MAJJHIMA NIKĀYA ARIYAPARIYESANĀ SUTTA PENCARIAN MULIA BY UNKNOWN

 

Demikianlah yang kudengar, pada suatu ketika sang bhagavā sedang menetap di sāvatthī di hutan jeta, taman anāthapiṇḍika. Kemudian, pada pagi harinya sang bhagavā merapikan jubah, dengan membawa mangkuk dan jubah luarnya pergi ke sāvatthī untuk menerima dana makanan, kemudian sejumlah bhikkhu mendatangi yang mulia ānanda dan berkata kepadanya teman ānanda, telah lama sejak kami mendengar dhamma dari mulut sang bhagavā, baik sekali jika kami dapat mendengar khotbah demikian teman ānanda kalau begitu, silahkan para mulia pergi ke pertapaan brahmana rammaka mungkin kalian akan mendengarkan khotbah dhamma, dari mulut sang bhagavā sendiri baik teman mereka menjawab kemudian, ketika sang bhagavā telah menerima dana makanan di sāvatthī dan telah kembali dari perjalanan itu, setelah makan ia berkata kepada yang mulia ānanda ānanda mari kita pergi ke taman timur, ke istana ibunya migāra, untuk melewatkan hari baik yang mulia, yang mulia ānanda menjawab kemudian sang bhagavā pergi bersama yang mulia ānanda ke taman timur, istana ibunya migāra, untuk melewatkan hari.

Kemudian pada malam harinya, sang bhagavā bangkit dari meditasi dan berkata kepada yang mulia ānanda ānanda, mari kita pergi ke pemandian timur untuk mandi baik yang mulia,yang mulia ānanda menjawab. Kemudian sang bhagavā pergi bersama yang mulia ānanda ke pemandian timur untuk mandi, ketika beliau telah selesai beliau keluar dari air dan berdiri dengan mengenakan satu jubah, mengeringkan badannya kemudian yang mulia ānanda berkata kepada sang bhagavā yang mulia, pertapaan brahmana rammaka ada di dekat sini pertapaan itu indah dan menyenangkan yang mulia, baik sekali jika sang bhagavā pergi ke sana demi belas kasihnya, sang bhagavā menyetujui dengan berdiam diri.

Kemudian sang bhagavā pergi menuju pertapaan brahmana rammaka, pada saat itu sejumlah bhikkhu sedang duduk bersama, di pertapaan itu mendiskusikan dhamma sang bhagavā berdiri diluar pintu, menunggu diskusi mereka berakhir. Ketika beliau mengetahui bahwa diskusi itu telah berakhir, beliau berdehem mengetuk dan para bhikkhu membuka pintu untuk beliau sang bhagavā masuk, duduk di tempat duduk yang telah disediakan dan berkata kepada para bhikkhu para bhikkhu, apakah yang kalian diskusikan saat kalian duduk bersama di sini saat ini? Dan apakah yang sedang kalian diskusikan yang terhenti? Yang mulia, diskusi kami yang terhenti adalah tentang sang bhagavā sendiri.

Kemudian sang bhagavā datang bagus, para bhikkhu adalah selayaknya bagi kalian para anggota keluarga, yang telah meninggalkan keduniawian karena keyakinan dari kehidupan rumah tangga menuju kehidupan tanpa rumah, untuk duduk bersama dan mendiskusikan dhamma, ketika kalian berkumpul bersama para bhikkhu kalian harus melakukan salah satu dari dua hal ini, berdiskusi dhamma atau mempertahankan keheningan mulia.

Komentar

Postingan Populer