KETIKA HIDUP TERASA SULIT BY BHANTE DHIRACITTO
Namaskara kebajikan melalui jasmani baca paritta, itu kebajikan melalui ucapan kalau bukan perbuatan bajik, apa itu perbuatan buruk? Itu bukan mengembangkan batin positif melalui pikiran, artinya pagi ini sudah melakukan kebajikan melalui 3 pintu, kebajikan inilah yang menjadi pelindung kita sebentar lagi kita akan ada pergantian tahun, tahun ini juga terasa spesial. Karena kita bisa bersama keluarga dalam manusia, sebelum pandemi kita sering mengeluh tanpa kita sadari, itu sangat sulit kehidupan sehari hari baik didunia pendidikan / pekerjaan, menderita lagi dalam setiap kondisi kita ada penderitaan saat sebelum covid senang keluarga, tapi pada saat ini malah lebih sulit lagi bisa membuat stress hidup kita, ada yang lompat dari jembatan kita tidak bisa menerima kenyataan pahit menjalani kehidupan memang sulit tapi masih ada berkah.
Banyak yang jalan makai tongkat, tapi kita masih bisa jalan sendiri bisa makan sendiri, membuka & membaca buku sendiri masih bisa mendengar paritta dengan baik, kita masih dapat banyak berkah. Ditinggal orang yang dicintai kebakaran rumah, pagi ini masih bisa jalan sore nanti kita terbaring itu masih bisa harus hadapi, jadi maka itu Pangeran Siddharta ingin mencari lebih baik lagi bahkan sang buddha pun yang sudah bebas tetap masih bisa sakit, banyak penyakit ditubuh kita maka harus merawat dengan hati hati, tidak menyia nyiakan kehidupan saat ini apa pada saat sekarang saja, kesulitan itu sebenarnya 2.600 tahun lalu sudah ada kalau tidak ada mana mungkin Pangeran Siddharta mau meninggalkan istana.
Semuapun sudah mendapatkan kesedihan, melalui ditinggal orang yang dicintai, suami dipatuk ular siang anak hanyut & dimakan burung, lalu pergi ke rumah orang tua, tapi orang tuanya juga sudah meninggal dihantam petir, jadi bisa gila karena kematian. Tidak bisa diprediksi, pagi masih kumpul keluarga malamnya tidak tahu, kalau tetangga kita meninggal banyak yang bisa meninggal, kematian bisa datang kapan saja kesulitan penyakit, bukan pada masa ini dulu masa buddhapun ada penyakit kusta, beberapa waktu lalupun covid sudah dikucilkan, adiknya bhante Anurudhapun yang terkemuka dalam mata dewa, adiknya terkena penyakit kusta, semua datang untuk memberi penghormatan, tapi tidak bertemu dengan putri Rohini penyakit sudah ada dimasa lampau, tuduhan palsupun sudah ada waktu zaman Sang Buddha, banyak yang menghormat kepada Sang Buddha, bagaimana cara mengurangi kepercayaan, itu pada masa sekte pertapa telanjang, Y.M Moggalana & Y.M Sariputta muncul didunia, kemashurannya didunia sangat hebat bagaimana cara mengurangi, ada seorang wanita cantik supaya membuat tuduhan palsu, pura pura hamil wanita yang bernama Cinca, ada Raja Sakka turun dari surga lalu berubah jadi seekor tikus, menggigit tali dalam jubahnya itu kayu semua.
Menggigit tali itu, lalu memenjarakan orang tua membunuh orang tua, juga ada Pangeran Ajjata pun bisa ketemu teman jahat, bisa membunuh dalam kehidupan ini bisa berbahaya. Jika miras melakukan pembunuhan pencurian, karena berteman dengan bhante Devadatta jika tidak membunuh ayahnya bisa ketemu Sottapanna bisa melukai orang tua, kalau membunuh tidak akan terbuka lagi karena jasanya besar kita akan sengsara dalam waktu panjang, menangis pada orang yang dicintai dimasa lampau ada melukai orang tua juga sama jadi bagaimana kita harus menjaga supaya tidak ada rasa kecewa, jadi ada pedoman yang penting agar kesulitan itu tidak datang, latih pedoman dhamma untuk jadi pedoman hidup kita bahkan adik bhante Anurudha juga walau penyakit itu, bisa sembuh Raja Bimbisara walau dipenjara, tapi bisa bebas dari samsara masalahnya zaman sekarang tidak mungkin ketemu Sang Buddha, bahkan Anggulimala juga bisa mencapai arahat, kalau tidak mencapai arahat akan terus dialam penderitaan walau Sang Buddha sudah tiada, tapi ajaran Sang Buddha masih ada walau bertapa selama 6 tahun banyak serangan dari Mara, bahkan Sang Buddhapun bisa menunjuk langit & bumi sebagai saksi.
Jadi lebih aman, bahkan kebajikan membantu Soppaka waktu itu Soppaka tidak disayang, anak dari sang paman bertengkar dengan Soppaka. Pada waktu sulit lalu akhirnya Soppaka bisa mencapai arahat, melatih 5 sila juga bhavana sangat besar tidak perlu khawatir, umat buddha sangat dermawan dari umat yang memiliki kekayaan bisa nyaman melakukan puja bakti, inilah kerelaan ada 4 baksos divihara dhammacakka ini sudah sering melakukan ini, praktik dana memang baik kelompok orang melakukan kebajikan, sudah ada dimasa lampau berdana buat jalan berkata baik ke orang tua, berkata jujur ada 33 alam dewa juga menjadi 33 pemimpin, praktik moral bersama akan ada alam surga baru praktik dana bisa peroleh hal bajik sangat besar, ada anak raja Pasenadhi bertanya ke Buddha Sakyamuni semua melakukan hal yang setara, tapi satu tidak sering apa ada beda dialam ini selalu ada; segi usia, rupawan, bahagia, kekuatan, & keagumgan kalau lahir dimanusia, juga ada perbedaan sama usia, bahagia, terkenal, kekuasaan, bagaimana perumah tangga? Meninggalkan melalui jalan kebhikhuan ada perbedaan jubah khusus, menerima makanan khusus, tempat tinggal khusus, obat khusus.
Semua juga disayang oleh para bhikkhu, bahkan Y.M Sivali juga bisa membuat perolehan dana yang banyak, karena menyokong Sang Buddha. Pengkritik Sang Buddha waktu panen rusak, kelaparan disertai banyak jalan dengan bhikkhu aku melihat 90 kappa, masa lalu tidak ada satu keluarga hancur pada dana makanan banyak harta panen berlimpah, karena memberi berkata jujur banyak manfaat yang besar, jika dalam pikiran itu kurang bijaksana jika dipraktikan dhamma ini sangat penting, baik dalam baca paritta mendengarkan dhamma bisa membuat pandangan benar, bahkan bhante Sariputtapun bisa nencapai sottapanna betapa sangat luar biasa, ibarat bagai kena matahari langsung mekar bahkan banyak bhante yang langsung paham, mencapai Sottapanna inilah hal penting dalam dhamma dengar dhamma itu penting, kalau waisak penuh sekali kita harus kembangkan lagi puja bakti itu penting sekali, praktik moralitas jauh lebih banyak mudah mencari ajaran Buddha banyak jawaban yang bisa terjawab, kalau bebas dari itu semua tiada penderitaan lagi.
Praktik dana, upposattha aman dengan dhamma sering kok masih ada kekecewaan apa tiada manfaat, pembuat kebajikan melihat sebelum masa itu. Hal yang buruk tapi jika berbuah itu banyak manfaat, kebajikan itu tidak harus berbuah saat ini juga banyak waktu tahunan, dalam menikmati buah buahan yang kita tanam kalau bukan saat ini kebajikan itulah dimasa mendatang, kehidupan mendatang kita bisa juga dapat hal hal baik, sekarang betapa penting kebajikan itu ada juga Visakha masa usia 7 tahun sudah Sottapanna, ada pemuda tidak yakin terhadap Triratna karena pengikut pertapa telanjang, pada suatu waktu ada bhikkhu yang datang ke depan rumah mertua ada yang keluarga kaya, ketika bhikkhu pindapatta ketika melihat ada bhikkhu, mertuanya agar melihat tanpa ada rasa berdana tetap makan waktu itu jika tidak ingin berdana, mertua saya makan makanan sisa.
Bagaimana mungkin makan makanan sisa, lalu mengusir Visakha apa maksudnya akhirnya Visakha menyatakan ada bhikkhu yang meminta dana, karena menikmati karma masa lampau, tidak mau melakukan lagi. Itu menikmati makanan masa sisa ketika panen tidak mau nanam lagi, makanya harus selalu berdana jika berdana itu bersenang senang melakukan kebajikan, ketika tiada praktik dana moralitas pikiran kita akan bersuka ria dalam perbuatan buruk, berdana praktik moralitas meditasi dengan dhamma juga, jadi manusia itu sulut kita ketemu lagi bisa jadi kondisi dimasa nanti berjuanglah praktik kebajikan semoga semua sehat.
Komentar
Posting Komentar