KUTIPAN DARI CŪḶAMĀLUNKYA SUTTA, MAJJHIMA NIKĀYA 63 BY UNKNOWN
Jika siapapun mengatakan sebagai berikut, aku tidak akan menjalani kehidupan suci di bawah sang bhagavā, hingga sang bhagavā menyatakan kepadaku dunia adalah abadi atau sang tathāgata, bukan ada juga bukan tidak ada setelah kematian. Hal itu masih tetap tidak akan dinyatakan oleh sang bhagavā, dan sementara itu orang itu akan mati misalkan mālunkyāputta, seseorang terluka oleh anak panah beracun teman teman dan sahabatnya sanak saudara dan kerabatnya, membawa seorang ahli bedah untuk merawatnya.
Orang itu berkata: ‘aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku adalah seorang mulia atau seorang brahmana atau seorang pedagang atau seorang pekerja, dan ia mengatakan: ‘aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui nama dan suku dari orang yang melukaiku; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku tinggi atau pendek atau sedang; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku berkulit gelap atau cokelat atau keemasan; … hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku hidup di desa atau pemukiman atau kota apa; … hingga aku mengetahui apakah busur yang melukaiku adalah sebuah busur panjang atau busur silang; … hingga aku mengetahui apakah tali busur yang melukaiku terbuat dari serat atau buluh atau urat atau rami atau kulit kayu; … hingga aku mengetahui apakah tangkai anak panah itu adalah alami atau buatan; … hingga aku mengetahui dari bulu apakah tangkai anak panah yang melukaiku itu dipasangkan—apakah dari burung nasar atau burung bangau atau burung elang atau burung merak atau burung jangkung; … hingga aku mengetahui dengan urat jenis apakah tangkai anak panah itu diikat—apakah urat sapi atau kerbau atau rusa atau monyet; … hingga aku mengetahui jenis mata anak panah apakah yang melukaiku—apakah berpaku atau berpisau atau melengkung atau berduri atau bergigi-anak-sapi atau berbentuk-tombak.
Semua ini masih tetap tidak akan diketahui oleh orang itu dan sementara itu orang itu akan mati demikian pula, mālunkyāputta, jika siapapun mengatakan sebagai berikut: ‘aku tidak akan menjalani kehidupan suci di bawah sang bhagavā hingga sang bhagavā menyatakan kepadaku dunia adalah abadi atau “sang tathāgata bukan ada juga bukan tidak ada setelah kematian,” hal itu masih tetap tidak akan dinyatakan oleh sang bhagavā dan sementara itu orang itu akan mati.
Komentar
Posting Komentar