PRAKTIK & RITUAL BY BHANTE BHADRAKARA

 Pada sore hari ini mengenai praktik & ritual tidak bisa dipisahkan, oleh ajaran buddha apa yang terjadi pada praktiknya suka ritual, pada acara acara divihara. Daripada ikut ret ret meditasi ajaran buddha, juga menyesuaikan dengan tempat & kondisi yang diajarkan ini kadang jadi salah paham, agama buddha itu dianggap agama takhayul sembahyang orang meninggal sembah patung, mengusir roh jahat itu berasal dari tradisi maka Sang Buddha mengambil & memasukkan ajaran, tidak salah tradisi itu ada tapi kita bisa sesuaikan dengan ajaran bukan hanya ikut ikutan, tanpa mengetahui itu ritual juga sama pasang hio kasih bunga buah baca paritta tanpa memahami tujuan itu, kita bisa lihat sendiri di Indonesia banyak keturunan orang Tionghoa, tradisi yang kuat sekali maka secara ritual saja tanpa kita pahami upacara blessing rumah, tujuannya bukan memberkahi tapi mengusir makhluk halus padahal itu bisa merasa tenang & menjaga, juga nyaman mereka mengharapkan mengusir makhluk halus.

Kita tidak tahu maka baca paritta & niancing, bisa melindungi keluarga yang tinggal dirumah itu banyak salah arti, melakukan persembahan berdoa ke kelenteng / vihara ingin usaha lancar bertemu jodoh umur panjang, kita lakukan kebajikan dapat hal itu. Tiada masalah tapi jika tidak terkabul, orang akan malas pindah ke tempat lain karena mereka datang ke kelenteng / vihara, bukan sekedar berbuat baik tapi ingin / lebih besar lagi padahal kita tahu tiada satu sosok yang bisa mengabulkan, jadi harus berusaha sendiri buddha mengajarkan kepada muridnya, praktik sila moralitas dana & prajna / bijaksana persembahan kepada altar buddha, bisa rela untuk melepas kepada orang lain tiada mengharap timbal balik bukan berdana kita pinjam, dapat hal yang sama orang itu yang melakukan pada kita itu pancasila buddhist tiada konsumsi hilang kesadaran / kecanduan, kita semua tahu & hafal pancasila buddhist.

Praktik / tidak itu tidak tahu, kita hanya pesan daging tapi itu tidak kita sadari jadi ada pembunuhan sebagai umat buddha, baca pancasila buddhist praktikan. Bukan sebagai penjara tapi pancasila buddhist jadi pengingat buat kita, itu sebagai pengingat saja bukan merasa terkekang konsentrasi meditasi, fokuskan pada suatu objek mungkin susah untuk diam pejamkan mata fokus pada objek, sehari hari bengong bisa ke mana mana mata kita terpejam konsen malah pikiran kita ke mana mana, meditasi 5-10 menit ada pikiran yang tidak baik itu muncul semua tiada bisa duduk kaki pegal, jadi mengganggu pikiran itu jadi tiada fokus tidak bisa mungkin fokus terus, pasti pikiran ke mana mana cukup amati bentar saja lalu kembali lagi amati tubuh pegal fokus kerasa sakit, lalu fokus ke objek meditasi lagi kita semoga bisa praktikan lagi bukan baca paritta / doa, lalu pulang tapi ada persembahan saat masih divihara praktikan ajaran buddha, kita tidak sadar sadar masih sering lalai masih sering melakukan hal hal yang salah, jadi bisa benar benar praktikan kembali ajaran ajarannya terima kasih sudah mendengarkan ajaran tadi, sangha ekayana lebih ke dalam pelayanan kebanyakan 70 – 80 % mereka tidak mengerti, biasanya sebagai sangha melakukan pelimpahan jasa maka dijelaskan dulu tujuan sutta & paritta untuk apa.

Kita sering pergi sesudah dikubur / dikremasi, pasti ada manfaat dengan niat yang baik umat buddha lebih senang dengan ritual, membosankan dalam praktik jangan menyerah sering dilakukan itu, akan jadi hal yang biasa akan praktik. Daripada ritual itu sendiri seperti one day mindfulness, itu diawal ritual dulu tapi setelah belajar pelan pelan bisa jadi hal yang lebih sering praktik & ritual, praktik bekal itu tetap saja ritual juga penting baca paritta itu juga praktik itu bisa buat pahala bagi kita & memahami ajaran, ini kita juga setiap kali mengharapkan lagi itu tidak bisa, kita bilang lobha setelah berbuat baik kita hentikan buah karma segera berbuah, itu satu hal yang salah karena menunggu buah karma segera berbuah itu satu hal yang salah, karena menunggu buah karma berbuah tidak salah tapi jangan di ingat hal itu kalau mau instant itu menjadi masalah, cukup memberikan biarkan itu berbuah pada masanya ketika kita sembahyang leluhur, sangat menghormati leluhur memasang pelita kalau bisa jangan persembahkan makanan dari makhluk hidup, supaya leluhur kita bahagia mana bisa bahagia maka cukup sayur, vege buah buahan itu sulit juga tetap sembahyang itu persembahkan lagi yang dikonsumsi, itu dari jasa kebajikan bukan berarti tiada masalah usahakan bersih tanpa makanan yang berdaging, ada 4 macam meditasi duduk jalan berbaring semua hal itu juga bisa meditasi dengan fokus, bukan hanya duduk diam itu semua meditasi tiada halangan meditasi pada pikiran.

Fokus tiada kita rasakansaja, kalau sedang meditasi semua penting berdana tetap berdana tiada yang diutamakan, mana yang lebih bermanfaat tidak mudah marah tidak membunuh saya yakin anda tahu, mana yang lebih penting ret ret sebulan sekali maka praktik dhamma dalam sehari hari, praktik dhamma sehari hari lebih penting. Kalau ret ret meditasi jauh lebih baik praktik buddha dhamma sehari hari, juga bisa ret ret kalau lagi sekarang lebih baik sehari hari karena masih pandemi, lebih enak kalau ke vihara kita dirumah saja ada yang kurang sekarang kalau tiada ke vihara, kunjungan ke rumah duka itu masih pergi juga kalau tiada kunjungan latihan sendiri yang pasti bosen, meskipun masih ada yang datang ke rumah abu teruskan praktik dhamma dirumah, kalau sudah normal kita ke vihara lagi jangan keenakan dirumah berdana biasa materi & tenaga, sekarang masuk pada pelimpahan jasa baca paritta & meditasi pikiran fokus, biasanya banyak yang datang tapi lewat online jadi kurang bahkan harus jaga jarak, ke rumah abu sembahyang ke altar buddha.

Tiada masalah telepon dulu, bikin janji dulu bukan tidak boleh ke vihara 1-5 orang saja datang ke vihara, tidak bisa dipungkiri biasanya puja pagi penuh semua selesai nian cing keluar semua, memang ikut skedar baca paritta. Tidak tahu ada yang ceramah semua yang kita lakukan tiada hal yang rugi, karma baik tanpa dengan ceramah 50-70% manfaatnya jadi manfaat berkurang, sebagian besar yang senang nian cing menurut merekaitu cukup & berumur tidak jauh beda, sama jam 8 maka kebiasaan baik itu selain nian cing mendengarkan ajaran itu bisa tambah pengetahuan, jangan sampai pasang hio nian cing belum disampaikan oleh penceramah itu bisa membosankan, ngelucu salah serius salah kalau yang serius main hp kita cerita tentang apa sedikit lelucon, tiada hal yang pas suka ikut kebaktian minggu sore lebih tenang damai, lebih bisa berinteraksi lebih tenang dari jam 10:00 kebaktian minggu sore sering praktik dari ritual bisa lebih khusuk, jam 10:00 tidak mengobrol jaga protokol jaga kesehatan jangan ke mana mana, jaga diri sendiri anumodana untuk bhante yang mengucapkan pada umat bisa vandami bhante pada sangha.

Komentar

Postingan Populer