4 SEGEL AGUNG BY Y.M DREPUNG TRIPA KHENZUR RINPOCHE
Saya telah diminta, untuk mengenalkan ajaran buddhist sifat dan guru pengajar, pada sesi malam ini. Anda menganggap sahabat, dalam ajaran tidak serta merta bukan guru spiritual anda, bagi anda yang sudah sering mendengarkan ajaran lamrim, penting sekali mendengar ajaran Sang Guru, apa anda sanggup pada guru itu atau tidak sebuah analogi, yang dijelaskan janganlah seperti seekor binatang, bukan langsung dimakan jadi harus mengamati dulu, untuk menjadikan beliau sebagai seorang guru, kerap kali anda selalu bertanya apakah sesuai/ tidak dalam mengajar, jadi kalau sudah terjalin belum bisa diulang lagi jadi kritisi, Sang Guru itu lebih negatif pasti kan sosok seorang guru yang kita percayai, jangan ada hal negatif jika sudah yakin aman, apa itu 4 segel Agung semua fenomena tidak tercemar, Mengapa topik ini penting dalam buddhisme ada beberapa orang yang menguasai, filsafat buddhist, jadi lebih mengenali ajaran buddhist ada juga agama hindu belum bisa lebih ke buddhist, boleh jadi seseorang hanya pengikut.
Ada juga ahli filsafat hindu, boleh jadi ia agama hindu tapi belum bisa disebut agama hindu, banyak orang yang yang memegang prinsip tapi kalau dilihat, tadi lebih ke filsafat buddhist, kita membahas tentang kenyataan. Bahwa ada buddhist dan non buddhist, seorang buddhist berlindung kepada triratna, ada tiga permata apa yang dimaksud berlindung, apa cuma berlindung pada buddha dhamma & sangha, itu hanya ongkos mulut saja tapi lebih ke tekanan supaya, bisa menghindari diri kita tentang penderitaan tiga jenis praktisi; awal praktik berlindung untuk aman tidak terlahir di 3 alam rendah, jadi menghindari kita yakin kepada triratna bebas dari alam rendah, motivasi menengah untuk terlahir di alam samsara, alasan dan keyakinan kemampuan untuk mencapai kebebasan, jadi lebih berlindung ke sini, jika motivasi agung lebih menolong semua makhluk, welas asih itulah semua di alam bahagia, untuk jadi buddhist sejati lebih ke sebab sebab berlindung.
Berikutnya mari kita lihat, segel agung pertama semua fenomena komposit tidak kekal fenomena komposit, fenomena gabungan berdasarkan hal yang sama. Jadi muncul dari sebab-akibat yang sama lalu kondisi sebab yang mendukung, bangunan ini masih baru sebab utama bangunan adalah bahan bangunan untuk mendirikan bangunan ini, supaya kokoh juga bisa diwujudkan kan oleh arsitek tukang bangunan dengan kata lain, semua pekerja yang mendukung itu juga menjadi sebab pendukung serta alat konstruksi sebab utama adalah bahan bangunan, sebab sekunder itu hanya kondisi karena semua tidak jadi bangunan, karena pendukung seperti tukang bangunan, semen, pasir, dan lain-lain kalau kita lihat secara buddhis melihat suatu yang eksis, itu segala sesuatu yang muncul oleh sebab dari kondisi ada dunia & juga penghuni dunia, dunia adalah tempat segala sesuatu yang ada juga manusia jadi seperti dunia berikut segala isinya, ada benda materi yang berupa bentuk dan rupa ada yang bersifat mental batin dan pikiran, kelapa yang relatif cukup rumit faktor faktor yang komposit tidak berkomposisi, kategori ketiga ini ada beberapa contoh makhluk hidup sebagai makhluk hidup bukan barang atau batin faktor komposisional, tidak berasosiasi ada juga bukan makhluk hidup ketidakkekalan tidak berasosiasi orangnya dan faktornya.
Masuk kategori ketiga, mari kita lihat kembali bentuk dan rupa itu segala tersusun dari partikel seperti atom bisa lebih kecil, neutron bahkan lebih kecil lagi. Jadi segala komposisi yang tersusun satu sama lain batin mental kita bisa menangkap objek, batin semua makhluk hidup bisa manusia atau hal-hal yang hidup, faktor mental kesadaran hidup latin memahami kekuatan objek sebagai cerminnya Pada kategori pertama, komposit berbentuk/rupa lebih kepada panca indra kita hidung, tubuh, telinga, mata, dan lidah jadi ada lima jenis kesadaran; indra ada melihat warna seperti warna kuning beda pada mata, kalau dilihat sebagai kuning itu lebih juga ke dalam batin anda berpikir oh benda itu kuning momen awal momen awal kesadaran indera, tapi momen kedua adalah kesadaran mental atau batin memikirkan sesuatu atau merencanakan sesuatu, kalau tanpa indera atau mental itu ada 6 jenis kesadaran ada lima faktor dari panca indra, yang ke-6 kesadaran mental kita fenomena yang pertama oleh indera sesuatu yang dipahami, pada materi pemahaman modern kalau batin atau mental lebih ke dalam buddha dhamma, ada unsur berbeda faktor mental bajik & kilesha nah kilesha itu yang harus dihapus meningkatkan diri sendiri.
Itu harus lebih banyak senjata, sangat baik mengetahui hal ini jadi lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari membebaskan diri dari kilesa, faktor mental bajik cara melatih mental. Jika berniat menjalankan ini, lebih baik juga tersedia dalam materi materi pengajaran buddha dhamma itu sendiri topik mengenai, batin harus dipelajari sungguh-sungguh harus dihancurkan faktor-faktor mental pengganggu kapanpun, kilesha muncul itu tiada rasa damai contoh marah rasa gelisah tidak bisa makan dan tidur, faktor mental marah itu tidak menyehatkan kita harus tahu dalam cara menangani kemarahan, salah satu jenis faktor mental juga kemelekatan ini faktor yang menarik tapi akhirnya juga mengecewakan, ini juga ada lebih batin negatif tidak bisa cepat tapi latih kilesha sedikit demi sedikit tidak didominasi pada diri kita, jadi bisa melenyapkan kilesha kalau tiada kilesha pasti kita lebih bahagia, kembali pada contoh kita marah kenapa kita marah ada rasa tidak suka atau lebih hal yang berbahaya bisa juga ada pemikiran, sebab yang mendatang itu bisa muncul sebab kemarahan bisa jadi orang yang kita sukai timbul kekerasan, hal dicintai masa lampau atau masa sekarang bisa juga di masa mendatang itu bisa buat rasa marah, ada yang menolong tidak kita sukai pasti marah itu bisa jadi masalah dalam diri manusia, itulah proses keliru.
Lalu apa yang harus kita lakukan, kalau marah itu bisa menghapus tentu tidak karena masa lalu sudah kejadian tidak akan membatalkan sesuatu yang terjadi, kalau ingat itu pasti akan marah mustahil ingat kerugian kemarahan, pasti tidak ingat. Juga latihan sabar disaat tidak marah pertahankan kerugian itu renungkan manfaat kesabaran, toleransi bertahan dari bahaya hadapi kesulitan itu salah satu dilatih di kehidupan sebelumnya, kita biasa marah juga jadi berkembang sifat marah itu kita juga harus bertekad, untuk latihan kesabaran di masa sekarang kurang sabar di masa lalu itu jadi di tidak bisa sabar baru di masa sekarang, itu salah satunya di masa lalu ada beragam cara mengatasi marah analisis sesuatu yang terjadi, bukan meninju main-main tapi beneran itu pasti marah jadi di kepalan tangan itu tangannya logikanya saya marah pada kepalan tangan itu, bukan untuk bertindak jadi orang itu marah ada ada ingin rasa memukul yang harus, dimarahi kemarahan orang tersebut Tapi apakah berguna itu tidak ada gunanya, jadi tidak ada yang perlu jadi objek marah mendorong orang mukul itu tiada rasa senang atau nyaman, itu jadi menyakiti kita yang muncul rasa welas asih kemarahan tidak masuk akal jadi yang harus dirasakan welas asih fenomena mental, ini contoh marah saja banyak contoh yang lain lagi di sini.
Obyeknya kemarahan, kita telah membahas benda komposit berikutnya non komposit tiada yang berkondisi, fenomena komposit tidak kekal. Contoh ruang ada udara jadi itu bisa menyimpan ada ruang, dalam rumah itu tidak muncul dan kondisi ruang itu bersifat kekal ada sifat alami ada yang tidak eksis seperti kelinci yang tidak ada tanduknya, fenomena komposit tidak bisa dihancurkan sifat alami tidak dapat dihancurkan, itu nah komposit salah satu Exist tapi tidak ada kondisi contoh ruang tiada sifat kondisi, kembali pada awal semua fenomena komposit tidak kekal segala sesuatu yang muncul dari sebab dan kondisi itu tergantung sifat alami, berubah dari momen ke momen Sama halnya kita mulai dari embrio sampai sekarang, itu berubah dari waktu ke waktu ada pertumbuhan dan perubahan kenapa kita alami karena fenomena komposit.
Momen sebelum badan kita, ada momen berikutnya ini berlaku sepanjang masa bayangkan ada kejutan itu juga bisa setengah mati, itu juga proses bertahap itu dari diri kita. Jadi perlu kita sadari sesuatu di katakan, tidak kekal berubah dari momen ke momen itu kondisi momen itu jauh lebih singkat ada 1/64, waktu bukan mudah dilihat ketidakkekalan halus benda komposit ketidakkekalan kasar, kematian makhluk hidup tapi juga bisa pada pohon dan bangunan itu runtuh atau patah merupakan ketidak kekalan yang kasar, proses yang dilalui manusia dari awal hidup sampai kematian dari balita anak-anak remaja dan dewasa, tua dan meninggal.
Itu ketidakkekalan kasar, juga mengalami kematian dan kematian yang pantas kita pikirkan karena kelahiran kita, bisa juga membawa kepada kematian kita ada 1 poin menarik. Apakah kematian mengarah pada kelahiran, jadi yang dimaksud kelahiran dan kematian itu ada rasa marah atau kilesa kita, jadi karma juga faktor kilesha maka akan jadi arahat kalau tidak ada faktor kilesha kondisi itu ada sebuah pilihan, pasti ada celah dari keseluruhan itu jadi faktor kilesha yang mendorong kematian dan kelahiran, kita secara intelektual paham tentang kematian tapi tiada yang tahu kita mati apa bisa kita akui kematian, itu benar adanya kematian bukan masalah umur atau usia muda juga bisa meninggal duluan banyak orang sehat mati mendadak.
Anda harus memahami waktu kematian tidak pasti, pendukung kematian lebih banyak jadi perenungan kematian itu penting lihat segala sesuatu apa adanya, jadi kematian itu sebagai kenyataan hidup, kita jadi yakin terhadap triratna bisa hidup lebih baik lagi. Ada juga kelahiran kembali walau tidak enak tapi kita harus terima, ketika merenung pada diri kita sendiri itu kita pasti mati tahu dalam pikiran, tapi apa kita tahu dalam hati sebenarnya kita bisa mati kapan saja banyak alasan yang sudah ada, ketika mati apa manfaat yang berguna senang dengan barang-barang yang kita miliki semua tiada gunanya pas kematian kita, mau sebesar apapun mencintai kita tidak bisa berbuat apa-apa itu kita sendiri yang hadapi, ada seorang sahabat tubuh jasmani kita tapi tidak kita bawa jasmani kita juga kita tidak akan lenyap batin kita.
Terus berputar bading akan memperluas, Karma baik atau buruk pada saat kematian itu harus sejak positif, karena kita itu bisa berguna untuk mendatang. Itu yang berguna setelah ini datang kematian kita itu yang kita bawa kematian kita, waktunya habis sedih intinya kematian itu adalah sebuah kesedihan serta ratap tangis.
Komentar
Posting Komentar