BAGAIMANA MEMANFAATKAN TUBUH MANUSIA BERDASARKAN MANFAATNYA BY CI SISKAWATI

Tubuh manusia ibarat seperti perahu untuk melewati samsara, sebelumnya kita sudah melewati kelahiran berharga sebagai manusia, tubuh kita punya nilai besar buat kita bukan tujuan hidup sekarang saja, bisa jadi kaya ini tujuan kehidupan ini. Ajaran buddha tidak berfokus pada saat ini saja, setelah mati kita akan ke mana bahwa akan ada kelahiran kembali kehidupan berikutnya seperti apa untuk mengejar kehidupan mendatang, motivasi kita memang motivasi agung, tapi kebanyakan dari kita buddhapun mengajarkan kita tahap demi tahap motivasi kecil, bahagia akan mendatang walau motivasi kecil tapi bukan tujuan akhir motivasi agung kita yang harus tuju, perahu ini sangat sulit diperoleh tubuh ini didapatkan sebelumnya kita himpun sebab sebab dulu, akhirnya dapat 8 kebebasan & 10 keberuntungan jangan pikir kehidupan berikutnya dapat manusia lagi, tubuh manusia sangat sukar diperoleh kita bagai kura kura buta yang bisa masuk ke cincin emas itu.

            Makanya mustahil kita dapat mengapa saat ini kita kumpul disini, padahal bukan untuk main game tidur, tapi kita kumpul untuk mendengarkan dhamma. Motivasinya diperbesar lagi, kita punya tubuh manusia ini tidak malah untuk peroleh kehidupan mendatang sulit peroleh lagi, terlahir dialam bahagia bukan bebas bisa jatuh ke alam rendah kalau tidak ketemu ajaran lagi bisa jatuh ke alam rendah, alam bahagia tidak menjamin tidak jatuh dialam rendah, bukan kita saja makhluk lainpun sama orang tua kita juga akan alami hal yang sama, instruksi guru yang berharga selalu diulang ulang sudah mulai hafal keagungan sang pengarang, bagaimana membimbing murid bertumpu pada guru spiritual bagaimana melatih batin secara bertahap, setelah bertumpu padanya tujuan motivasi awal & menengah hanya sebagai jalan mengembangkan ketertarikan, kebahagiaan kehidupan mendatang.

            Memikirkan waktu pendek & kematian itu pasti, kerugian tidak mengingat kematian engkau tak ingat ajaran, walau ingat ajaran tidak praktik. Kalau ingat tapi tidak dijalankan dengan benar, kerugian tidak ingat kematian kalau kita tidak merasa tidak akan mati kita tidak akan praktik dhamma, setelah hidupnya sekarang kita ke mana kita ingat dhamma cuman gagal praktik, iya akan mati tapi mati tidak hari ini kan ada waktu mau ret ret dari center kita masih sibuk dengan kerjaan kita, sepertinya tidak dulu tahun depan baru ikut jadi pikiran kita bilang tahun depan masih hidup, bisa mati kapan saja tapi kita selalu berpikir hidup masih panjang, masih sibuk nunda lagi apes kena covid kencing manis berat masuk ICU, tanpa ikut ret ret jad gagal walau mencoba praktik dhamma tapi tidak dilakukan dengan benar kita tidak praktik kehidupan mendatang, kelihatan praktik dhamma tapi kehidupan saat ini kaya raya, kesehatan untuk kehidupan ini mungkin tradisi leluhur orang tionghoa.

            Sehat sukses kehidupan saat ini saja, walau berhasil saat ini saja kemungkinan lahir dialam rendah ini memang sulit, kalau bisa lakukan apa saya sehat. Pekerjaan baik dapat kekayaan boleh aja tapi diarahkan tujuan kehidupan mendatang, tidak masalah kerugian kurang praktik intensif, kegagalan mengingat kematian karenanya kita kurang mampu dalam melakukan hal hal baik, praktik tujuan sudah benar tapi cepat lelah malas ikut kelas saya absen jadi kurang intensif, praktik purifikasi aduh 108x namaskara saya tidak sanggup menyerah salah satu gagal ingat kematian, kita tidak mau usaha lebih keras dikelas selama 2 jam ada main hp, online beresiko jadi tidak bisa lihat kalau kelas tatap muka tidak kekalan banyak guru besar yang ingin lebih berbuat baik saja.

            Ada rasa antusias besar & singkirkan sifat malas, fokus praktik dhamma saja tidak ada teralihkan, apakah kita masih teralihkan saya juga seperti itu misalnya ada puja akhir tahun kalau benar benar sadar, ingat kematian sungguh sungguh. Ditengah jalan berhenti terus bersemangat 6PP setiap hari, malas sekali tidak punya banyak waktu kita kumpulkan kebajikan kalau kita sadar maksimalkan, tidak teralihkan unsur lain benar benar fokus dhamma tadi pagi bangun malas 6 pp, bisa direnungkan kematian ini kita tidak punya banyak waktu kalau tidak himpun kebajikan, bagaimana kehidupan berikutnya malas untuk apa rutin 6PP / sadhana ada rasa malas, ingat kematian untuk semangat lagi bukan depresi tapi kematian ini bisa jadi motivasi, jadi mati dengan sukses diajaran lain tidak diajarkan mengenai kematian, ajaran lain lebih bahas surga & neraka ini topik penting sekali ini topik yang menentukan masa depan, kita ada perbedaan kita malah melekat pada hidup ini akan ada hal hal bertengkar, sifat buruk akibatnya ada petaka.

            Kehidupan kita sendiri gagal ingat kematian, jadi saat ini saja mengejar kehidupan saat ini saja, nafsu keinginan kekayaan tidak ingat kehidupan mendatang lagi. Jadi korupsi mencuri dengan dapat uang cara instant, perebutan warisan dengan saudara jadi mengembangkan karakater buruk, jadi ingat kehidupan saat ini saja memang bisa dibawa uang itu karma itu pasti berkembang dengan pesat, tentu akan membantu kita mengontrol pikiran juga tindakan kita kebencian, kita dihakimi oleh seseorang sama boss misalnya kerja tidak baik, kesal sendiri ngomong hal yang tidak baik jadi buat karma buruk kita sendiri ingat kematian kita hindari hal hal tidak bajik, ada emosi sesaat respon seperti itu jadi kebiasaan sifatnya mendarah daging padahal tidak cuman kita lakukan terus, jadi kebiasaan marah & maki maki mukul orang juga orang itu mukul kita luka, konflik kerugian fisik ada 2 akibat sekarang & kehidupan mendatang.

            Ingin kaya raya korupsi tertangkap masuk penjara, bukan senang juga malapetaka kerugian akan mati dalam menyesal, karena kita hanya praktik dikulit saja. Kekuasaan status harta benda, tidak ada manfaat keluarga ada yang meninggal apa yang dibawa walau berkuasa tapi tidak dibawa, misalnya ada karangan bunga tidak dapat dibawa walau reputasi baik tetap tidak dibawa juga, tidak bermanfaat gagal memperoleh dhamma suci menerima keadaan saat itu, walau kita sadari itu semua terlambat semua tidak ada gunanya gagal praktik dhamma praktik tidak intensif, saat menghadapi kematian keunggulan kehidupan berikutnya yang dibawa cuman dhamma tapi tidak dibawa, belajar renungkan lagi praktikan juga ketika saya mati, apakah saya mati dengan bahagia / melekat pada kehidupan saat ini banyak karma buruk yang belum kita purifikasi, banyak rasa sesal mendalam kita harus takut kematian, tapi sebaliknya kita tidak takut kematian kita cenderung kalau ingat mati benar benar ada rasa takut.

            Tapi saya pindahkan lagi saya takut untuk pikirkan, kita cenderung mengalihkan sibuk dengan hal hal duniawi, takut akan kematian kita menghindari. Tapi menjelang kematian kalau kita penguasa, tiada nilai jelang kematian ada rasa emosi tiada rasa aman menghindari kematian saya akan praktik dhamma, harta  mau kita raja dunia saat kita mati tidak bisa kita bayar raja kematian, tidak bisa bantu kita kekayaan itu gunanya apa orang kaya masuk rumah sakit, misalnya kanker stadium 4 tidak bisa sembuh lagi tidak bisa sembuh pasti akan meninggal, misalnya harta itu tidak bisa kita gunakan mengatasi kematian itu tadinya ada makanan, tapi sudah dimakan anjing kita sama halnya ada perahu tapi kita tidak gunakan tubuh ini ada jangka waktunya, pas seleasi ditarik lagi baru mau dipakai diambil pas tidak ada baru menyesal dikemudian hari, manfaatkan semaksimal mungkin untuk kita manfaatkan waktu itu.

            Menabung uang sampai menggunung, akhirnya tidak bisa karma bajik belum wasiat malah jadi warisan anak yang diperebutkan, tidak dimanfaatkan untuk berdana. Lebih parah dari nasi menjadi bubur, tapi makanan sudah hilang 6 kerugian gagal mengingat kematian manfaat manfaat mengingat kematian ada 6 poin topik lain bisa jelaskan manfaat dulu baru kerugian hanya ini yang kerugian dulu, kok duluan kerugian lebih besar untuk praktiknya jadi ada efek manfaat, memberi nilai besar pada praktik kita gajah memiliki jejak kaki besar dengan ingat kematian, jadi belajar dhamma sejati jadi praktik yang seluruh kita mencapai yang lebih baik lagi, mengingat kematian timbul keinginan bisa memperoleh walau waktu tidak panjang kehidupan mendatang lebih panjang, waktunya kita berusaha kehidupan mendatang memperoleh tubuh manusia 8 kebebasan & 10 keberuntungan.

            Ada cara untuk memeroleh bukan hanya sila, tapi kemurahan hati juga ada rasa sabar kalau kehidupan berikutnya tidak aman jalankan 6 paramita, karena ada kematian. Jadi ingat praktik itu ingat motivasi agung, kalau tidak ada kehidupan mendatang ngapain belajar tapikan kematian itu pasti, kehidupan mendatang pasti ada juga mala dari tulang tengkorak supaya ingat kematian, bukan ketakutan tapi tujuan ingat kematian lebih melakukan banyak hal hal lagi, supaya tidak menyesal pada hari itu juga kalau pagi hari tidak ingat ketidak kekalan kalau ketidak kekalan halus & kasar, ketidak kekalan kasar itu nyata sebenarnya setiap momen berbeda, saya berubah kematian itu melihat ketidak kekalan itu nyata kematian tidak ingat pagi hari, hanya jalankan rutinitas saja melakukan puja offering tapi tidak ingat kematian.

            Kerja hanya kematian itu hanya rutinitas kita, tidak dapat apa apa tidak set motivasi besar sekali, tapi lebih besar lagi motivasi yang dibangkitkan. Awal sampai yang runtintas buat offering ingat motivasi, itu kerja untuk praktik dhamma hitam putih dari motivasi bisa mengubah rutinitas netral kita, kemelekatan jadi karma buruk kita bisa rubah netral jadi bajik kita dapat makanan ini berkah dari triratna, saat mandi bersihkan tubuh bagian 6 praktik pendahuluan saya sebelum puja ada bersih bersih ruangan, juga bersih tubuh untuk mengurangi kilesha mencuci piring itu mengurangi kilesha, saat puja bersihkan ruangan kita tamu yang datang buddha, tamu agung bersihkan ruangan itu juga jadi karma bajik kita kehidupan ini cuman sebentar, lebih bermanfaat jadi aktivitas kita yang besar tidak ingat kematian pagi hari itu, kalau saat ini kita semua aktivitas diluar dhamma tidak akan lama kita akan mati, melakukan sesuatu bisa selamat bebas dari samsara mencapai kebuddhaan.

            Semua makhluk tujuan akhirnya harus aman dulu, supaya tidak jatuh ke alam rendah apa bisa lahir lagi, lebih baik kalau itu mana bisa. Jaga sila sebagai hewan mana bisa jadi manusia yang 8 kebebasan & 10 keberuntungan ini sangat sulit, manfaat pada praktik kita menghimpun kebajikan digambarkan, seperti palu yang menghancurkan ketidakbajikan dengan sendirinya, hancur akan sulit sekali membeli hp iphone 12 itu mau bangat tapi kalau ingat kematian apa bisa dibawa jadi berasa hampa, dapat uang sebanyak apapun tidak bisa kita bawa kebencian, marah sama orang itu melakukan memukul orang itu khawatir jadi karma buruk kalau ingat batin dipecut, banyak himpun kebajikan sekuat tenaga kita manfaatkan sebelum habis, puas puaskan manfaat ingat diawal praktik kalau tidak ingat kita ngapain prosesnya, jadi kumpulkan kebajikan awal malas mau tidak mau praktik kumpulkan kebajikan merupakan pemicu untuk praktik.

            Bukan hanya memulai manfaat penting, dalam praktik spiritual kita berusaha praktik sebelum kita mati, bagaimana jadi rampung? Bagaiamana cara kita dapatkan? Kalau tidak selesai sayang, berhenti kita semua bisa selesaikan itu semua. Manfaat dengan bisa gembira walau kita akan mati, kita sudah praktik dhamma sejati seorang berhasil saat mati jadi diinginkan justru senang, orang itu tidak takut bisa jadi lahir di ista devata praktisi dhamma sungguh sungguh serius, ketika kematian datang itu bahagia dengan tubuh sekarang tua kelahiran berikutnya bisa jadi manusia / alam dewa, praktik dhamma bisa kontrol lahir dimana lanjutkan praktik lagi, ada usia tua & sakit juga banyak halangan praktisi dhamma tingkat tinggi gembira, kita harus pastikan kematian kita tidak menyesal mudah untuk kita meninggal aku melarikan diri, kalau udah realisasi tingkat kematian tidak takut lagi bagaimana kita saat meninggal, tidak ada lagi rasa menyesal saat itu karena sudah bahagia.

            Saat ini kita belajar, kita ada realisasi merenung meditasi awalnya tapi belajar dulu kapasitas kecil tahapan awal, kalau remehkan itu ingatkan kematian itu sangat penting praktik dhamma baik tahap awal sampai lanjut, itu harus dimunculkan dari dalam hati meditasi bukan sesuatu yang lebih tinggi, justru harusnya praktik. Ini fondasi awal karena kalau tidak kuat rubah jadi terus menerus / regular, harus ingat dalam batin kita kalau alami kita kekal tidak mati secara logika, itu kita tahu mati pelan pelan hindari tindakan yang berbohong tujuan untuk mengumpulkan kebajikan, berdasarkan buddhist tidak murni akan murni pandangan salah permanen kita harus memeditasikan antidot pandangan salah, metode sesungguhnya mengingat kematian 9 poin, sifat dasar kematian ada 3 kategori kematian itu pasti, waktunya tidak pasti, mati itu pasti metode itu bisa muncul tidak ada waktu.

            Raja kematian pasti muncul kita tahu pasti akan mati, tidak ada yang menghalau raja kematian, semuapun pasti meninggal. Kita semua secara logika pasti akan mati ada sesehat apapun tubuh yang kita jaga pasti kita akan mati, pola hidup sehat semua pasti mati tapi tetap berusaha jangan mengabaikan, tetap jaga juga harus sadar tubuh manusia ada jangka waktunya bukan cuman orang biasa, pada guru guru bahkan buddha sendiri juga guru guru lainpun, kalau seolah olah sampai sekarang terus menemani kita tapi tetap menghadapi kematian para buddhapun, tetap serahkan fisiknya bahkan guru Buddha Sakyamuni memasukan buddhapun parinibbana, ketika mau periode parinirvana memasuki nirvana sebelum beliau mereka parinirvana duluan, tempat buddha parinirvana dimasa itu ada terima dua murid itu sangat langka, dilihat ajaran terakhir itu kematian segala sesuatu yang berkomposisi tidak kekal, tiada orang yang tidak mati ada kehidupan 100 lebih itu tinggi pasti meninggal siapa orang yang tidak pernah meninggal, tiada orang sampai 200 pasti 100 lebih umur kita sudah berapa harapan hidup, itu 68 tahun berapa lagi sisa waktu kita.

            Setelah buddha parinirvana banyak juga yang sudah realisasi, parinirvana semua juga parinirvana tidak mungkin kita bisa lolos, logika gampang dalam hati sulit karena kita tidak mati padahal semua makhluk akan mati, pada suatu saat tidak ada guru yang tersisa semua akan meninggal, sekarang semua yang ada disini. Tidak mungkin 100 tahun pasti akan meninggal oh ya dulu ada absensi prolam, saat ini kelas dhamma 20-12-2020 pukul 14:00 saat ini itu hanya absensi, 100 tahun ke depan meninggal tidak tahu jadi apa tidak satupun seorang lahir di Jambudvipa, tidak mungkin hidup 100 tahun tidak bisa lolos dari kematian pasti akan meninggal, covid-19 meninggal mau sembunyi pasti akan meninggal awal wabah covid-19 semua lockdown, banyak kasus korona lock down saat meninggal pasti akan meninggal mau sembunyi dimanapun, pasti mati tidak bisa mencegah pembunuhan itu akhirnya semua meninggal, meninggal saat itu walau udah aman tapi mati aja raja kematian pasti muncul, tidak bisa dihalangi tidak bisa kita lewatkan tetap juga akan meninggal lolos dengan terbang, itu menghindari kematian semua akan kematian juga tidak bisa mengelak lagi tidak bisa sembuh, ganti nama juga tidak bisa jadi kematian itu harus kita hadapi dengan senang juga tidak ada rasa menyesal karena kematian itu pasti, waktunya tidak pasti.

Komentar

Postingan Populer