IRI HATI & KEKIKIRAN BY Y.M BHANTE DHIRASARANO

Dengan dhamma sakacha bisa lebih mengetahui tentang ajaran, terlebih topik hari ini akan membahas iri hati & kekikiran, bukan ungkapan jarang didengar. Kita sering sekali mendengar ini, dalam diri ini juga sudah tertanam tidak muncul setiap saat tergantung objek berkenaan iri hati & kekikiran, sifat sifat tidak baik terlebih dalam hati & pikiran kita harus tahu kita ketahui, karena ini bukan hal bahagia walau sifat kekikiran bisa menumpuk harta kekayaan iri hati, ini perasaan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain lebih baik dari dirinya yang melampaui diri sendiri, kalau bertemu orang tidak disukai / tidak disenagi lebih unggul dari diri kita, maka sangat cepat iri hati muncul bisa disebabkan oleh banyak hal bagi setiap orang, kita bisa melihat perbandingan kaya & miskin melihat keberuntungan orang lain itu muncul rasa iri hati kecantikan, dari wanita & bisa jadi ibu & anak ada sebagai pabbajitta juga muncul iri hati antar sesama bhikkhu, ketika muncul dalam diri seseorang.

            Pasti tidak senang rasanya, tiada rasa bahagia pada sifat iri hati betul betul kita sadari selain itu juga, berkenaan iri hati kegembiraan. Sifat iri hati bisa dilakukan turut bersuka cita tentu dengan kondisi demikian bisa lawan iri hati, mudita juga kita ketahui sifat luhur brahma vihara gimana memunculkan itu, kondisi pikiran langkah baik untuk buat karma baik melawan sifat iri hati mudita juga bisa dalam konteks baik, iri hati bisa muncul dalam hal kebaikan berdana pada orang lain, iri hati itu sifat tidak baik dalam memberikan penyampaian ajaran bisa diterima dengan baik, kalau iri hati kondisi itu tidak baik ketika mau berbuat baik jangan timbul iri hati kekikiran, ini bisa muncul dalam diri kita seseorang memiliki keinginan menimbun harta benda, karakteristik kekikiran rahasia supaya hartanya tidak diketahui orang lain.

            Seperti orang tua Mata Kundali orang yang kaya, kalau orang berkecukupan tidak mau mengobati anaknya ke tabib, tapi berusaha menghemat bertanya cara membuat obat & mengetahui membuat sendiri, tanpa bawa ke tabib tanpa ada keinginan mengeluarkan kekayaan demi anaknya sendiri, lalu anaknya meninggal. Menaruh anaknya diluar supaya tidak diketahui padahal kaya sekali, muncul perasaan tidak menyenangkan walau mampu peroleh harta benda, tapi batin tidak bahagia dizaman Sang Buddha ada seorang hartawan ia seorang ayah & memiliki anak bernama Subha, supaya harta kekayaan itu digunakan secukupnya saja tapi disatu sisi, timbun harta kekayaan melarang berbagi pada orang lain sehingga atas kekayaan itu, jadi lahir sebagai seekor anjing ditempat kehidupan lampau hidup bersama anaknya lagi, tapi tidak mengetahui lalu Sang Buddha datang ia memberitahu pada Subha ada yang belum diberitahu, anjing itu juga adalah ayahnya juga ditunjukkan harta kekayaan oleh anjing itu sendiri, sifat kikir bisa kita lawan dengan kemurahan hati bukan untuk diitmbun tidak ingin dana, itu hal ekstrim walau harta kekayaan yang berlebih.

            Ada diskusi dewa Sakka & Sang Buddha, apa yang menjadi belenggu mengharap tiada benci tiada niat jahat, ingin damai tapi sangat sulit meninggalkan kebencian & meninggalkan hal negatif, itu kita tidak bisa capai. Karena iri hati & dengki walau ingin hal baik jika tetap simpan mana bisa, kedua hal ini kita bisa kikis sedikit demi sedikit mampu peroleh kedamaian itu kikis sedikit demi sedikit, iri hati & kekikiran tentunya kedua kekotoran batin ini pada dasarnya ini, dari kehidupan sebelum sebelumnya masih tertanam kuat dalam diri kita, memang bisa muncul tidak besar tergantung objek iri hati seperti apabila kita bertemu orang tidak disukai, memiliki kedudukan yang sama melihat orang tidak disukai peroleh apresiasi / gaji tambahan dari atasan, atas dasar tidak suka akan muncul iri hati tapi akan berbeda jika orang yang kita senangi, pasti ikut bahagia dukungan baik untuk mereka dapat peroleh hal hal untung, bisa muncul kepada siapapun walau ada sifat tidak suka jangan sampai tertanam kuat apapun bentuk kesalahan itu, kita bisa memaafkan kalau mau memaafkan tidak muncul rasa tidak suka, bisa tidak memunculkan dalam diri kita sifat iri hati bisa cepat muncul dalam diri kita, kekikiran tidak hanya materi bisa juga dalam hal keluarga murid / pengikut dalam keluarga, muncul kekikiran komunikasi baik dengan orang lain.

            Muncul tidak suka itu kekikiran yang menyangkut keluarga, juga bisa dalam pabbajita seorang bhikkhu ada yang setiap dalam dirinya, ada seseorang berdana pada bhikkhu lain ia tidak senang sampai ada kata tidak baik, sampai melarang orang yang sebagai penyokong jangan menanyakan ajaran itu, juga bisa kekikiran bukan hal materi saja. Bisa juga mengenai keluarga reputasi & kemashuran, ada paras yang baik sudah dikenal banyak orang saya tidak ingin popularitas saya melebihi orang lain, itu suatu bentuk hal kekikiran itu juga patut diwaspadai bentuk kekikiran ini, bukan kesenangan tapi bisa tidak bahagia untuk diri kita sangat patut kita waspadai, kekikiran seperti itu berkaitan pertanyaan mengenai dana ada munul keraguan.

            Apa dana itu bisa tepat sasaran, apa bisa digunakan sebaik mungkin / tidak apa bisa peroleh hal yang baik, tidak bisa kita pungkiri ketika masih belum terlatih dermawan bisa muncul keraguan, seperti dana makanan pada bhante. Kok makanan itu tidak dimakan apa masih peroleh hal baik, muncul sifat pertanyaan meragukan kita kembali karena ada niat / kehendak perbuatan apapun yang dilakukan, tetap dapat buah karma baik bukan sebuah karma tidak baik, tetap dapat hal hal baik ketika sudah ada niat baik ada landasan yang baik itu sudah jadi hak bagi penerima, itu akan baik . tidak baik jika punya sifat terima kasih pasti digunakan, pada dasarnya sifat wajar muncul suatu waktu pengertian kebaikan.

            Bagaimana kondisi pikiran yang baik, kita bisa pupuk pengertian pengertian pasti tidak muncul keraguan, tanpa ada keraguan pasti dapat peroleh hal hal yang baik berkenaan pertanyaan mengenai dana, pada dasarnya praktik dana tujuannya untuk melepas sangat mudah sekali, kita pindahkan pada orang lain. Terkadang ada sebagian besar mudah untuk melakukan tapi secara batin sulit melepas, setelah berdana itu praktik melepas tapi secara batin ada ganjalan batin ternyata dana itu digunakan tidak semestinya, hendaknya hal pertama kita melakukan dana, supaya jadi manfaat kita harus benar benar mengetahui kalau belum kita ketahui apa ada kondisi kondisi, sudah baik ada rasa menyesal kenapa saya dana untuk hal yang tidak bajik.

            Ketika ingin memberikan kita harus lihat, sesuai tidak jika tidak sesuai tidak pas pada dasarnya bisa terjadi dimanapun, ketika melakukan kebaikan apapun sudah terlanjur memberi melepaskan saja kita, walau kurang informasi lepaskan. Setelah sudah kita lepas diterima resiko hal negatif ketika, buat hal tidak baik walau kondisi pikiran itu muncul cukup sampai disitu tidak akan karma buruk yang berlanjut, pada dasarnya munul pada saat berdana tadi jik dalam praktik tidak hanya dana, bisa pengembangan batin bisa melepas beban pikiran untuk kita lepas tidak muncul hal hal buruk, jika seumpama ada dana fungsi halnya tidak baik kita lepaskan bisa dipotong, supaya tidak ada beban lagi.

            Petahankan niat baik, jika ingin menyokong sangha / salah seorang bhikkhu ketika paravana diluar masa vassa, bisa sampaikan secara langsung bhante saya ingin membantu kebutuhan bhante, mohon bhante menghubungi saya maka ada keterbukaan bagi para bhante jika ada keperluan, para bhante diluar masa vassa. Ketika dimasa vassa memiliki niat baik bisa memberikan sokongan kepada bhante, selama 3 bulan penuh bisa diberitahukan pada upasaka / upasika walau tidak secara formal, bisa seperti itu dizaman Sang Buddha  telah mencapai arahat tidak capai, setelah menjadi bhikkhu sudah capai arahat langsung meminta sebagai seorang bhikkhu, mengapa 1.250 arahat itu langsung ditabish Sang Buddha sendiri setelah bertemu Sang Buddha sudah capai kesucian Sottapanna.

            Y.A Moggalana ketika menjadi umat awam sudah mencapai sottapanna, sakadagami anagami lalu arahat, tapi yang itu berkumpul 1.250 arahat. Sudah mampu untuk mengikis kekotoran batin mampu realisasi arahat, bukan berarti mencapai arahat jadi bhikkhu tapi sebelumnya ada lalu meminta ditabish sebagai seorang bhikkhu, dari sekian banyak kekotoran batin ini ada sekian banyak kekotoran batin, dari sebelum hingga saat ini untuk kita kikis iri hati & kekikiran, apa muncul salah satu hal ini apa akan bahagia ketika iri ada gembira tidak, ada rasa sesak jika ada pikiran tidak baik ketika orang capai keberuntungan smeua pasti ingin bahagia.

            Maka sepatutnya kondisi demikian berusaha menghalau, iri hati walau cenderung laten kita berusaha kikis hal itu, tidak langsung kita bisa lepas semua butuh proses muncul kondisi iri hati yang muncul, itu sadari & lepaskan. Kita lepaskan pikiran iri hati rilekskan kondisi batin kita, atas ketegangan yang muncul iri hati wajar kita bisa kaku patut rilekskan batin & jasmani kita, seperti senyum sangat sulit senyum paksakan senyum untuk iri hati dengan cara demikian itu bisa lepas, kondisi negatif itu ada instruksi meditasi bhante dengan cara demikian bisa, kalau dengan hal tadi mungkin itu saja.

            Berkenaan pancasila buddhist cukup untuk perumah tangga, pancasila buddhist adalah hal paling dasar, apabila sudah mampu melaksanakan itu. Jadi manfaat yang besar sudah mampu & mau tingkatkan pelatihan, tiada masalah jalankan 8 sila dihari upposattha / seumpama bisa dilaksanakan 8 sila, selama 2 minggu bisa jadi 10 sila sebagai samanera 5 sila itu sila paling dasar, mau peroleh manfaat lebih apalagi seseorang mencapai pembebasan pertama secara batin, sudah sottapatti murni 5 sila itu tiada cacat lagi jadi sebenarnya ingin melaksanakan pancasila bisa kedermawanan, meditasi saling mendukung & melengkapi bisa perkuat pancasila kita.

 

Komentar

Postingan Populer