8 BAIT TRANSFORMASI BATIN
Bagaimana menjadi mindful
apa benar benar menyadari apakah kita menyadari motvivasi yang sebenarnya saya
ada disini, duduk diam mendengarkan tujuan kita mendengarkan untuk apa
keliatannya mudah tapi susah apakah kita tau tujuan akhir kita? Sepanjang waktu
dengan sadar dalam melakukan apapun, banyak yang blur bisa jadi hitam itu
sangat total ke ganggu dia diem ada kilesha ngambek bukannya marah orang
emosian bukan marah marah tapi diam itu termasuk amarah jadi marah bukan
berarti orang gila ngamuk ngamuk hancurin barang, tapi pada diam diaman juga
marah. Permata dari praktik saddhana di KCI dan buku ini dikatakan intisari
praktik penyempurnaan welas asih di saat memeditasikan sunyata, memang berat
tapi sunyata liat diri kita adalah manusia kita terdiri dari jasmani rohani ada
5 elemen dari jasmani, kalau didalam buddhisme bahwa batin apa yang dipelajari
sikologi lebih dalam lagi abhidhamma batin ada 51 faktor mental jasmani 5
elemen, maka si aku dimana? Berarti jika tiada aku yang solid kumpulan aku apa
yang menyelimuti kita pandangan keliru, terhadap kumpulan ini kita melihat diri
kita ada aku yang solid berdiri sendiri keluarlah aku sendiri pusat dari alam
semesta, jadi segala sesuatu kumpulan semesta ini awalnya kemarahan,
ketidaktahuan, modus operandi.
Bagaimana cara kilesha mengelabui
kita ketika ngambek sama sahabat / pacar diem dieman siapa yang kalah diem
dieman ini tidak tau siapa yang menang kayak anak kecil bisa teriak sampai
oktaf ke 9, jika kita praktik saddhana avalokitesvara puja mantra dll kita
belum saddhana akhirnya banyak kerjaan kalau di KCI praktik & meditasi saddhana
ke sunyata segala sesuatu yang berwujud harus mulai belajar dari sekarang bukan
tidak boleh belajar sunyata karena sunyata harus konsisten, terhadap si aku
sebenarnya bisa dirangkum praktik saddhana bisa menawar sikap mementingkan diri
sendiri, harus ke dokter makan obat segala sesuatu menjaga tubuh kita, lamrim
obatnya komunitas yang ada disana.
Memahami modus si aku ini
bagaimana kita mengatasi kilesha tersebut memeditasikan sunyata mencakup keyakinan
kita yang mendalam keyakinan terhadap diri kita sendiri sikap mencengkram diri
sendiri, bayi pas keluar pasti menangis pertama kali batin mereka mencengkram
pada diri sendiri bayi ingin selalu ini tidak mau begitu anak kini jadi alam
semesta, konsep dirinya bermacam macam keinginannya konsep diri itu benar kalau
pria ngapaian merangkai bunga kita sudah terjebak disana, terapi pada masa
permukaan terapi pada tingkatan diri pada ras, etnis, jenis kelamin kita
mencengkram si gender akhirnya bisa memblock pada ras kita juga, misalnya ras
kita paling murni bersih fenomena percaya pada ras tertentu unggul pertarungan
antar ras itu halus ada berupa aturan ras, orientasi seksual, penyimpangan seksual
sebenarnya sudah didiskriminasi karma tidak seperti beli telur kita percaya
tentang intensitas.
Kualitas kita seperti
bikin kue balance dengan rasa ketika nyetir manual gas dengan kopling karma itu
feeling juga hasil karma ada 4 hasil, penyebab akibatnya, lingkungan jadi bisa
intensitas & probabilitas; orientasi seksual berbeda tidak sesuai
intensitasnya contoh memesan kopi less sugar, less ice, itu rasa yang pas
disorentasi seksual itu emang bisa memilih kan tidak bisa, karma itu kasta
rendah akhirnya melihat lebih rendah / tinggi kita melihat situasi yang berbeda
/ mau disamakan seperti kita sama kayak buddha itu sebenarnya, lahir di india kenapa buddhanya
berbeda beda karena dilihat dari hal hal konsep diri, jadi kita melupakan konsep
diri sama kaya kita bodoh tidak suka tampil kita marah / sebaliknya kita ada protes
juga kita pasti tidak sesuai dengan semestinya salah satu ada masalah dengan
orang lain.
Tidak sepaham dengan
konsep diri sehingga kita marah tidak sepaham dengan kita kayak udah deh jangan
ajarin gua lu gak paham, gua kenapa ketika kata itu keluar jangan mengajari
saya, saya sudah lebih pengalaman kita pikir kita hebat perasaan yang sedang
kita pikirkan saat itu si akunya merasa tersudut dengan cara masing masing
banyak banget alasaannya, batinnya berontak terhadap sesuatu kita melihat aku
sebagai eksis gimana aku muncul ketika tidak tahan kita lihat batin kita
seperti nonton film seperti karaoke lega karena ada hormon kebahagiaan muncul
sesaat kayak ponstan / endorfinnya naik karena hormon peredaran darah lancar
pas lari / olah raga hormon endorfinnya bermain disana lalu batin & faktor
faktor mental sikolog hanya pakai obat / lingkungan yang baik, tapi orang baik
masuk lingkungan jahat pasti akan berbeda lagi rasanya, seolah olah ada aku yang
nyata berikan apa yang aku inginkan kamu bukan siapa siapa.
Si aku ini muncul sangat
kuat ketika aku itu eksis didepan kita muncul pada satu yang kokoh, kita ke
pusat dhamma akunya makin tercerah besarnya malu si aku muncul aku ini eksis
dalam tubuh & batin ketika ada jarak si aku faktor mental mawas diri akunya
lagi marah akunya bentrok, ketika ada masalah secara mental penalaran diri sendiri
yang amat kuat akunya yang menderita, dia tidak memiliki opsi lain jadi akunya
mesti dihentikan merasa diri kita aku lagi jadi awal bangun tidur si aku itu
harus pipis, minum dulu, liat hp dulu, makanya sesudah saddhana avalokitesvara
kita harus sadari bukan lagi itu bagi yang saddhana pasti begitu tidak bisa
mempertahankan pikiran positif kita kalah sama akunya, ini apa yang terjadi
pada saddhana untuk meneteskan diri kita tentang sunyata, bagaikan secangkir
kopi yang hitam pekat supaya putih dituangkan air putih yang banyak batin kita
disini semua sudah berkumpul.
Positif dengan covid ini
semua merasakan perbedaan, penerimaan sosial yang baik kenapa? Karena umat
manusia tiada yang lebih tinggi lagi tiada lagi agamaku agamaku agamamu agamamu
semua bersatu padu, ada 4 orang yang sangat mementingkan diri sendiri itu lebih
ke orang yang ada dikumpulkan dia maka manusia seutuhnya, bukan dari materi
orang yang kaya raya hanya memberi roti juga pada hal yang itu cuman memiliki 1
aja. Tapi orang kaya itu juga sama memberikan 1 roti itu kalau disisi yang sana
dia sudah memberikan seluruhnya, jadi ketika kita bicara praktik guru spiritual
bagaimana sikap mementingkan diri sendiri gimana fenomena itu kita melihat
akunya solid, padahal penuh dengan kumpulan itu buah karma kita sendiri, karena
dia lembut itu buah karma kita yang sudah ketemu kita juga jadi yang harus
disalahkan kilesha jadi pesimis kita tidak ada, kenapa eksistensi makhluk itu
terbentuk potensi manusia mencapai pencerahan sempurna itu adalah welas asih
yang sesungguhnya tidak kenal konsep itu, coba pahami diri sendiri aku itu
muncul akarnya di liat dimana kita tidak boleh itu normal tidak pantas itu
harga diri, kalau besar semakin banyak yang timbul jadi kalau kita liat banyak
yang muncul di kita padahal tidak eksis sama kita.
Dulu marah pada waktu itu
balik lagi kayak sekarang pasti jadi kayak film komedi pada masa sekarang,
malah baikkan jadi lucu ketika kita jadi baik kita melihat cermin pada saat
kecil kita ngeliat itu nyata tergantung ada kata kunci yang luar biasa saling
bergantung, kalau tiada faktor berbahaya karena semua saling bergantung dengan
faktor mental kita semua ini bergantung, kenapa kumpulan tidak dibuat yang
lebih baik kalah juga dengan makanan kita memeriksa, apakah aku yang sangat
kuat si aku sama satu titik tertentu aku itu batin kita tidak akan pisah dari
tubuh kita suka merasa saya adalah tubuhku, tiada beda tidak sama juga semua
berubah maka sesuatu yang buruk bisa berubah baik baik, berubah menjadi buruk
sifat perubahan itu bisa menjadi besar KCI, itu kita yang minta identik oleh
guru spiritual tapi untuk siapa? Ya untuk umat kci dan seluruh umat buddha itu
sendiri.
Komentar
Posting Komentar