APAKAH INTERNET KECANDUAN BY SUHU BHADRAMANJU
Pancasila itu semua sama karena aturan yang wajib, untuk kita laksanakan untuk kita semua kita murid buddha, wajib menjalankan 5 sila ini. Kelima sila ini sudah dibacakan sila pertama sampai kelima kalau benar benar dilihat, dari lima sila ini jelas sekali bahwa sila kelima bukan urutan kelima, bukan urutan terakhir justru kelima ini bisa melaksanakan sila sebelum sebelumnya bukan hanya satu, ada banyak sekali perubahan instagram youtube game awalnya nyata sekarang dunia online, ketika mulai mencoba apapun yang kita bisa kelalaian ini bisa melanggar sila kelima, lemahnya kesadaran apapun yang masuk ke dalam pintu tubuh kita, itu semua konsumsi batin kita menjadi kelalaian mendasar itu melanggar sila kelima untuk jaman sekarang ini, bukan hanya sura meraya majja saja tapi pamadatthana itu juga lebih dititik beratnya, ketika berhubungan dengan pamadatthana itu menjadi dasar karena ini menyebabkan lalai, bisa melakukan 4 sila lain karena lalai itu jadi menyebabkan masalah 4 sila tadi timbul mata perasaan, emosional muncul kelalaian akhirnya menjadi ada perbuatan asusila karena ada dipamadatthana, sebenarnya aplikasi ini bisa mengarahkan ke sana tidak kalau ke arah baik akan baik, konsumsi media sosial sangat buat kejelekan dibatin kita muncul kebencian, yang bisa kita kendalikan dengan baik termasuk makanan & minuman ketika sura meraya majja ini, apa bisa jadi masuk pamadatthana kalau yang melanggar ini pamadhattana, ketika ingin melaksanakan sila kelima jangan sekali kali mencoba untuk mengkonsumsi hal itu, waktu itu ada satu umat kondisi imun tidak baik dingin umat ini niatnya baik, minum sedikit karena gelas kecil minum langsung akhirnya dibagi 2 pada saat itu reaksi ngantuk, badan hangat tertidur nyenyak sekali bangun pagi fresh ternyata pas tidur ngoceh, seperti ngelantur melemahkan kesadaran tidak minum fermentasi melihat kadar alkohol, apa yang terjadi bukan ngoceh saja.
Menginggau ini yang harus kita pahami, sesuatu yang melemahkan kesadaran ini jadi tidak baik untuk menjaga kualitas kelima, jangan sekali mencoba hal hal tidak baik karena tanpa kita sadari akan ada hal tidak baik, apa yang menyebabkan hal hal tiktok melemahkan kesadaran dari apa ini, pada saat tidur itu memang tingkat kesadaran menurun tetapi kalau menjaga batin kita, tidurnya akan lebih damai. Pada saat kecil terlalu lincah pas tidur memarahi teman, ini alam bawah sadar tidak tidur ke bawa terus maka mindfulness itu pengendalian kesadaran kita, selalu mengingat nafas kita benar benar merenung pada diri kita kembali ke nafas, berelaksasi dengan baik maka kualitas tidur dengan baik jadi ada pengendalian diri, ketika menginggau itu ada loss tapi bukan makanan & minuman kalau itu lebih bahaya sekali, kalau mimpi alami itu lanjutan kegiatan pagi / siang hari emosinya dibatin kita rasa gembira / marah itu, proses dalam batin kita.
Memang saat ini tidak bisa dipungkiri, kehilangan pacar tiada masalah kehilangan hp itu jadi hilang, seperti boleh dibilang hidup tanpa hp tidak bisa. Waktu kecil kita masih bisa hidup tanpa hp itu efek modern, kita harus bisa sikapi moralitas yang baik mengaplikasikan dalam kehidupan dizaman modern ini, bagaimana hp itu bukan segalanya bukan sebagaian jiwa kita hanya sekedar sarana, segera mungkin kita sikapi apa benar wajar / tidak apa yang kita lakukan, dhamma itu bisa tidak diaplikasikan sudah urgent banget udah masuk icu istilahnya memang sudah ada masanya, kita sekarang ini mengatasi hal itu seseorang bisa juga nonton tv online semua, kecanduan nonton drakor kecanduan film korea bisa hitam semua kalau nonton serial korea harus selesai, dulu nonton film sewa vcd dvd sewa vcd sampai buka tempat film penyewaan korea, dari awal sampai akhir menonton sehari jadi kesehatan badan tidak enak, orang itu suka satu serial film akhirnya masuk ke sana,
Ini berbahaya menginginkan kehidupannya perfect, dengan film itu kehidupan nyata menjadikan film itu panutan, jadi trendsetternya film itu. Jadi harus hati hati ini termasuk kecanduan yang sangat riskan sekali, sebagai umat buddha harus hati hati hal ini kalau ingin terhindar dari hal itu jangan sekalipun mencoba, kalau tidak menggunakan medsos yang tidak aktif tidak jadi orang aneh, tidak jadi orang gangguan jiwa malah kalau berlebih malah tidak seimbang sebenarnya jangan makan hewan yang sudah dilepas, karena kita makan hewan yang sudah dilepas, padahal sama tidak itu berbeda kemudian kalau perbuatan karma fangshen tindakan makan tindakan, karena itu dalam buddhist karma kalau dinyatakan lengkap kalau melalui proses, itu jalan karma lengkap / tidak lengkap sesuatu yang dikatakan lengkap misal fangshen, ketika fangshen ada makhluknya punya niat yang mendasari motivasinya apa, dimotivasi kebencian / welas asih ketika mau fangshen komplit tindakan baik maka niatnya baik, identifikasi mau fangshen ikan ini ikan apa kalau ikan saja misalkan mau fangshen ikan lele, yang akan difangshen ikan lele niatnya atas dasar welas asih identifikasi proses melakukan, proses fangshen seperti apa kalau welas asih membawa lele ke sungai habitatnya tepat disana, karena dasarnya welas asih tidak mungkin bawa ke laut kalau misalnya ke laut itu bukan welas asih, karena jika diair laut sudah pasti mati tindakan ini harus didasari welas asih, maka saya melepas ikan lele dihabitat yang benar ke sungai / rawa rawa hidup sesuai dengan habitatnya.
Ketika setelah proses melakukan, karena timbul welas asih karena cuman lele jembatan tinggi sekali sampai ke air, karena ikan lele fangshen dibuang diketinggian akhirnya ikan lele itu mati, harusnya bebas tidak bisa bertahan apalagi aliran sungai deras bisa hanyut sekali lagi niat, kebencian / welas asih. Kalau welas asih kita bisa lihat caranya ikan lele terbebas dialam sesuai habitatnya, maka jalan karma lengkap kebajikannya besar sekali kebajikan itu menjadi usia panjang, memiliki kekuatan merasakan kebebasan batin yang bebas itu si ikan lele, yang kita fangsen lalu makan ikan lele / makan pecel lele ada tidak pecel lelenya, dasarnya mau makan keserakahan kebencian atau welas asih tubuh kita atas nutrisi / ahara, maka saya akan memakan yang menyehatkan tubuh kita makan ikan lele bisa sepuluh karena serakahnya, akan gila gilaan kalau welas asih makanan itu berlangsung hidup ada proses identifikasi, mau makan pecel lele makan ikan lele proses makan ini apa yang terjadi tergantung pada niat, kalau keserakahan bukan hanya satu.
Karena keserakahan kita hasilnya bagaimana, tubuh kita jadi segar kalau hasilnya makan itu jadi bertenaga, memiliki energi sehat kalau fangshen ada yang bebas. Sama tidak niatnya sama prosesnya berbeda, tindakan ini berbeda kalau masalah ikan lelenya toh yang kita makan ikan lele bukan, kalau yang difangshen ikan lele masih hidup kalau yang dimakan mayatnya si lele, boleh tidak bukan hanya ikan lele ketika mau makan ikan seafood masih hidup gurame asam manis, mau makan itu ke belakang liaht proses pembunuhan itu harus stop saya batal tidak pesan gurame asam manis, karena sudah membuat proses pembunuhan kalau tidak melihat hanya sebuah konsumsi makanan, batin itu muncul satu kejadian kalau tidak muncul dalam bentuk sayur, itu boleh makan kalau melihat stop jangan makan mengendalikan batin itu layak / tidak, harus stop saat itu juga harus ingat ada lima sila tadi bermanfaat untuk diri kita / orang lain, membahagiakan diri kita & orang lain.
Jadi itu yang harus dilakukan, kalau fangshen lele boleh boleh aja bukan makan si lelenya makan sayurnya, kalau sampai tahu jangan dimakan lagi. Ketika mau memanage diri kita harus kembali ke disiplin, komitmen konsisten disiplin kita memiliki moralitas kalau disiplin secara umum sudah tahu, selain disiplin punya komitmen itu yang buat penguatan kita sesuai aturannya, yang baiknya setelah memiliki komitmen harus konsisten punya komitmen disiplin, akan menjalankan itu sesuai alurnya ketika lepas salah satunya waktu kita batin kita jadi tidak seimbang, misalnya seharusnya bangun pagi puja beraktivitas makan siang melanggar bangun siang, terlambat sekolah makan tidak enak karena salah diawal harusnya makan enak disiang hari, karena tidak enak maka tidak ada energi yang baik akhirnya tidak mau makan.
Bukan batin yang terganggu akhirnya batin yang terganggu bangunnya terlambat efek dari disiplin ketika menjalankan disiplin, komitmen jam sekolah kita sesuai aturan maka komitmen dijaga, karena saya jam 7 harus sekolah. Jam 7 harusnya sekolah malah tidak sekolah harusnya sekolah online, buka youtube main game megang hp dibuat main game jadi tidak sesuai komitmen, akhirnya tidak sesuai karena itu harus konsisten jadi teratur karena disiplin secara kontinu, yang saya lakukan ini bahagia juga bisa lebih baik lagi dalam hidup kita harus dilandasi mindfulness, dasari oleh kesadaran juga welas asih antara welas asih dengan kesadaran penuh itu paling penting, kalau tiada salah satu maka sia sia bukan sadar yang bohongan, bukan otoriter tapi harus sejalan semuanya harus didasari welas asih ini setiap makhluk punya welas asih, kita harus menggali dalam kehidupan sehari hari.
Maka kita bisa dengan disiplin komitmen kita, konsisten maka otomatis hidup kita mau rulesnya gimana, seorang pedagang pelajar dokter. Ketika menjalankan sesuai dengan aturannya komitmen disiplin yang didasari welas asih, maka jadi teratur kalau sesuai kapasitas kita, ketika membawa manfaat pada semua makhluk itu benar kalau belum bawa kebahagiaan ada sesuatu yang salah, ketika ada yang salah ini solusinya harus seperti apa kalau tidak baik maka hasilnya tidak baik, jadi jengkel keserakahan muncul cape nih jadi muncul kebencian kalau disadari semua, itu yang buat kita sendiri akhirnya menyalahkan jadi gelap batin kita, maka pekerjaan apapun yang kita lakukan kita harus melihat tindakan itu membahagiakan diriku / tidak bermanfaat untukku / tidak, akan semakin merusak jasmani juga batin kita, maka seorang Dalai Lama mengatakan bukan hanya penyakit fisik malah penyakit mental, akan lebih banyak orang yang sakit jiwa bukan orang gila dipinggir jalan dijalan megang hp, kita jalan lihat dihp aja sudah nyenggol apa tidak termasuk penyakit mental itu efek samping dari hp, mari kita sama sama kembali niat lagi bukan kuno Tipitaka saja sampai sekarang ini, tetap berjalan seperti lima sila apa bisa bawa bahagia ya itu 100% kalau kita laksanakan dengan baik jadi bahagia, maka generasi pemuda buddhist mulailah benahi batin kita, ayo belajar dulu meyakinkan buddha dhamma & sangha.
Maka buddha dhamma & sangha ini bukan dipecah, setelah berlindung aturan apa yang harus kita jalankan, baik seorang pelajar pekerja biksu & semua. Ini sangat baik sekali untuk moralitas kita menjalankan 5 sila ini, maka kebahagiaan akan kita dapatkan kenapa ada jaminan karena secara pikiran & tindakan kita jaga, ingat hati hati bisa melanggar sila juga dalam bekerja akan menjadi kecanduan bekerja, maka umat buddha lakukanlah rutinitas yang seimbang batin & jasmani kita, selalu didorong secara duniawi terus coba naikan spiritual saja, jadi bisa jasmani & spiritual jangan cuman ritual kalau ritual hanya berpatok ritual saja bukan spiritual, tapi yang harus dirutinkan spiritual.
Karena spiritual itu bagian jiwa kita, maka harus kita imbangi dalam satu sisi untuk tuntutan apa sesuai kapasitas / tidak, kalau sesuai tingkatkan sedikit level. Maka kalau bukan kapasitas jangan pernah malu, bukan terlena karena kebahagiaan ingin membahagiakan orang lain padahal ada satu makhluk yang tidak bahagia, diri kita sendiri itu lebih bahaya lagi diri kita sendiri maka lakukan sesuatu yang membuat bahagia keduanya, bukan tanggung jawab seseorang saja, tapi jadi keseimbangan untuk kita semua terikat dengan semua makhluk dialam semesta ini, maka kalau kita bisa jaga diri kita maka kita telah menjaga bumi ini maka kalau sudah buat satu orang baik, maka jadi semua orang baik dasarnya mulai dari diri kita sendiri caranya gimana? Kita harus benar benar mendukung, berlindung pada Triratna murnikan moralitas kita, selain puja & ritual menjadikan ritual ini jadi spiritual dengan Tisarana & pancasila, kembangkan menjadi spiritual membaca paritta itu ritual spiritual mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, ketika ingin melakukan sesuatu HIRI & OTTAPA juga itu sangat penting, kalau memiliki rasa itu jadi membuat jalankan lima sila & tisarana, ketika proses makan saja sesuai menjalankan spiritual yang baik kalau jalan dengan benar, kalau membuat landasan yang baik itu lebih bagus jalankan 5 sila dengan baik bukan mengalir saja jangan lalai, ingat berlindung pada triratna melindungi hiri & ottappa kita semua kalau sekarang ingin ajak, berbuat kebajikan dengan mematikan hp 12 jam satu hari dalam sebulan dari melek bangun tidur, 12 jam dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore 1 bulan sekali latih kita lihat komitmen lagi, 12 jam tanpa online kalau berdering boleh kalau sosmed berhenti jangan buka dulu, kalau telepon penting pesan penting boleh tanpa semua itu harus dilatih, itu dijalankan tanggal 31 maret isi kegiatan dengan baca mantra.
Komentar
Posting Komentar