MENGEMBANGKAN DIRI DALAM BUDDHA DHAMMA BY SUHU NYANABHANDU
Belajar berlatih berbagi
memiliki sikap mentalitas sebagai pemula mampu melihat secara mendalam, supaya
tiada label label tertentu kadang kita merasa ada ditingkat tertentu kita harus
sadar penuh supaya kita menyadari dalam melakukan pengembangan diri hidup penuh
dengan penderitaan, buddha mengajarkan dhamma mengajarkan kita bagaimana supaya
jadi bahagia dalam buddha dhamma nyaman / tidak nyaman dhamma adalah seni
secara khusus berbahagia dalam praktik dhamma buddha dhamma mengajarkan kita
bahagia, sekarang ketika kita meninggal berharap terlahir dialam surga, kita
harus kembali lagi kita harus mampu menuju jalan pembebasan sejati. Mengubah
cara pandang kita manfaat buddha dhamma dalam diri kita akan terjerembab kita
harus tahu secara umum dhamma bentuk tujuan untuk bahagia menuju pembebasan
sejati kalau kita melihat mentitikberatkan pada upasaka / upasika kita sebagai
pendukung saja harus tau memahami upasaka upasika dhamma ini cocok untuk kehidupan
mereka.
Tidak ada memungkinkan
yang strategis bukan untuk berlatih belajar buddha dhamma bisanya hanya di
vihara merasa terpengaruhi pekerjaan juga tidak bisa ditinggali praktik buddha
dhamma hanya dilakukan secara fisik saja sebagai upasaka / upasika ketika
praktik terhadang oleh para siswa / orang terdekat kita terkendala pihak
tertentu banyak penghalang / tindakan yang kita lakukan saat ini kita sering
menjumpai pada saat sakit fisik / sakit mental beda lagi ketika belajar sudah
memahami kita menolak pemahaman buddha disini, pengalaman pengalaman spiritual
buddha dhamma kita merasa nyaman taruh kita terjebak dalam kenyamanan tadi
merasa puas kita terjerembab supaya kita berhenti kendala dalam buddha dhamma
yang kita pelajari, harus dilakukan secara sadar penuh kalau tidak kita akan
menghakimi karena keakuannyalah yang berbhaya energi sadar penuh.
Supaya melihat secara
mendalam kita tidak menyalahkan / mendiskriminasi kita mampu transformasikan
vihara secara fisik / sebagai prakitsi itu juga vihara kita dimana kita berdana
itu hall meditasi kita dimana kita sangat berada karena kendala / bising itu
tempat praktik saya keluarga sedarah, keluarga spiritual, & non spiritual
hal hal yang lain saya selalu lebih mendalam melihatnya kita melihat sebagai
pemikiran pemula supaya tidak merasa
puas dalam pengembangan diri, diri kita ada 6 indra 5 indra secara fisik
1 indra dalam pikiran kita sebagai manusia, secara khusus harus liat fisik
& batin kita ada 2 jenis fisik & sikis kita harus melatih supaya tidak
jadi halangan batin kita ada konsumsi kesadaran sebagai meditatif, keinginan
dalam diri kita ini paling luar biasa, cara melihat batin kita bagaimana kita
dalam batin kita, membantu melihat secara mendalam.
Faktor penghambat dalam
batin kita supaya memahami batin kita cara kerja batin kita 5 panca indera apa
yang kita lihat dengan itu semua memiliki kesadaran masing masing ada 3 layer,
bagaimana batin kita bekerja apapun yang dilakukan sebuah rekaman yang secara
nyata itu tersimpan cara kerja batin kita dari kecil sampai sekarang bentuk
pikiran, batin, & fisik kia. Luka batin akan memberikan pengaruh 5
penghalang batin kita ketikan bersentuhan itu kita harus tau apa saja kita harus
training pikiran kita secara sadar penuh tadi kita tidak tersentuh oleh rasa
yang nyaman / tidak nyaman kalau yang tidak nyaman harus kita latih pikiran,
kita pikiran ini sebagai filter sebagai fenomena yang pilih secara penuh.
Supaya tidak tersentuh
kita mampu untuk menyaring dalam pikiran kita mampu hadir disaat ini harus berlandaskan
energi baik secara penuh harus benar benar tunggal karena diskriminasi terhadap
fenomena yang terjadi kita harus relaksasi supaya tidak terdiskriminasi,
bagaimana 3 aspek praktik ini belajar berlatih berbagi upaya kausaliah kita
tidak melihat dari dalam / luar diri kita untuk pengembangan diri kita tidak
membawa kebiasan yang membuat nyaman dikondisi tertentu kita menyadari secara
penuh tidak secara kontekstual / konseptual kita mampu melihat lebih mendalam
diri kita supaya tiada penghalang ada diluar / didalam diri kita terhadap
fenomena yang muncul secara penuh baik saat ini / jangka panjang buddha dhamma sebagai
landasan.
Buddha dhamma tidak selalu
dengan penderitaan supaya tidak salah kaprah karena kita dhamma itu tidak cukup
dipahami sebagai tekstual & konseptual kita harus melaksanakaan /
praktiknya diawali belajar, berlatih, praktik dalam praktik ini / praktik sadar
penuh sangat penting supaya mencerap, fenomena yang benar benar tercerahkan ini
sangat penting supaya sadar penuh sesuai praktik hidup ini adalah penderitaan
mindfulness itu sebagai seni kehidupan kita mungkin sering mendengar kata sadar
penuh kita sudah tidak perhatian. Ke sana bhante memprioritaskan supaya sadar
penuh agar ilmunya mencapai itu semua tidak hanya belajar ritual tapi praktik
juga untuk yang paling penting sadar secara penuh.
Apa arti manunggal &
seni berbahagia sangat fundamental bagaimana melihat pengembangan supaya
meditatif belajar dalam tekstual & kontekstual sangat berbanding lurus jadi
seri berbahagia ini melihat secara penuh tidak hanya kita pelajari sebagai
pengetahuan itu liat secara seni supaya benar benar hidup dalam keadaan yang
nyata buddha dhamma ini melihat sesungguhnya baik fisik / batin mampu untuk
menyikapi dalam batin & diri kita ketika tidak nyaman muncul kita harus
melalui pendekatan yang dedikatif / secara praktik memunculkan energi sadar
penuh supaya mentransformasikan supaya ceria kita harus berhenti melihat
ketidakkekalan, kita harus hidup berbahagia disaat iri fenomena batin kita /
fisik kita batin & fisik terpisah tapi harusnya keduanya saling berkaitan
jika tidak nyaman kita mampu secara fisik akan damai & tenang supaya fisik
kita damai.
Tubuh batin kita ini menjadi
harmonis tubuh kita sakit batin tidak boleh sakit berjalan secara harmonis
supaya buddha dhamma secara sukacita dalam berbahagia bentuk menghadapi buddha
dhamma, kita sering kali menjadi orang yang tidak puas bahkan kita rela mati
untuk buddha dhamma, kita bukan reaktif juga tidak harus pasif ini menjadi
pengingat buat kita buddha dhamma cara untuk hidup kita menyadari dalam diri
kita / luar diri kita ini sudah membuat kritikan dll, sebenarnya siapa yang marah / tidak terima kita harus memahami
indikator batin kita ini rintangan dalam buddha dhamma kita harus mampu
menyadari fenomena batin kita harus mampu untuk menerima tidak menentang karena
tidak bisa merespon dengan baik jadi bisa sadar pasti akan ucapan, pikiran,
tindakan kita dengan respon cara tertentu.
Kita harus tidak reakif
apapun yang terjadi diluar sana, kita harus merespons dengan baik supaya kita
tidak rela mati dalam buddha dhamma, buddha dhamma kita harus mampu merespon menemukan
fenomena yang tidak ideal ini harus menjadi ideal dalam tubuh & batin kita
tidak menerima hal hal yang tidak suka padahal harusnya lihat kualitas
terhadap, tindakan yang kita respon supaya efektif, tidak reaktif & mudah
mengomentari melihat meditasi tidak dapat menghindari sila ketiga apa ada yang
salah? Pancasila buddhist secara praktik bagian yang terintegrasi pancasila
buddhist bukan sebuah hukum / undang undang, sila etika disiplin kita moralitas
kita sendiri.
Kita belajar buddha dhamma
sebagai polisi kita harus berlindung pada sangha ini tidak mudah menghakimi
tapi menjadi pengingat secara penuh, kita harus tahu fenomena tertentu, latihan
kita mutlak menjadi pendosa yang salah kita harus melihat belajar meditasi jadi
pemarah / tidak bijak cara memahami harus seperti ini seperti itu, pengembangan
buddha dhamma diri kita juga memiliki buddha dhamma sebagai pembimbing bukan
penghalang kita harus memiliki pikiran positif apa yang sesungguhnya terjadi
secara kualitas sadar penuh / kualitas yang baik supaya kita dalam kehidupan
sadar penuh, praktik moralitas etika kita yang baik harus disadarinya.
Komentar
Posting Komentar