PELIMPAHAN JASA BY BHANTE ADHICITTO

             Sangat baik kita memiliki waktu yang baik, kondisi yang baik untuk mendapatkan sharing ini, pelimpahan jasa mungkin sudah sering kita dengar. Bagaimana pelimpahan jasa itu bermanfaat, baik orang yang melakukan pelimpahan jasa maupun makhluk lain yang menerima pada bulan ceng beng, biasanya orang tionghoa melakukan upacara pada sanak keluarga yang sudah meninggal, juga para leluhur sebagai umat buddha tentu akan bertanya apakah tradisi ini boleh dijalankan, apakah boleh jalan seiringan dalam ajaran buddha bagaimana melakukan penghormatan ke leluhur, yaitu dengan perbuatan bajik atas nama mereka dengan cara melimpahkan jasa, kepada para leluhur sanak family seperti patidana ini didapatkan oleh perbuatan baik, dana ini berbagi / melimpahkan jasa jasa kebajikan yang sudah diperoleh, cara peroleh kebajikan yaitu kita melakukan perbuatan baik lalu dapat jasa itu yang kita bagi, dengan harapan ikut bahagia & sukacita dengan kondisi ini pikirannya positif & damai sehingga mereka bahagia, objek yang kita tujukkan itu turut bersukacita / anumodana ikut berbahagia saat sanak family berbahagia, dengan pikiran perbuatan baik yang dimiliki, juga didorong dari keluarga yang membuat mereka bahagia itu sifatnya namun ada juga tradisi, tradisi masih ada persembahan berupa makanan minuman buah buahan daging yang sudah dimasak, itu secara tradisi / umumnya namun jika melihat hal hal demikian kita tidak perlu merendahkan, ada pula makhluk hantu kelaparan makhluk ini bisa menikmati makanan berupa hidangan, tapi tidak semua hanya satu saja namun kita perlu respect walaupun mereka berdana seperti itu, dialtar persembahan / kuburan jangan bilang leluhurnya seperti itu, bisa saja jadi dewa / seperti makhluk peta kita merasa ikut berbahagia masih ada yang peduli dengan leluhur, masih ada yang mau berbuat bajik.

            Itu yang perlu kita respect jangan mencela, mengertilah mereka punya cara yang berbeda, kalau masih melakukan tradisi ini. Sebaiknya carilah makanan yang sudah tersedia kalau ada perlu 3 jenis daging, jangan memesan tujuannya persembahan kepada mereka untuk yang membutuhkan, walau tanpa daging tidak masalah yang penting tujuannya sebagai pengingat jasa jasa mendiang / leluhur, dengan demikian selain itu pancarkan pikiran positif semoga mereka terbebas dari derita, bisa kita lakukan dengan pelimpahan jasa ini seperti dana makanan kepada para bhikkhu, atthasilani samanera / sanak family pakaian makanan rumah itu dilimpahkan kepada sanak keluarga yang meninggal, supaya mereka peroleh kepada para mendiang, mereka yang ingin makanan mendapatkan makanan menginginkan rumah dapat tempat tinggal, kalaupun bisa simpati terhadap makhluk lain lakukan pelimpahan jasa pada semua makhluk, yang tidak kelihatan apakah ada hubungan karma / tidak semoga mereka berbahagia, juga dalam cerita cerita ada makhluk makhluk yang meninggal akibat perbuatan buruk, tiada baju tiada tempat tinggal maka melakukan pelimpahan jasa, karena orang tidak tahu dikira menakut nakuti bahkan mencoba mengusir tapi kalau sudah mengerti, lakukan hal hal yang baik.

            Apa yang bisa kita bantu, jadi ketika melakukan jasa ini kita juga melakukan kebajikan memang kita peroleh, tapi kita limpahkan ke mereka. Jadi tidak kekurangan kebajikan, biasanya ada orang yang berdana pembangunan vihara / membeli tanah untuk vihara dikondisikan, keluarga mereka yang sudah meninggal semoga memiliki kondisi yang baik untuk memunculkan, tanpa pertikaian tadi berupa jubah makanan / minuman jadi buat kondisi yang baik untuk makhluk yang membutuhkan, ini memang sering terjadi kalau memang demikian, tujuan kita buat sembahyang itu poin pentingnya bagaimana kalau kita mau puja / penghormatan pada leluhur, jika saudara tidak rukun tidak satu suara maka oleh karena itu, menggunakan cara cukup baik kalau persembahkan makanan berupa daging tetap boleh carilah yang sudah ada dipasar, tidak menyuruh / memesan membuat makhluk lain menodai persembahan itu, tapi jika misalnya yang sudah masak tidak melakukan secara langsung menghindari pembunuhan, itu tiada niat menyuruh membunuh memang kita cari yang sudah ada, carilah daging seperti itu kalau persembahkan itu mengharapkan makhluk yang tidak kelihatan itu silakan untuk makan, tapi setelah dapat makanan itu semoga dari makhluk makhluk yang mencicipi makanan ini, semoga mereka bahagia lalu kita beri pelimpahan jasa mereka menikmati, mereka bahagia perbuatan baik mereka senang walau tiada makhluk, ada serangga makan itu bermanfaat buat mereka jadi kebajikan apapun yang muncul, biarkan saya limpahkan kepada leluhur tapi kita melakukan dengan caranya berdana baju ke panti jompo, beras / nasi kotak bisa danakan kepada panti jompo / panti asuhan vihara biar mereka memperolehnya, bisa dengan cara itu.

            Kalau belum mengerti kita bisa jelaskan, kalau tidak berdana pada meja persembahyangan, nasi kotak yang ada daging. Kepada mereka yang membutuhkan apa pada panti jompo, semoga jasa ini melimpah pada mereka mendapatkan makanan yang sesuai tidak perlu cara ngotot, gunakan cara yang bisa diterima oleh semua kalau orang yang merasa sudah dilarung saja, kalau dia sendirian boleh saja kalau ada saudara lain pertimbangkan lagi supaya tidak jadi objek pertengkaran, kita lakukanlah kebaikan semoga terlahir dialam bahagia tetap mau menghormati, tidak apa tidak perlu dibuang karena itu pilihan selama tiada konflik mau sembahyang masih ada, daripada harus bertengkar karena abu kalau merasa mau pakai foto itu bisa pelimpahan jasa, dana pelita pada leluhur namanya pelita itu suatu pilihan tiada kewajiban, ketika mendanakan pelita rasa senang hati berdana setelah dana itu diberikan sudah berpindah.

            Kebaikan sudah dilakukan, langsung dilimpahkan kepada para leluhur mengingat wajahnya / foto, jasa ini dipersembahkan pada mendiang. Tidak masalah juga ditulis atas nama siapa, semoga mendiang bersuka cita jalan hidupnya terang tidak gelap sedangkan membakar kerta secara tradisi, apakah boleh / tidak itu pilihan kalau mau bakar kertas tujuan menjaga tradisi, agar tidak menyebabkan orang berpandangan kurang baik bakar saja secukupnya, andaikan tidak mau membakar kertas diganti dengan cara yang lain tujuan bakar kertas untuk apa, misalkan untuk dapat apa seandainya bakar kertas ini baju / uang uangan kan mengharapkan mereka dapat hal yang serupa, mendapatkan materi yang mereka butuhkan bolehlah saya ganti, membelikan sejumlah barang apakah handuk pakaian itu danakan kepada yang membutuhkan, semoga hasil kebajikan ini jasa ini dipersembahkan kepada leluhur, untuk memperoleh pakaian handuk dll agar mereka bisa berbahagia memperoleh barang barang yang diperlukan disana, pengertian kita bisa diarahkan kepada hal demikian, biasa dalam keluarga ada beragam keyakinan bila ada yang demikian tidak apa dipersilahkan, tujuan doa mengharapkan mendiang berbahagia itu dipersilahkan tidak harus menolak mereka, kalau mau mengundang tergantung orangnya apakah saudara mau mengundang boleh saja, tujuannya  mengharapkan mendiang punya kondisi yang bahagia bisa lahir dialam bahagia, tidak perlu benci / menolak mereka bisa berharap dengan cara kita tidak perlu sampai harus menimbulkan pertentangan, yang penting doanya terbaik untuk leluhur kita, semoga doanya dapat tercapai bisa membuat kondisi yang baik untuk para leluhur kita.

            Jadi ada pelimpahan jasa kepada dewa, mereka bisa mengetahui apakah mereka dewa bumi / dewa pohon, mereka ikut senang ikut bahagia. Kebajikan orang / keluarganya bahagia bisa ikut bersuka cita, bisa dibilang memperoleh manfaatnya jasa itu bisa tersalurkan bila kondisi karmanya beruntung, bisa membuahkan kebahagiaan yang lebih apa dalam bentuk pakaian itu juga bisa, kemudian yang beda keyakinan ketika makhluk itu meninggal beda keyakinan tetap bisa, jasa itu tetap bisa kebajikan itu bukan keyakinan itu bekerja hukum karma, ada juga diceritakan ada seorang pemuda memiliki istri yang mandul ada sifat iri hati tidak punya keyakinan pada ajaran buddha, tapi suaminya punya bakti karena suami ini mencari istri lagi / nikah lagi, memiliki 2 istri istrinya ini berbakti disayang sama suaminya lebih nyaman lebih sayang sama istri kedua ini, hamil lahir anak istri pertama cemburu marah iri, akhirnya melakukan hal buruk meninggal makhluk peta perempuan lahir kembali.

            Kurus kering tidak berpakaian, muncul dibelakang rumahnya menampakan diri singkat cerita, makhluk apa itu istri yang pertama. Kenapa lahir seperti itu karena iri marah pada cemburu istri kedua, lalu kenapa penampilannya seperti itu karena suatu kesempatan sudah mandi, mantan istri pertama ini menaburkan kotoran lagi akhirnya berdebu & kotor lalu juga kenapa punya penyakit gatal, ia cemburu pada istri muda menabur daun daun gatal lalu mengkondisikan gatal gatal, kenapa ia telanjang ada pertemuan keluarga tidak mengajak dia, mengajak istri kedua bajunya diambil akhirnya tidak berpakaian karena suatu kesempatan itu membuang bunga, lalu dia tidak ada keyakinan lalu peta perempuan ini menyuruh melakukan dana, kepada bhikkhu sangha 4 bhikkhu sebagai kelompok sangha ada 4 bhikkhu bisa menjadi perwakilan sangha, 4 bhikkhu itu dana kepada masing masing bhikkhu ada 8 bhikkhu, lalu dilimpahkan pada peta perempuan ini dengan berbuat itu karena tahu akibatnya ini, mengikuti nasihatnya melakukan pelimpahan jasa terkondisilah pakaian tempat tinggal makanan, kolam walau berbeda keyakinan tetap dapat pelimpahan jasa terutama dikondisi peta, ada orang berbuat baik karena suatu saat bercanda temannya mandi sembunyikan pakaian, karena ia meninggal jadi dewata anggun ganteng memiliki istana tidak punya pakaian, karena kondisi pernah mengambil pakaian itu akhirnya tiada baju.

            Akhirnya dia bertemu dengan seorang raja, ia bercerita lalu raja ini terinspirasi memberi pakaian kebutuhan, dilimpahkan jasa jasa itu. Dari pelimpahan jasa itu dapat pakaian dewapun punya manfaat pelimpahan jasa, jadi bisa mendapat pelimpahan jasa dari kita bila leluhur terlahir dialam dewa, bisa ikut berbahagia selama kita merenungkan disamsara ini sudah lama, leluhur kita banyak saudara kita kurang beruntung bisa lahir dialam menderita jadi dapat jasa kebajikan, semoga dapat bermanfaat untuk leluhur saya bisa dapat jasa kebajikan, kalau secara materi susah tapi kalau tidak bisa untuk manusia karena kebajikan itu bisa kepada pelimpahan jasa, para leluhur yang memiliki kondisi karma manusia bisa ikut bahagia, kita berbuat baik pada lima orang saya berbuat baik dana ini kepada para bhikkhu, saya berbagi pada ikut senang bahagia dapat pelimpahan yang kita lakukan saat itu, ia ikut senang ikut anumodana bisa terjadi pelimpahan jasa kondisi batinnya bisa terjadi, ia ingat pernah dilakukan kebajkan atas namanya ketika meninggal ia bisa lahir dialam menyenangkan, dialam manusia ia perlu tahu.

            Kalau kita punya kemampuan, para dewa memberitahu ada rasa senang kok nyaman senang apa yang terjadi, karena kondisi berbuat baik atas nama kita. Bisa juga karma baik berbuah ketika orang melakukan pelimpahan jasa, tidak tahu namanya itu limpahkan pada para leluhur kalau mereka mengetahui, semoga bisa bermanfaat untuk para leluhur kalau hanya orang lain, membacakan itu sepertinya kurang tapi kalau sanak family yang baca itu lebih baik kecuali seorang bhikkhu, yang sudah memiliki kesucian tertentu ia menemui bhikkhu itu memohon pelimpahan jasa, itu bisa dilakukan setelah dapat pindapatta bisa dapat kebajikan dari bhikkhu itu, ada makhluk peta ia berjalan ada bhikkhu arahat kenapa jadi makhluk peta, karena perbuatan buruknya baik lakukanlah kebajikan atas nama saya belas kasih kepadanya, lalu bhikkhu itu melakukan kebajikan berbagi pada makhluk itu setelah dapat kain untuk buat jubah, dibagi kepada bhikkhu lain ada air didanakan kepada bhikkhu lain berbagi jasa ini, lalu peta ini memperoleh makanan minuman punya pakaian.

            Kenapa bisa demikian, karena bhikkhu itu melakukan pelimpahan jasa kepada makhluk peta itu, kalau kasus orang biasa semoga para leluhur itu bahagia kalau perbuatan bajik kurang sulit, kalau perbuatan bajik tinggi bisa. Juga makhluknya punya kondisi karma yang baik, tetap kita berusaha kita tidak tahu berapa kalpa ada banyak sanak family leluhur kita dalam keadaan sulit, ketika melakukan kebajikan ingatlah berbagi jasa kebajikan walau dengan pikiran, semoga jasa kebajikan ini dapat menjadi kondisi yang baik untuk para leluhur saya semoga mereka yang mengetahui, dapat bisa ikut bahagia juga dapat menerima jasa kebajikan ini, mereka tertolong oleh perbuatan baik kita tiap hari bisa kita lakukan jangan khawatir ada satu makhluk yang tiada keyakinan, ia bisa memperoleh pelimpahan jasa tetap bisa walau beda keyakinan, karena kondisi karma buruk mereka butuh pelimpahan jasa yang tahu caranya, kalau tidak tahu pelimpahan jasa itu bisa melakukan pelimpahan jasa justru yang tahu itu lebih baik bisa efektif, itu bakti kepada orang tua bisa melimpah pada sanak family semoga mereka punya keyakinan yang baik, mereka bisa terbebas dari alam menderita tidak perlu satu keyakinan, kalau kita melihat ada kasus kasus mereka tidak mungkin bisa terima tapi kebajikan itu hukum alam, kalau kondisinya cocok mereka bisa terima.

            Bisa terlahir dialam bahagia, kenapa waktu itu ada satu peta yang menyarankan untuk berdana pada bhikkhu sangha, waktu itu Sang Buddha masih ada. Bhikkhu murid Sang Buddha jadi berdana pada seorang ariya, sudah suci berdana pada Sangha / ariya adalah lahan jasa yang subur, jadi ketika perbuatan bajik ditanam pada lahan yang subur mereka memperoleh jasa pelimpahan, tidak perlu khawatir dengan beda keyakinan lakukan jasa kebajikan untuk mendiang, semoga mendiang itu bisa bahagia bisa muncul dialam bahagia / surga, demikian bisa dilakukan salah satu kebajikan yang kita lakukan ketika melakukan patidana melakukan perbuatan baik pada leluhur, saat itu berbuat bajik dapat pahala ketika dana itu pada mendiang, kita juga tetap dapat pahala membantu mereka bahagia justru kalau tidak melakukan patidana, kita tidak dapat namanya berbagi dnaa ini berupa jasa bukan benda ketika berdana makanan / minuman berupa materi, bisa menjadi jasa karena jasa non materi bisa kita danakan pada leluhur mendiang / yang membutuhkan, tidak hanya penerima kita juga dapat jadi tidak nol,semuanya dapat leluhur kita bahagia sangat bermanfaat untuk mereka orang yang menerima dana materi, apa dana pada panti jompo mereka tetap juga dapat manfaat.

            Orang orang yang menerima dana makanan, mereka bahagia makhluk yang kita limpahkan jasa, ibarat mereka yang dapat manfaat untuk makhluk. Kita juga ikut berbahagia dapat pahala dari sana, saat saat orang mau meninggal apa yang harus kita lakukan misalnya ada yang mau meninggal, kalau mereka masih mendengar berbahagia dengan kebajikan itu supaya ia saat menjelang kematian, pikirannya tidak kacau supaya ingat perbuatan bajik sangat mudah objek yang kita ambil, kesadaran saat mau meninggal banyak beragam perbuatan yang sudah kita lakukan, salah satu contoh ia sering senyum tiada takut ketika kita ingat berbuat baik, tersenyum ikut baksos bagiin makanan / membagikan masker senang tersenyum saat kondisi itulah, ketika objek yang menjelang kematian saat menjelang kematian pikiran yang baik, lalu penyambung kelahiran baru menjadi karma baru saat ia bahagia hasil karma itu berbuah, kalau orang yang akan meninggal itu sedih / meraung raung pihak keluarga, bisa melakukan perbuatan baik dari kita untuk danakan kepada orang itu jangan takut ingatlah kebajikan, kalau pernah ke vihara ingat buddha rupang / nama nama buddha, suruh buat kondisi batin tenang ikut berdoa pancarkan metta mengingat perbuatan baik kita bahagia, kita limpahkan jasa supaya kalau ada pikiran yang baik saat itu dia bisa dapatkan energi positif, jangan khawatir suruh dia ingat perbuatan bajik yang sudah dilakukan.

            Kalau punya keyakinan pada buddha, suruh mengingat triratna pancarkan doa doa yang baik, bisa membaca paritta karaniya metta sutta. Dalam bahasa pali / indonesianya kalau non theravada, saat melafalkan itu bisa tenang kalau bisa buat tenang bisa dilakukan bisa mengingat kebajikan yang sudah dilakukan, berdana menghormat rupang buddha kalau sulit melafalkan kata buddha, itu lebih luas kalau memang sulit kalau amitofo kalau bisa buat tenang itu bisa dilakukan, kalau ajaran lain bisa dengan berdoa apa yang membedakan kita dengan cara ajaran buddha, ada perbuatan bajik yang telah dilakukan adanya jasa kebajikan kita limpahkan, kalau tiada jasanya apa yang bisa mereka terima tentu disini membuat hal hal bajik bisa dapat manfaat, kita munculkan suatu kondisi yang buat mereka terima kalau tiada kondisi mana bisa efektif, kalau punya pengertian yang sama itu bisa berhasil kalau berhasil perlu tahu calon makhluk yang menerima, ia perlu tahu jasa kebajikannya yang memang tahu saat itu yang menginginkan pelimpahan jasa, itu bisa kalau tiada jasa kebajikan hanya berdoa bisa kurang efektif, alangkah baiknya bisa dilimpahkan karena itu hukum alam bukan masalah keyakinan, kalau tidak percaya hukum karma perbuatannya bisa yakin tersalurkan bisa diperoleh pada yang membutuhkan, adanya hukum karma bisa dengan jasa kebajikan kita punya pengertian baik pada hukum karma, mendiang / makhluk yang membutuhkan akan mendapatkannya, bukan menganggap remeh doa tidak bisa sama dengan berharap & doa doa saja kita imbangi dengan perbuatan baik, dengan jasa kebajikan itu hasilnya bisa efektif.

            Jadi ada syair dalam sutta, orang yang mengenang budi pada waktu lampau ia melakukan hal hal baik, ialah temanku sahabatku. Kita patut melakukan persembahan dana karena selama itu sanak family, pernah melakukan hal hal baik pada kita sebagai cara balas budi / balas jasa perlu mengingat mereka, melakukan kebajikan kepada mereka semoga mereka berbahagia, itu cara yang kita lakukan untuk mereka makhluk makhluk yang mengetahui bisa berbahagia / pada siapapun, bisa membuat hal hal baik demikian persembahan ini kepada sangha, semoga dapat bermanfaat untuk mendiang demi sanak keluarga bahagia, dengan demikian kebajikan ini bisa bermanfaat untuk semua makhluk namun bisa juga kepada para samanera / atthasilani, hidupnya untuk dhamma bisa dana kepada sanak family, bisa juga dapat jasa kebajikan kita limpahkan pada mereka yang membutuhkan ketika melakukan bantuan sosial, berdana makanan / minuman itu peroleh jasa kebajikan bisa dilimpahkan, kepada mereka yang bisa dapat hal hal baik bila berdana demikian maka kita telah berbuat baik, bukan hanya diri sendiri tapi pada makhluk makhluk yang menderita terlahir dipeta, kita juga berharap semua leluhur kita bisa terbebas dari penderitaan jika ada sanak keluarga yang kurang beruntung, kita bisa bantu mereka supaya terbebas dari derita, ketika melakukan dana bisa mengkondisikan jasa jasa besar kepada Sang Buddha bhikkhu, para siswa buddha bisa juga berdana kepada bhante / sangha supaya dapat mencapai pembebasan bisa mendapat kekuatan, kesehatan usia maupun pengetahuan kebijaksanaan sesuai juga yang didapatkan, jasa kebajikan yang kita limpahkan tidak hilang tapi kita dapat lebih hal hal bajik, kalau makhluk bhuta cukup banyak khususnya mereka yang bisa mengetahui kebajikan yang kita lakukan, ikut senang ikut bahagia pada saat teman berbuat baik.

            Mengetahui timbunan kebajikan makhluk lain, ikut senang tidak cemburu karena kebaikan yang dilakukan ikut senang, melakukan suka cita berhasil melakukan kebajikan saya ikut bahagia, kita mengetahui hal hal baik. Berguna juga untuk makhluk makhluk yang tidak terlihat, ikut senang berbuat baik oleh manusia bisa dapat bahagia melihat orang lain berdana ada satu cerita, waktu itu seorang penjahit tinggal dikeluarga yang suka berdana penjahit ini senang berdana, tidak punya barang yang bisa diberikan tapi ia senang melihat tuannya, ada orang datang berdana menunjukkan rasa senang dimana tempat bisa berdana memberitahu ikut senang, ia meninggal terlahir sebagai yaka tinggalnya dipohon akibatnya ia bahagia ia mempunyai tangan yang bisa mengeluarkan makanan, ia bisa memberikan makanan karena dengan mengarahkan saja, ia mendapatkan jasa kebajikan karma baiknya seperti itu, ada sekelompok orang berdagang yaka ini senang hati berdana berbuat kebajikan menampakan diri membantu mereka, dengan memunculkan makanan minuman siapa ini yaka bisa dialam peta, tapi ia dewata walau hanya menunjukkan jalan itu kebajikan salah satu contoh ketika berdoa pada altar mendiang, bisa baca paritta ettavata / pattidana ketika melakukan kebajikan hari ini, kita ingat leluhur kita semoga semua leluhur mengetahui bisa berbahagia jasa kebajikan itu, jadi ikut turut berbahagia kalau kecocokan jodoh tradisi shionya layak tidak, ada yang bersinggungan / tidak kalau ada nilai positif bisa digunakan tapi kalau ternyata jatuh cinta, pada shionya kurang cari tahu bagaimana untuk memperbaiki ada tidak caranya, supaya tiada rasa khawatir.

            Kalau sifatnya ramah bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi tapi kalau kembali pada hukum karma, seandainya sudah cocok dengan laki laki ini. Shionya kurang baik tetap sama lakukan kebajikan, bertekad melakukan kebajikan untuk meminimalisir kekurangan itu dengan kebajikan bisa mengubah, tapi jika tidak mau berbuat bajik kita melalaikan perbuatan baik malah tidak berbuat baik, akibatnya tidak baik juga bisa bergeser kalau sudah pasti pemilihannya perbedaan shio, apa yang bisa mengubah hal itu tidak percaya 100% shio itu apa yang bisa dikurangi, yang penting keyakinan pada hukum karma kalau yakin pada hukum karma bisa mengurangi dampak negatif, tidak bisa langsung 100%  percaya mengantisipasi kalau hal hal buruk bisa diminimalkan, tentu dengan kondisi kondisi yang baik jadi kita sekarang sudah terlahir dimanusia, pergunakanlah berbuat bajik dengan ada kesempatan lahir manusia berbuat hal hal baik, ada kondisi mendukung jangan kita lewatkan kita lakukan juga tetap lakukan sila samadhi panna, kalau kita tahu ada alam peta bisa menderita jangan sampai terlahir dialam sana, agar terhindar dari alam alam itu akhirnya bebas dari samsara ketika memperoleh harta dengan cara yang baik, rawatlah orang tua kita saudara kita juga bisa melakukan kebajikan atas nama leluhur, maka kesempatan itu bisa kita gunakan sebagai anak yang berbakti pada leluhur, juga melakukan hal hal bajik karena mereka ada disini kita memiliki kewajiban melimpahkan jasa ini, jadi demikian yang saya sampaikan semoga semakin membawa pemahaman, makin meningkat pengetahuan & kebijaksanaan tetap melakukan kebajikan, juga ingat para leluhur semoga mereka mengetahui kebajikan yang kita lakukan semoga semua berbahagia.

Komentar

Postingan Populer