MENGETAHUI CIRI ORANG BAIK BY BHANTE DHIRACITTO

Tidak bergaul dengan teman yang tidak, bisa membedakan baik & buruk kalau saya lakukan itu menyakiti makhluk lain & diri sendiri, ini dikatakan orang bodoh dari 38 syair membawa berkah, Sang Buddha menyarankan kepada kita. Agar tidak bergaul dengan orang bodoh lalu bergaul dengan orang bijaksana, ini dipuji oleh para bijaksana ini juga bisa membawa kebahagiaan & manfaat, artinya teman sangat penting untuk dalam kehidupan kita bahkan Y.M Ananda sebagian adalah teman baik, tapi diluruskan oleh Sang Buddha semua itu sahabat yang baik, maka malam ini akan membahas ciri orang baik kalau berteman dengan orang yang buruk, kita juga bisa terpengaruh untuk melakukan hal hal buruk tidak hanya pada kehidupan Sang Buddha, kalau kita membaca Y.M Moggalana ketika sudah mau parinibbana tapi sebelum wafat, dipukulin terlebih dulu ada orang yang mengutus untuk membunuh Y.M Moggalana, sebelum wafatnya bhante mogallana dipukulin kenapa bhante moggalana sudah memiliki kesaktian tinggi, kenapa kematiannya mengerikan padahal sudah suci kenapa mengerikan seperti itu, kalau melihat pada kehidupan saat ini saja itu tidak adil tapi kalau dengan hubungan masa lampau, itu cukup adil ada satu perbuatan yang begitu buruk dikehidupan yang lampau, sebelum kelahiran terakhir diceritakan dulu seorang pemuda cukup baik, menurut pada orang tua.

            Tapi orang tuanya meminta untuk menikah, sudah cukup umur tidaklah saya akan merawat ibu & ayah, saya tidak perlu menikah terlebih dahulu. Tapi orang tuanya meminta terus menerus akhirnya menikah, beberapa waktu kemudian istrinya tidak sanggup merawat orang tuanya istilahnya ada pertengkaran, kamu memilih saya / orang tuamu ini orang tuamu harus disingkirkan dari rumah kita, akhirnya membawa ke hutan akhirnya dipukulin orang tua akibatnya berbuah pada saat kehidupan terakhir, ketika menjadi bhante moggalana dipukulin terlebih dahulu, bahkan sudah capai arahat bahkan seorang arahatpun bisa menerima maka itu, melihat teman kita dulu kalau kurang baik harus mau memisahkan diri kalau tidak mampu menahan diri, suatu ketika melihat teman kita mencuri membunuh mengganggu pasangan hidup orang lain, nah kita harus berfikir ulang ini perilaku tidak benar kalau saya berteman harus menghindari, kalau sudah lama lama pasti ada rasa tidak enak saya tolak terus tidak enak, ½ gelas lama lama meningkat.

            Kita harus mengetahui perilaku ucapan teman kita seperti apa, tentu banyak perbuatan buruk melalui pikiran, jasmani, & ucapan. Kalau dilakukan ini ciri yang tidak baik jika melakukan 4 hal ini adalah orang tidak baik, suka menceritakan keburukan orang lain walaupun benar orang itu mencuri, bergosip dirumah ciri orang tidak baik membicarakan keburukan orang baik, itu tidak baik oleh diri kita sendiri walaupun tidak ditanya pun membicarakan apalagi membicarakan, sampai sore sekali ceritanya runut sekali kalau ceritanya runtut  sekali, harus melihat membicarakan keburukan orang tidak baik tidak mengungkapkan kebaikan orang lain, tidak rinci dipenggal penggal ceritanya padahal ada 5 orang tapi cuman 1 orang itu tidak baik, ketika melihat kebaikan orang lain tidak ada rasa anumodana kalau ikut bahagia, ikut menanam karma baik oh orang itu suka menghias altar kita ikut bahagia, padahal orang lain yang buat berbeda orang itu ngapain tidak suka itu jadi keburukan maka biasakan diri, ikut bahagia pada saat orang lain buat kebajikan itu dapat karma baik juga tidak mau mengungkap kesalahan, menyimpan kesalahan tidak mau mengaku itu orang buruk, kalau ditanya itu dipenggal kalau buat buruk apa tidak sampai tuntas misalkan anak mencuri pulpen, benar tidak mencuri tapi cuma buku itu juga tidak baik itu ada pengurangan.

            Ketika melakukan pun ditanya hanya jawab sebagian, mengungkapkan kebaikan sendiri yang dilakukan, sebenarnya ada kesombongan. Tidak ada saya altarnya tidak bagus tapi dengan bangga membicarakan itu tidak baik, tapi kalau kita memberitahu orang tua kita itu tidak masalah, ketika pulang baru makan bersama duduk santai pagi tadi saya berdana & agar papa mama bahagia, besok berdana lagi kalau diceritakan kepada semua orang tidak baik juga, kalau diceritakan pada orang tua pasang hidup anak anaknya itu diceritakan juga berbagi kebajikan untuk papa juga, kalau dia ikut senang berarti ikut karma baik jadi kebajikan itu jangan dinikmati sendiri, menceritakan pada orang tua anak kalau bisa membuat orang lain ikut tidak masalah.

            Membicarakan keburukan orang lain, kebaikan orang lain tidak diceritakan ketika melakukan kesalahan tidak mengaku, kebaikan itu ditunjukkan. 4 hal ini harus diketahui ketika mengetahui ciri orang tidak baik, ada juga 4 kualitas ciri orang baik tidak bicarakan kesalahan orang lain bahkan ketika ditanya, walaupun ditanya ceritakan hanya sedikit mengungkapkan kebaikan orang lain, walaupun tidak ditanya ketika ditanya pasti akan cerita lebih runtut lagi menjelaskannya, oh siapa yang berdana ya plafon vihara ini berdana dari awal sampai akhir suka melihat kebahagiaan, ketika melakukan kebaikan ikut berbahagia dia bercerita itu orang baik, ikut berbahagia atas perbuatan orang lain ketika melakukan kesalahan itu mengaku, karena mungkin paket internet habis membaca surat kabar pandemi kita lihat nonton drama korea, banyak sekali yang nonton berjam jam ada surveynya juga mungkin pada bagusnya bersambung, karena bersambung kalau tidak mengikuti cerita berikut kecewa, pada saat data habis mengambil uang itu kesalahan tapi jika mengaku untuk membeli paket internet, kalau mengakui kesalahan sebenarnya ciri orang baik.

            Apalagi kalau ditanya akan cerita runtun, ada kebaikan kalau membuat kebaikan tidak diceritakan pada semua orang, itu kalau hanya orang tua keluarga kita tidak masalah kalau angkuh muncul itu bahaya, sekarang ada sebuah perumpamaan sebagai orang yang sudah menikah awalnya kata kata buruk, ada perumpamaan hendaknya sebagai pengantin baru ketika pengantin baru, baru datang ke rumah mertua apakah malam / siang hari memiliki penghormatan kepada mertuanya, menghormati pelayanan adik adiknya. Maka ia menghormati tapi sudah akrab, rasa malu tidak ada siapa kamu keluar dari rumah karena rasa malu tidak ada lagi, karena sudah akrab dia berani siapa kamu jadi benar tidak kalau pengantin baru datang ia akan menghormat, karena ada rasa malu & takut kepada para bhikkhu juga sama, kalau baru ditabish ada rasa malu & takut ada rasa hormat sekali tidak hanya guru tetapi pada para bhikkhu, bhikkhuni samanera semua juga bhikkhu yang baru memiliki rasa malu & takut, maka ia memiliki sopan santun tetapi kalau sudah akrab bisa buruk bisa kata kata kasar, siapa pergi tidak hanya pengantin para bhikkhu juga ada.

            Sang Buddha menyarankan seperti penganten baru, harus mengingat pengantin baru yang datang walaupun sudah lama & akrab, maka hiri & ottapa itu penting dimiliki semua disarankan oleh Sang Buddha, seorang bhikkhu mengingat pertama kali ditabish hiri & ottapa itu harus selalu ditanamkan, baik kepada siapapun itu semua. Jadi kalau ditanamkan hiri ottapa itu sudah penting sekali, agar ada rasa malu & takut itu agar jadi pelindung dunia oh nanti jika kata kasar, nanti dicela membuat malu keluarga jadi celaan nanti jadi takut akibat buruk dialam penderitaan, ketika memiliki rasa malu & takut bicaranya penuh hati hati kita harus menumbuhkan rasa malu & takut, mereka yang berkata kata buruk & berbohong akan ada lahir dialam menderita, ia yang biasa menuduh hal yang tidak benar itu akan masuk alam menderita ia yang sudah berbuat, tapi berbuat itu kedua pelaku yang perbuatan rendah.           

            Orang yang setelah melakukan keburukan, tapi tidak membuat keburukan itu berbahaya harus dicek kembali, asal jangan dishare kalau dishare salah. Kita dapat masalah juga maka kalau dapat informasi itu teliti dulu, kalau benar kalau ini saya share bermanfaat tidak ini memang benar, kalau takut darah hpnya jatuh karena takut hpnya rusak jadi tidak baik juga kalau dishare ini walau benar, itu bermanfaat tidak sekarang itu juga harus hati hati dulu sebelum media sosial, mulutmu harimaumu ada tambahan lagi jarimu harimaumu karena ngeshare yang tidak baik, jadi berurusan penegak hukum jadi harus hati hati.

            Kalau dalam komentar, bahwa sekelompok ceritanya belum lengkap sekarang yang berbuat buruk kepada makhluk suci, itu kejahatan yang sangat buruk. Bahkan punya pikiran buruk kepada makhluk suci, apakah dengan ucapan bahkan sampai dipukul karena ada iri hati pertapa kelompok lain, sekelompok pertapa telanjang ketika buddha muncul didunia penghormatan persembahan pujian semakin berkurang, umat berdana kepada para buddha juga muridnya karena berkurang pujian, banyak umat umat  perumah tangga dimana Sang Buddha berada dimanakah Bhante Moggalana berada, oh sekarang ini pengikut kita berkurang jarang penghormatan, semua perumah tangga berdana pada para buddha oh semua ini karena Y.A Moggalana, ketika sudah mendengar juga bertemu dengan dewa karena memiliki keyakinan, kenapa saya bisa lahir dineraka pertapa yang salah karena mengikuti orang salah saya lahir dineraka, maka kebanyakan perumah tangga condong pada ke Sang Buddha berkeyakinan moralitas itu terlahir dialam dewa, kalau pandangan sesat lahir dialam bawah akhirnya penghormatan itu kepada Sang Buddha, dhamma itu agung jadi banyak pengikut pertapa telanjang beralih, agar perolehan dia meningkat harus membunuh bhante Y.A Moggalana lalu membuat rencana, lalu dipukulin sampai patah ketika itu pertapa tidak membunuh sendiri tapi orang bayaran, bunuh Y.A Moggalana itu dikepung digebukin lalu dibuang dipinggir jalan karena sudah meninggal, ada raja Ajjata 1 meminta selidiki mata mata itu ada dirumah minuman, kesadaran berkurang.

            Terjadi pertengkaran saya yang membunuh, akhirnya terungkap harusnya disembunyikan jangan minum minum, kewaspadaan berkurang. Kalau itu bisa bicara yang ngelantur kadang orang yang diluar kendali, untuk minuman keras ketika sudah mengetahui membunuh Y.A Moggalana, lalu pertapa telanjang ditangkap ketika itu menggali sebuah lubang hanya sebatas leher dibunuh, akhirnya dapat hukuman setimpal akhirnya dapat hukuman dari kerajaan raja ajjata 1, artinya penting kepada diri sendiri lebih penting mengingat hidup kita sibuk, mungkin kita keluar dicela tanpa tahu masalah dimarahi kita dijalan diserempet, mau membuat mobil kita celaka.          

            Ada suatu cerita ada bhikkhu bernama bhante Punna, ada didalam Samyutta Nikaya suatu ketika bhante Punna ini meminta objek meditasi, tolong berikan objek setelah diberikan objek meditasi, lalu Sang Buddha bertanya mau meditasi dimana. Saya mau ke daerah Supparanta oh bhante Punna lalu gimana, saya berpikiran baik bagaimana kalau seandainya kamu dipukul / ditinju, saya akan berfikiran orang Supparanta ini baik tidak dipukul pakai alat lalu bertanya kembali, kalau sampai dipukul tongkat / kayu maka bhante Punna menjawab orang Supparanta ini baik, tidak dilempar dengan tanah bagaimana kalau dipukul dengan tanah, oh orang Supparanta sungguh baik tidak ditusuk dengan pisau bagaimana kalau dilukai dengan pisau, oh Tahtagata orang Supparanta ini sungguh baik tidak sampai dibunuh kalau sampai dibunuh, orang orang disini oh Tahtagata ketika sampai dibunuh karena jijik akan tubuhnya, tapi saya tidak menyuruh orang lain membunuhdiri saya ada sekelompok bhikkhu diberikan objek meditasi, hanya diberikan objek meditasi tidak indah tubuh ini karena tubuh ini mengeluarkan kotoran, jadi tubuh ini mengeluarkan kotoran karena merasa jijik pas meditasi.

            Para bhikkhu ada yang meminta orang lain membunuh, tanpa meminta untuk dibunuh itu dapat langsung, ini artinya bhante Punna melakukan pengendalian diri dalam diri walau dicaci maki, untung dicaci maki. Harus ada untungnya ketika dapat perlakuan buruk untung dimarahi jadi redam sendiri, untung masih marah belum dilempar piring bhante saya dimarahi untung tidak dipukul, untung ini harus dijadikan resep ini sulit mengikuti cara bhante Punna pengendalian diri sulit, tangan dipotong itu cinta kasih luar biasa tidak mengandalkan kekerasan, harus memantapkan keyakinan ajaran yang disampaikan itu penuh kasih sayang maka jadi murid pengikut, harus sedikit berbangga diri karena ajaran beliau sangat indah sekali, karena mengembangkan cinta kasih & kasih sayang maka kata untung harus dijadikan resep.

            Y.M Anggulimala sebelum mencapai arahat, membunuh hingga 999 manusia kalau sekarang dapat hukuman mati, tapi walaupun anggulimala sebelum jadi bhikkhu sudah membunuh 999 manusia, lalu mencapai arahat. Kalau mencapai arahat tidak akan lahir lagi tidak bisa berbuah karena tidak lahir lagi, maka perbuatan buruk itu tidak berbuah perbuatan perbuatan dimasa lampau belum diceritakan, bhante Anggulima gurunya tepat tidak ada kalayana mitta selain buddha, karena beliau mengetahui batinnya siap kalau belum masih menunda dulu, lalu kalau siap baru datang waktu itu gurunya tepat karena Sang Buddha guru yang sesuai, maka beruntunglah bisa langsung bertemu Buddha.

            Kehadiran buddha itu sungguh membahagiakan, belum ada tanda tanda muncul buddha baru artinya, kemunculan buddha itu sulit. Teman itu paling tepat kalau berteman dengan yang bijaksana kualitas batin kita mampu tidak, pesan moral dari Bhante Anggulimala kehidupan ini setahun lalu, berkata kasar kepada orang tua / lain menyesali berlarut tidak penting itu sudah berlalu, tidak mampu diubah kalau terbit ya tidak akan kembali lagi, seperti Bhante Anggulimala kalau selalu menyesal sulit mencapai arahat tapi bisa melepaskan penyesalan akibat buruk yang lalu, menyesal boleh sekarang harus mengubah diri saya, untuk saat ini melatih kata kata yang baik itu jauh lebih baik kalau dulu berbuat buruk, seperti bulan tertutup awan kalau jadi baik bulan sudah terbebas dari awan artinya perbuatan buruk masa lalu, itu sudah berlalu.

            Mengubah diri kita menjadi lebih baik kedepannya, untuk mencapai kesucian dibutuhkan parami, kenapa dikasih tahu bisa langsung. Ada yang susah sekali dijelaskan ada orang tua bertanya, belajar berlarut tapi ada yang tidak belajar juara 1 karma salah satu penyebab seperti Bhante Culapantaka, dikatakan bodoh 4 syair tidak hafal dalam 4 bulan ada karma buruk masa lampau, pernah jadi bhikkhu juga ada bhikkhu salah ia mentertawai lalu grogi tidak bisa melanjutkan, lalu karma buruk menyebabkan tidak mampu menghafal salah satu ciri boddhisattva / manusia agung, memiliki kebijaksanaan yang tinggi tidak muncul secara tiba tiba, selalu berbuat kebajikan suka bertanya hal hal yang baik bisa jadi bijaksana itu bisa berlanjut, jangan merasa masa bodoh kita tidak pergunakan pikiran.

            Kalau tidak mau berfikir gimana mau bijaksana, padahal mau mencapai Sammasambuddha harus punya banyak, karena tidak terhitung. Jadi terbiasa untuk kehidupan mendatang kalau suka praktik moralitas, berdana kalau masa sekarang masa bodoh artinya tidak memiliki kebijaksanaan, karena tidak perlakukan pikiran bijaksana maka ada condong ke sana, maka masa sekarang berdana praktik moralitas bhavana juga bertanya itu menuntun kita kelahiran yang lebih baik, penyokong kebajikan kita mencapai kesucian ada juga yang tidak mencapai parami & jasa kebajikan, macamnya apa belum bisa dijawab jasa kebajikan apa yang bisa membunuh ribuan, karena ketika itu bhante Anggulimala bertemu guru yang tepat bisa mengarahkan, asalkan ketika seseorang tidak membunuh orang tuanya itu bisa mencapai kesucian tetapi kalau sudah membunuh, tidak bisa itu tertutup tidak bisa capai kesucian karena membunuh ayah & ibu, seperti raja Ajjata 1 karena membunuh ayahnya jadi tidak bisa mencapai, lalu anak anak harus memahami cinta kasih orang tua begitu dalam jasa ibu & ayah sulit dibalas, andai seorang anak memikul ibunya sebelah kanan & ayahnya sebelah kiri belum membalas, karena orang tua sudah memberikan kehidupan.

            Siapa yang menuntun untuk berjalan latihan berbicara, itu semua dari orang tua karena itu sulit sekali membalas jasa, kalau membunuh tidak mencapai kesucian lalu melihat Sang Buddha jadi bisa ketemulah, kebajikan dimasa lampau tidak mengetahui. Lahir dikasta tinggi itu kebajikan sejahtera karena kebajikan, itu semua kebajikan kita dimasa lampau oh ini jadi raja, itu karena kebajikan maka tetap melakukan kebajikan itu dikumpulkan memang ketika Sang Buddha datang ke bhante Anggulimala, kalau saya datang bisa mencapai arahat karena kasih sayang Sang Buddha, apakah cuma Anggulimala saja tidak Mata Kundali bisa ketemu dialam dewa ayahnya dapat manfaat, kalau kita membaca mengapa Sang Buddha itu mengajarkan batinnya sudah siap, ini akan mencapai tingkat kesucian sedangkan kisah bhante Cunda melekat pada jubah, jadi lahir sebagai binatang meninggal tidak tenang itu tidak dipuji oleh Sang Buddha, tidak menemukan alasan tidak bisa menolong.    

            Tidak tahu jawaban soal bhante Cunda, alasannya kenapa tidak bisa menjawab karena tidak menemukan jawabannya, menemui Annata lebih kepada tubuh. Tubuh ini tanpa ini annata itu tanpa aku, tanpa milikku, tanpa diriku ini aku kesombongan muncul ini milikku itu pada keserakahan, ini diriku pandangan salah karena tubuh ini selalu berubah tanpa aku ini tidak ada aku, yang menjadi milikku tidak ada rambut ini milikku bisa membuat tidak berubah eh kamu jangan putih, tidak bisa karena tidak bisa meminta tubuh ini agar seperti ini bukan milikku ketika dicaci maki, sedih perasaan itu bukan milik kita sulit akan menemukan bahagia terus sulit menemukan sedih terus, ini karena tiada milikku ini annata oh kamu jangan keriput, harus tetap kencang karena perubahan timbul dukkha.

            Mobil ini milikku jangan rusak ya, kalau dibiarkan juga tidak bijak kalau sakit biarkan saja itu tidak bijak, tubuh ini kita perlukan untuk mencapai kesucian. Kita perlu tubuh ini untuk melenyapkan penderitaan, kalau sakit itu kan harus diobati oleh tabib seperti buddha Sakyamuni dulu luka, itu harus ada obat perlu juga baca paritta untuk kedamaian kalau sakit luka karena tubuh ini bisa melenyapkan kekotoran batin, kita harus menjaga makan teratur minum teratur jadi seperti itu, kalau kurang bisa dilanjutkan dikemudian hari sulit sekali Tilakhana ini selalu berkaitan, vandami itu seperti penghormatan jadi vandami itu penghormatan menghormati yang patut dihormat, usia panjang bahagia rupawan kekuatan harus menghormat orang tua, menghormat kakaknya / menyayangi adiknya lebih menghormat kepada orang tua orang bijaksana, menghormat kakak usia panjang kebahagiaan wajah rupawan & kekuatan, memberi penghormatan saling melakukan kewajiban masing masing dalam rumah.

            Ketika meninggal bisa menentukkan ke alam mana, memilih kalau yang memilih keluarga boddhisattva bisa, seperti Boddhisattva Siddharta Gautama sebelum itu bisa memilih & mengetahui saya mau lahir dimana, kalau boddhisattva bisa kalau yang lain belum menemukan seorang yang meninggal, dimana bisa dilahirkan. Kenapa bisa boddhisattva bisa karena paraminya sudah lengkap, jangka waktu panjang karena kebajikan itulah bisa mengetahui, oh saya lahir di Raja Suddhodana & Ratu Mahamaya ibu saya meninggal setelah 7 hari saya lahir, rahim dari seorang Boddhisattva tidak bisa ditempati karena masa hidupnya sudah habis kalau yang lain belum menemukan, tetapi kalau upasaka upasika berkehendak menjalin keluarga, menginginkan seorang anak tentu melakukan kebajikan itu penting karena berkerabat karma sendiri, nanti bisa berperilaku seperti itu anak yang dikandung berperilaku baik, karena memang diceritakan sebelum mengandung mengambil 8 sila upphosatta sila sudah ada sebelum Sang Buddha, meminta kepada gurunya kepada Guru Asita memegang teguh 8 sila berdana cukup banyak, memiliki kekayaan yang banyak kesejahteraan itu penting karena melakukan kebajikan itu, maka malamnya bermimpi gajah masuk ke dalam perutnya oh ratu akan mengandung putra laki laki, tidak semua orang bisa dapat melahirkan boddhisattva saya ingin memiliki keturunan, berbuat kebajikan dana praktik sila meditasi rajin menghormat orang tua, kalau tidak menghormat orang tua sulit lalu kalau sudah lahir tidak baik juga, harus mengungkapkan praktik moralitas itu masih kurang baik kalau tidak praktik lebih sulit lagi.

            Berbuat kebajikan ketika meninggal kelahiran kembali, ada cerita ketika mau meninggal upasaka Dhammikka, dalam kehidupannya beliau berdana praktik moralitas ada 6 alam dewa ayo lahir di Cattumaharajjika, ayo lahir di Tusita. Tetapi kita tidak perlu berfikir seperti itu kalau selalu berbuat baik, itu akan bahagia juga kita bisa meninggal kapan saja kematian tidak bisa kita tentukan, harus berbuat baik selama belum mencapai Sottapanna kalau itu masih bisa lahir di 4 alam dewa, maka harusnya kita mengejar kesucian Sottapanna harus berusaha dengan benar akan dapat manfaat, kalau seandainya belum menembus minimal sudah berbuat bajik, untuk menyokong dimasa mendatang.

            Menasehati anak berbicara kasar, tentu sebagai orang tua harus bijak kalau bisa merubah itu bisa dilakukan, asal tidak melukai itu bisa diterapkan dikeluarga. Ada seorang buddha bertanya kepada orang yang menjinakan kuda, bagaimana cara kamu menjinakan kuda harus dengan kasar agar jinak, kalau belum bisa harus dengan cara halus bagaimana kalau cara kasar tidak bisa, harus dengan cara halus / kasar lalu membunuhnya lalu bertanya lagi kepada Sang Tahtagata, bagaimana cara melatih para bhikkhu & perumah tangga harus dengan cara halus kalau tidak bisa cara kasar, kalau tidak bisa keduanya kalau tidak bisa juga dibunuh dengan cara halus spiritual, kalau berbuat baik masuk surga tidak melakukan hal negatif bisa dapat yang baik, kalau membunuh mencuri masuk neraka itu cara kasar akibat buruk menimbulkan penderitaan, membunuh mendiamkan cara membunuh.

            Kalau dikasih tahu tidak bisa, didiamkan apa yang ditanya jangan dijawab apa ada yang seperti ini, bhante Channa kusir Pangeran Siddharta. Karena bisa mencapai Sammasambuddha itu bisa pergi, keras kepala kalau ada bhikkhu tidak mau menghormat kata kata kasar karena merasa paling berjasa, dinasehati tidak bisa akhirnya lalu memberikan bhante Ananda boleh memberi hukuman, didiamkan tidak menjawab tidak berbicara merasa menyesal ini kesalahan saya, mengubah diri sendiri mencapai arahat karena penyesalan ini cara halus peringkat 1, kalau tidak mau cara halus kalau tidak belajar tidak bisa menjawab diejek teman teman, nanti kalau kamu ke vihara saya kasih permen kalau tidak mau dihukum kalau sangat terpaksa didiamkan saja, tapi jika sudah menjadi perumah tangga harus punya pengetahuan & keterampilan, kalau belum punya harus mendorong untuk memiliki pengetahuan & keterampilan ketika sudah hadir, harus dibekali pengetahuan juga keterampilan kalau terbatas mendorong kepada orang bijaksana, ini kebijaksanaan dari orang tua apa itu buat karma buruk, untuk berkata tidak baik pada anak itu akan membawa kesakitan nanti akhirnya mengubah, seperti bhante Channa akhirnya sadar diri.

            Punya anak nakal tidak bisa dijawab oleh bhante, bhante harus mengatasi kebodohan batin kebencian lenyap, tidak semua mungkin bisa memuaskan jawabannya. Tidak semua juga karena masih berlatih, masih bisa mengambil keputusan yang terbaik itu sudah keputusan maka harus memiliki keterampilan & pengetahuan, ada macam macam orang baik & tidak baik lihat ke dalam diri, untuk menilai diri sendiri dalam belajar dhamma saya ini gimana kita yang harus menilai ke diri sendiri, jadi untuk menilai diri kita sendiri bukan menilai orang lain, kita belajar dhamma untuk melihat diri kita sendiri bukan orang lain kita bersama sama menekankan, menilai ke dalam diri sendiri kita harus lebih bijaksana perlu diceritakan ceritakan harus mengakui, ini lebih baik kalau berbuat bajik tidak usah menyampaikan ke semua kecuali ke  orang tua, agar bisa bahagia kalau ke yang lain kurang pantas mempelajari dhamma untuk mengurangi kekotoran batin sendiri, bukan untuk menilai.

Komentar

Postingan Populer