KEMATIAN 8 KEBEBASAN & 10 KEBERUNTUNGAN BY KO FERY

            Kita semua berkumpul disini, bisa melanjutkan belajar kita melatih batin kita agar terbiasa melakukan kebajikan, kita memiliki 18 permata. Senantiasa mengingat 8 kebebasan & 10 keberuntungan, dengan mengingat kembali kita bisa jadi semangat 18 permata ini sangat sulit punya tubuh manusia, ini ada satu momen saja kebajikan yang luar biasa besar sering sekali, diibaratkan tubuh kita ini ibarat sebuah perahu apa modal untuk kebajikan modalnya tubuh kita, dengan ada modal ini semua punya & dilevel yang sama mencapai kebahagiaan sejati, puja itu pengumpulan kebajikan juga jadi purifikasi tidak kebajikan ini tradisi sejak guru Serlingpa Dharmakirti, kenapa memulai prolam puja ketika sedang belajar dhamma banyak penghalang, dengan puja ini pengumpulan kebajikan purifikasi ketidakbajikan memberkahi kita agar ikut kelas dengan baik, mengurangi halangan halangan terjadi itu mendukung kelas kita, belum bisa ikut dari awal ikut luangkan waktu supaya bisa full 8 permata tidak dapat gitu saja, ini kita dapatkan dikehidupan lampau akhirnya berbuah dimasa sekarang, butuh praktik moralitas murni juga praktik 6 paramitta kemurahan hati / berdana  bersabar semangat dll, karena moralitas murni juga 6 praktik paramitta doa dedikasi akhirnya bisa jadi manusia, dengan praktik 6 paramitta memiliki kelengkapan kehidupan lampau.

            Jadi untuk kelahiran sekarang, kita melalui proses itu sekarang ada disini kita lahir kondisi seperti sekarang ini, ada begitu banyak manusia orang banyak sekali tidak semua punya 8 kebebasan & 10 keberuntungan, lahir seperti sekarang tidak mudah karena ada faktor penyebab penyebab lahir praktik moralitas murni, tubuh kondisi sosial. Itu semua faktor pendukung yang kita butuhkan, bayangkan kita bisa lahir sekarang karena terjadi sama sama butuh kebajikan besar sekali, persamaan muncul karena ada diposisi itu kita manfaatkan sebaik baiknya di Liberation, sebab sebab tubuh ini bisa lihat sama halnya nanam jagung tidak mungkin jadi padi, sama halnya sekarang kita sudah buat sebab sebab baru dapat akibat tidak mudah kita sudah dapat sekarang, tinggal manfaatkan kalau tidak dimanfaatkan jadi sia sia ibaratnya seorang miskin menemukan emas, tapi emas ini dilempar ke sungai emas ini hilang akan bertemu emas berikutnya, diibaratkan tubuh yang berharga tadi jangan berharap ketemu lagi hampir semua orang sama, saya lahir jadi manusia lagi baru kita manfaatkan sudah dijelaskan tadi praktik moralitas murni, ritual dedikasi kita alami sehari hari.

            Mudah tidak kumpulkan sebab sebab itu, maka coba kita renungkan perlahan bahwa kita buat kebajikan tidak lengkap sempurna, tidak ketemu ajaran apa bedanya lahir dialam dewa dengan manusia, jika tidak ketemu ajaran buddha. Maka harus sempurnakan kebaikan 10 paramitta & jalankan sila praktik dana saja intensif, luas kita berfikir lahir manusia jika tiada sila murni, kita tidak bisa jadi manusia bisa lahir dialam naga bisa dewa / binatang jangan berfikir pengumpulan hal hal bajik, bisa bersamaan berbuahnya kalau terpecah pecah sama saja jadi yang sekarang, ada penyebab datang bersamaan bisa lahir dialam dewa / naga bisa jatuh dialam rendah, kebajikan yang kita lakukan putih / hitam sangat tergantung motivasi kita banyak juga aktivitas bajik, berdana untuk nama baik tercemar membuat persembahan offering untuk dilihat, kita bisa terjebak disana donatur datang buat persembahan yang luar biasa, seolah olah baik untuk dana yang lebih besar jadi tidak bajik kilesha serakah itu sesuatu tidak bajik, bisa lihat keseharian kita apa bajik  / tidak bajik yang tahu dari kita sendiri, sayangnya kilesha jadi sahabat padahal penipu kita jadi harus meditasi.

            Lalu kita lihat apa bisa berbuat bajik, kalau kita renungkan sebagian besar aktivitas bajik itu tidak sepenuhnya tidak bajik, hanya makhluk makhluk suci yang tidak bajik jadi bajik kebajikanpun bisa jadi tidak bajik, sebab jadi manusia tidak mudah. Ini syarat mutlak walau susah kita bisa lalui, bisa berhasil sebab sebabnya rill harus ada benih benih unggul jadi bisa berbuah sebab sebabnya, harus dipupuk matahari & semua yang sesuai lahir dialam manusia ini sulit, sering ada perumpamaan bagaikan seekor kura kura buta tua yang berenang dilautan samudra badai, ada seekor kura kura buta 100 tahun sekali ada cincin emas yang mengambang itu harus masuk ke cincin itu, jadi ibarat kura kura itu sebagai kita jadi diibaratkan seperti itu kelahiran yang kita dapat, bukan kebetulan tapi kumpulkan sebab sebab probabilitas kura kura hampir tidak mungkin, kondisi seperti itu apa yang kita dapatkan tidak mudah dapat tubuh manusia, harusnya kita sadari jangan sia siakan kita manfaatkan sebaik baiknya kalau tidak kita manfaatkan, bisa seperti pengemis itu kita lahir sebagai manusia tidak kita manfaatkan, malah kita sia siakan jadi tindkaan yang sungguh sangat disayangkan.

            Kalau tidak kita sadari, jadi ada penyesalan kita harus sadar ketika apa yang kita dapat sekarang bukan selamanya, bunga bisa layu barang bisa rusak. Begitu pula tubuh ini karena tubuh ini tidak selalu ada kita tahu, tubuh ini berharga tubuh ini bisa kita tinggalkan kenapa seperti itu karena hidup kita tidak kekal, itu tubuh kita tidak kekal apapun yang kita sadari tiada satupun kekal, pasti berubah jadi tubuh kita akan berubah juga tidak kekal ketika kondisi tidak mendukung, kondisi tubuh kita jadi sakit usia tua tubuh berharga ini tidak berbuah kita semua ada disini, jadi kondisi baik kalau tidak kita manfaatkan pasti akan tiba waktunya habis.

            Ketidakkekalan itu muncul, karena kematian kita semua mungkin akan mati saya percaya tubuh ini tidak kekal, hidup tidak bermula begitu luar biasa kuat. Kita tahu merenungkan kematian punya hal tidak akan terjadi, sekarang kita berfikir ke sana akibat berfikir seperti itu kita jadi menyia nyiakan, kenapa tubuh kita berharga ingin menunjukkan pada kita agar ada keinginan, memanfaatkan tubuh yang berharga mengajarkan pada kita supaya manfaatnya yang sebaik baiknya, tapi dalam pelaksanaan tubuh ini tidak selamanya kematian tiba kita buang semua, kalau belum ada persiapan yang baik maka karma kita bisa lahir kembali.    

            Sangat berpengaruh dengan kehidupan sekarang, akhirnya jadi sesuatu yang tidak baik karena itu buddha menjelaskan pada kita, bahwa ada yang namanya kematian. Kematian ini alat untuk pengingat kita, kematian yang senantiasa mengingatkan pada kita & bisa mudah hilang gitu saja, karena itulah harus ingat pada kematian kematian bukanlah hal tabu untuk dibahas ini sesuatu yang wajar & ingat tiap hari, karena kematian ini jadi pengingat buat kita hidup tidak kkeal, semua kebaikan semua yang kita miliki akan kita tinggalkan alatnya mengingat kematian diri kita sendiri, hidup tidak selamanya sesuai rencana hidup itu tidak semudah itu karena kilesha, faktor faktor tidak bajik jadi terbuai kenyataan hidup seperti apa kita terbuai tidak persiapkan bekal, ketika akan pergi ketika mau pergi ke satu tempat kita mau pergi tiada pelengkap dengan kematian, jadi pengingat kita agar bisa menyelesaikan semua itu.dalam hal ini ada 6 kerugian.

            Jika tidak ingat kematian gagal ingat ajaran, kalau ingat ajaran gagal praktik walau praktik tidak ingat kematian, jadi praktiknya tidak serius akibatnya tubuh berharga ini jadi kembangkan hal hal yang buruk, jadi buat hal tidak baik. Ketika datang kematian itu akan mati dengan menyesal, kenapa seperti itu gagal ingat ajaran kita berfikir bahwa kematian tidak ada, secara umum kita hidup selamanya semua dalam 31 alam karena tiada pengetahuan jadi fokus dimasa sekarang, hasrat pada makan minum nama baik tidak ingat kematian pada saat terjadi, jadi tidak bawa bekal tidak mengumpulkan kebajikan tubuh berharga ini jadi sia sia secara umum reputasi itu, jadi kerangka hidup secara umum isi perut jadi tidak ingat kematian tidak ingat buat buat hal bajik, ingatnya perut.

            Kondisi itu sama seperti tadi yang buang emas, apa beda kita dengan binatang fokus pada saat ini tidak bawa bekal, seperti itu makan reproduksi. Itu binatang karena gagal ingat kematian gagal ingat ajaran, walau ingat ajaran mati tidak tahu kapan saat sekarang masih nuda nanti biar tua dulu, nanti saja mati diumur 70 usia 50 tahun itu bisa berbaring diranjang rumah sakit oh nanti nanti, jadi kebawa dalam keseharian kita akhirnya tidak ingat ajaran kita belajar ikut ret ret, karena dhamma class ini tidak bisa praktik belajar penting latih batin penting praktiknya nanti sampai lansia, kita kalau tidak sadar nanti terus kita menunda praktik kita.

            Ketika masih muda & kuat ketika masih muda beruntung, kesempatan lebih banyak buat yang masih muda, banyak kesempatan jangan menunda nunda. Karena kematian itu hidup tidak selamanya ingat ajaran praktik, tapi karena kurang perhatian tidak lakukan dengan benar, meskipun prkatik ajaran tidak praktik dengan benar ketika mampu mengatasi kehidupan saat ini, tidak lepas pada hidup ini jadi ada melekat pada kehidupan ini walau kita ingat praktikan melekat pada hidup ini, walau kita ingat praktikan melekat pada hidup ini tidak sungguh sungguh bisa disebut 8 angin duniawi, jadi mengingat & membawa kita tidak ingat pada kematian, untung rugi reputasi baik & buruk pujian celaan.

            Tidak mau sakit ingin hal hal yang menyenangkan, kita tidak mau reputasi baik ingat reputasi baik, mau dipuji tapi tidak mau dicela. Ini selalu ada disekitar kita jadi tidak bisa praktik ajaran, itulah yang kita bisa gagal gimana lepas dengan 8 angin duniawi ingat kematian mati itu tinggalkan semua, kita dengan kematian. Orang meninggal sudah biasa sahabat kita saudara kita, keluarga dekat kita kalau tidak renung kematian seperti apa karena tidak paham / tidak ingat kematian, lupa jadi praktik sungguh sungguh ibarat sakit obatnya diminum tapi ala kadarnya, karena tidak ada rasa sakit tidak mati makan seadanya saja apa manfaat punya obat itu tidak ada manfaat.

            Jadi tidak terima manfaat yang baik, maka gimana cara melepas kemelekatan itu ingat kematian itu kunci kekuatan, kalau ingat kematian jauh berkurang. Mengejar 8 angin duniawi itu tidak bajik, karena itu mengumpulkan tidak bajik untung rugi tidak mau sakit mau sehat ingin reputasi baik tidak, mau buruk pujian celaan karena melekat ke sana jadi tidak baik jika kita bisa menolak 8 angin duniawi, jadi bisa dapat bahagia sesungguhnya diantara 8 angin duniawi itu reputasi seorang praktisi, sulit lepaskan jadi hal hal baik belum melatih batin dengan baik bisa jadi sulit diatasi, jika tidak dari awal kita pelajari.

            Ada sebuah kisah, ada donatur datang buat hal hal yang luar biasa dia buru buru buat persembahan itu cepat, pikiran baik dibalik itu jadi tidak bai. Itu untuk praktisi kita bisa juga cepat sadari, kalau tidak ingat kematian praktik tidak sungguh sungguh kadang kuat kadang tidak kuat kita anggap kekal, cepat menyerah buat persembahan melatih batin kita dari awal sampai akhirnya selesai, diutamakan kita tahu ketemu ajaran buddha tidak mudah maka dapat hal hal berbuat baik, ajaran hanya 52 minggu / 52 hari itu kalau kita hitung hitung ada kegiatan lain tidak lebih 40 hari, hanya 30-40 hari dalam setahun melatih batin kita jadi sebenarnya kurang kalau tidak dengan baik, kadang hadir itu bisa bahaya yang hadir saja masih kurang, maka harus ada ujian & absensi aktif juga lebih serius belajar praktik kita diluar kelas ini, selama seminggu kita renungkan apa yang kita dapat renungkan dalam batin.

            Sebenanrnya batin kita liar, satu momen saja bisa berubah maka kalau tidak ingat kematian mudah capai, tidak praktik jadi karma baik. Pada umumnya mengakibatkan kita mengembangkan karakter yang buruk, karena gagal ingat kematian hanya kejar kehidupan sendiri jadi itu bisa buat kebodohan, karena melekat jadi kita kembangkan sifat tidak baik jika menguntungkan kita rangkul, ini sama saja tidak bajik kita mempupuk karakter tidak bajik ketika praktik dengan baik, berubah kalau tidak praktik tidak bisa merubah batin kalau tidak berubah batin, kita buat apa kalau tidak aplikasikan batin kita tidak baik kematian tiba hanya ada satu hal yang muncul, jadi ada peneysalan ketika semua sudah dekat ajal menjemput yang ada, dalam batin hanya ada penyesalan mendalam karena kita sudah selesai ibarat main film babak akhiri itu muncul, hal penyelesaian karena batin kita belum berubah kita harus selesai itu yang muncul.

            Ada rasa penyesalan, kita hanya bisa meratapi hidup kita kondisinya seperti itu jadi menyesal kita semua bisa penyelesaian masalahnya, kematian ada sesal tidak bisa apa apa lagi tidak bisa rubah cerita, kalau kita bisa masih ditengah tengah. Kita bisa rubah jika tidak bisa apalagi karena kekuatan karma & kilesha, sepanjang hidup kita jadi ingat aktivitas apa saja tiada hal bajik, momen itu muncul jadi bisa lahir dialam baik / tidak baik pikiran yang muncul itu karena kebiasaan, maka timbul penyesalan demikian kerugian tidak ingat kematian maka kita harus ingat kematian, diseluruh aktivitas kita semoga ajaran ajaran ini bisa memperoleh manfaat manfaat yang baik, mau praktik pada saat jelang kematian batin kita hanya muncul aja, maka segera berbuat baik semoga semua berbahagia sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer