BUDDHIST SEJATI BY BHANTE SILA


            Lingkungan kita yang hadir pada hari ini ada sahabat sahabat / keluarga kita sangat aktif ke vihara, tapi suatu ketika dia bisa berubah keyakinan padahal ada buat ikut baksos kenapa beralih keyakinan anaknya? Kita sering melihat fenomena semacam ini padahal pas sudah lahir dia ada divihara dia seoarang buddhist, apa yang dimaksud seorang buddhist? Buddhist itu apa? Hal hal ini kita kenapa bisa jadi buddhist? Faktor lingkungan & keluarga mendalami lebih jauh agama kita sendiri, mengapa memilih agama buddha pemahaman yang cukup untuk memilih kita menjadi buddhist, bukan dari sikap batin. Budaya chengbeng buddhist itu logika & realita Indonesia dulu pernah menjadi buddhist yang negara terbesar dari kiblat agama buddha ada di Indonesia sangat biasa jika anaknya belum cukup beragama buddha yang meyakini faktornya banyak; orang tua, pasangan sangat rapuh sekali agama buddha itu bukan dari faktor yang seperti tadi sangat rentan beralih keyakinan, apa yang menjadi sebab memilih agama buddha? Harusnya keyakinan keyakinan pengakuan yang benar & nyata belajar serta praktik dhamma demi mencapai nirvana belajar & praktik apa yang dipelajari.
            Untuk tercapai nirvana keyakinan ini adalah arus kebajikan bukan kebahagiaan untuk mencapai nirvana arus kebajikan kebahagiaan sekarang & mendatang demi mencapai nirvana keyakinan kepada buddha, dhamma, & sangha beliau sudah melampaui itu yakinlah dhamma jalan untuk mencapai praktik kebenaran mulia & ladang kebajikan yang tertinggi. Triratna tentang perlindungan, bagaimana memunculkan buddha, dhamma, & sangha dalam sehari hari? Kita bisa meyakini itu semua karena keyakinan kepada triratna kebajikan kebahagiaan sekarang & mendatang ini sebab sebabnya motivasi kita apa bahwa triratna arus kebahagiaan mencapai kehidupan sekarang & mendatang serta sejahtera, hindari alam rendah ini motivasi awal kepada triratna yakin mereka sangat dipuji oleh para bijaksana dalam perlindungan triratna, kita bisa lahir dialam bahagia motivasi kedua / menengah baik surga, brahma, maha brahma, manusia itu masih juga di alam samsara.
Kelahiran kembali terus menerus kia mau menghindari terlahir dialam rendah, kenapa harus fangshen bahwa kita diajarkan untuk tidak membunuh sebab kita seorang buddhist sangat tipis semakin memperkuat & memahami sebagai seorang buddhist, keyakinan itu hal utama yang diamati minimal kekuatan & keyakinan, batin keyakinan tidak bisa didapat dari ritual, belajar, & praktik. Langsung praktik berdasarkan apa yang dipelajari oleh kita guru yang tepat untuk berdamai dengan batinnya, karena praktik buddhist ini membawa kita ke mana membuat kita bahagia & sejahtera ini adalah hasil akibat dari semua kebajikan sebelum mencapai nirvana kita lahir dialam manusia, dilingkungan yang sesuai di agama buddhist seperti ada upasaka / upasika, bhante / bhikkhuni, praktik moralitas & kedermawanan lalu dedikasi untuk terlahir ke alam manusia kita ingin bahagia, saat ini lalu kita meneruskan ajaran buddhist ini kita ingin menjadi buddha ada pacekkabuddha, sammasambuddha, arahat.
Seorang buddhist sejati keyakinan pada triratna mengambil perlindungan moralitas dari 6 indria sikap kita bagaimana sikap batin yang kita dapatkan mengambil perlindungan kita sudah mengambil perlindungan belum & sudah mempraktikan itu belum harus benar benar dipahami, buddhist sejati sudah mengambil perlindungan motivasi tujuan hidup itu selalu ke buddha, dhamma, & sangha baru menjadi buddhist sejati saya mengalami gelisah, marah, galau, dll; bagaimana kita supaya aman & sudah ada peta mau ke mana kita sesudah kehidupan ini. Tujuan akhir kita mau kemana, kenapa menjadi buddhist? Saya ingin menjadi buddha kita paham tujuan hidup kita seorang tokoh teladan anaknya pindah / dirinya pindah itu tidak mungkin pasti kita mengerti & memilih hal yang pas kita mau makan roti itu punya siapa? Jadi penuh keraguan tetapi kita tau roti itu punya orang & untuk kita lalu kita makan roti itu jadi intinya seorang buddhist.
Kita mengambil perlindungan buddha, dhamma, & sangha adalah arus kebahagiaan maka kita berani sebab sikap batin kita menjadi seorang buddhist dari belajar, praktik, & motivasi yang jelas benahi & membangun diri ini seperti belajar hari ini yang tiada lelah untuk belajar & praktik sebab menjadi seorang buddhist yang sejati keyakinan ini berkondisi keyakinan bisa berubah total keyakinan ini mesti dijaga maka perlu untuk merawat keyakinan ini dari belajar, pengetahuan hampir patah dalam hal keyakinan belajar seperti ini yakin untuk menjadi buddhist sejati, perlindungan ini adalah keyakinan perlindungan ini. Seremonia seperti visudhi mengingatkan & menyaksikan telah mengambil perlindungna upasaka / upasika hingga akhir hidup mau ambil perlindungan setiap saat tiada persoalan walau setiap saat keyakinan yang sudah meyakini melalui 2 pintu karma sebagai moralitas adalah jalan tiada hanya 2 pintu karma, praktik perhatian pada aktivitas kita sehari hari moralitas yang halus lagi seperti praktik mindfulness.
Menjaga moralitas melalui 6 indra itu jadi pengembangan kebenaran mulia & 8 jalan mulia agama tidak sama dengan dhamma agama buddha adalah bentuk bentuk dhamma lbih sama saddha yakin kepada dhamma, praktik moralitas seperti yakin membunuh tidak kebajikan ini sama saddha, agamanya berbeda sama saja dalam esensi ajaran buddha agama soal bentuk sama saddha menjadi penting yakin, pada dhamma sangat berbeda dari kamma dhamma sikap batin akan beda pada pencapaian akhir, makanya lebih sama dengan dhamma supaya eksistensi ajaran itu sendiri. Pacaran beda agama boleh sebagai seorang buddhist ada punya tugas anda harus mengajarkan ajaran ini supaya moralitas yang sama, meyakini akan kedermawanan untuk praktik dhamma mengerti jika mau bersama sama kehidupan mendatang harus diajak pada keyakinan yang sama bukan dhamma, tapi agama dhamma yang berkembang disatu agama itu metodenya seperti apa dhamma itu hanya satu praktik yang membawa kebahagiaan saja.
Praktiknya sama buddha tidak pernah bilang ajaran a/b/c, ini loh dhamma praktik untuk rumah tangga itu dijelaskan semua dhamma itu bebas dari penderitaan, mengikis kekotoran batin dhamma hanya satu budaya & metode yang banyak metode dari negara a,b,c itu hanya tradisinya bukan dhamma; bagaimana cara mengenalkan dhamma kita harus menjadi teladan praktik dengan baik & benar dalam buddhayana berbagi esensi ajaran buddha dalam dhamma saja mengalami perubahan yang jauh lebih baik lagi. Disini bukan membuat orang untuk berubah, berbagi, tindakan, & pikiran agama buddha itu ketika berbicara tiada kemarahan ketemu dalam lingkungan, saat begitu tenang dalam ajaran metodenya berbeda beda ada tripitaka mulai tertarik untuk praktik dhamma dalam spiritual tiada untuk berubah hanya merasakan, itu kita sendiri harus mengalami perubahan dalam diri kita dulu; ketika buddha baru mencapai pencerahan untuk berbagi karma dhamma ini bisa menghindari kesenangan indria lebih menikmati kesenangan indria.
Buddha mengurungkan niat lalu brahma memohon lalu untuk membabarkan dhamma, manusia & para dewa akan mengikuti pendekatan buddha lalu ke raja dulu baru murid / anak buahnya mengikuti namanya manusia itu lebih suka yang disenangi hal hal yang menghibur diperlukan ada kegiatan yang lebih menyenangi secara indria seperti ada ac supaya indria itu tenang, lewat lagi dhamma, ritual pendarasan paritta. Metode metode itu penting jadi apa yang terjadi sudah dari zaman buddha, karena kesenangan indria jadi sudah dari dulu maka kita ada dari awalnya pengenalan yang lebih baik tentukan mencapai nibbana pada masa buddha sekarang; apa akan menjadi buddha, apa tujuannya mencapai nibbana kita memiliki kebajikan untuk tidak jatuh ke alam rendah menjadi seorag buddhist mau aspirasi untuk mencapai penerangan sempurna demi semua makhluk.

Komentar

Postingan Populer