KEKUATAN DARI PESEMBAHAN DANA BY BHANTE DHIRASARANO
Ada satu hari penuh pada hari minggu menjadi peluang baik, ada kesempatan yang dimiliki menggunakan kesempatan mendengarkan dhamma, puja bakti pada pagi hari siang hari diskusi dhamma itu juga menjadi kesempatan baik, oleh para bhikkhu & romo pandita sore ini juga ada puja bakti sore, tiak hanya satu kesempatan saja bukan. Puja kepada triratna saja kita masih bisa lakukan kebajikan seperti itu, pada sore hari ini kita akan membahas kekuatan dari peresembahan, dana pasti harapan yang diinginkan cita cita mimpi hal yang bahagia, apa ada orang yang tidak ingin hal hal baik itu pasti ada kekeliruan justru pasti lebih banyak yang ingin bahagia, berkenaan hukum sebab akibat karma bisa disebut kehendak yang diwujudkan melalui pikiran ucapan & perbuatan, secara umum bisa diungkapkan sesuai benih yang ditabur, itulah yang akan dituai baik hasilnya baik buruk hasilnya buruk ada milik hukum karma, bahagia ya buat kebajikan apa ia mampu memperoleh bahagia sejati bisa peroleh kebahagiaan, tapi sifatnya berbeda ingin merealisasi kehidupan kita sendiri ada beragam satu tindakan itu.
Kebajikan kebajikan itu bisa dilakukan dengan praktik berdana, meditasi bisa menghilangkan pikiran kacau, sifatnya kuat. Terkadang sebagian besar orang tidak mudah melepas, jadi bisa kacau pikirannya tentu dalam masyarakat sendiri ada beragam karakter yang berbeda terkait dana, seseorang punya harta kekayaan sulit memberi dalam lingkungan kita tentu ada, kalau ada seperti itu melekat pada harta benda apabila melekatnya kuat takut harta berkurang, itu jadi ada sifat kikir jika tidak mau berbagi pasti akan ada kesulitan baik keperluan makanan / keperluan istri, tentu dizaman Sang Buddha juga ada mertua dari Visakha orangnya kaya, mau makan dengan piring emas ada mertua Visakha makan bubur ada bhante berhenti dirumah Visakha, buat mertuanya berdana makanan itu ketika melihat bhikkhu itu, tiada rasa ingin memberi bubur sehingga Visakha mengatakan bhante mertua saya tidak bisa berbuat baik yang baru, karena ia sedang makan makanan bekas yang diperoleh, sebenarnya ada satu kesempatan tapi tidak mau buat hal hal baik.
Sebenarnya bukan kebajikan masa lalu, ada yang seperti ini sifat pelit ini juga banyak dimasyarakat hidup kekurangan, tapi tidak sulit berbagi kadang itu sulit sekali tiada motivasi yang muncul, untuk sifat dermawan orang yang sudah kaya. Tapi gemar berdana ia memahami manfaat tindakan berdana, ada kesempatan baik untuk berbagi dengan orang lain termasuk keluarga sendiri, kehidupan penyokong Sang Buddha Ananthapindikha selama kehidupannya mendanakan Vihara Jetavana / dana kepada murid Sang Buddha, vihara yang dipersembahkan oleh Ananthapindika untuk Buddha, beri dana bubur ke vihara selalu membawa alat alat yang dibutuhkan, walau sulit tetap berdana jika seseorang tahu manfaat dana tetap mampu memberi bahkan seperti Ananthapindika, ada mengalami hidup yang miskin selain untuk vihara, ada teman yang berhutang terbawa banjir tetapi mau berdana nasi, bubur, & susu tetap dilakukan, jadi sebenarnya walau selalu berbuatbaik tetap ulangi lagi juga bersuka cita, sungguh bahagia untuk memupupuk tindakan yang bajik.
Bukan sekali saja tapi dilakukan berulang ulang, itu jadi kesempatan baik jika tidak lakukan itu kok masih ada yang kurang, tidak hanya 1-2x tapi lebih banyak diulang ulang lagi manfaat yang diperoleh, tindakan berdana. Ada samanera Tissa di usia 7 tahun kehidupan lampau dizaman Buddha Gautama, ada brahmana Mahasena itu sendiri teman ayahnya tersebut membuat dia berdana, jasa kebajikan walau itu tidak punya apa apa ia bersembunyi ada tekad muncul, apabila saya dapat makanan saya akan berdana kepada Y.A Sariputta untuk berdana kepada bhante Sariputta, ada aspirasi yang luar biasa semoga saya memperoleh apa yang anda peroleh, atas kebajikan itu ia terlahir dikelahiran yang penyokong Bhante Sariputta, ketika ia masih kecil berdana selimut ketika menjadi Samanera Tissa banyak upasaka yang mendaakan 500 tempat menaruh patta dana makanan, sehingga dana yang diperoleh, ada seribu tempat patta atas kebajikan ia diberikan nama pindapatta Dayaka Tissa, ketika menjadi samanera ada 3 nama.
Nama Kambala Dayaka Tissa mereka kedinginan, mereka menggunakan selimut karena samanera ada kebajikan yang luar biasa, lalu mengajak para bhikkhu dapat perolehan selimut dengan niat ia mencari selimut, ada 1000 selimut baik dalam kota & luar kota atas dasar berdana selimut, kepada Y.A Sariputta ada nama ketiga sebelum mencapai arahat ia bervasaa ditengah hutan, ada nama ketiga. Selama 7 tahun melakukan kebajikan sangat penting sekali, selama ada niat baik tanpa diharap pasti kita bisa peroleh kebaikan itu ketika Buddha muncul, ada satu persembahan dana yang kecil itu manfaat besar apalagi dana besar itu peroleh lebih besar, sungguh beruntung kita jika masih hidup zaman Buddhasasana itu sebagai cara mengikis kekotoran batinnya, hingga mencapai apa yang diperoleh oleh siswa Sang Buddha jika tidak ada yang kita ketahui tentang berdana.
Hanya menikmati & memperoleh hal itu, disamping kita menikmati kita timbun jasa kebajikan, berdana mudah sampai sejauh mana. Dari satu hal kecil kalau takut berdana itu patut kiranya kita mau melepas hal kecil / besar, sebagai kesimpulan seperti kutipan dhammapada tadi berbuat kebaikan hanya lihat hal buruk, itu nikmati sebelum masak kalau lakukan kebajikan, kok belum menyenangkan dalam kehidupan kita perbuatan buruk sedang masak, jika bahagia sedang berbuah kebajikan kebajikan itu terus berulang ulang kalau buat hal hal yang bajik, itu bisa timbunan hal hal bajik semoga mudah dipahami semakin maju dalam praktik dana semoga semua senantiasa sejahtera berbahagia, semoga semua sukses sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar