PIKIRAN TERAKHIR SEBELUM KEMATIAN BY SOMDET PHRA NYANASAMVARA SANGHARAJA THAILAND.
Karma yang menentukan kelahiran, yang disebut janakakarma, adalah karma terakhir sebelum suatu kehidupan terhenti di alam ini. Karma terakhir atau kejadian terakhir yang dialami pikiran, yakni: jika janakakarma yang membuatnya terlahir memikirkan kebaikan,b yang telah dilakukan sebelum pikirannya padam, pikiran akan mengarah ke alam yang baik dan mengantarkan tubuh ke alam yang baik pula, Jika memikirkan keburukan sebelum pikirannya padam, pikiran akan mengarahkan ke alam buruk dan mengantarkan tubuh ke alam buruk pula.
Pikiran, di saat menjelang padam (kematian), umumnya berkondisi sangat lemah, tidak ada kekuatan menangkal apa pun. Jika pikiran akrab dengan perasaan tertentu yang berkaitan dengan kejadian tertentu, perasaan yang berkaitan dengan kejadian itu yang akan mengusai pikiran, membuat pikiran menjelang kematian terkait dengan perasaan itu, dengan kejadian itu, Ketika pikiran padam yaitu terpisah dari tubuh, ia terpisah bersama dengan perasaan itu, dengan kejadian itu, mengkondisikan munculnya tubuh yang bersesuaian dengan keberadaan pikiran dari segala sisinya.
Pernah ada orang yang mencemaskan kekayaannya, takut ada orang lain mengambilnya. Menjelang kematian, pikirannya terpatok pada bagaimana cara melindungi kekayaan dengan rasa cemas Setelah pikirannya padam (meninggal), ia terlahir kembali sebagai seekor ular yang menjaga kekayaannya itu. Jika ada orang yang mencoba mendekat, ia akan menampakkan dirinya sebagai ular besar sebagaimana yang pernah diceritakan belum lama ini ada seorang pegawai negeri yang mempunyai sebuah Buddharupang yang sangat disayang. Setelah ia meninggal dunia, temannya pergi melayat dan minta izin melihat Buddharupang itu, ada seekor ular besar yang tidak tahu dari arah mana datangnya, mengembangkan leher di dekatnya.
Ia terkejut dan sekejap menjadi sadar, bahwa si pemilik menunggui Buddharupang itu dengan rasa sayang ia lalu berbicara dengan si ular dengan suara yang keras, "Aku tidak punya kehendak mengambilnya, hanya melihat saja, jangan kuatir !" Dengan kalimat itu, ular itu merayap pergi ini adalah salah satu contoh yang betul-betul terjadi belum lama ini, yang dipercaya bahwa orang yang terlalu melekati kekayaannya akan meninggal dunia dalam keadaan pikiran yang terikat seperti itu, terlahir sebagai ular menjaga kekayaan.
Ia tidak dapat mengeyam buah karma baik apa pun yang telah di lakukan, hingga ia bisa terlepas, menyingkirkan kelekatan dan kesayangan pada kekayaannya itu. Orang-orang tua yang memiliki pengertian benar, mempunyai kebijaksanaan, mempercayai adanya kekuatan kelekatan pada pikiran. Karenanya, mereka menasehati anak cucunya agar sebelum tidur bermeditasi dengan obyek 'buddho', merenungkan nilai-nilai luhur Buddha dan bertekad, "Bilamana aku meninggal dunia, semoga aku langsung kembali terlahir sebagai manusia dan dapat kembali bertemu dengan ajaran Buddha. Mereka menasehati untuk bertekad seperti itu sebelum tidur. Mereka juga menuturkan, bahwa dengan bertekad seperti itu, jika di waktu tidur kali ini, dan tidak terbangun lagi, seseorang akan terlahirkan di alam baik, pikiran mengarah sebagaimana kekuatan kehendaknya. Terlahir sebagai manusia dan bertemu dengan ajaran Buddha adalah berkah tertinggi dalam hidup. Orang-orang yang berpandangan benar, kemudian bertekad demikian dengan kesungguhan hati.
Komentar
Posting Komentar