SEPULUH PERBUATAN BAIK & BURUK BY BHANTE ADHICITTO

 Sangat langka bertemu ajaran atau puja bakti sore, karena saling mendukung jadi berkondisi demikian kita semua telah meluangkan waktu melatih diri, baca paritta meditasi dan mendengarkan uraian dhamma, ini merupakan cara melatih diri. Sebagai manusia perlu direnungkan, setelah menjadi manusia apa yang perlu kita lakukan sebagai manusia sehingga mereka menganggap, jadi manusia itu utusan sehingga bagi manusia mengikuti perintah untuk ke sana, kita mungkin sudah belajar posisi kita yakin kepada ajaran Buddha bagaimana cara merenungkan manusia ini, apa konsep umum atau konsep Buddhist Sang Buddha manusia yang telah mencapai kebuddhaan, beliau telah memahami dunia ini jadi sudah tahu beliau sudah parinibbana tapi kita bisa pelajari melalui Dhamma, Sang Buddha apa tuntunan dhamma itu senantiasa praktik Dhamma dan tinggalkan perbuatan buruk, sedangkan perbuatan baik yang membawa kebuddhaan.

Bukan sekelompok saja, siapapun bisa kita sebagai manusia diajarkan berbuat baik bagaimana kita sebagai manusia banyak berbuat baik atau buruk, kita harusnya banyak berbuat baik melalui ucapan, tubuh, dan pikiran; juga sama dengan perbuatan buruk. Ada tiga perbuatan baik melalui jasmani; pembunuhan, pencurian, dan perbuatan asusila kalau orang yang membunuh pencuri dan sering melakukan perzinahan, kelainan seksual dengan binatang itu salah satu hubungan yang salah, perzinahan dan lain-lain itu perbuatan buruk melalui tubuh 4 perbuatan buruk melalui ucapan; berbohong, memecah-belah, ucapan kasar, dan omong kosong atau gosip atau membicarakan hal yang tidak bermanfaat, perbuatan baik hindari perbuatan itu kejujuran, ucapan yang berfaedah, tepat waktu, berkualitas atau bermanfaat, tidak memfitnah, tidak ucapan kasar, tidak bergunjing atau bergosip atau omong kosong untuk menghargai dia bisa saja ngomong untuk dipuji.

3 melalui pikiran; keserakahan, niat jahat, pandangan salah lawannya adalah perbuatan baik melalui pikiran tidak ada pikiran niat jahat, memiliki pandangan benar, tidak memiliki keserakahan secara duniawi, yang sudah mencapai kesucian hukum alam atau hukum karma hukum sebab akibat, maka setelah mengetahui 10 perbuatan baik dan buruk hidup sesuai dengan dhamma, vinaya dari Sang Buddha. Maka mengikuti ajaran Buddha dulu bukan pertanyaan agama, jadi ditanya vinayanya apa ada Pertapa telanjang sehingga yang membedakan Buddhist dan non Buddhist, ajaran bersifat kebenaran Ia melakukan sesuai yang dianjurkan, hanya dengan praktik selalu berbuat buruk tetap saja gitu buruk tidak tetap saja hasilnya dapat mau Buddhist atau non Buddhist, hukum sebab akibat semuanya dapat sesuai apa yang diperbuat baik atau buruk.

Jadi jelas berbuat baik, kita tuai kebaikan apa kita senang atau bahagia dalam berbuat baik tidak jarang berbuat baik atau berkorban waktu, tidak semua perbuatan baik itu dipuji. Tapi dianggap remeh, itu orang suka memberikan muka banyak yang berkata buruk lalu tidak senang apa perbuatan baik itu hilang, kita berbuat baik tetap saja hasilnya baik dengan tulus dan niat yang baik untuk mengikis keserakahan, mau dicela atau dipuji itu ketetapan hukum karma agar perbuatan baik dicela atau dicaci maki orang, tidak mau berbuat baik lagi itu berbahaya kalau dicela oh itu karma buruk berbuah, tidak perlu membenci atau tidak senang terhadap orang itu jadi menanam karma buruk, dipuji tidak angkuh dipahami oh dipuji dengan kata-kata baik Oh karma baik berbuah, sehingga tidak serakah dalam pujian jadi dalam pikiran itu berbahaya karena jika tidak ada yang muji kesal, tapi kita harus seimbang apa setelah berbuat baik kita membandingkan mereka, apa perlu seperti itu setiap orang mampu berbuat baik.

Ada yang belum berbuat baik, kita tidak perlu seperti itu jadi berharap semoga dia berbahagia hidup dalam berbuat baik, kalau sirik kita negatif. Sibuk berbuat baik kok belum berbahagia orang lain tidak berbuat baik kok berbahagia, jadi kondisi karma baik berbuah tapi akibat buruknya belum berbuah, jika karma buruk berbuah kondisinya berubah Sutta yang bijak dan Sutta yang dungu, suka dengan berbuat baik itu dungu bukan artinya lulus SD saja bukan itu jadi lebih kejahatan orang cerdas, membuat bom pemusnah massal itu bukan orang bodoh kan atau menjagal sapi atau babi dengan teknologi, bukan orang bodoh tapi orang tidak bijak jadi banyak berbuat buruk, itu kalau hal buat buruk besar bahaya tapi ciptakan komputer itu hal cerdas tapi itu buat hal baik, bukan bahagia diri sendiri penemu listrik bukan bahagia diri sendiri penemu bola lampu itu mendukung khalayak banyak, hidup sesuai ajaran yang benar Sang Buddha guru para dewa dan manusia udah sudah sangat pengalaman hidupnya di dunia ini ada ragu tapi tidak apa-apa.

Belajar dari guru yang pengalaman, bukan tanpa asal usul kalau satu kehidupan yang ia tahu akan ada masa lampau, tiada mengajarkan ajaran nilai lebih istimewa. Maka kalau kita pelajari Sutta, jelas tujuan kita di mana itu bukan dongeng bagaimana bisa bahagia karena Sang Buddha sudah mencapai, saya berharap keyakinan tidak seperti dulu bertekadlah untuk mencapai hal hal itu, menembus empat kebenaran mulia kita bisa mencapai tujuan tertinggi praktikkanlah ajaran aturan-aturan itu, jalankan mengembangkan sila, meditasi, dan kebajikan tanpa perlu membandingkan orang lain, berbuat baik memang sangat baik tapi cara yang benar memberi makan kalau melempar makanan ke orang tua, tapi harus melakukan dengan sopan karena orang tua guru kita awal sekali, mampu menghormat kepada kedua orang tua tidak perlu dihitung, berbuat baik aman karena langsung dihitung perbuatan baik sementara perbuatan buruk yang dilakukan misalnya mencuri barang milik orang lain atau merampas masalah perbuatan buruk.

Sudah tahu bahagia dalam berbuat baik, walau kehidupanku seperti ini berharap semua orang berbuat baik, perbuatan baik melalui tubuh berdana. Pikiran orang berbuat baik dengan pengharapan ucapan baik, dedikasi kepada orang tua, sahabat, teman-teman, keluarga dan semoga semua makhluk bahagia, saya harus menuntut tidak perlu kita senantiasa semoga semua orang bahagia, kita berbuat baik melalui pikiran kalau perbuatan baik berbuah dia bahagia, jika sebaliknya menderita kita justru harus simpati kita tetap berharap semoga tidak berbuah karma buruknya, itu pengharapan baik sehingga mengharap orang bahagia tapi ada yang menderita semoga bahagia semoga dia berbahagia, melihat saudara bahagia kita ikut senang semoga kehidupan mereka bahagia itu simpati, kalau kita lihat orang yang kita sayang menderita, kita jadi merenungkan hasil karma tidak perlu ikut menderita meringankan penderitaan makhluk lain, ada 4 Brahma Wihara kalau kita sering kembangkan kediaman luhur ini kita senantiasa nyaman, tidak emosi mencari solusi sehingga bisa menyelesaikan masalah.

Sambil menjalankan pancaran cinta kasih / metta, ini sangat mudah dilakukan jangan sampai pikiran kita dibiarkan, gunakan pikiran untuk pancarkan metta. Welas asih berbuat baik perbuatan sila merenungkan pancasila / atthasila, manfaat praktik sila bukan remeh saya bertekad melatih sila, niat baik pikiran sudah ditanam walau sudah bertekad untuk tidak membunuh, emosi besar bisa membunuh niat awal mencegah untuk mengeksekusi jadi menarik keinginan itu, terselamatkan oleh sila pertama ketika melatih sila pertama semua makhluk tidak bisa dihitung, semua makhluk hidup tidak terhitung menghindari mencelakai membunuh menganiaya, bebas dari ketakutan mengkondisikan banyak makhluk bahagia praktik sila wajar dapat senang, jika berbuat buruk masih senang itu hasil kehidupan sebelumnya tapi yang sekarang belum berbuah, manfaat baik luar biasa praktik sila.

Metta bhavana itu wajar alam surga, brahma itu jalannya mudah jadi banyak sekali cerita perbuatan baik & buruk, berbuat buruk akan jatuh dialam rendah. Melakukan sila takut lahir menderita, sila sebagai alat mendapat kebahagiaan demikian bisa direnungkan ada ajaran yang cukup percaya, kalau percaya tidak praktik yakin berbuat jahat tidak tuai hukum akibat & sebab hukum alam tidak kenal agama, siapa berbuat baik hasil baik jahat hasilnya buruk tidak ada keyakinan buddhist berbuat jahat akan baik, tidak kenal triratna tetap dapat hal baik jadi kita menghormati & keyakinan makhluk suci & mulia, laksanakan sila & melatih bhavana pahala sangat besar melakukan praktik dhamma & aturan sila negara, itu bisa berbuah hal hal baik yang besar begitu praktik berbuat baik, taati aturan negara pakai masker.

Hidup baik tidak ganggu orang lain, terus selalu berbuat baik lingkup kecil pada keluarga mereka jadikan objek berbuat baik, bukan objek berbuat jahat. Orang tua membuat lahan yang subur, orang tua beri makan uang sekolah sampai mandiri berbuat baik ke anak itu dapat hasil baik, jika tidak baik itu akibatnya besar karma buruk siapa yang ingin bahagia hidupnya berlaku baik sesuai dhamma, jangan perilaku buruk tapi banyaklah berbuat baik barangsiapa berperilaku baik bagi alam ini, maupun alam berikutnya ini sebagai pengingat ingin bahagia berbuat baik, agar tidak ada cela / dikritik.

Memberi dana makan tidak dicela, caranya dikritik bukan perbuatan baik jadi bisa dilihat yang baik sama mencuri untuk dana, cara yang dicela. Tapi berbuat baiknya benar kalau salah benarkan caranya, mau belok kanan sennya kanan bukan berlawanan istilahnya seperti itu berbuat baik tidak dicela, jadi demikian sharing dhamma pada sore hari ini semoga semua dapat memetik manfaat pemahaman praktik dhamma bergembira bebas dari derita, selalu bahagia cita cita agung kita semua, semoga semua makhluk berbahagia sadhu sadhu sadhu.


Komentar

Postingan Populer