KEMATIAN BY KO FERRY

             Dhamma yang diajarkan oleh buddha, ini menunjukkan jalan pada kita untuk kita untuk memperlihatkan pada kita, kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang sesungguhnya salah satu bentuk dari 3 jenis penderitaan, kita bisa dapat kebahagiaan itu kita berlatih secara bertahap, dimulai dari motivasi awal menengah & agung agar bisa kita tempuh dengan sungguh sungguh, ketika kelas prolam ini kita ingat kembali tujuan jangan sampai cacat 3 wadah, bukan mengikuti saja ingin menambah pengetahuan kita dapat pengetahuan hanya dapat bahagia, hidup ini saja hanya dapat saat ini saja ibarat investasi bentuk saham obligasi, kita ingin hasil yang sebesar besarnya kita arahkan semua aktivitas kita kebuddhaan yang lengkap sempurna, mungkin awal awal kita buat buat tapi jika bertahap batin kita akan berkembang kapasitas kita meningkat secara bertahap, awal awal harus dipaksa dulu setelah lama tiba saatnya kita sampai disana, bisa bermakna aktivitas kita ketika capai kebuddhaan kebajikan luar biasa besar, itu bisa hancurkan penghalang penghalang sekitar kita awal kecil nanti akan besar, semua makhluk tak terhingga maka kebajikan tak terhingga.

            Ini kita jalankan pada makhluk awal, ini bisa tertarik pada masa mendatang maka bagaimana caranya bangkitkan, untuk mendatang yang kita pelajari. Sekarang tanpa tertarik hidup mendatang, jika buat saat ini hanya saat ini maka minimal masa mendatang buat sebab karena pasti mati, kehidupan tidak langsung lama bagaimana cara ingat kematian yang sesungguhnya ketika kita melihat proses kematian ini, ada 9 kategori merenungkan kepastian kematian, tiada yang tahu kapan kita mati kematian pasti raja kematian pasti datang tidak bisa perpanjang kehidupan, raja kematian pasti muncul tubuh apapun kemanapun kita pergi tiada yang bisa halau kematian, ketika dewa kematian datang mau tidak mau kita akan meninggal semua bahkan Sang Buddha parinibbana, ketidakkekalan itu pas akhir tubuh fisik beliau saja meninggal apalagi kita, tiada yang bisa lolos dari kematian siapapun tidak bisa lolos dari kematian.

            Harus merelakan nyawa kita diambil dewa yama, kekayaan juga tidak bisa menolong kita maka tiada satu hal yang bisa mengatasi, kematian baik materi banyak tidak bisa karena kematian pasti datang, kekuasaan kekayaan itu pasti kita tinggalkan karena dewa kematian akan datang, tiada yang bisa menghalangi dewa kematian untuk datang. Usia tua penyakit kematian kemalangan tidak bisa hilang, kita tidak bisa lari / kabur kematian pasti akan datang tiada satupun yang bisa hindari, kematian jika saatnya tiba kita harus jalani masa kehidupan kita tidak dapat diperpanjang, malah akan berkurang terus pasti kita akan meninggal kita diperkuat dikarma lampau, ketika kita semua terlahir sebenarnya kita sudah bawa karma lampau kita dengan kekuatan karma pelempar kita, usia itu sudah ada pada saat lahir sampai batas waktu kita meninggal, hidup kita akan terus berkurang kalau kita lihat jam selalu berputar siang & malam, terus berputar tidak bisa kita putar waktu karena waktu terus bergerak maju, seperti itulah umur kita akan berkurang ibarat sumbu yang dibakar.

            Nyala & bisa sampai akhir, lalu api padam maka dewa Yama datang kita sedang memacu waktu kita, seperti sedang berlari ke dewa Yama. Sampai ujung kita bergerak terus usia kita suatu saat, akan habis secara setiap saat masa hidup kita berkurang seperti jarum akan memendek pada mesin jahit, akan bisa habis benang itu maka seperti itulah usia kita benang itu akan habis, ketika habis maka habislah nafas kita sejak lahir tidak pernah kita beristirahat, kita ini sedang berlomba ke raja kematian kita sedang dijalan menuju raja kematian, kita diibaratkan narapidana pada tempat eksekusi mati kita sedang berjalan pada kematian itu, tiada satupun bisa hentikan kalau kuda bisa berhenti kalau kita tidak satu momen yang tidak bergerak pada kematian, bahkan sedang tidur kitapun seperti ditawan untuk eksekusi mati, kalau kita ibaratkan hewan hewan yang akan dipotong kita semua berjalan pada kematian, hembusan nafas inilah yang mendukung kita sama seperti jam pasir.

            Selama pasir diatas itu aman, jika pasir diatas habis maka selesai hidup kita tiada satupun yang bisa hentikan, maka apapun yang kita lakukan tidak bisa perpanjang umur kita olah raga makan suplemen tidak bisa kita hentikan, tidak bisa perpanjang umur kita ketika sekarang kita tidak banyak waktu, karena waktu hidup kita akan cepat bahkan tidak sedikitpun kita bisa praktik ajaran, kita hidup dari belasan tahun. Sampai puluhan tahun ketika tidur 8 jam sehari, 1/3 hidup kita akan tidur kalau 60 tahun saja 20 tahun untuk tidur sehari 8 jam untuk tidur, belum lagi 16 jam yang kita punya makan minum mandi buang air besar / kecil makan 10-20 menit, mandi 2-3x sehari ketika mandi berapa lama sifat rutin netral saja, maka berapa waktu yang kita habiskan kita kerja berapa waktu yang kita habiskan dalam perjalanan sehari, bisa 1-3 jam kalau kita hitung itu semua bermain nonton bermain game benar benar yang dikatakan, disini tiada satupun waktu yang buat praktik ajaran tersisa.

            Berapa banyak, kalau bisa praktik ajaran ketika sedang melakukan itu belum hitung praktik dhamma, apa benar benar sesungguhnya. Kita praktik ajaran apalagi praktik dhamma itu benar benar / tidak, tanpa kita tahu mungkin praktik dhamma untuk bekal kehidupan berikutnya praktik ajaran, sangat sedikit bisa juga manfaatkan waktu yang efisien & manfaat bagi yang sudah bisa pertahankan, yang belum kita harus latih dulu ketika masih muda tidak berpikir praktik, kecuali yang sudah bisa bertemu ajaran ketika masih kecil belum terfikir praktik sudah smp / kuliah, apa sudah berpikir praktik saat besar kita ketemu buddha dhamma apa mau praktik belum tentu praktik, saya mau praktik ajaran tapi karena sibuk dulu pas sekolah tidak tahu praktik dhamma dulu, habis dengan main main bertemu ajaran kita mau praktik keinginan itu semata mata, dalam pikiran saja tapi tidak kita jalankan masih ada hal hal lain nanti saja, akan praktik dhamma.

            Ketika lulus kuliah, kita sibuk kejar cita cita yang kita inginkan malah mengejar impian kita, tapi kita malah teralihkan. Kehidupan sehari hari kalau kita menunda terus akhirnya kita tidak punya waktu untuk praktik dhamma, kita jadi menyesali tubuh ini sudah tua kita tidak bisa praktik serius, saat mendengarkan saja kita lelah telinga tidak bisa kita dengarkan 20 tahun tidak berpikir berlatih, 20 tahun saja akan berlatih 10 tahun saya gagal maka praktiklah sekarang, kita berpikir habis kuliah ada waktu senggang itu semua hanya angan angan saja, kita tidak seperti itu apalagi sudah punya anak semakin sulit mau praktik dhamma praktiklah sedini mungkin, tiada yang akan selesai mau seperti apapun kesibukan aktivitas ada terus, kalau habis kematian tiba kita jangan berpikir seperti itu maka  bulatkan tekad kita.

            Berupaya praktik ajaran, Jakarta sering banjir kita tahu banjir datang sesuatu yang pasti maka kita persiapkan, ungsikan dulu barang barang sebelum banjir datang kematian itu ada maka praktikanlah & persiapkan bekal, ketika sudah seperti itu maka segeralah praktik dhamma kita tidak punya waktu untuk praktik dhamma, sepanjang hidup kita maka sedini mungkin kita praktik, jangan nanti nanti karena kehidupan kita berputar terus ini masa zaman kemerosotan kita hidup dibenua Jambudvipa, kita sekarang ada diJambudvipa kita yang terlahir diJambuvipa waktu kita tidak tentu, bahkan awal bisa 80.000 tahun bisa juga sampai 10 tahun, tapi tidak pasti karena itulah salah satu disutta pasti mati waktunya tidak pasti kita berpikir kita semua disini, kita tahu pasti mati kita punya pikiran pasti tahu akan mati tapi hati kecil kita tidak akan mati besok / 10 tahun lagi.

            Walau waktu kematian itu tiada yang tahu, masih muda masih jauh manusia usia muda tidak akan mati, banyak orang yang lebih muda meninggal. Lahir meninggal langsung dalam kandunganpun bisa meninggal, beberapa orang melihat olah raga makan vitami banyak orang meninggal lebih sehat dari kita, tiada yang tahu kapan kita mati ada yang sehat tidur meninggal muda juga bisa meninggal, hidup / mati bukan vitamin / usia tapi dilihat dari bekal karma bukan tubuh muda, makan vitamin itu dilihat dari karma kita tidak bisa perpanjang waktu kita, pas lagi makan tiba tiba meninggal sedang mau berkunjung meninggal karena kecelakaan tetangga kita tahu tahu meninggal, banyak kejadian tidak terduga lagi jalan ditrotoar saat itu ada motor nyebrang, tidak tahu nyelonong hari esok / kehidupan berikutnya akan datang kita tidak tahu, baik itu hari esok / sudah meninggal dulu.

            Maka kita kumpulkan bekal, sebelum ia datang kalau sudah keburu buru datang habis kita pagi hari lihat, tapi belum tentu kita lihat orang itu dimalam hari. Sebaliknya kita tidak tahu kapan kematian datang, tiada pesan tertulis kematian datang langsung ibarat kesambar petir kita harus tinggalkan itu semua, kita hanya bisa kita sesali karena lahir di Jambudvipa waktunya tidak pasti akan habis, sesuai karma faktor faktor sebab kematian sangat banyak faktor penunjang kehidupan seidkit, jahat datang akan jahat kita tidak bisa hidup ada 404 penyakit yang tertutup awan tebal, banyak sekali setiap saat akan ada dampak buruk bahkan kalau faktor faktor yang menunjang hidup, kita bisa buat kita meninggal makan enak banyak itu kolestrol malah buat kita meninggal, juga faktor penunjang kehidupan sedikit bahkan faktor penunjang kehidupan sedikit, bahkan faktor penunjang kehidupan akan kita bisa buat meninggal.

            Bisa buat kita celaka, tiada yang bisa melindungi kita kalau tidak bisa kita rawat dengan baik bisa jadi meninggal, karena begitu banyak faktor yang buat kita meninggal walau mendukung bisa jadi meninggal, kita ibarat pelita ada dihembusan angin kencang berkat kebajikan lampau, berkat doa doa dedikasi kebajikan. Karena tubuh kita sangat rapuh kalau itu tidak bisa kita kuat, bahkan jarum kecilpun bisa meninggal kita tidak sengaja jatuh terkena titik vital akan bahaya, tubuh kita luar biasa rapuh tubuh kita sangat rapuh ketika kiamat tiba 7 matahari muncul, itu bahaya sekali bumi kiamat matahari sekarang baru 1 muncul bumi akan hancur, jika ada 7 ketika tidur bangun lagi itu momen yang langka kita luar biasa tubuh kita masih bisa hidup, harusnya kita sadari tiada yang bisa dukung tubuh kita 100% mati bisa kapan saja, tiada yang tahu ada orang yang sedang berjalan tiba tiba ada batu menghantam kepalanya, bisa meninggal.

            Tiada sesuatu yang sifatnya pasti, saking enaknya ia meninggal makan permen karet meninggal tiada yang tahu, kita praktik terus ketika saatnya tiba. Selesaikan masalah duniawi ibarat riak diatas air, aktivitas hidup kita seperti riak air tidak pernah berhenti mau dari dulu sampai sekarang aktivitas tidak bisa berhenti, karena aktivitas itu akan muncul terus tidak akan selesai hingga kita mati, ada memotong memotong lagi janggut itu akan tumbuh semakin lebat sbeelum esok hari, dhamma terbit hari ini waktu kematian tiba jangan tipu diri kita sendiri karena kurangnya tekad kita, jadi tidak kumpulkan kebajikan kita ikut kelas prolam ini diawal tahun depan, tapi buddha tidak menunda tapi malah mulai praktik hal itu jika datang kita kaget, bisa kita tangisi saja oh Buddha bantu saya tidak bisa kita halangi orang orang yang dilindungi oleh Sang Buddha, tetap meninggal lakukan sekarang tiada yang pasti datang kematian, kita kondisi sangat baik maka manfaatkanlah tubuh kita untuk hal hal baik.

Komentar

Postingan Populer