KEMATIAN BY KO FERRY
Dalam perjalanan spiritual seseorang, dalam praktisi terbagi 3 motivasi para guru menjelaskan ada 3 jenis praktisi, motivasi awal motivasi menengah motivasi agung kenapa dibagi 3, ini karena ada kapasitas batin masing masing. Ada 84.000 dhamma ada banyak jalan menuju pembebasan, diantara banyak jalan 84.000 kita sangat beruntung bertemu ajaran lamrim disusun dengan sedemikian rupa, jadi mempermudah kita mulai dari awal sampai mencapai kebuddhaan, metode / cara mencapai kebuddhaan yang terstruktur & sistematis dari sekian 84.000 ajaran, ini salah satunya ajaran lamrim ada kualitas masing masing praktisi ada awal menengah & agung, diajarkan untuk mencapai kebuddhaan itu harus punya praktisi motivasi agung motivasi awal ini, tidak jatuh dialam rendah makhluk makhluk dibawah motivasi awal ini sangat baik, jika hanya saat ini saja belum bisa masuk makhluk tujuan hidupnya bebas dari alam rendah, seperti alam dewa manusia ini ditujukkan agar tidak jatuh dialam rendah ini masuk motivasi awal, dalam dirinya ingin lahir dialam lebih tinggi tiada jaminan apa yang kita lakukan ini, bisa lebih tinggi itu tiada yang menjamin itu semata mata yang menolong kita, karma & kilesha ini karena itu untuk mendatang bahagia belum 100% ke sana, kalau kita lihat makhluk alam tinggi.
Mereka bisa tetap penderitaan dialam manusia, lahir dialam dewa / manusia ini menderita karena lahir sakit, alam dewa tertentu juga bisa sakit. Dialam dewa & manusia tetap ada usia tua, memang dialam manusia hidup lebih pendek tapi tetap sama ada usia tua tetap mengalami kematian baik dewa & manusia, bahkan raja para dewa tetap hadapi kematian & siap siap lahir lagi, kenyataan lahir dialam tinggi tujuan yang dicapai tetap ada penderitaan berfikir jalan terlahir dialam lebih tinggi, bukan solusi tetap menderita karena dialam dewa bahagia yang luar biasa, tetap alami penderitaan muncul lagi rasa takut tidak kekal tapi panjang kualitas batin baik, hanya semata mata alam baik bukan solusi yang baik tidak mau lahir lagi mau lepas karma & kilesha kita, walau tidak mau pasti akan lahir lagi penderitaan berikutnya menanti kita, makhluk makhluk tidak ingin lahir lagi dialam makhluk motivasi menengah jalan yang ditempuh oleh arahat, penolakan samsara ia akan tidak ingin lahir lagi.
Jalan pembebasan jalan arahat Savakha / Pacekkha buddha, itu terbebaskan tidak lahir lagi makhluk makhluk motivasi menengah, tadi dari awal tidak mau lahir lagi masuk motivasi menengah ada yang punya satu kualitas batin, boddhicitta mereka melihat kalau lahir lagi penderitaan yang luar biasa, baik neraka & surga sama penderitaan alam samsara mereka menolak itu beberapa punya boddhicitta, satu momen mereka melihat makhluk lain penderitaan yang dialam rendah / tinggi, makhluk lain punya penderitaan. Apa bedanya walau punya level yang sama, penderitaan ini sama juga tiada beda ketika ada penderitaan sama juga karma & metta, sangat tinggi timbul boddhicitta tidak ingin melihat makhluk menderita & ingin makhluk lain, bahagia menolak samsara penderitaan seperti apa makhluk lain juga sama penderitaan itu langsung, jawab bagi orang yang memiliki boddhicitta ada tekad welas asih.
Mereka mau menolong, tapi belum ada kekuatan / kualitas karena lautan samsara besar salah satunya cara, kenapa mencapai kebuddhaan barulah memiliki kualitas dialam tinggi praktik mereka, meditasi mereka selama nafas berhembus. Semata mata mencapai kebuddhaan untuk smeua makhluk, kalau kita lihat motivasi makhluk masing masing itu ada kualitas batin yang bertahap, semata mata menunjukkan pada kita tingkatkan batin ini dicapai secara bertahap saling berkaitan, saling berhubungan makhluk motivasi agung pasti sudah memiliki kualitas seperti para boddhisattva, mementingkan kehidupan mendukung daripada sekarang selain level kualitas batin, seseorang mengurangi rasa tinggi hati seolah olah lebih tinggi daripada tingkat motivasi, pembebasan pribadi tujuan ajaran mencegah kesombongan ketiga jenis praktisi ini, menolak samsara mementingkan kehidupan mendatang seperti boddhisattva itu menolak samsara, melihat penderitaan makhluk lain kalau merasa bahagia tiada rasa penolakan samsara tidak mungkin punya boddhicitta, jadi ketiga jenis praktisi ini sangat penting kita jalani, dari awal mengarahkan tujuan motivasi agung karena tujuan itu bisa menolong semua makhluk kita masih dialam samsara.
Diri kita masih berjuang dilautan samsara, ketika kita belajar lamrim latih batin kita secara bertahap motivasi awal menengah & agung, kalau boddhisattva seperti Pangeran Siddharta dulu berjuang, bertrilliun tahun kehidupan sebelumnya mengumpulkan parami. 3 kappa besar, apa mereka menyerah tidak menyerah ada rasa ingin tapi lama sekali apa yang harus saya lakukan karena itu ada mewujudkan satu jalan, Vajrayana ada muncul Tantrayana makhluk makhluk yang punya kualifikasi, bukan hanya ingin kita harus punya kualifikasi yang tepat bisa masuk kebuddhaan mencapai semua makhluk, dilatih secara bertahap seperti instruksi guru yang berharga, dijelaskan secara bertahap untuk mencapai kualifikasi jalan mahayana apapun ya kualitas itu ada, karena sekarang ini bertemu ajaran ini prolam ini ikuti ajaran mahayana sebelumnya pernah bertemu, ajaran ini ada 84.000 ajaran kita bertemu ajaran lamrim benih kebuddhaan, setiap manusia itu ada keseriusan kebulatan tekad apa serius / tidak, karena semua sama juga tidak berbeda dengan kita sekarang mereka melakukan hal hal yang sama, mereka berhasil kita belum apalagi yang kurang pengaruh pada kita jadi sering latih / tidak kalau tidak latih, mana bisa manjur seperti belajar cukup lama tiada perubahan baik, Sammasambuddha / ajaran itu tidak salah tapi kita tidak jalankan.
Apa sudah menjalankan hal ini, kita masuk motivasi awal apa sudah ada persiapan apa sudah kita tujukan kepada arah yang baik, tiada boddhicitta spontan. Apa sudah ada dilevel motivasi awal apa sekarang saja, banyak jalan / metode praktik puja ritual ritual alam dewa apa sudah cukup / belum, bangunan punya fondasi fondasi motivasi awal belum baik mana bisa capai motivasi agung, kita bisa sama sama sambil belajar kalau sudah lama punya bekal pengetahuan menuju tingkat, perenungan & meditasi mengingat lagi punya kualitas batin berikutnya seperti sedang sekolah, play grup tk bertahap kuliah terus istilah seperti itu kalau belum ada fondasi sama saja, lebih ke kehidupan mendatang kalau bisa itu motivasi menengah & motivasi boddhicitta, baru sampai level Vajrayana perlahan lahan mencapai kebuddhaan itu bukan tujuan akhir, tapi itu alat menolong semua makhluk ketika mencapai kebuddhaan.
Terus menolong semua makhluk untuk mencapai tujuan, kalau puja memperoleh berkah cerah itu akan mendapatkan, kebuddhaan untuk paham ajaran yang lebih baik mengulang kata buddha itu karma bajik yang besar, mengucapkan lagi sangat besar berbuat bajik prolam sekarang, butuh karma baik supaya tidak blank / kena distraksi. Semua itu halangan tiada ac, merasa panas ada gangguan suara berisik itu bentuk halangan yang menarik kita semua ketika sudah berbuah, jangan reaksi berlebih enaknya minum es malah terganggu ketika penghalang, munculnya sudahlah ketika saat ini berada dikondisi ini tidak mudah bisa ada, karena kebajikan sebelum sebelumnya maka kita manfaatkan sebaik baiknya topik kematian ini penting sekali, seperti ada semangat topik kematian ini menimbulkan rasa semangat untuk apa yang dipelajari, untuk mendatang lebih baik kerugian tidak ingat kematian juga bisa ada aktivitas, sehari hari yang mengumpulkan kebajikan supaya tidak terikat pada aktivitas kita karma bajik, cenderung menunda karena ada hari esok padahal kematian bisa datang kapan saja.
Merenungkan kepastian kematian, ada 9 poin tentang memeditasikan kematian perlu merenungkan 9 poin itu, kematian itu benar benar eksis. Karena kita sibuk sehari hari debu itu menutup tebal semata mata hanya kehidupan sekarang, merenungkan kepastian kematian ada 3 poin raja kematian pasti muncul, masa hidup tidak bisa perpanjang tiada banyak waktu praktik raja kematian pasti datang, sudah sangat pasti kita mati tubuh yang kita miliki cara apapun tidak bisa, kalau raja kematian mau pergi / melakukan apapun tiada yang bisa kalau dewa kematian dalam 31 jenis alam, itu harus mati bahkan Sang Buddha mencapai parinibbana tapi kalau kita ada 2 alam, kalau sang buddha tiada bisa jatuh lagi apalagi tubuh kita ini seperti Pabongkha Rinpoche, pada saat ini mereka sudah tiada ajaran ada tapi saat ini sudah tiada Paccekka Buddha saja, menyerahkan tubuhnya apalagi kita dengan fisik apapun tidak bisa kalau kematian, walau dirawat belum tentu dibuat.
Sehat dikasih makan sehat latihan fisik, belum tentu bisa bebas kematian saat datang kematian mau terimanya, mau tidak mau hidup diabad ke 17. Ribuan orang berkumpul mendengarkannya tapi pada kenyataannya, mereka sudah tiada saat itu belajar lamrim pada kenyataan saat 100 tahun lalu, dalam bentuk pembebasan pada tahun 1971 lebih dari 100 orang mereka semua sudah tiada lagi, kita semua yang ada disini 100 tahun lagi mungkin kita semua sudah tiada disini, ada catatan kalau kita semua akan hilang seluruh makhluk yang ada dibenua Jambudvipa, baik lahir dimanapun 100 tahun lagi sudah tiada disini waktu itu tiba kematian itu pasti jemput kita, mau kemanapun sampai keluar angkasa masih bisa dikejar tiada yang bisa lolos dari kematian, pada kenyataan semua tetap mengalami kematian suku Sakya, Pangeran Siddharta seperti Y.A Moggalana ingin menolong tapi tidak bisa menolong.
Kalau disembunyikan melindungi lelaki & wanita, dimangkuk patta tetap saja meninggal ketika kematian menjemput, tidak bisa kita tembus dengan kekayaan bahkan Sang Buddha yang terbang jauh tidak bisa juga, kalau lolos dengan terbang itu tidak bisa kita halangi bahkan singapun harus mati, penguasa dunia sebelum masa ini ada banyak penguasa dunia sebelum manusia ini, ada banyak penguasa dunia. Satu bumi ada satu raja saat selesai itu akan mati tiada bisa yang buat kita terhindar dari kematian, semua akan bertemu dewa kematian bahkan Steve Jobs, mengalami kematian tidak bisa menghalau dengan kekayaan menyuap tidak bisa, dalam sutta instruksi seorang raja o raja agung ada gunung dia penjuru tiada celah kotak full berisik sisi memecah bumi, makhluk apapun datang hampiri kita dengan kecepatan penuh, demikian keempat gunung itu usia tua penyakit kemalangan kematian menghampiri kita menghancurkan, daya hidup kita kekuatan apapun tidak bisa hentikan mereka dari ulasan ini kematian, itu pasti raja kematian tidak bisa kita halangi hanya pasrah siapapun kita dalam kondisi apapun, kita tidak bisa hilang dalam kematian kita tidak bisa hidup terus, pada kenyataan tidak bisa menghalangi kematian.
Kondsii seperti yang akan kita alami, punya tidak kondisi itu analisa segala sisi saking umur panjang tidak lain, itu keinginan kita sebagai manusia. Apalagi masa covid ini banyak sekali yang meninggal, banyak yang mengalami kematian sangat dekat kita berdoa beberapa jam yang lalu ada bom bunuh diri, digereja ibarat lekat doang kita tidak tahu seperti celaka dijalan duduk makan tersedak, meninggal itu semua datang kematian jadi kematian 31 alam ini pasti mati, jadi harus ingat selalu kita pasti mati waktunya tidak pasti maka mulai dari sekarang, ayo perbanyak kebajikan laksanakan sila samadhi kita tempuh demi mencapai pembebasan yang lengkap sempurna, demi menolong semua makhluk bebas dari samsara semoga semua makhluk berbahagia hidup damai bahagia bebas dari dukkha, semoga semua makhluk selalu berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar