SHARING AKHIR TAHUN BY SUHU XIAN MIAO

Kelahiran manusia sulit sekali, maka lahir sebagai manusia kecil sekali 1-5 anak saja kita sudah jadi manusia berarti tubuh kita, kita tidak tahu kematian akan datang tapi kematian itu pasti memang tidak tahu mati kapan, untuk tubuh kita sekarang. Seperti makan, tidur, buang air selesai kok bikin karma baik atau buruk, buat apa ke vihara spiritual buat apa dapat makan saya berbuat baik terus kok tidak dapat, kehidupan ini pasti ayo buat karma baik buat apa bikin karma baik, buat apa bikin karma baik saya berbuat baik untuk apa saya kan tidak rasakan itu hal baik atau buruk, saya jalankan saja bukan diri ini yang kita rasakan kehidupan berikutnya tumimbal lahir buddha, kalau non buddhist surga & neraka tapi buddhist ada 31 alam, ini kita bisa dapat semua kalau saat ini lakukan saja sekarang ini kok banyak orang yang bunuh diri, bukan itu saja tapi ada kehidupan berikutnya dibawa oleh gudang kesadaran yang berpindah, ada jejak karma jejak ini mengarah ke mana kalau jejak baik jadi manusia penetuan, pengetahuan ketemu buddha / tidak bisa praktik lagi tidak kalau kosong apa yang kita bawa tidak ada, kita digunung makanan tidak ada kalau udah digunung turun lagi kalau kita praktik spiritual, kita simpan gudang beras itu kalau tidak cukup kita buat lagi.

Kalau kosong apa yang kita bisa olah, hidup kesadaran harus banyak kelahiran yang berharga lagi, semua ingin masuk surga. Kita paham itu tubuh manusia yang kita perjuangkan lagi jadi manusia, praktik sila yang baik supaya jadi manusia lagi apakah akan kaya / miskin lihat kembali jejak karma yang kita bawa, bukan banyak karma baik / buruk saja kita rasakan yang kita dapat, ini adalah karma masa lalu kita nah sekarang kita kumpulkan lagi untuk berikutnya, kebanyakan karma baik / buruk lebih banyak buruk maka siap siap kalau banyak buruk, kita harus ingat susah lagi bertemu manusia setiap upphosatta kita harus siapkan makanan 5, kita bisa kasih 5 kepada yang membutuhkan tinggal 1 lagi mau kasih siapa ada umat tinggal sendiri, langsung kasih kalau ada satu kesempatan berbuat baik / aktif divihara gunakan untuk ladang kebajikan, untuk diri kita & semua makhluk tahun ini lebih melihat diri kita / orang sekitar kita, mana yang peduli mana yang ego masing masing akhirnya kita tahu mana yang baik, mana yang tidak hidup sampai sekarang, tidak kena covid aja syukur masih happy bisa makan semua ini, karena buah karma baik untuk diri kita yang berbuah.

Apa pada saat ini hanya tangisan / dikucilkan, covid itu bisa sembuh menjauhkan diri mereka kenapa saya yang kena, saya sudah lakukan hal hal baik. Kalau tuh benar benar baik / tidak padahal tidak seperti itu, temrasuk diri kita kontribusi saat itu kita harus pikirkan covid udah mau 1 tahun, semua berubah dialam semesta ini karena covid-19 apa yang kita akan lakukan, apa akan nikmati saja / hidup dipikiran lagi untuk berikutnya apa tahun 2021 yang kita lakukan, buatlah jadwal / resolusi kita rencana gimana untuk tahun depan buat kondisi bajik, kita harus ciptakan kondisi baik kondisi kondisi yang bajik harusnya komunitas ini masih sama teman sebaya, jadi komunitas yang bajik bukan hanya untuk kebaikan vihara tapi kita juga ciptakan kondisi baik, saling mengingatkan seperti keluarga kita kalau tinggal sendiri, menderita kita butuh komunitas harus kita rencanakan apa yang harus kembangkan spiritual puja bakti / paritta pagi & sore, dilakukan / tidak sendiri 5 kali / doa pagi & sore bangun tidur puja / baca paritta setelah mandi, kadang umat buddha wajib puja itu untuk karma penawar, puja bakti pagi sore itu karma penawar seharusnya lebih berat tapi itu karma penawar, kewajiban kita pagi & sore baca tisarana & pancasila cukup itu saja juga ada sore hari introspeksi / puja tisarana, pancasila, & dedikasi; itu resolusi thn 2021 untuk berikutnya harus bertekad, pagi / malam  puja berat / tidak baca mantra boleh tapi tidak masalah baca tisarana & pancasila.

Supaya jadi manusia tidak sia sia, supaya manfaat jadi ada berlindung untuk hal bajik boleh dikasih tahu kepada orang lain, saya ini murid buddha. Saya buddhist menjalankan sudah baca tisarana, itu sudah tisarana seorang buddhist puja pagi & sore hari tisarana pancasila itu wajib, tapi boleh ditambah hal paritta lain patokan buddhist pancasila & tisarana kita beraspirasi harus mulai pagi & malam hari tisarana & pancasila, kenapa ini bermanfaat ada seorang nenek anaknya jarang ke vihara, tapi anaknya tidak ke vihara selalu dana kepada sangha, sakit karena tua saya ingin ketemu bhante datang ke sana bhantenya sudah datang masukan uang ke angpau 50 ribu, matanya merem suka baca apa om mani pad me hum sering baca paritta, tapi sama sama baca om mani pad me hum besok paginya jam 12 lewat sudah meninggal, tidur nyenyak pagi jam 3 sudah tidak ada kesadaran terakhir itu benar benar paling penting, itu sisa terakhir hidup kita kalau tidak ada memori bahaya ketika mau meninggal itu masih ingat, dikejar setan pernah tidak ucap amitofo / berlindung kita udah memori kalau baca mantra, mimpi itu ya baca mantra kesadaran akhir yang kita bawa maka mulai sekarang, harus kita lakukan pertobatan kita tahu begitu banyak karma buruk saya ingin munculkan karma baik, saya ingat karma baik sudah cukup saya jadi anak bandel kehidupan berikutnya saya akan lebih bermanfaat, butuh tekad yang kuat bukan hanya dimulut saja bangkitkan motivasi dulu, turut berbahagia atas orang lain.

Gudang kesadaran & kesadaran terakhir, kalau kesadaran terakhir itu hanya pas pindah lagi, karma kita dapat berapa ingat hal hal baik muncul hal baik. Lalu jadi manusia berapa lama kita bertahan, banyak yang meninggal dalam kandungan jadi manusia tidak bisa panjang, sekian lama waktu kematian pasti balik lagi ke karma lahir baik keluarga senang berkat gudang kesadaran yang banyak isi, ini dibutuhkan sekali timbunan karma baik luar biasa bisa kumpul sekarang, ada jejak karma yang sama punya motivasi dedikasi resolusi ditahun depan, ini jejak karma kita kalau tidak jadi bhikkhu saya seorang kristiani ingin jadi biarawati, tapi kok disaat sekitar 2002 kok bisa ketemu ajaran buddha mau belajar jadi bhikkhuni, kalau tidak ada jejak karma tidak akan bisa 5 bersaudara 1 yang jadi buddhist beda keyakinan, sulit banget mereka punya jejak karma banyak sekali jejak karma dibuddhist harus isi gudang karma baik ini.

Perbanyak ajaran buddha kehidupan berikutnya, menjadi buddha karena sekarang bisa ini dapat kenal ajaran buddhist, gudang kesadaran penentuan kita ini yang harus kita isi pikiran terakhir itu penting banget, hal hal baik kita harus isi. Gudang kesadaran supaya tidak bingung kehidupan mendatang, 2021 supaya jadi lebih baik kita harus merenung kita bukan hanya renung saja, kita harus berubah & muncul dalam diri kita sendiri kita sama sama merenung pejamkan mata, jadi kita harus bisa berubah lebih baik lagi harus dibangkitkan motivasi baik untuk diriku & semua makhluk, karena potensi jatuh ke alam rendah banyak & mudah sekali, sementara lahir dialam tinggi ini sangat sulit sekali karena itu kita harus lebih baik lagi, ditahun 2021 besok harus perbanyak hal hal yang baik lagi.

Ketika tisarana pergi berlindung pada triratna, triratna tiga permata kenapa harus berlidung pada buddha, dhamma, & sangha kita ketika berlindung objek yang melindungi diri kita, bukan secara fisik. Tapi berlindung itu batin kita karena buddha memiliki kualitas buddha yang sadar, guru para dewa & manusia dewa sendiri memohon ajaran diikuti & ditiru maka kita boleh jadikan objek perlindungan, karena beliau sudah lebih dulu memahami karena buddha sudah praktik & memohon ajaran, datang lihat & buktikan benar tidak ajaran dhamma itu sudah ada, terbukti benar buat baik hasil baik buruk hasil buruk ada hukum sebab akibat, jalankan lima sila dhamma memiliki kualitas sangha adalah komunitas yang berlatih & praktik dhamma sudah memahami, ariya sangha pasti ada buddha didalamnya karena sangha memiliki kualitas, ada cara memandang punya kualitas saya mau kita harus tahu kualitasnya.

Pertama Buddha ibarat dokter, dhamma / ajaran obat, sangha perawat; buddha penunjuk jalan, dhamma petanya, lalu sangha yang menemani kita dijalan. Jalankan dhamma dari Buddha Sakyamuni, jadikan sangha sebagai penemu jalan hidup kita tapi bukan sangha yang dianggap buddha, hanya untuk mendengar saja jadi keyakinan fanatik saja tapi sebagai sahabat dhamma, kalau sangha masih berlatih mau bertekad berlatih ketika tisarana itu kualitas buddha, dhamma, & sangha; melakukan eksperimen dulu ada acara anak indigo jadi mediator makhluk peta, menjelaskan kondisinya apa buddha mengajarkan 2.500 tahun yang lalu isinya sama, sedangkan keyakinan lain tidak dijelaskan guru budddha sudah paham hal hal yang belum kita ketahui, harus ingat ingat kebaikan itu juru selamat kita Triratna / Buddha, Dhamma, & Sangha inilah yang jadi modal untuk lebih baik lagi diri kita.

Komentar

Postingan Populer