MENGHADAPI PERUBAHAN DUNIA BY BHANTE ADHICITTO
Kita sebagai umat buddha, beribadah divihara tempat & berkumpul waktu yang sama semakin yakin pada triratna, itu sangat dianjurkan setiap hari. Kita ulang perubahan terjadi dalam perubahan dunia, semua benda tiada yang bisa tidak berubah semua mengalami perubahan kalau kita hadapi perubahan itu juga, perlu ada persiapan persiapan walau tidak pasti seperti pada kondisi sekarang, dulu tiada yang melarang namun sekarang ikuti aturan pemerintah agar tidak terjadi hal hal yang ketemu wabah, baik langsung / tidak langsung yang paling kita bisa lihat & sangat cepat berubah, diri kita bisa saja pagi senang siang ada kabar tidak baik, jadi tidak enak hal itu ada penolakan muncul derita dibatin perlu kita sadari perubahan itu menerima kenyataan yang ada, tahu masalah itu cari solusi / perubahan tidak langsung diberita, perubahan cuaca fenomena global warning di Papua lapisan es mencair salju yang tidak mencair, sekarang mencari bisa saja tiada es lagi sudah siap kita hadapi perubahan dalam Angguttara Nikaya, apakah Tahtagatha muncul / tidak muncul ada hukum yang pasti, semua fenomena yang berkondisi tidak kekal apa hanya menerima tidak mau berbuat kita bisa lihat, adanya perubahan keadaan yang baik maupun tidak baik bila awal tidak baik menuju baik, kita akan terima.
Ketika ada orang dulunya, memiliki moral tidak baik mulai berubah praktik sila melakukan hal hal bajik, dari tidak baik itu hal yang positif. Semua bisa terima tapi jika sebaliknya orang tidak mau terima perubahan, tidak bisa hindari dulunya rajin ke vihara bisa saja ada kondisi buruk, ia tidak terima kondisi teman teman tidak mengunjungi bisa berubah saat sulit tiada yang mau nolong, bisa saja tidak mau ke vihara aturan dari agama buddha jadi ke non buddhist, kita tahu akan berubah mana kita harus punya sikap batin dewasa semua yang muncul tidak bisa muncul sendiri, itu bisa semua dari faktor karma walau sering berbuat baik tapi ada ucapan tidak baik, akan karma buruk juga bisa berbuah saat ini ucapan baik karma baik lampau juga ikut berbuah, lakukan hal hal yang baik karena faktor baik itulah yang penting untung rugi, terkenal tidak terkenal, pujiaan celaan, suka duka 8 kondisi ini mengelilingi dunia ini, kita pasti sering dapatkan kondisi ini lalu gimana kita harus sikapi apa perlu dilampuaskan / dibuat dendam, itu tidak perlu kalau kita balas itu timbun lagi perbuatan buruk pikiran buruk, sedang berkembang ada yang menghina & mencela saya kita bisa rubah sikap pikiran kita, mungkin cara bicara tidak baik kurang pengetahuan ajaran bisa juga menyebabkan kita dicela orang, kita juga berusaha lebih baik lagi baik untuk dikembangkan kalau ada niat membalas bisa kita hentikan.
Tidak hancur & karma buruk kita bisa mengalami celaan, walau benar jika sebaliknya ada pujian, kita tidak baik juga kalau berlebihan pujian ada keinginan yang sama berbuat baik jadi ingin dipuji, padahal kita ingin lepas hal hal keakuan. Itu ada karma baik masa lampau oh dia punya pemahaman baik, jadi tidak sombong itu bisa buat kita walau dipuji / dicela jadi tiada sedih penuh damai tanpa noda tiada rasa gelisah, karena ada keseimbangan batin semua mau dapat peroleh tingkatan berbeda, keinginan mendapatkan berbeda sewaktu kecil beli permen walau Rp500 – Rp1.000 dia sedang jelang dewasa, ketika remaja ada keinginan yang berbeda tidak mau makan, tidak mau sekolah mau hp baru sebelum dapat itu tidak nurut ketika sudah dapat hp, kalau belum mampu ekonomi sulit.
Punya pengertian benar, bukan jadi pelit karena orang tua belum ada uang bersabar kalau sudah mampu akan diberikan, jadi kasih pengertian bisa menerima keadaan itu sehingga tidak benci orang tua, beri pengertian lihat kenyataan. Kita dapat sesuatu dapat untung / tidak lihat kondisi cari cara untuk berubah, kenapa dagangan menurun persiapkan hal hal itu tokonya tidak ramah, karyawan buang muka itu harus dididik hal yang baik kita jangan paksa konsumen, kalau tidak mau kita bisa terima itu walau sedikit tidak apa ada pikiran yang baik jangan ada tidak ikhlas, bisa membantu seseorang walau untung sedikit tidak apa anggap Rp 30.000 dana itu kita bukan ikhlas, tapi berdana ketika bisa lepas ada kenyamanan batin tidak memaksa, kalau bisa kita jual tetap latih ajaran ketika hanya tanya saja jangan kesal, coba bersabar dari kesabaran memupupuk hal hal baik.
Kalau konsumen datang banyak, jangan mengeluh tetap seimbang terkenal & tidak terkenal buat berita tidak baik, untuk tenar bisa buat konten yang buruk. Banyak yang muji kita harus bersikap bisa dikenal, karena bajik / tidak bajik tapi kita banyak berbuat bajik minimal dikenal orang ini baik, kalau berlaku sesuai dhamma walau tidak tahu tidak masalah kalau kita tidak dikenal orang, tapi banyak makhluk yang tidak terlihat bisa untuk berbuat baik demi kualitas batin yang baik bahagia & derita, itu bisa muncul dari orang lain / batin kita sendiri, bahagia dapat perolehan dikenal dipuji kita tidak mau hidup kita menderita bila melekat tidak buat satu pendukung, kebahagiaan muncul walau tidak berharap kalau untuk bahagia itu semua akan muncul hal hal bahagia, bisa dengan bersyukur.
Masih punya kesempatan yang baik, munculkan rasa bahagia ketika bangun pagi mengucapkan terima kasih masih hidup jadi manusia, ada kesempatan hal hal baik kalau stress bahaya pada hari ini, bisa hidup cukup makan tidak sakit. Harus berjuang susah payah kita bersyukur bahagia tidak kekal, tapi ingin lebih lagi jangan cepat nyerah tanam ucapkan yang baik semoga anda bahagia, selamat pagi itu bisa jadi bahagia kemashuran terkenal pujian itu bisa kita dapat, kalau penderitaan muncul praktikan kebajikan itu jadi banyak kondisi baik muncul, lakukan persiapan yang baik menabung kalau tidak sakit bisa untuk yang lain contoh persiapan hidup ini selalu berubah, persiapkan cara cara yang baik juga matang tidak lagi bingung, punya kondisi batin ini punya pikiran yang baik & sesuai melatih diri kita yang baik, bisa kita terima hal hal itu maka semua yang berbentuk tidak kekal muncul tenggelam ketika padam kondisi itu, bisa buat kita bahagia rubah diri kita jadi pikiran hal hal yang baik.
Komentar
Posting Komentar