KARMA & AKIBATNYA SERTA EMPAT SEGEL AGUNG BY Y.M DREPUNG TRIPA KENZHUR RINPOCHE

 Untuk sesi ini akan membahas karma dan akibat-akibatnya, pertama karma adalah sebuah sebab malu akibat, itu hasilnya dari sudut pandang buddhist pengalaman kita menyenangkan atau tidak menyenangkan anda, itu hasil akibat dari tindakan kita sendiri. Bahagia atau tidak bahagia itu juga sama akibat dari tindakan sendiri, karma baik atau buruk karma sifat dasar baik dan buruk lihat dari niat yang muncul itu, jadi tindakan faktor mental niat sebuah tindakan fisik baik seperti sujud kepada para Buddha, saya hendak bernamaskara sebelum melakukan tindakan apapun lihat sudah muncul sebuah kondisi batin, ada tindakan fisik baik berupa sujud dan bernamaskara saya ingin bersujud itu adalah niat karma mental, terbentuk mental niat ini jadi bersujud faktor mental niat yang muncul dan dan bersujud ini suatu fisik, bisa disebut Karma fisik atau tindakan aktivitas fisik juga ada tindakan verbal pujian kepada Buddha kita tahu para Buddha memiliki kualitas membangkitkan format pujian itu, niat itu muncul walau belum kita mulai jika kita mulai ucapkan baru ada karma ucapan, kalau niat itu dirampungkan juga dalam tindakan bentuk ucapan. 

Sebuah contoh, untuk karma mental baik niat atau tindakan contoh meditasi awalnya niat juga tindakan keduanya bersifat mental, karena meditasi itu juga sifatnya mental karena batin dan terkait contoh-contoh barusan tadi cara itu bersifat, bagian baik dan tidak baik itu diakumulasi 3 sudah dimulai pada waktu niat baik atau buruk, dengan niat karena itu sudah akan muncul apa benar-benar sudah dilakukan, langkah-langkah jadi aktualisasi bisa dilaksanakan secara ucapan dan mental. Jika sudah benar-benar dilakukan karma itu itu sudah dibentuk baik dalam hal baik atau buruk itu yang sudah kita lakukan kalau dalam ucapan tersebut, berikutnya kita periksa sebuah karma itu itu baik, netral, atau buruk karma baik itu muncul dari motivasi atau niat batin baik, yang mendorong niat tindakan baik karma tidak baik itu ada niat tidak baik juga tindakan tidak baik karma netral, pikiran baik atau tidak baik pikiran itu ada niat baik atau buruk, juga diwujudkan dalam bentuk baik atau tidak baik cara lain untuk memeriksa Karma melihat semua karma, diakumulasi atau dirampungkan ada yang terakumulasi tidak dirampungkan, tidak terakumulasi dirampungkan tidak terakumulasi tidak dirampungkan terakumulasi tidak dirampungkan ada juga terakumulasi dan dirampungkan, terkait dengan 4 karma yang dimungkinkan, karma diakumulasi tidak dirampungkan: niat membunuh seekor serangga itu niat sudah diakumulasi tapi tidak dirampungkan, kemungkinan kedua misalnya kita lewat rumputan tidak sengaja menginjak seekor serangga, memang terbunuh tapi tidak disengaja. 

Kecuali kita tahu dan menginjak itu, kasusnya lain kalau yang tadi itu dirampungkan tapi tidak terakumulasi, ada tidak suka atau benci laba-laba sengaja membunuh itu contoh karma diakumulasi dan dirampungkan, itu jadi terbunuh. Karma tidak diakumulasi dan tidak dirampungkan membunuh niat tidak bajik, lalu menyesal juga tidak membunuh itu disebutnya karma tidak terakumulasi dan tidak dirampungkan, berikutnya cara klasifikasi karma jadi ada karma yang tidak bermanfaat, karma pelempar di alam rendah karma bermanfaat lahir di alam tinggi manusia atau dewa, masih termasuk di kamaloka ada karma yang melempar rupaloka dan arupaloka, terkait tiga jenis karma tadi ini jenis karma pelempar itu karma yang melempar kan kita lahir disamsara, baik itu hal baik atau buruk itu karma tercemar jadi ada karma tidak tercemar, karma yang tidak tercemar ini bisa menuntun seseorang realisasi kualitas fisik atau mental itu tujuan kepada seorang buddha, juga arahat bebas dari samsara itu karma yang tidak tercemar anak karma supaya tidak tercemar jadi karma tidak tercemar karena tercemar itu asosiasi kilesha, faktor mental pengganggu supaya tidak tercemar itu ada karma tidak tercemar seperti arahat tidak tercemar kilesha ucapan bebas dari tidak tercemarkan, ini lahir sebagai arahan atau mencapai kebudayaan kembali pada karma manfaat dan tidak bermanfaat. 

Juga ada karma tidak tidak bisa berubah, itu rupa dan arupaloka karma itu manfaat atau tidak bermanfaat, ada alam bardo sebelum meninggal ada karma pelempar itu contoh harusnya ke neraka sebelumnya ada alam bardo, ditengah-tengahnya. Masuk ke alam neraka tapi jika masih di alam bardo, ada orang yang dekat dengan makhluk ini orang tersebut melakukan kebajikan lahir di alam bardo itu, bisa aman walau ada karma pelempar di neraka tapi bisa berubah jadi alam tinggi, tidak terlahir di neraka itulah karma yang bisa berubah berikutnya karma tidak berubah lagi ini kebalikannya, seorang makhluk meninggal lahir di rupaloka atau arupaloka baik di alam bardo, itu tidak bisa merubah karma lagi bisa membuahkan hasil misalnya lahir di alam tinggi baik di rupaloka atau arupaloka, baik di alam perantara itu tidak bisa berubah lagi, karma bisa membuahkan hasil misalnya lahir di alam tinggi baik di rupaloka atau arupaloka berikutnya kita melihat uraian karma dalam sudut pandang buddhist dan non buddhist, banyak yang berdebat dari non buddhist ke buddhist bahwa seseorang melakukan karma itu kekal, argumen dipakai oleh non buddhist tapi di tolak buddhist jika kekal mana mungkin bisa hasilnya keluar. 

Kalau sebaliknya, karma itu tidak berbuah itu salah satu contoh karma dari buddhist dan non buddhist, terkait argumen buddhist & non buddhist terhadap karma itu. Dijelaskan pandangan filsafat buddhist yang dijelaskan oleh buddha, akhirnya ada 4 pandangan filsafat ada pandangan pertama, ini didalamnya banyak terkandung sub bagian banyak ketika faktor mental niat muncul dibatin, karma sudah muncul niat itu tidak untuk selama lamaya tapi niat ini ada pencapaian, analogi ibarat tali mengikat beban pada seekor binatang agar barang itu tidak terjatuh, jadi karma terikat dimakhluk itu karma tidak akan habis / tidak sia sia contoh meminjam uang juga tanda tangan / surat hutang, anda berhutang pada orang itu & berjanji akan melunasi dilain waktu, karma itu tidak habis & akan menghasilkan karma itu tidak begitu halus, ada tiga sisa aliran lain ada potensi / benih bertahan juga ada kesinambungan batin kesadaran mental, individu tersebut kesadaran mental akan dibawa pada kehidupan berikutnya, jadi berasosiasi maka karma tidak hilang. 

Jugs akan membuat akibatnya, pada suatu saat nanti berkah dari kehidupan sebelum & berikut faktor mental niat, jadi potensi benih kesadaran makhluk tersebut. Jadi benih itu dibawa juga bisa dapat hasilnya, ada batin tetap sama dengan yang sebelumnya ada aliran yang tertinggi, kalau pertama tidak berbicara kesadaran tapi yang keberlanjutan kesadaran itu menjelaskan hal lebih halus, itu berkesinambungan kesadaran yang berpindah momen  ke momen ada yang tidak asosiasi dengan kesadaran, jadi inilah karma yang berkesinambungan & juga bisa matang, ada filsafat aliran tertinggi ada istilah penghacuran sesuatu yang bisa dihancurkan, potensi / benih jadi ada fakta jejak karma benih berlanjut pindah momen ke momen juga penghancuran, final tidak jadi jejak karma lagi telah berbuah akibatnya jadi penjelasan terkait proses ini, sifatnya khusus & unik jadi aliran lebih tinggi jika ada aliran sebelumnya tetap juga menghancurkan karma, jadi karma masa lampau & karma mendatang itu tidak kekal, jadi karma sekarang tidak kekal tapi ada lagi semuanya tidak kekal baik masa lampau sekarang & mendatang, itu tidak kekal baik masa lampau sekarang & paling penting memahami semua filsafat buddha dhamma, faktor mental niat itu berhenti tidak habis begitu saja tapi dibawa dalam bentuk kesadaran.

Jika semua sudah ketemu itu akan berbuah, jadi karma yang harus kita terima & harus kita ingat sekarang, mari kita lihat karakteristik karma. Ada 3 jenis praktisi sifat karakteristik karma ada3 jenis praktisi, sifat karakteristik umum guru yang berharga ada 4 karakteristik karma itu pasti, karma berekmbang dengan pesat, kita tidak terima karma yang tidak kita lakukan, karma yang kita buat tidak akan hilang karma itu pasti jika kita buat hasil baik pasti baik pula itu menyenangkan, baik / tidak bajik juga buah tidak bajik pula jadi karma itu pasti ada sebuah kisah seorang bhikkhu, ini beliau terlahir tidak menarik wajahnya tapi ada suara indah kelahiran lampau bhikkhu ini disuruh membuat stupa, bagi seoang pekerja apa tujuan untuk bangun dengan repot repot, jadi pernah ada yang kerja itu menyesal karena tindakan bajik membangun stupa, jadi memberi genta / bel yang taruh dipuncak stupa itu kelak terlahir menjadi bhikkhu ada 2 karma berbeda, jadi fisiknya buruk tindakan memberi bel ada suara yang sangat indah & juga lahir pada masa Buddha Sakyamuni, ada orang yang lewat sangat indah suara itu orang yang lewat itu mendengar suara tersebut, orang itu tidak masuk ke dalam hanya dengan suara dari luar saja, lalu mengaggumi lalu memberikan persembahan tersebut apa boleh diberikan secara langsung, tidak perlu bisa dititipkan berniat ingin secara langsung, suara indah tidak ingin melihat tapi tidak boleh seperti itu.jadi harus bertemu harus langsung, mengatasi ketakutan kisah itu contoh.

Penampilan buruk mengeluh / membuat hal tidak baik kepada itu, jadi karakteristik karma yang bersifat pasti, jika hasil bajik pasti dapat bajik. Jika buruk akan dapat hal buruk ada beragam jenis biji bijian tertentu, kalau mau beras tanam padi kalau mau gandum tanam gandum kita akan dapat akibat yang sesuai, jika akibat tertentu kita harus tanam kita tidak bisa mengharapkan saja, karena itu kita tidak dapat hasil itu jadi demikian tadi karakteristik karma & akibatnya, jadi karakter kedua karma berkembang dengan pesat bisa bertumbuh & berkembang karma itu bisa tumbuh & berkembang, benih kecil bisa jadi pohon besar biji yang kecil dari buah, bisa dapat daun pohon buahnya banyak pada dunia tumbuhan bisa berkembang & tumbuh itu, jadi buah & akibatnya didunia eksternal juga bisa dalam batin kita kekuatan karma bisa bertumbuh lebih besar.

Kekuatannya tidak kalah, bahkan lebih dari eksternal didalam sutta ada beberapa kisah dari hal kecil, jadi besar persembahan sederhana. Ada orang melakukan dana kepada buddha sebuah biji wijen kepada patta buddha & usnisanya, salah satu karena karma itu tidak dihancurkan, isinya bisa membuahkan akibat jadi melahirkan dirinya sebagai penguasa dunia juga dunia terbagi 4 benua utama, ada raja itu karena akibat jatuh ke patta buddha juga ke usnisa buddha bisa jadi raja dunia, secara horizontal & duniawi kalau kecil jadi bisa ketemu hal yang belum biasa, jadi dalam kisah itu akibat langsung mencapai 4 benua juga masuk penguasa alam dewa 33, sebagai penguasa alam dewa berdasarkan prinsip itu yang kuat raja 4 dunia besar, tapi jadi sombong raja ini penguasa 4 benua sampai penguasa akan dewa saking besar kesombongannya, langsung jatuh karena kesombongan itu jadi kembali ke kondisi normal dia kalah.

Komentar

Postingan Populer