KEKIKIRAN ADALAH BELENGGU KEBENCIAN BY Y.M BHANTE DHIRASARANO

 Ada banyak halangan, kiranya biasanya ada kebaktian tentu banyak tidak bisa hadir tapi tidak menurunkan motivasi kita, tentu kita bisa melihat diri kita 1 orang lain bisa perkelahian / peperangan, bisa dari kebencian. Jika dalam lingkungan kita ada satu hal yang terjadi, sebuah kebencian terhadap orang lain / banyak orang sangat sulit untuk damai juga sulit hubungan komunikasi yang baik, bahkan ada yang lahir dirahim yang sama bisa juga timbul pertikaian, apa karena materi ada 1 hal yang tidak bisa diterima sehingga bisa bertikai oleh karena kebencian, pada dasarnya tidak ingin ada kebencian ingin hidup tiada pertikaian / mengumpat / fitnah kepada orang lain, tapi masih banyak hidup dikebencian walau tidak dalam pertikaian, tapi tetap bagi sebagian besar banyak kebencian tapi banyak keinginan / pertikaian yang muncul, kondisi ini pernah ditanyakan oleh seorang dewa ditanya dewa Sakka ketika bertemu Sang Buddha, menajawab yang jadi belenggu iri hati & kekikiran inilah yang jadi belenggu, bhante apakah yang jadi penyebab iri hati cemburu tamak apa yang jadi penyebab itu, supaya tidak muncul iri hati ini dikatakan sang buddha ada kondisi suka & tidak suka, itu bisa muncul suka dengna seseorang karena mendekati orang lain karena suka tersebut jadi iri hati, apa yang jadi sebab itu adanya keinginan maka 2 kondisi itu muncul karena memiliki pikiran hal ini / itu.

            Jadi ada potensi keinignan itu, ada harga tas jutaan apa jadi sumber masalah tas itu padahal sifat tas itu netral, karena ada ingin jadi memuat hal apa yang jadi bisa potensi keinignan memiliki sesuatu hal yang lebih, ketika merasa tidak cukup dari pemikiran itu yang muncul, memikirkan benda benda materi. Jadi apa yang bisa kita lihat hal tadi jadi satu kondisi yang muncul, tidak satu sebab saja ada rasa tidak suka keinginan pemikiran ingin memperoleh seuatu hal yang lebih, itu kondisi keinginan ada juga kebencian ada beragam kondisi tapi apa sebabnya, itu tidak lain keinginan & kekikiran ketika sudah memahami hal itu kita lebih hati hati, terutama  dalam hal kekikiran ada juga disutta ada 5 macam kekikiran apa yang jadi hal kekikiran itu, supaya tiada kesulitan memang masih ada kesulitan kekikiran terhadap tempat tinggal, bagi seseorang posesif / memiliki keinginan besar dalam hal tempat tinggal, itu melekat tidak ingin mereka masuk terutama orang yang tidak dikenal ada orang tidak disukai, jangan biarkan orang itu masuk pasti akan mengusir baik secara paksa / halus hal pertama bukan sebagai tempat tinggal.

            Bukan rumah saja / komplek perumahan punya dia sendiri, sebagai pemimpin disuatu provinsi / penguasa disebuah negara / kerajaan itu, kalau kita lihat waktu dulu karena tidak hal yang puas, malah jadi perang kekikiran terhadap keluarga apabila ada dekat dengan seseorang, ketika kita melihat ada perhatian yang luar biasa & timbul cemburu dalam keluarga, itu hal cemburu dengan keluarga. Memiliki seorang penyokong pertapa dari perumah tangga kalau muncul hal cemburu, walau tiada hubungan keluarga dalam hal samana, ada diwaktu Sang Buddha dulu ada penyokong seorang pertapa bahkan dianggap sebagai seorang anak, tapi karena mendengar ada Sang Buddha ketika ada niat itu melihat apa yang ingin menyokong Sang Buddha, akhirnya ia mengutuk penyokong itu tidak bisa kita hindari bisa muncul dari diri kita, kekikiran terhadap keuntungan tentu semua orang mengharapkan keuntungan, ini bukan hal yang salah seseorang beruntung muncul ingin berbagi bahkan dalam sebuah kondisi, tidak ingin melihat keberuntungan orang lain apalagi tidak mau tersaingi, itu bisa lebih bahaya lagi timbul rasa iri hati.

            Tentu hal ini tidak baik, patut untuk kita waspadai walau dapat hal beruntung patut kiranya untuk dibagi, hal patut diberikan terutama dalam anggota keluarga bukan dinikmati sendiri, tentunya patut untuk memberi ke orang orang. Keluarga, ayah, ibu, anak, & istri ada juga kekikiran dalam popularitas, memiliki popularitas hal yang diinginkan memiliki fans nama baik itu bukan hal yang salah, tapi jika popularitas lebih lagi tidak ingin tersaingi orang yang rupawan, kemashuran / hal hal dalam Atthaloka dhamma apabila kondisinya mendukung untuk dicela, apa kita menolak itu akan lebih menderita lagi kekikiran terhadap pengetahuan, memiliki pengetahuan sangat perlu sekali apalagi mau berbagi / sharing dengan orang lain, itu hal yang baik tidak hanya buat manfaat diri kita / orang lain itu juga memperkuat dalam diri kita, mau berbagi dengan orang lain bisa juga ada hal yang berbeda  malah dapat hal yang lebih bermanfaat lagi, dalam hal daya ingat apalagi tidak diulang ulang kepada orang lain, katakan hafalan ingin hafal sebuah kalimat / sebuah paragrap diulang dapat dalam beberapa kali, itu akan lebih kuat apalagi sering diulang itu lebih mudah berbeda jika jarang diulang, itu pasti kurang hafal lagi itu ada 5 hal tadi kekikiran terhadap tempat tinggal, keluarga, perolehan, pengetahuan, & kemashuran itu 5 hal tadi patut diwaspadai dalam hal tadi, karena ada hal yang dibenci.

Komentar

Postingan Populer