PELIMPAHAN JASA BY BHANTE KUSALASARANO

             Dibulan ini, diberbagai vihara banyak yang melakukan pelimpahan jasa untuk para leluhur, mengingat jasa jasa mendiang. Bakti kita pada yang meninggal dengan melimpahkan kepada leluhur, kita berbuat baik bukan hanya pada para leluhur yang telah meninggal tapi lihat diri kita masing masing juga, karena kebajikan kita masing masing praktik dhamma agar terbebas dari kemarahan, kebodohan batin kebencian kalau jadi tenang kemudian efek praktik dhamma itu bisa buat dampak positif, untuk orang orang sekitar kita maka praktik dhamma diibaratkan kumbang mencari makan, tapi tidak merusak bunga itu kumbang mencari makan dibunga itu bukan untuk diri sendiri, tapi untuk anak anak tidak merusak lingkungan tapi itu untuk memberi manfaat pada semua, kalau praktik dhamma sudah dapat manfaat wajah kita tenang bersih, ada dampak juga untuk orang lain maka dalam pelimpahan jasa bukan hanya untuk orang meninggal, tapi untuk diri kita sendiri.

            Bukan buat takut, tapi dapat mendekatkan diri pada mendiang keluarga buyut kita sudah meninggal, karena kita dilahirkan kita juga akan meninggal. Kita harus berbuat baik kematian bagian dari kehidupan, tiada satu makhluk yang terhindar dari kematian semua juga akan mengalami kematian, tiada satu tempat yang bisa bersembunyi dari kematian karena terlahir ini adalah suatu kondisi, maka kita sering melihat keluarga / kerabat yang meninggal kita beri dukungan, tidak terlarut dalam kesedihan tapi kita juga terkadang lupa akan mengalami kematian, karena sering lupa kita jadi lali kita juga suka membiarkan diri kita berbuat jahat, maka sangat penting untuk kita mengingat diri kita akan meninggal maka mengumpulkan bekal, dizaman Sang Buddha ada seorang saudagar berjalan dari Varanasi sampai disungai, dekat kota Savathi sungai meluap lalu berhenti air tidak kunjung surut.

            Habiskan musim hujan, musim panas musim gugur diasana untuk tinggal dihari yang sama, Sang Buddha sedang pergi berpindapatta. Lalu melihat saudagar itu lalu Sang Buddha tersenyum ada memperoleh manfaat, lalu bhante Ananda bertanya kenapa Sang Buddha tersenyum ia berpikir, akan dapat menjual barang dagangan sepanjang tahun cobalah kalau bisa kita lakukan, maka lakukanlah karena kematian bisa datang sepanjang waktu lalu bhante Ananda menghampiri saudagar itu, jangan lalai harus ingat kematian lalu saudagar itu tersadar maka saudagar ini, mendanakan kepada Sang Buddha karena usianya tinggal 7 hari kemudian saudagar ini berdana kepada Buddha & para bhikkhu, memberikan anumodana seseorang yang mau menghabiskan musim gugur, musim panas musim dingin ini orang buddha yang tidak memahami kematian, lalu benar benar pedagang dapat manfaat sottapanna lalu dalam perjalanan, ia meninggal dunia karena terserang penyakit kita buat hal hal manfaat hidup.

            Dialam manusia sangat singkat, kehidupan tidak pasti kematian itu hal yang pasti kita jangan lalai, berbuat jahat walau kecil tapi berdampak tidak menyenangkan jangan meremehkan kejahatan, dengan berkata berbuat jahat tanpa akibat. Ibarat tempayan penuh akan jatuh airnya sedikit demi sedikit, kejahatan itu perlu kita hindari maka berbuat bajik sekecil apapun, kejahatan kecil ini bisa buat kecanduan untuk diri kita karena kejahatan itu tidak berakibat, kalau kita biarkan maka pikiran itu akan berkembang selalu waspada tidak kita biarkan kejahatan itu tidak akan berkembang, tinggalkan kejahatan kalau tiada akibat hal hal baik itu tidak mungkin berkata, jangan berbuat jahat tapi kembangkanlah kebajikan itu bisa bermanfaat untuk kita, maka mendorong kita berbuat baik sekecil apapun kalau melihat sebutir pasir, tiada harga tapi jika kita kumpulkan satu truk yang bisa jadi berkumpul karena satu butiran pasir, kalau tiada sebutir pasir mana bisa jadi sebuah rumah jadi kita hargai perbuatan baik sekecil apapun.

            Selalu waspada berbuat jahat sekecil apapun, itu bisa bahaya kalau muncul pikiran buruk kita tunda, kalau hal hal baik kita harus berkata / harus dibuat hal hal baik juga harus diulang ulang, semangat dalam berbuat baik. Kita munculkan pikiran pikiran baik tinggalkan hal hal buruk, kembangkan hal hal baik hidup sebagai manusia sulit kematian itu bukan untuk menakut nakuti kita, ada peramal melihat pemuda itu hanya dua tahun lagi ia tidak menolak tidak menerima, tidak buat takut dirinya ia tetap berbuat baik pemudia itu masih hidup ia salah ia berbohong, lalu pergi ke peramal itu ia kaget dikira peramal itu berbohong lalu ditanyakan perbuatan baik apa yang dilakukan, ia melihat gumpalan hitam ada diranting pohon ditengah sungai, lalu menyelamatkan semut itu ia meramalkan lagi usianya bertambah 20 tahun, karena akibat perbuatan baik yang dilakukan kita harus menerima & memahami kematian dengan bijaksana, jangan kita tunda lagi kembangkan perbuatan baik itu tiada kesempatan lagi muncul, misalnya mau puja bakti ke vihara tapi minggu depan bisa juga menolong orang yang kesusahan, tapi kita berpikir akan ditolong orang lain maka jika muncul hal hal baik, kita kembangkan hal hal yang baik sesegera mungkin membaca pelimpahan jasa, bukan hanya untuk yang sudah meninggal tapi untuk diri kita berbuat baik jangan meremehkan kata kata buruk, itu akan bisa penuh juga ketika muncul pikiran baik walau kecil, itu akan dilakukan walau hal hal kecil itu akan dikembangkan dalam batin kita.

Komentar

Postingan Populer