PATTIDANA PELIMPAHAN JASA DALAM AGAMA BUDDHA BY UNKNOWN

Istilah pelimpahan jasa, mungkin terasa aneh untuk kalangan di luar agama buddha mungkin, sebagian dari kita ketika mendengar. Istilah jasa akan mengaitkannya dengan berbagai service / layanan yang ada dalam bidang ekonomi, sebut saja salah satu contohnya dalah biro jasa iklan akan tetapi, istilah pelimpahan jasa dalam agama buddha bukanlah demikian, pelimpahan jasa dalam agama buddha adalah kegiatan yang dilakukan untuk orang yang telah meninggal, dengan tujuan mendiang tersebut turut berbahagia atas kebajikan yang telah dilakukan, oleh sanak keluarganya yang masih hidup.

Pelimpahan jasa kebajikan ini, dalam agama buddha dikenal dengan nama pattidana kegiatan tersebut bertujuan, untuk menolong makhluk yang terlahir di salah satu alam menderita, yaitu alam peta setan kelaparan. Pattidana  dilakukan dengan harapan agar mendiang dapat terlahir kembali, dalam alam yang lebih berbahagia sekedar info tambahan bahwa agama buddha mengenal 31 alam kehidupan, hidup sebagai manusia hanyalah salah satu dari 31 alam kehidupan, pertanyaan selanjutnya apakah pelimpahan jasa akan mengurangi perbuatan baik kita? Tentu saja tidak, pelimpahan jasa yang kita lakukan justru akan menambah perbuatan baik kita, umat buddha mempercayai konsep hukum kamma karma perbuatan apapun yang akan aku lakukan, baik atau pun buruk itulah yang akan aku warisi.

Pattidana hanya mengondisikan, agar mendiang turut berbahagia ketika melihat sanak keluarganya berbuat kebajikan atas namanya, itu pun seandainya mendiang terlahir kembali di alam peta, dengan turut berbahagia. Maka mendiang telah menanam karma baik melalui pikiran, hal itu karena karma tidak sebatas diwujudkan dalam perbuatan melainkan bisa juga lewat pikiran dan ucapan, apabila kegiatan tersebut diulang terus menerus maka mendiang pun akan memiliki semakin banyak, timbunan jasa kebajikan sehingga ketika mendiang meninggal di alam tersebut, maka ia akan dilahirkan kembali di alam kehidupan yang lebih bahagia.

Kegiatan pelimpahan jasa tersebut, tidak hanya terbatas untuk satu orang saja melainkan bisa untuk para leluhur kita, yang telah meninggal karena diantara mereka mungkin saja, ada yang kurang beruntung dan terlahir di alam peta. Siapa tahu? Hal yang pertama kita lakukan, sebelum melakukan pattidana adalah melakukan perbuatan baik jika tidak demikian, maka kita tidak bisa melakukan pelimpahan jasa kepada mendiang bukankah begitu. Langkah selanjutnya setelah mengumpulkan berbagai jasa kebajikan adalah kita mengucapkan kalimat, pelimpahan jasa dengan penuh perhatian dan mengenang perbuatan baik yang telah kita lakukan, contoh kalimat pelimpahan jasa adalah sebagai berikut semoga dengan kebajikan yang telah saya lakukan pada hari ini dapatlah memberikan kebahagiaan kepada mendiang … sebutkan nama mendiang, sesuai dengan kondisi kammanya semoga mendiang berbahagia, semoga semua makhluk berbahagia sadhu sadhu sadhu.

Kalimat di atas adalah contoh saja, tidak berarti semua pelimpahan jasa harus mengikuti format yang sama, seperti di atas selain kepada sanak keluarga yang telah meninggal, kita juga dapat melimpahkan jasa kebajikan. Kepada semua makhluk yang berhubungan kamma dengan kita, kita juga bisa melimpahkan jasa kebajikan kepada musuh-musuh kita, mereka adalah makhluk yang tidak senang melihat kebahagiaan kita bisa berasal dari kehidupan ini ataupun dari kehidupan lampau, dengan melimpahkan jasa kebajikan kepada mereka, kita telah membalas kebencian dengan cinta kasih yang merupakan salah satu pengamalan ajaran buddha, sebagaimana yang terkutip dalam dhammapada berikut ini kebencian tidak akan pernah berakhir, apabila dibalas dengan kebencian tetapi kebencian akan berakhir bila dibalas dengan tidak membenci. Inilah suatu hukum abadi dhammapada, yamaka vagga, syair 5 semoga bermanfaat untuk semua makhluk.

Komentar

Postingan Populer