KITA ADALAH APA YANG KITA LAKUKAN BY BHANTE ATTHADHIRO THERA
Kita masih dimasa pandemi covid-19, tetap jaga kesehatan jangan lupa pakai masker bawa hand sanitazer, kesehatan adalah kekayaan yang berharga. Memiliki kesempatan mendengarkan dhamma dari April- sekarang, eranya berbeda seluruh dunia hampir terkena dampak covid-19, dampak luar biasa tapi guru agung memberi dorongan kehilangan terbesar adalah kehilangan kebijaksanaan, kita masih memiliki kesempatan belajar kita banyak memiliki kesempatan belajar, dalam hidup mudah & susah pasti kita lewati masa kanak kanak mudah, kalau anak anak mudah kalau udah seperti sekarang kita harus berusaha patut diupayakan lebih bijaksana, tidak hanya seperti kemarin saja dulu berbeda dengan sekarang bagaimana dimasa sekarang bisa lewat, kita harus lebih mensyukuri hidup ini sebelum keluar dari dhammasalla ada cermin, kalau kita menderita lihat ke cermin itu siapa yang membuat kita menderita / bahagia, lihat ke cermin itu lihat wajah siapa itu diri sendiri orang diluar hanya titipan.
Informasi pintu indria kita ketemu kontak, lalu salah sendiri kontaknya tidak dilepaskan kehidupan kita tidak lepas dari perubahan, jangan sampai lupa untuk bangkit segala yang berlalu, itu hanya bagian kehidupan kita. Jadi kita hanya memiliki masa sekarang & masa depan semua orang memiliki masa lalu, sekarang berbuat itu untuk masa depan orang yang paling menderita, tidak tahu apa yang kita kerjakan diri sendiri adalah pelindung diri sendiri, siapa yang bisa melindungi kita jadi harus dievaluasi ini yang harus direnungkan dhammapada syair 160, kita ini adalah pelindung bagi diri kita sendiri mau tahu siapa kita lihatlah apa yang kita lakukan, kalau marah marah sebagai pemarah rendah hati pasti dikenal rendah hati, apa yang kita lakukan ada 3 hal apa yang kita lakukan.
Apa yang kita ucapkan, apa yang kita dapatkan setiap orang memiliki karma masing masing, ucapan & tindakan seperti aap kalau tiada perhatian / tiada nilai luhur. Pasti tidak bermanfaat apa yang kita lakukan, itulah yang kita warisi kemarin new normal sekarang new normal lagi, ketika seorang berbicara & tindakan baik pasti bayang bayang mengikuti yang perlu ditata, apa yang dipikirkan kita tidak semua orang mencintai kita tidak mungkin setiap orang diluar kendali kita, hilang rasa tenang apa yang kita pikir rasa gelisah takut pasti ucapan itu berbuah, kalau tidak sadari pasti ketemu hal negatif dimana ada perbuatan akan muncul hasil karma, tiada niat tiada muncul kenapa terjadi karma ada niat vipakka kurang baik, itu ada niat bersama kilesha / Lobha Dosha Moha kadang cetana kita baik kadang tidak baik, ketika cetana buruk muncul rasa tidak senang tapi mendapatkan hasil yang baik & damai tenang, saat kita ingin bahagia ketemu kesulitan beruntung & bersyukur.
Sungguh susah hidup menjadi manusia masalah & senang sedih, muncul tenggelam lenyap, itu fenomena kehidupan supaya kita senang itu perlu ditata. Keyakinan pada hukum perbuatan, karena tidak mungkin tiba tiba pagi pagi bangun tidur ada suasana hati tidak nyaman semoga saya dapat yang baik, bangun pagi pagi jangan buru buru buat motvasi yang baik, karena apa yang kita hendaki itu sebagai pendorong perbuatan itu dimulai dari kehendak, kalau mengalir saja itu yang mengalir saja itu sebagai pegangan sekarang sudah belajar moralitas baik, tutur kata baik pikiran tenang bahagia pasti ikuti kalau sebaliknya apa bahagia, itu letak derita & bahagia tiada yang bisa lepas sebagai umat buddha harus memiliki keyakinan hukum perbuatan, jadi perbuatan tidak hanya yang terlihat / kelihatan itu dipermukaan, tapi dalam hati tiada yang tahu tapi yang tahu hanya diri kita masing masing ada perbuatan yang menurut fungsi, perbuatan kita berfungsi.
Menghasilkan ada yang kurang itu perlu menanam, Majjhima Nikaya ada jawabannya apa yang kita terima itu dulu yang kita kurang baik, lakukan kalau belum ada masih sulit itukan masa lalu, sekarang kesempatan bagi kita. Kondisikan masa sekarang jangan pernah berhenti belajar, yang utama jadi belajar belajar & belajar perumah tangga harus belajar secara variatif, sebagai perumah tangga kita ketemu kesulitan jangan pernah henti belajar kalau belajar, jadi belajar sama yang tahu jadi ada jawaban yang pas kalau sama yang tidak tahu, jadi ada tanggal nikah kurang baik / hadap rumah salah kalau aa kesulitan tanya yang tahu perbuatan kita berfungsi menghasilkan, kalau belum paham harus bertanya tidak semua diketahui, jadi tanya sama yang tahu makin aman.
Dari pertanyaan itu, memiliki kecerdasan kalau diam itu bahaya mestinya dia pintar malah tidak pintar, kenapa bisa kaya tidak pelit. Kenapa rupawan memiliki kesabaran senang orang berhasil punya banyak kawan, itu karena ucapan yang baik namaskara ke buddha pasti dihormati, angkuh pelit bahaya kalau hal yang tidak baik kehidupan sekarang buat kondisi memberi meski sedikit, harus bahagia saat memberi bahagia memiliki hasil yang bisa dinikmati, mungkin berdana tapi tidak menikmati itu mungkin setelah memberi jadi menyesal seperti datang ke vihara, jangan menyesal apa yang kita itu berikan pasti kita dapat sifat duniawi, perumah tangga kekayaan umur panjang sehat tapi hal sekarang itu praktikan jangan sampai dominan, Lobha Dosha & Moha mudah benci itu bisa neraka jangan sampai dikuasai.
Kilesha serakah akan membawa ke alam samsara, apa yang kita lakukan berulang ulang ketika mau meninggal, itu ada gambaran tentang perbuatan. Ada kurang bisa sabar hal yang bingung, nafas masuk keyakinan memang ada keyakinan pada hukum karma kalau ada yang kurang harus dikondisikan, fungsi perbuatan kedua mendukung dari janaka setelah lahir baik buatlah karma baik, buat pendukung berdana jalankan sila jangan lupa berbuat kebajikan kalau tiada kebajikan mana bisa, saat orang baik itu lakukan lagi nanti dapat yang baik perbuatan itu apa yang kita pikirkan, ucapkan, & yang kita jalani kenapa yang jahat tetap jahat, itu ada perbuatan yang mendukung yang sudah pintar selalu baca buku.
Kenapa selalu mendukung itu, pasti ada kalau kehidupan semua sulit perlu dukungan itu dukungan kebaikan, kenapa setiap bertemu sulit keluar dari samsara. Tidak mudah kebajikan memang iya, tapi kita butuh pembebasan seseorang menikmati itu ada bibit semuanya & pendukung, jalankan sila dana itu bisa menekan bibit yang tidak baik khotbah tentang garam, supaya rasa asin berkurang itu diberi air tawar kita dibenci orang mengembangkan metta, ikut bahagia itu bisa menekan setelah mengerti bisa dicintai baik manusia / bukan manusia, dewa juga menyukai semua disukai berusaha kembangkan cinta kasih kehendak yang baik, kalau curiga itu keyakinan & hasil curiga kalau penuh buruk itu bisa menderita tekan dengan kebaikan.
Fungsi karma untuk memotong, selain mendukung itu bisa memotong juga itu bisa menurun, memang seperti itu seperti bhante Devadatta memiliki banyak kebaikan. Lalu memecah belah sangha kebaikan terpotong, lahir yang tidak menguntungkan hati hati ada 4 jenis pembawa kemerosotan; judi, miras, main wanita, kelayapan ke tempat yang tidak baik seperti kumpulan kertas terbakar lenyap, hati hati di medsos & ucapan kita jadi harus mikir dulu baru tulis, umat buddha menderita bhante juga menderita bukan hanya anda tapi bhante juga ada fungsi tindakan yang memotong, hidup berumah tangga hati hati pasangan & anak anak itu harus melindungi semua, ada fungsi memotong dia memiliki semua dimana ada hiburan selalu ada, kalau tiada hati hati sudah keluar miras main wanita.
Tiada hal yang cukup, semua harus hati hati bukan smartphone saja tapi orangnya juga smart,
itu bisa memotong kalau mau diri kita baik. Liat pikiran ucapan
perbuatan berapa banyak perbuatan pikiran ucapan buruk, itulah cermin
yang harus kita lakukan tuntun diri kita yang baik, sudah mau desember
waktu yang cepat jangan berhenti berbuat baik jangan malas belajar,
kalau malas belajar tiada pengharapan kalau bodoh tiada kebajikan karena
kekurangan harus belajar terus, karena belajar tidak kesulitan jadi
harus lebih banyak belajar semoga bisa lebih mengerti & semoga anda berbahagia, semoga tenaga kesehatan baik baik & semoga semua bahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar