BHANTE GUPTA PENGARUH KARMA BAIK / TIDAK DENGAN DOA
Ajaran Buddha berpengaruh karma baik / tidak
dengan doa? Doa dalam beberapa aspek tidak mengamalkan pendarasan sutta &
paritta, pengulangan sabda sabda Buddha sutta & paritta menemukan dhamma
yang dilafal tekad & aspirasi pernyataan perlindungan tekad, aspirasi yang
harus disampaikan kita harus realisasi doa saja tidak cukup karma belum tentu
muncul tapi kita harus praktikan paramita yang lain, doa harus diiringi pelaksanaan
parami ingin mendapatkan karma positif ya semua harus dari positif. Apakah
dalam agama Buddha mengenal jodoh dan apa bisa tertunda jodoh tersebut? Jodoh
sering kali diucapkan dengan karma itu berkaitan dengan jodoh, contoh hari ini
kita bisa ketemu via online ini adalah satu akibat yang terjadi ii juga bisa dikatakan
jodoh. Jodoh ke pasangan hidup bisa ketemu dengan siapapun, apakah ada jodoh
tapi tidak ketemu? Misalnya kita sudah nanam sebab baik tapi kalau tidak ketemu
lingkaran karmanya belum cukup sebanyak manusia, didunia ini belum tentu kita
dapat jodoh bisa jadi saat itu belum jodoh anda, sebulan lagi dikenalin dengan
teman anda pada saat itu kita tidak kenal.
Dia bisa jadi kita dulu sekolahnya sama tapi
jaman dulu belum dikenal, waktunya belum tepat, jodoh disini pasangan hidup
“takdir”, ada tidak dalam agama buddha? Takdir itu bisa jadi ikatan karma lampu
tapi walau sudah pacaran ke jenjang keluarga harus menanam lagi untuk
memperkuat hubungan supaya langgeng tapi dalam proses ini, walau sudah ketemu
tapi bisa berubah lagi, bagaimana meresponnya hubungan dua pihak karma yang
positif / cocok, misalnya ada orang bukan dari lahir lingkungan sekeliling kita
keliatannya hubungannya baik, pada masa pacaran jadi gimana kita lihat jodohnya,
bagaimana seorang buddhist melihat perubahan? Harus menerima kondisi, berubah
terus menerus mau menghadapi bahwa kondisi kayak sekarang kita tidak bisa ke
mana mana, susah beraktivitias kita sudah ada pada kondisi ini anda mau terima
/ tidak? Caranya bagaimana menghadapi harus terima kondisi tersebut bagaimana
kita dapat solusi yang positif? Rumah ibadah ditutup mau tidak mau kita harus
terima? Pasti kebaktian dirumah masing masing, misalnya pekerjaan pengaruh
gimana sikap mental kita? Tidak boleh patah semangat kita mau menerima, kita
pasti terima solusi apabila menghadapi kondisi saat ini kita, bisa lihat sisi
positifnya dimasa saat ini.
Mau tidak mau kita menghadapi sekarang seperti
online ini, kondisi baik / tidak harus kita lepaskan lebih jauh menghadapinya
dengan positif, batin kita lebih stress ada orang lebih positif seperti
sekarang ini bisa jadi relawan covid-19 membantu orang kesulitan, kita menghadapi
masalah positif dalam kondisi, apapun selalu ada sisi negatif & positif.
Bagaimana cara kita memaafkan orang yang bikin sakit hati? Pertama mulai dari
diri kita dulu bahwa orang itu seperti itu anda mengharapkan dia berubah itu
ekspetasi kita jadi kita terjebak, ekspetasi itu belum tentu dia merasa seperti
itu kita harus melepas ekspetasi kita terima apa adanya? Bisa jengekel lagi
kalau ketemu, selalu liat ke diri sendiri dulu itu ekspetasi kita aja &
jangan harap orang itu berharap berfikir seperti kita. Bergaulah dengan orang
bijaksana & hindari orang yang tidak bijaksana? Ya salah satu cara kita
hindari dulu, apakah meditasi pernafasan karma baik / bukan? Jika dilakukan
dengan benar pasti karma baik, dengan ketenangan jika lebih sungguh sungguh lagi
bisa mencapai pencerahan dengan meditasi. Meditasi pemusatan perhatian itu,
bisa jadi karma baik kalau berfikir tidak baik itu juga bahaya, makanya harus
dengan metode yang benar.
Berakhirnya dukkha kita harus hilangkan lobha,
dosha, moha / keserakahan, kebencian, & pandangan salah, keinginan yang
harus dihancurkan untuk lobha dosha & moha. Tapi harus kita lakukan merubah
setnya dengan hal hal yang positif tidak usah bahas lenyapnya dukkha terima
dulu penderitaan itu ada kalau kita tidak terima selamanya bisa makin parah
lagi, keinginan LDM itu dihilangkan tapi yang baik harus tetap dijaga untuk mencapai
nibbana ketamakan tidak selalu negatif, ketamakan / keinginan berbuat baik
langkah awal tapi dari sini dulu keinginan berbuat baik keinginan jauh dari perbuatan
buruk.
Tidak memiliki kemelekatan dengan orang lain
itu bukan sumber kebahagiaan & komunitas juga bisa keceriaan? Kita
tidak boleh melekat itu adalah realisasi untuk bisa ke sana kita harus
menyadari komunitas, juga bisa belajar untuk tidak melekat komunitas bisa
ketemu dimanapun. Anda bisa melatih pelepasan kemelekatan, pandangan kita maka
itu harus berkomunitas caranya dengan komunikatif, praktik, & sad paramitta
pasti tidak mau, ketidakmelekatan itu realisasi.
Menghargai pendapat harus menghadapinya dengan
kondisi kita berubah harus bisa menerima kondisi seperti itu, mereka benar
harus berkomunikasi dengan baik masa masa sulit berkomunikasi dengan baik
bagiamana cara kita menyampaikan pandangan kita harus menerima dulu. Jika
responnya tidak positif bisa jadi berhadapan dengan, cara sembahyang pagi &
sore hari setiap hari? Boleh dengan meditasi, nian fo, baca paritta, &
sutta boleh dalam hati / diungkapkan sebenarnya ini harus dibangun, kesempatan
ini bisa membangun sikap positif, kita yang bisa dibangun langsung baca sutta /
paritta bisa diunduh juga. Lebih suka berkumpul hidup berkomunitas satu sama lain,
kita tidak boleh kumpul ramai ramai rattana sutta itu juga baik untuk dibacakan
minial kita bangun / mau tidur tisarana, itu yang paling penting karena bisa
jadi motivasi awal & diakhiri dengan dedikasi bisa baca dalam hati
tapi dengan konsentarsi.
Mengapa boddhisattva harus lahir menjadi hewan
jadi semua Buddha harus merealisasi nirvana, praktik Boddhisattva ada 52
tahapan latihan dalam proses latihan awal Boddhisattva pemula belum merupakan
orang suci bisa terlahir dialam rendah, ini yang dicontohkan dikisah jataka
merealisasi paramitta, tentu Beliau lahir dengan sesuai karma Boddhisattva
datang ke bumi. Jadi bisa berubah dialam apapun bisa berubah wujud Boddhisattva
bisa berubah uba sesuai dengan yang dibutuhkan dialam itu sama isinya seperti
di Saddharma pundarika sutta, 52 tingkatan Boddhisattva suci 42 tingkatan bisa
maju mundur selama belum memenuhi itu kita bertekad bertemu dengan Buddha
Dhamma.
Boddhisattva Siddharta dibutuhkan unuk menolong
kisah jataka apakah benar / tidak merupakan pesan pesan moral yang positif,
kisah jataka bukan kisah kisa yang baru diserap oleh Buddhist utamanya supaya
kita mengerti, jodoh: jalinan ikatan karma, situasi sulit ditengah pandemic:
terima & respon dengan positif banyak skill & hal positif yang bisa asa
& dikembangkan, memaafkan yang menyakit jangan mengharapakan orang berlaku
sesuai dengan keinginan kita jangan terjebak dalam ekspetasi, ekspetasi menimbulkan
penderitaan meditasi karma baik, meditasi memunculkan sebab sebab karma baik.
Terbebas dari dukkha melemahkan & melenyapkan Lobha, Dosha, & Moha
mengembangkan paramitta sadari & terima, bahwa penderitaan itu nyata. Keinginan
tidak semua negatif mencapai pencerahan itu juga merupakan keinginan walaupun
pada akhirnya harus dilepaskan, kemelekatan / tidak kemelekatan dalam
komunitas, adalah suatu realisasi berkomunitas tidak berarti melekat tapi
bentuk latihan untuk tidak melekat.
Boddhisattva berwujud hewan
apakah hasil karma? Boddhisattva bisa datang dalam wujud apa saja untuk
memberikan pertolongan, hidup berkecukupan / mengumpulkan kekayaan wafat masuk
surga? Berusaha & menanamkan sebab sebab kebaikan menjalin ikatan jodoh
yang positf, mencapai keseimbangan batin praktik & paramitta melafalkan
mantra memunculkan kebijaksanaan harus diikut dengan praktik, tradisi
& agama juga tidak lepas dari tradisi; tradisi belum tentu Buddha Dhamma.
Jadi kesimpulannya memang tiada situasi / sesuatu yang kebetulan, semua karena
ada jalinan karma dibarengi dengan sebab sebab yang dipupuk sehingga
memunculkan hasil karma. Dedikasi semoga kita selalu berjodoh dengan hal hal
baik ( orang, lingkungan, & kehidupan) intinya semua yang bersumber dari
agama Buddha pada intinya berasal dari hukum sebab akibat yang bisa
mempertemukan satu dengan hal yang lain & demi mempermudah intinya kita
harus lebih bijaksana lagi, karena tidak selalu hal yang kita anggap negatif
selalu jelek.
Pasti ada makna lain disini sama halnya komunitas yang bisa
membuat kita melekat tapi jika beda sudut pandang hasilnya berbeda,
semoga virus ini bisa menghilang dengan karma baik kita semua & semoga
semua kembali semua serta semua makhluk berbahagia. Sadhu. Sadhu. Sadhu
Komentar
Posting Komentar