MAKHADEWA JATAKA CERITA TENTANG RAJA MAKHADEWA NEKKHAMA PARAMI PELEPASAN BY UNKNOWN

Pada masa yang lampau, bodhisatta terlahir sebagai anak tertua dari seorang raja besar yang bernama makhadewa setelah ayahnya wafat, ia lalu menggantikan ayahnya menjadi raja, yang memerintah dengan adil dan bijaksana. Dari waktu ke waktu ia bertambah bijaksana, ia tidak suka dengan kesenangan-kesenangan duniawi karena ia menyadari bahwa semua itu adalah hampa, keinginannya adalah meninggalkan kehidupan duniawi memasuki kehidupan suci dan bermeditasi di dalam hutan pada suatu ketika, ia bertanya kepada tukang cukurnya, apakah ia telah melihat selembar uban rambut putih di kepalanya karena raja sudah mulai tua, maka rambutnya yang hitam berubah ada sehelai uban rambut putih di kepalanya tukang cukur yang melihatnya, lalu memberitahukan kepada raja ketika raja ingin melihatnya, ia lalu mencabutnya dengan penjepit dari emas dan menaruhnya diatas telapak tangan raja ketika raja yang bijaksana, itu melihat ada sehelai uban dikepalanya ia lalu betekad sekaranglah saatnya tiba untuk meninggalkan kehidupan duniawi karena ia sudah mulai menua. 

Raja lalu memanggil para menteri dan mengumpulakan rakyatnya, ia lalu berkata saudara-saudara dan rakyatku yang tercinta, aku telah melihat sehelai uban dikepalaku yang menandakan bahwa aku sudah mulai menua, aku ingin memberitahukan bahwa aku ingin meninggalkan kehidupan duniawi memasuki kehidupan suci, dengan bermeditasi di dalam hutan para menteri, rakyat dan keluarga kerajaan sangat tekejut. Dengan keputusan raja tetapi mereka tidak mampu untuk menghalangi tekad yang kuat raja makhadewa tersebut untuk meninggalkan kehidupan duniawi ratu dan anak-anaknya, para menteri dan rakyat kerajaan itu semuanya menangis, mengiringi kepergian raja yang sudah menjadi pertapa ia meninggalkan istana dan berjalan sendiri menuju himalaya, dengan tenang tanpa ada ikatan kepada apapun juga setelah penerangan sempurna, yms buddha berkata seperti setetes air liur aku melepaskan kerajaan yang kumiliki, dimana pelepasan itu tanpa adanya keterikatan inilah penyempurnaan pelepasan ku.

Komentar

Postingan Populer