BERBAKTI BY BHANTE ABHISENO

            Hari ini kita bertemu kembali, bisa melakukan perbuatan baik untuk kita semua hari ini bertepatan dengan tradisi cengbeng, sembahyang leluhur / qing ming. Bisa puja bakti mendengarkan dhamma, tradisi ini bisa kita lestarikan kita orang Tionghoa kita juga mengenal agama Buddha, bisa kita korelasikan sembahyang cengbeng & chitgwee kita mengenal itu pattidana, dari acara ini bisa kita simpulkan baik cengbeng / pattidana ini berbakti pada orang tua / orang yang dituakan, bakti disini bukan hanya pada saat meninggal pada saat masih hidup, juga masih bisa lakukan bakti anak pada orang tua merawat orang tua dengan memberikan makanan, penunjang ke empat hal pertama bakti anak pada orang tua kepada yang masih hidup, yang terakhir itu pada saat meninggal orang tua kita ingin bahagia dengan anak cucu, tapi karena sibuk dimasukkan panti jompo merawat & menunjang kehidupan orang tua kita sudah dilahirkan, dirawat oleh orang tua sehingga kita bisa jadi orang yang baik & berguna, apa yang sudah dimiliki diberikan juga butuh kasih sayang terhadap anak anaknya,bisa meluangkan waktu sibuk kerja kantoran terlalu sibuk dengan pekerjaan orang tua diabaikan, sesungguhnya orang tua berharap diberikan kasih sayang ucapan terima kasih pada orang tua, tetapi kita sudah asyik dengan dunia kita sendiri lalu kita abaikan itu semua, kenapa bisa terjadi karena kurang kasih sayang kalau hidup merantau itu akan telpon papa & mama, tapi yang tinggal bareng keluarga malah sikap acuh.

            Sikap ini harus dirubah, karena itu salah satu dari lima hal kita harus merawat & menunjang hari tua, membantu selesaikan masalah masalah orang tua hendaklah kita membantu, karena sibuk bekerja orang tua memperbaiki apa. Ketika ada kesulitan hendaklah membantu jangan asyik sendiri dengan rutinitas, karena tanpa ada orang tua kita tidak mungkin ada disini, karena ada orang tua mengajarkan hal hal baik kita ada disini menjaga nama baik & kehormatan keluarga, ini harus kita pertahankan marga kita biasanya kita sebagai anak laki laki bertutur kata yang baik, agar nama besar keluarga jadi baik andai kata ada anggota keluarga jadi penjahat, siapa yang tercoreng orang / pelaku nama keturunan itu terkenal bandel, siapa yang malu satu keluarga besar itu padahal salah satu anggota keluarga apa itu tidak baik, kalau kita kenal mana yang baik & buruk kita bisa aman nama baik dijaga orang tua, maka tugas kita jaga nama baik keluarga anak anak cucu juga harus dipertahankan.

            Terlihat mudah, tapi jika praktik dilapangan sulit juga banyak yang bisa terjadi dalam kehidupan kita bisa berbuat baik, karena bergaul dengan orang baik. Kalau tidak bisa bahaya terkenal berdagang / pekerja yang gigih, banting tulang sehingga keluarga yang berkecukupan keberadaan materi yang cukup, dari kita & keluarga kita harus menjaga jangan sampai hilang / hancur, kita gunakan pada hal yang tiada guna kita semua ada disini mungkin sudah ada kecukupan jerih payah, orang tua kita bagaimana sulit tinggal disini ketika sudah tinggal di Indonesia dengan nyaman, kekayaan ini kita jaga karena hal hal paling riskan ketika orang tua memberi warisan / harta kekayaan, ini dibagi secara merata ia berusaha adil harta yang dimiliki orang tua, kecuali jadi bhikkhu itu tiada guna kalau dibagi sedikit akan mau hendaklah disimpan, pemberian orang tua jangan sampai dijual itu menghargai orang tua berbagi jasa kebajikan, seperti hari ini sembahyang cengbeng.

            Itu salah satu cara, terlepas dari ceit / capgow membersihkan makam orang tua kalau abunya disimpan, datang ke sana puja persembahkan makanan minuman. Apa itu akan dimakan, apa itu bukan sembah berhala terlepas dari itu kenapa melakukan persembahan itu adalah simbol simbol dari jasa kebajikan, ada beberapa makhluk yang bisa hisap sari sari walau itu sedikit hambar, tapi itu sudah memberikan jasa kebajikan makanan pertama yang diberikan itu ASI, itu diberikan hal yang terpenting untuk kita kalau tidak bisa makan maka diberi ASI, harus dengan makanan yang terbaik minuman yang terbaik karena itulah bisa kita persembahkan, selain itu bisa baca paritta cetak buku dhamma berdana pada vihara yang renovasi persembahan jubah, fangshen kegiatan kegiatan ini yang bisa kita lakukan dalam pelimpahan jasa, bisa kita beritahukan juga dalam agama budha bisa pelimpahan jasa kapanpun tiap hari dana makan.

            Tiap hari pelimpahan jasa, kalau tiap hari melakukan pelimpahan jasa apa akan habis disatu sisi beritahu bagi jasa, itu adalah perbuatan baik kita dapatkan lagi. Jangan takut kebajikan akan habis, siapapun pelaku kebajikan akan selalu ada bayang bayang dalam kebajikan, jadi 1-4 bakti pada orang tua pada masih hidup kelima bakti kita pada yang sudah meninggal, jadi tiada lagi tiada umat buddha yang tidak berbakti tiada yang menelantarkan orang tua, kita tidak sia siakan orang tua cukup kita lakukan untuk jaga orang tua yang penting berbakti pada orang tua, ketika orang tua maih hidup kalau jadi orang tua tetap dicap anak, kalau sudah meninggal kita bisa berikan yang kelima semoga semua makhluk berbahagia sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer