DOKTER BY BHIKKHU RATNADHAMMIKKO
Penyakit tidak hanya karma, tapi ada juga kurang angin, perubahan cuaca, perawatan yang tidak sesuai makanan yang kurang tepat, kurang tidur, kurang olahraga / serangan mendadak ada yang menyerang, kita bisa luka / sakit. Kecelakaan itu sebab mendadak ada sebab sebab orang bisa sakit, bukan hanya karma buruk supaya sembuh dari penyakit butuh dokter tugasnya menyembuhkan yang sakit, ada 5 macam kualitas yang mulia bagi dokter dokter disetarakan dengan guru bisa sembuh, itu berjasa bagi masyarakat luas tapi ada beberapa hal yang dimiliki seorang dokter ada 5 kualitas dokter, seorang dokter ada 5 kualitas dokter seorang dokter harus mampu bedakan obat obatan, memilih obat yang sesuai makanya belajarnya lama, karena ada beragam macam obat banyak sekali yang perlu dipelajari membuat dokter kuliah lama, mempelajari berbagai macam obat, beragam penyakit & belajar supaya sembuh makanya sulit ada dizaman sang buddha ada dokter namanya Jivaka beliau belajar di Takasila, ada difinal test suruh mencari tumbuhan yang tidak bisa dijadikan obat semua tanaman bisa dijadikan obat, berhasil juga menyembuhkan raja bimbisara & tabib kepercayaan buddha sudah tahu obatnya, tapi juga sakit yang harus sesuai dengan obatnya.
Jangan salah memberi makan obat, pengetahuan resep itu penting mampu memberikan obat yang tepat, seorang dokter yang baik merawat / menjaga pasien. Pikiran penuh cinta kasih jangan sampai pilih kasih, ada banyak sekali dokter yang memahami skill seperti ini ada banyak dokter yang gratis, melayani penuh cinta kasih tidak pilih kasih bahkan raja bimbisara sembuh pun memberikan hadiah itu juga beliau menolak, ada juga pengobatan gratis semuanya gratis, perawat zaman dulu sama dengan perawat bahkan orang biasa yang sering merawat orang sakit / menjaga bisa disebut melayani orang sakit, dalam dhamma tiada rasa jijik, tahan beragam macam yang menjijikan itu kalau tidak bahaya mampu memberikan semangat setiap waktu bagi pasien mampu memiliki komunikasi yang baik, kasih semangat / motivasi supaya bisa pulih hubungan dengan kondisi batin, juga kondisi batin supaya tenang itu mudah untuk sembuh.
Daripada ada rasa cemas, takut, sedih; kalau tiada penghiburan mana bisa sembuh bagi umat buddhist bisa baca paritta divihara ke air yang dibacakan paritta, molekul air itu berubah air sebagai media, supaya sembuh undang ke rumah / rumah sakit. Menenangkan orang sakit, orang sakit bisa sembuh senang sekali ada rasa bahagia sekali ada karakter keras ketika sakit menjadi lembut, membutuhkan bantuan dari orang lain pas sakit berikan apa yang baik untuk dipahami, kondisinya baik mukanya cerah mendoakan meninggal itu salah tubuh itu sakit, seperti kendaraan harus diservis setelah selesai bisa digunakan kembali ikuti anjuran dokter, pikiran tenang nanti bisa sembuh dari sakit bisa sembuh lagi harus berjuang mengatasi sakit, sesungguhnya kita bisa jadi “dokter” / dokter dalam dhamma selain lemah secara fisik, juga lemah secara mental saat itulah dhamma dibutuhkan orang sakit beliau piawai merawat orang sakit, Sang Buddha mengunjungi bhikkhu yang sakit.
Saat itu Sang Buddha datang bersama Y.M Ananda, dibersihkan & dijaga sampai sembuh, siapapun yang merawat orang sakit dia juga merawat buddha. Merawat orang sakit sampai sembuh itu bisa menjaga lebih baik, tidak memiliki orang tua harus bisa merawat kalau guru sakit, merawat dari murid sebaliknya kalau keduanya sakit masyarakat yang bisa menyembuhkan, ada kisah bhikkhu Tissa beliau sakit parah banyak bisul semakin lama semakin bengkak, baunya tidak sedap karena kondisi parah bhikkhu lain juga susah merawat Sang Buddha datang ke sana beliau, merawat membersihkan dengan tangannya sendiri setelah beliau sudah lebih baik, beliau memberikan khotbah kalau tubuh ini sudah meninggal hanya terbujur kaku ditanah, beliau mencapai arahat tidak lama kemudian beliau parinibbana itulah guru agung buddha, selain merawat badan yang sakit tapi kilesha batin juga dirawat karena itu Sang Buddha bisa disebut sebagai dokter.
Buddha seperti dokter, dhamma seperti obat, sangha khususnya ariya sangha yang sembuh seperti pasien yang sudah sembuh, dhamma bagai obat yang manjur. Ariya Sangha itu bagai pasien yang telah sembuh, ada murid guru agung buddha ada seorang ibu yang kehilangan anaknya, ada ibu yang tidak terima membawa kebahagiaan orang tua seolah olah gila menganggap anaknya masih hidup, sampai semua orang bila tidak waras wah anak saya bisa sembuh coba pergi ke Sang Buddha, melihat batinnya sakit batinnya tidak menerima tidak mengatakan pergi ke rumah sakit jiwa, ini bisa sembuh cari ditempat yang keluarganya belum pernah ada yang meninggal, ada biji lada ada, apa pernah ada yang meninggal selalu ada yang meninggal, semua orang akan meninggal akhirnya bisa menerima karena semua bisa meninggal, menyembuhkan penyakit batin dhamma itu obat yang harus dikonsumsi.
Setelah belajar dhamma
harus dipraktikkan, dalam kehidupan sehari hari juga sembuh dari
penyakit batin, sama seperti Ariya Sangha. Mencapai pembebasan sejati
itulah Triratna supaya semangat juga, berhasil sembuh dari penderitaan ada bahagia sejati yaitu Nibbana semoga kita semua, bisa merawat yang sakit melayani seuai diri kita masing masing intinya semoga kita selalu bahagia & praktik ajaran yang baik, sesuai dengan pengertian dari triratna jangan lupa banyak berbuat baik, sucikan hati & pikiran hindari kejahatan semoga semua bisa mencapai nibbana.
Komentar
Posting Komentar