KEBAJIKAN DALAM UNTAIAN DOA BAGI YANG BERUNTUNG BY SUHU BHADRARUCI
Kita dalam waktu 24 jam ini, kita pun tidak menghilangkan kebahagiaan kita ingin bahagia menahan kencing sakit posisi duduk kalau kesemutan tidaklah enak, makan kerja bersosialisasi dengan orang-orang semua itu hal mendasar, kita mencari kebahagiaan. Pada saat panas yang menyalakan ac bahagia datang dari mana, penderitaan dari mana bagaimana batin bisa bertahan bagaimana batin kita bisa bertahan dalam kondisi itu, jika derajat batin kita kecil kalau tidak bertahan pada kondisi tidak senang menderita mencari sumber kebahagiaan misalnya; masuk neraka tidak tahan penderitaan akan besar, jika toleransi besar kita akan dapat mengurangi karma buruk kita tidak bisa keluar dari penderitaan, bagaimana kita tahan diri kita terhadap penderitaan makanya kita belajar buddhist maka kesempatan ini ada 3 segel agung dan hukum karma, sudah berlaku sejak lama turun sejak lama tradisi ini kita bisa berkumpul, ada ajaran merenung dan menerima itu ke dalam batin kita juga merubah batin dan pola pikir, kita itu kan tujuannya menandai awal tahun 2021 Itu peringatan 20 tahun silam.
Ajaran itu diundang langsung oleh Y.M DAGPHO RINPOCHE, tidak mudah 20 tahun ini dijalankan oleh KCI, perjalanan ini sangat melelahkan. Pencapaian bisa diambil tapi dikawatirkan makin ke depan umur guru-guru kita makin tua, beliau tidak muda lagi fisik beliau tidak sekuat dulu kesehatan terganggu, bukan itu wajar memang wajar tapi kita harus pikir bagaimana tanpa guru hidup kita semua orang sudah tahu, itu kebahagiaan guru jika kita tidak masuk TK sampai SD kita sampai sekarang tidak tahu apapun, apalagi ini hal besar menempuh jalan hidup bagaimana hidup manusia agar masa mendatang bahagia kebaikan yang kita peroleh dari guru-guru kita, jasa orang tua kita pun tidak akan kita balas bahkan jasa guru lebih besar dari orang tua kita, karena lebih mengajarkan kita dalam batin sementara orang tua kita, dalam hal jasmani.
Terlibat membangun KCI, semua banyak yang terlibat dan semua sudah belajar sampai sekarang apa lebih bahagia, stabil fokus lebih mampu terima keadaan seperti itu. Lebih sukses jika iya bahagia bukan jatuh dari langit, itu dari belajar tapi juga dari guru-guru spiritual kita ketika bisa merefleksikan kebahagiaan aku lebih bahagia, dari yang dulu guru-guru besar itulah yang membantu kita jadi harus merefleksikan kan waktu itu cepat atau lambat datang kita bisa lakukan banyak hal; memikirkan waktu yang esensial, ketika diberi banyak hal apa kita taruh aja di meja? Kalau dhamma yang diberikan ke kita belum mencapai hal itu, maka kita sia-siakan waktu 20 tahun itu maka besok kita mulai motivasi yang lebih baik lagi makin hari makin ke depan bisa makin tidak jelas; kalau tahu diri kita gampang galau atau mood swing, besar cari penawarnya jangan meratapi kegalauan itu kita tidak bisa keluar jika hanya meratapi saja, Jadi kalau diri kita tidak dirubah diri kita kalau orang lain itu itu belum sekali lagi itu kurang pas aja, saya punya masalah ini selain praktik dhamma.
Tanpa obat ajaran tidak bisa, disuruh merubah tapi tidak mau ikut retret stress kalau kita mengalami banyak hal dan harus kita atasi batin kita, belajar ajaran banyak tapi retret stres. Masa mendatang tidak ada, mati listrik jalanan baik internet baik artinya penderitaan fisik tidak ada sekarang hingga nanti, mental lebih banyak nyaman hidup enak atau berat galau saya menderita saya tidak bahagia saya galau makin banyak sekali, penderitaan fisik tidak lagi semua enak jarang mati lampu sekarang Google down Instagram down, penderitaan fisik jarang tapi penderitaan mental mu tidak enak stres masa berikutnya, kalau kita tidak menanamkan dhamma tidak ada perubahan hidup kita tidak bisa mengeluarkan diri kita, jadi harus tahu cari sebab awal jika ketika k kita tidak bisa hilangkan kondisi buruk kita terima keadaan, itu kita menolong contoh listrik mati, wifi mati, banting meja atau banting pintu bisa juga duduk manis.
Jangan buat manja diri kita, jadi kita harus lebih kuat agar kehidupan mendatang akan lebih banyak lagi penderitaan, itu coba direnungkan. Kita belajar berapa tahun atau berapa banyak kita sudah tahu ada kilesa, kalau tidak berubah hidup kita makin tua tapi masalah itu tetap saja sama ada banyak orang hampir 1000 orang melantunkan, jorchoy & 6 praktik pendahuluan. Itu diajarkan dari guru Suvarnadvipa, walau baca itu saja tapi ada ada perubahan positif perlahan kita sekarang ini apa yang berbeda pada waktu awal, jadi kita bisa lihat apa yang lebih baik upaya ini jangan lupa kebaikan guru kita tidak suka dengan pesta, tapi hal bermakna yang pantas pencapaian dan keberhasilan dalam batin itu yang pantas, duduklah dengan baik bangkitkan motivasi baik berkat jasa guru guru kita tapi semua tiada artinya kalau tidak ada upaya yang sudah kita lakukan bertahun-tahun, hal-hal buruk pada diri kita jika komplain hidup kita segala sesuatu yang terjadi.
Tanpa kita deal, dengan diri kita tiada yang bisa kita rubah guru-guru disalahkan ajaran disalahkan atau menyalahkan segala hal, maka harus kita lebih renungkan lagi yang supaya pikiran kita baik berusaha merubah, batin misalnya sulit kita rubah kondisi itu. Jadi kita harus deal dengan diri kita makin tidak terima, akan ada sifat mencengkram tanpa kita sadari sebab akibat sebagai hal maka kita tidak bisa bahagia, maka retret ini acara ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh semua donatur para guru segala lebih baik memberikan hal-hal ini, semoga semua hal-hal baik pencapaian batin kita ini mendukung kesehatan para guru kita, sebuah perjalanan kapal di sebuah badai tidak ada mercusuar tidak bisa berlabuh, para guru itu sangat penting untuk spiritual kita.
Ajaran itu diundang langsung oleh Y.M DAGPHO RINPOCHE, tidak mudah 20 tahun ini dijalankan oleh KCI, perjalanan ini sangat melelahkan. Pencapaian bisa diambil tapi dikawatirkan makin ke depan umur guru-guru kita makin tua, beliau tidak muda lagi fisik beliau tidak sekuat dulu kesehatan terganggu, bukan itu wajar memang wajar tapi kita harus pikir bagaimana tanpa guru hidup kita semua orang sudah tahu, itu kebahagiaan guru jika kita tidak masuk TK sampai SD kita sampai sekarang tidak tahu apapun, apalagi ini hal besar menempuh jalan hidup bagaimana hidup manusia agar masa mendatang bahagia kebaikan yang kita peroleh dari guru-guru kita, jasa orang tua kita pun tidak akan kita balas bahkan jasa guru lebih besar dari orang tua kita, karena lebih mengajarkan kita dalam batin sementara orang tua kita, dalam hal jasmani.
Terlibat membangun KCI, semua banyak yang terlibat dan semua sudah belajar sampai sekarang apa lebih bahagia, stabil fokus lebih mampu terima keadaan seperti itu. Lebih sukses jika iya bahagia bukan jatuh dari langit, itu dari belajar tapi juga dari guru-guru spiritual kita ketika bisa merefleksikan kebahagiaan aku lebih bahagia, dari yang dulu guru-guru besar itulah yang membantu kita jadi harus merefleksikan kan waktu itu cepat atau lambat datang kita bisa lakukan banyak hal; memikirkan waktu yang esensial, ketika diberi banyak hal apa kita taruh aja di meja? Kalau dhamma yang diberikan ke kita belum mencapai hal itu, maka kita sia-siakan waktu 20 tahun itu maka besok kita mulai motivasi yang lebih baik lagi makin hari makin ke depan bisa makin tidak jelas; kalau tahu diri kita gampang galau atau mood swing, besar cari penawarnya jangan meratapi kegalauan itu kita tidak bisa keluar jika hanya meratapi saja, Jadi kalau diri kita tidak dirubah diri kita kalau orang lain itu itu belum sekali lagi itu kurang pas aja, saya punya masalah ini selain praktik dhamma.
Tanpa obat ajaran tidak bisa, disuruh merubah tapi tidak mau ikut retret stress kalau kita mengalami banyak hal dan harus kita atasi batin kita, belajar ajaran banyak tapi retret stres. Masa mendatang tidak ada, mati listrik jalanan baik internet baik artinya penderitaan fisik tidak ada sekarang hingga nanti, mental lebih banyak nyaman hidup enak atau berat galau saya menderita saya tidak bahagia saya galau makin banyak sekali, penderitaan fisik tidak lagi semua enak jarang mati lampu sekarang Google down Instagram down, penderitaan fisik jarang tapi penderitaan mental mu tidak enak stres masa berikutnya, kalau kita tidak menanamkan dhamma tidak ada perubahan hidup kita tidak bisa mengeluarkan diri kita, jadi harus tahu cari sebab awal jika ketika k kita tidak bisa hilangkan kondisi buruk kita terima keadaan, itu kita menolong contoh listrik mati, wifi mati, banting meja atau banting pintu bisa juga duduk manis.
Jangan buat manja diri kita, jadi kita harus lebih kuat agar kehidupan mendatang akan lebih banyak lagi penderitaan, itu coba direnungkan. Kita belajar berapa tahun atau berapa banyak kita sudah tahu ada kilesa, kalau tidak berubah hidup kita makin tua tapi masalah itu tetap saja sama ada banyak orang hampir 1000 orang melantunkan, jorchoy & 6 praktik pendahuluan. Itu diajarkan dari guru Suvarnadvipa, walau baca itu saja tapi ada ada perubahan positif perlahan kita sekarang ini apa yang berbeda pada waktu awal, jadi kita bisa lihat apa yang lebih baik upaya ini jangan lupa kebaikan guru kita tidak suka dengan pesta, tapi hal bermakna yang pantas pencapaian dan keberhasilan dalam batin itu yang pantas, duduklah dengan baik bangkitkan motivasi baik berkat jasa guru guru kita tapi semua tiada artinya kalau tidak ada upaya yang sudah kita lakukan bertahun-tahun, hal-hal buruk pada diri kita jika komplain hidup kita segala sesuatu yang terjadi.
Tanpa kita deal, dengan diri kita tiada yang bisa kita rubah guru-guru disalahkan ajaran disalahkan atau menyalahkan segala hal, maka harus kita lebih renungkan lagi yang supaya pikiran kita baik berusaha merubah, batin misalnya sulit kita rubah kondisi itu. Jadi kita harus deal dengan diri kita makin tidak terima, akan ada sifat mencengkram tanpa kita sadari sebab akibat sebagai hal maka kita tidak bisa bahagia, maka retret ini acara ini bisa dilaksanakan dengan baik oleh semua donatur para guru segala lebih baik memberikan hal-hal ini, semoga semua hal-hal baik pencapaian batin kita ini mendukung kesehatan para guru kita, sebuah perjalanan kapal di sebuah badai tidak ada mercusuar tidak bisa berlabuh, para guru itu sangat penting untuk spiritual kita.
Komentar
Posting Komentar