DHAMMA SEBAGAI DASAR KEBERSAMAAN BY BHANTE MAHA DHAMMAJATOTHERA
Kita tidak bisa menggunakan / menjalankan puja bakti seperti biasa, namun ini tidak mengurangi keyakinan kita dalam mendengarkan ajaran, masyarakat kita ini terdiri dari beragam komponen / kemajemukan, masyarakat bukan masyarakat luas. Tapi juga dari keluarga sampai negara kelompok dari masyarakat tidak bisa sama, pasti ada perbedaan paling kecil keluarga bisa memahami / mengerti, perbedaan tujuan dari keluarga / bermasyarakat itu bisa tercapai, tidak terlepas dari mendengarkan dhamma bahwa mendengar dhamma untuk orang yang bermasalah / usia lanjut, sesungguhnya mendengarkan dhamma ini ada 3 manfaat, jadi manfaat pada saat ini manfaat kehidupan mendatang manfaat yang tertinggi, manfaat pada saat ini kita mengetahui hal hal apa yang semestinya kita lakukan / hindari jika tidak mendengar sebelumnya, belum tentu bisa jadi bijaksana dalam mendengar berkali kali, bisa menumbuhkan kebijaksanaan dari mendengar melakukan perenungan pemikiran untuk meyakini, apa yang kita lakukan pengembangan batin ini adalah cara untuk memperoleh kebijaksanaan.
Yang ketiga pengembangan batin yang dilakukan dengan meditasi duduk / jalan, tapi baca paritta dengan konsentrasi / sungguh sungguh, cukup menghafal syair namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa, itu meditasi. Juga sebelum kerja / buka toko itu pengembangan batin juga, bisa mengajari / pengulangan namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa, itu bisa membuat perbuatan / pandangan benar bisa memberikan manfaat yang tertinggi, nibbana perbuatan baik bhante Sivali ingin persembahkan madu dengan tangan sendiri, beliau lahir dialam yang baik jadi tercapai manfaat yang tertinggi kita tidak perlu memiliki tujuan yang tergolong duniawi, jadi kalau tertinggi yang biasa & menengah pun tercapai apa yang diharapkan oleh perumah tangga, jika perumah tangga ingin mencapai / belum masih bisa ada praktik lain, karena masing masing orang berbeda dalam patipati / praktik dhamma perumah tangga hidup dalam kelompok.
Masyarakat keluarga vihara, bagaimana kita bisa mewujudkan itu seperti sekarang bukan kumpul dari satu keluarga, tapi banyak orang kita. Datang ke sini bersatu dalam perbuatan semua duduk dengan rapih, itu satu contoh / keluarga perbuatan jasmani kalau ada perbedaan tidak membuat sebab untuk tidak tercapai, perbuatan sama seperti sekarang kita mendengarkan dhamma yang semuanya duduk, jika sebaliknya pasti puja bakti tidak sesuai sebagai fisik perbuatan jasmani, kebersamaan yang dilakukan ucapan cinta kasih jadi pada saat puja bakti, tapi sudah baca paritta semua sama kalau ada yang berbeda pasti tiada yang seragam, jadi datang dalam puja bakti ada kebersamaan dalam ucapan dalam keluarga juga pun baik, jika semua saling paham metta mano kamma perbuatan yang dilakukan dari pikiran yang dilandasi cinta kasih, jika puja bakti tidak baik tentu tidak bisa mencapai pikiran yang sama akan terlihat dari perbuatan / ucapan yang dilakukan, pikiran ibarat air bersih dalam kolam jika dikasih pewarna hijau yang dikeluarkan hijau pikiran cinta kasih yang didasari cinta kasih membagi pikiran yang didapat, berdana hanya materi misalnya di perusahaan / di vihara ada orang baru beritahu tata cara ini juga berdana bukan materi ada kalanya ucapan perbuatan yang tidak sesuai dengan kita.
Muncul rasa marah, itu juga ada dana pemaafan kita tidak bisa hidup tanpa orang lain ada hal hal yang tidak sesuai dengan harapan kita, kalau pemaafan juga tiada. Konflik untuk saling maaf perlu materi itu tidak perlu, jadi kalau kita sering ke sini kita bisa bantu juga kita sebagai umat buddha yang datang ke sini, jadi itu bisa membuat berdana +- 1 bulan lagi tahun baru banyak orang, ketika jelang tahun baru datang ke tempat / peramal yang bisa beritahu peruntungan tahun depan, ciong itu harus dikias dengan berdana mau berdana datang ke vihara, saya mau berdana itu jadi untuk dikias sudah tahu berdana perbuatan yang baik, padahal kalau sudah yakin pada hukum sebab akibat berbuat baik atas suruhan orang lain / baik oleh diri sendiri, ini dilakukan untuk tahun baru mau berbuat baik itu lebih baik muncul niat dari diri kita sendiri, memberi apa yang kita miliki jika dengan materi tidak bisa menuntun materi pemaafan juga baik, memiliki kesamaan pelaksanaan sila jadi lahir dialam manusia sila jadi manusia tidak mudah, kalau tidak menjaga sila dengan baik suka melanggar.
Pancasila pertama kita lahir dialam manusia pendek umur / panjang umur, sakit sakitan ini akibat melanggar sila, salah satu sebab manusia menjaga sila. Dalam satu keluarga memegang pandangan sila, itu akan harmonis jika satu pegang sila satu tidak itu tiada kebersamaan, memiliki kesamaan memegang pandangan benar bagaimana ada muncul masalah, bagaimana mencapai satu persepsi baik dalam keluarga / organisasi bisa jadi konflik dalam kelompok, karena pendidikan tidak sama jadi harus bagaimana meyakini hukum karma, jadi semua bisa sama yang datang menjadi bhikkhu bukan dari sekeluarga / pendidikan itu rasa ego / sombong muncul, jadi jika ada keseimbangan itu jika ada perbedaan karakter, ibarat air dari sungai A-Z tapi semua ke laut jadi sama jadi satu contoh keluarga A menjadi bhikkhu ada 6 pangeran menjadi bhikkhu, upali menjadi bhikkhu juga jadi kalau kita bhikkhu dulu pasti, jadi lebih rendah.
Jadi yang udah menjadi bhikkhu tertua, keluarga Sakya itu mengikis ego dulu jadi Upali menjadi bhikkhu
dulu, untuk mengikis ego ini. Jangan sampai pandangan ini berbeda jadi
memiliki keyakinan pada hukum karma yang sama, maka keluarga yang
pendidikan berbeda / perusahaan itu bisa bersatu, karena memiliki
keyakinan tidak bisa merendahkan orang lain, semua menjadi bhikkhu pun bisa ini ditetapkan oleh Sang Buddha 2.500 tahun yang lalu pada masa awal, tidak masalah pertama mencapai arahat / 16 tahun bisa mencapai baru ada penurunan, ada vinnaya / patimokha ada 227 sila selain patimokha ada tata cara / perilaku yang indah, jadi sebelumnya tidak ada tapi sekarang ada jadi semua memilki
kesamaan untuk tujuan yang sama, jadi keyakinan pada hukum karma kalau
berbeda pasti tidak bertemu dititik itu, jadi semua harus memiliki satu
pandangan yang benar terhadap hukum karma.
Komentar
Posting Komentar