KARMA & AKIBATNYA SERTA SEGEL AGUNG DHAMMA BY Y.M DREPUNG TRIPA KENZHU RINPOCHE

 Kita sudah membahas 4 segel dhamma, kita sudah sampai 2 segel poin pertama fenomena komposit, tidak kekal agar memungkinkan kita jalankan spiritual yang paling awal sadari mereka tidak berlangsung sama, kematian itu pasti. Segala sesuatu yang kita sukai itu selalu berubah ketika memahami berubah momen ke momen, itulah sebab memeditasikan tidak kekal, bagaimana kelahiran kehidupan mendatang kehidupan mendatang penting ia akan mendapatkan hal baik, tidak kekal masih disamsara kehidupanku masih ada kilesha & karma sifatnya tercemar, lalu segel kedua fenomena tercemar akibat menderita emosi pengganggu kilesha, lebih berpikir & merenung kita tidak akan bebas dari penderitaan kita coba renungkan solusi, satu satunya membebaskan diri pada poin ketiga kita ingin bebas sendiri, bagaimana cara kita lewati kilesha itu jadi hadapi sebab akan kilesha emosi pengganggu kilesha ketidaktahuan, itu emosi pengganggu akibat kebodohan melihat semua eksis muncul, melihat segala sesuatu bebas dengan sendiri jadi kembangkan kebijaksanaan dalam segala sesuatu.

            Tidak berdiri sendiri akan muncul lenyapnya, ketidaktahuan kita harus mengenali keberadaan akan dari samsara, kita ada karma & kilesha. Jadi menghilangkan penderitaan kita harus hancurkan kilesha, ada beragam jenis kilesha ada 6 kilesha sesuatu yang dapat musnah itu jenis ketidaktahuan, faktor penganggu lain ini pemahaman keliru yang eksis diri aku / ego, bersikukuh substansi berdiri sendiri melihat diri laku muncul dari dirinya sendiri bagaimana cara menghancurkannya, lihat diri itu supaya pandangan keliru itu musnah aku bukanlah substansi objek yang keliru, aku akan hilang berhenti melihat segala sesuatu yang keliru pula, untuk menghancurkan akar kilesha segala jenis ketidaktahuan segala sesuatu yang muncul segala substansi aku, itu tidak eksis maka ini tanpa aku kita harus pahami tanpa aku / diri / ego, kosakata moderen ego diri individu aku itu hal sama ketika tanpa aku sang diri tidak eksis, bukan demikian aku eksis bedakan aku tidak eksis bertindak kumpulkan karma aku yang sama alami akibat dari karma masa lampau.

            Diri kita sendiri, bisa makan / minum akunya eksis bisa lakukan seperti itu maka aku tidak eksis, tunggal kekal bisa berdiri sendiri. Itu aku yang tidak eksis jika tidak tunggal aku berbentuk dari komponen itu ajaran buddhist, juga buddhist menolak berdiri sendiri maka aku tidak tunggal, tapi disisi lain aku permanen beda sudut pandang buddhist & non buddhist segala sesuatu yang inti, tanpa bergantung dengan hal lain jadi aku adalah gabungan dari pembentuk, tidak berdiri sendiri didalam buddha dhamma ada beragam filsafat aku diajarkan buddha berbeda beda, ketika aku non buddhist aliran filsafat di India aku / diri dengan skandha bentuk, identifikasi, perasaan, pembentuk, juga pikiran pada filsafat non buddhist itu berbeda skandha bentuk hilang / habis, jika aku dengan skandha hilang & terurai seorang memiliki skandha & aku, memiliki hakikat yang sama memangbukan hal yang satuitu bukan diajarkan buddha dhamma, basis skandha aku itu eksis ada nama Tashi nama orang di Tibet ia bukan eksis dari skandha, jadi ada Tashi & skandha hakikat yang sama namun bukan hal yang satu.

            Sekarang kita bicara aku yang eksis, seseorang mengumpulkan karma seseorang bisa eksis, ada hubungan dengan karma. Mulai dari yang rendah sampai tertinggi kalau rendah ambil aku itu panca skandha, kalau yang tertinggi aku itu kesadaran mental yang berpindah itulah 2 dari 4 filsafat buddhist, kembali pada filsafat lebih rendah jelaskan aku panca skandha hal tersebut tidak mungkin, karena aku ada 5 jadi pandangan paling halus skandha pelabelan aku, itu eksis oleh pelabelan jadi pelabelan dasar namanya ini bagaimana sebuah sound sistem, mana sound sistem itu speaker, kaki,dll itu bukan salah satu sound system semua benda disusun jadi satu itu bisa disebut sound system, aku itu dari skandha / panca skandha, bisa menamainya aku yang eksis bisa dinamakan / dibayangkan bergantung pada label panca skanda, dinamai atas pelabelan panca skandha penting bagi kita semua siapa sih aku apa itu aku, sebagai diri kita tersebut kita lebih banyak waktu untuk diri sendiri aku memiliki ini itu, setiap saat aku ada siapa sih aku untuk bicara sepanjang waktu aku memiliki badan, tangan, pikiran merasakan kita ungkapkan aku setiap saat apa itu sebagai contoh.

            Tubuh jasmani aku / aku yang kita pikirkan, perasaanku / diriku atau skandha lain apa itu aku kesadaran, itu juga aku ini pertanyaan harus kita tanya & renungkan aku itu siapa kadang kita pikir jasmaniku, pikiran, dll. Aku adalah perasaanku aku adalah tubuh jasmaniku beragam macam itu aku, aku ini kesadaranku aku ini terletak dimana siapa aku ini & menurut filosofi tinggi, bukan aku adalah tubuh bukan dikepala, batin, dan seterusnya keakuan itu pada landasan aku yang kita label, ia adalah skandha seringkali kita memikirkan diri sendiri eksis tanpa bergantung padahal lain / batin, kita padahal aku tergantung pada diri skandha kita aku tidak bergantung dari skandha, itu keliru juga itu tidak eksis jadi disatu sisi aku yang eksis.

            Aku pergi makan, tidur itu kita tahu aku yang mengumpulkan karma itu eksis disisi lain, tidak hubungan sekali itu. Tidak eksis aku yang tidak berhubungan dengan skandha aku yang berdiri sendiri, ini akarnya pandangan salah pandangan yang akan hancur pandangan sesuatu yang tidak kekal, kumpulan benda komposit kita tidak kekal disisi lain lihat bagian utuh juga, melihat kekal pandangan kumpulan yang akan hancur aku kekal muncul dari diri sendiri, tanpa sebab sebab tidak bergantung pada skandha ini akar mental faktor pengganggu / akar dari semua kilesha, pandangan aku yang hancur itu salah tiada aku bebas dari skandha aku seseorang makhluk bergantung pada skandha, aku muncul dari diri sendiri tidak bergantung pada apapun.

            Aku sepenuhnya bergantung pada skandha, aku tidak muncul dengan sendirinya aku bergantung pada skandha, bagaimana aku eksis. Kita memang eksis aku yang utamakan aku ini eksis, bagaimana aktivitas ini aku ini eksis jadi kita bisa pahami aku eksis dengan skandha aku muncul dengan sendiri, itu sama dengan aliran filsafat non buddhist aku itu eksisi tanpa skhanda itu salah, justru aku itu proses dari skandha karena aku itu bisa melakukan apapun dari skandha, kita untuk lebih jelasnya lagi contoh nyata meja eksis apakah meja ada papan bundar meja kaki, lalu bisa taruh benda diatasnya itu kalau ada itu meja jika hilang satu saja itu sesuatu yang lain, itu sebuah meja dasar eksistensi meja itu bergantung pada dasar pelabelan, aku itu eksis ada.

            Sebuah nama bisa terjadi, karena skandha sehingga bisa sebut diri kita sebagai aku ketika tanpa aku yang ditolak, tanpa keakuan itu merujuk bebas berdiri sendiri. Jadi sesungguh itu benar, tidak individu bisa juga benda mati eksis pada label benda itu hanya kasus demikian, bahwa benda itu eksis jika diberi label tadi kita bisa lanjut contoh sebuah meja, ketika meja itu eksis ada papan memiliki kaki kokoh jika dipisahkan tidak bisa lagi disebut meja, kalau bagian itu digabung bisa menjadi sebuah benda ini berlaku untuk yang dikatakan eksis, kembali pada isu utama samsara kumpulan yang akan hancur pandangan salah, aku tidak berbasis pada skandha modus eksistensinya.

            Mendasar dalam pandangan samsara, itulah yang membuat kita berputar terus kita singkirkan pandangan salah, akan hilang karena aku merupakan semua yang digabungkan bukan beridri sendiri, kembali pada 4 segel agung ini. Baru selesai membahas hal hal tercemar, karma & faktor mental pengganggu kita banyak dalam batin akarnya pandangan yang dapat hancur, aku eksis dengan tidak bisa diri sendiri kita hancurkan ini dengan kebijaksanaan, tiada aku / diri yang seperti itu hal yang sama berlaku ingin menyingkirkan sebuah pohon akarnya juga dicabut, kalau tidak itu tumbuh lagiingin mencabut diri kita dari samsara, mencabut pandangan hancur / diri sendiri kembangkan kualitas kebijaksanaan tanpa aku bisa aman, masuk nirvana segel keempat nirvana adalah kedamaian.

            Cara untuk mencapai nirvana, bukan dapat hal yang sekejap anda harus berlatih meningkatkan pemahaman yang mendalam, tanpa marga / tanpa belajar lagi marga / jalan itu realisasi spiritual, tanpa aku itu marga penglihatan. Realisasi langsung jadi singkirkan semua bebas dari samsara, marga tanpa belajar lagi bebas dari nirvana ini pembebasan dari samsara kondisi ini tidak berbalik / tidak dihitung, ini fenomena yang kekal ada 2 kategori fenomena kekal & fenomena yang tidak kekal, nirvana fenomena yang kekal nirvana bersifat definitif yang disebut nirvana, melampaui sesuatu / penderitaan keadaan melampaui sebab penderitaan akarnya kilesha itu penderitaan, akan hilang nirvana itu menghabisi kilesha / faktor mental pengganggu, kebuddhaan itu nirvana mahayana realisasi sendiri / arahat bebas dari seluruh belum mencapai kebuddhaan disebut ssebagai nirvana & samsara.

            Ketika samsara berakhir, nirvana itu bebas dari karma & faktor mental pengganggu karma bisa terlahir disamsara, itu yang dikatakan definitif. Berikutnya adalah pengulangan 4 segel benda komposit, diri sendiri tidak kekal maka kita ambil jarak saat ini saja bisa menghilangkan kemelekatan, selama masih tunduk kepada karma & kilesha pemahaman ini kita jauh jauhi samsara, ini maka kalau masih belum keluar kita masih berputar ke segel yang ketiga tanpa aku bisa memahami, realisasi tanpa aku bisa nirvana sebagai kedamaian ini merupakan segel yang keempat, empat segel ini sangat penting dalam buddha dhamma ada 4 ringkasan yang sangat penting, demikianlah penjelasan empat ringkasan ini telah selesai semoga semua makhluk berbahagia harapan itu semua terjadi sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer