidak masalah jika ada fungsi khusus jadi indra penciuman melekat terhadap kesenangan itu tidak boleh. Meditasi tanpa aroma terapi tidak bisa ini melanggar jika melekat terhadap wewangian kalau tidak tergantung tidak masalah, moralitas bukan diminta tapi kerendahan batin terhadap 2 pintu karma persoalan itu sudah pada bhikkhu itu perlindungan dari 8 moralitas sudah cukup baik, 2 pintu karma tubuh & mulut kita menjaga tekad dalam hati jika tidak ada bhikkhu / sangha didepan altar buddha tidak selalu ambil tekad 8 sila tidak apa apa ada kebahagiaan tidak yakin jika tidak didepan altar tapi jika tidak ada tiada masalah bukan sarana diluar diri kita, visudhi uppasaka uppasika 8 sila ini jika ada pelanggaran sama saja ada konsekuensinya dilakukan tidak sengaja timbul rasa tiada kebahagiaan supaya karmanya tidak berlipat ganda dengan cepat.
            Tau & memahami cara kita untuk memurnikan saja visudhi yang berkali kali visudhi jika mengambil sila besar akan ada konsekuensi, berat ketika seorang cukup & meyakinkan kepada sang buddha apa itu perlindungan yang manfaatnya apa sikap awal keyakinan tau tentang hal itu bahaya mana kalau aku naik mobil laku, tidak pakai seatbelt. Itu gimana jika celaka mungkin ada luka bahaya mana memakai seatbelt apa tidak pakai seatbelt lebih baik memakai seatbelt, selalu menjaga untuk tidak menerobos lampu merah juga bahaya jadi kita tetap untuk melakukan perlindungan & pancasila jika melanggar itu konsekuensi berat sama saja baik sudah mengambil sila & berlindung kita memahami supaya jauh dari bahaya melindungi diri kita dari bahaya perlindungan itu diambil dari keyakinan & pengetahuan tentang perlindungan buddha, dhamma & sangha butuh sarana untuk lindungan.
            Kita ketika keyakinan terhadap sang triratna tidak cukup paham jika tidak mengambil ini permurnian mengambil tekad lagi, apa hal bajik yang perlu dihimpunan & hal tidak bajik untuk menghindari melakukan kurban ada alasan historis pemahaman kurban. Tidak selalu memotong makhluk hidup memahami kurban secara historis tapi keyakinan mereka jadi ada konsekuensi, sendiri pembunuhan apapun tidak disarankan dengan landasan / pembenaran apapun tidak dibenarkan ada historis & filosofisnya juga keyakinan itu ketenangan kebahagiaan & kemajuan itu dari keyakinan keyakinan ini dari pengetahuan pengetahuan dari belajar keyakinan akan tumbuh sukses dari pengetahuan jadi ada semua yang saling berkaitan jadi semuanya dengan keyakinan itu bisa menjadi bahagia.

Komentar

Postingan Populer