BERTUMPU PADA GURU BY KO WARDD

 

            Kebaikan mengajarkan dhamma, ini juga penting kita pahami dalam guru aku telah tertidur dalam khayalan, aku telah terkikis pewnyakit. Oleh dokter para guru melindungi kita dari alam menyedihkan, mereka menunjukkan lautan fenomena lautan itu pada guru dalam ajaran kita sudah ditolong, persepsi kita tidak dapat diandalkan selama disamsara kita masih ada karma & kilesha, guru yang menunjukkan kita ini loh alam samsara semua hal tidak dapat diandalkan, perlu kembangkan rasa hormat guru kita lebih baik hatinya daripada buddha secara umum / khusus, juga disbanding Buddha Sakyamuni guru kita sama dengan semua buddha, karena mengajarkan walau para buddha sudah menolong semua makhluk namun tidak dapat taklukan kita.

            Mengajarkan jalan kita untuk beri makanan, ketika mencapai guru kita menolong kita saat akan jatuh dialam rendah, kita tidak bisa bertemu buddha hidup. Kita masih belum sempurna karma pada saat itu bukan langsung, diajarkan para buddha jadi mereka membebaskan kita disamsara, agar kita bisa bebas dari samsara ini oleh karena itu kita melihat guru seperti buddha, karena tidak bertemu buddha guru kita lebih baik dari Buddha Sakyamuni ada 1.000 putra, ketika ada niat jinakan semua makhluk masa sekarang sulit dijinakan cuman satu, hanya Buddha Sakyamuni memiliki perhatian yang lebih besar.

            Walau tidak bisa menjinakan kita, jadi sangat sulit dijinakan secara batin tidak berarti walau hidup jadi manusia, hanya duniawi saja tidak memikirkan hidup mendatang bahkan Buddha Sakyamuni tidak menjinakan batin kita semua, ini karena karma kita yang kurang baik ntah dimana masa buddha lahir, kita bisa dialam binatang. Karena masa karma berbuah kita tidak tahu, harusnya bisa ketemu tapi tidak ada karma sehingga para buddha mewujudkan guru spiritual, seperti Dalai Lama karena masih kurang karma baik jadi belum bisa bertemu kita tidak lahir, ditempat & waktu yang tepat kita tertinggal telah muncul para buddha tapi momen kita tidak pas, jadi tidak bisa bertemu para buddha supaya kita terbebas dari samsara sebagai contoh, Buddha Sakyamuni ada lahir sebagai raja mau ditusuk sebagai pendengar dhamma sama hal, dengan Y.M Atisha sangat sulit.

            Tidak seperti sekarang yang mudah, dulu masa dimana Natsolosawa tidak mudah mengundang guru, masa sekarang lebih mudah dapat mendengarkan dhamma yang mendalam harus sungguh sungguh, buku teks banyak & berlimpah. Tidak perlu terjemahkan lagi karena sudah ada teks Indonesia, dizaman dulu tiada transportasi tapi dimasa sekarang kita lebih mudah tidak perlu susah belajar bahasa, karena karma baik dimasa lampau sekarang mudah didapatkan, tapi kita harus renungkan apa yang sudah diusahakan manusia jika dapat dengan mudah, malah dicuekin tidak seperti Natsolotsawa mendengarkan dhamma kita masih bisa menunda nunda, apakah kita tiada rasa malu oh aku sudah dapat mudah tapi kita masih ulur ulur, kita harus selesaikan masalah kecil dulu walau kita seperti ini tapi berkat guru kita masih mau mencari kita.

            Jangan sampai lebih merosot, kita mau belajar kita ok masa manusia mendukung praktik kita yakin tidak bisa lahir, sebagai zaman manusia. Masa merosot lebih susah apalagi jika kita tidak lahir dialam manusia, kita tidak mudah kalau lahir dialam menderita yang ada batin negatif keluar terus, bukankah itu susah payah kita kumpulkan dimasa lampau sekarang kita sudah bertemu guru, jangan buat penghalang sendiri banyak yang datang tidak tepat waktu jadi ada haling lebih, kita sulit jinakan batin kita sendiri kita yang ciptakan kondisi baik Buddha tidak bisa menghapus dosa, sama kita dengan orang makan obat minum racun itu sama hal dengan kita, harus ada pengakuan kita sudah melakukan kebajikan hanya masa sekarang saja, kita harus lebih luaskan lagi pikiran bajik jika tidak lakukan hal bajik bisa lebih menderita kalau berbuat bajik akan lebih bahagia, maka dimasa sekarang ini kita harus ketemu guru yang membimbing kita, untuk himpun kebajikan lebih jauh lagi kita mencapai pembebasan ada juga yang lebih tertinggi, bagaimana kita balas kebajikan mereka harusnya kita masih dalam penjara, tapi ditebus berapapun keyakinan kita akan bisa menolong kita.

            Karena guru yang mengajarkan kita, karena belum sesuai bertemu buddha mereka seperti ibu yang menjaga kita, keberkahan dari guru kita. Bisa ketemu ajaran lamrim ada buah karma bertemu, kita belum tertarik belajar kita mulai belajar pelan pelan itu berkah dari guru mulai berkembang dengan baik, itu bisa menolong kita pada kehidupan ini masa mendatang yang terbaik, guru sendiri banyak orang yang lebih memohon pada guru itu lebih baik dari melafalkan mantra, ada yang senang dapat inisiasi tidaklah mudah itu kita siap siap ada hubungan guru dengan murid, semua berpoin pada bertumpu guru spiritual kita bertumpu dengan baik bisa cepat mencapai kebuddhan, kita juga butuh guru kalau tanpa guru kita tidak bisa lolos dari itu semua, agar bisa jinakan batin kita mereka dengan sabar membimbing kita butuh waktu untuk lebih baik, bisa menghabiskan karma buruk kita seperti puja laksanakan kecil kecil puja setiap hari, himpun kebajikan akan pelan pelan jadi bukit kalau tidak dijalankan kita tidak dapat apapun, bila batin lebih baik itu bisa capai kebajikan untuk kita agar bisa dapat manfaat yang lebih baik, mengembangkan keyakinan ini benar benar enak memberikan derma.

            Berupa materi semua kualitas baik, ini berkat guru tapi karena sombong ini karmaku yang bisa menolong, padahal itu tidak mungkin. Bisa mencapai bhikkhu itu ditolong oleh guru kita bisa tahu buku, baca nulis kita dulu anggap remah tapi kita bisa sekarang berkat orang tua & para guru kita, mantra rahasia tidak selalu diajarkan para Buddha disarankan jangan sembarang baca teks, karena bisa jadi karma buruk bisa menerima tubuh Buddha asal tiada cacat selama 16 masa kehidupan, tubuh manusia ini kita dapat materi karena masa sebelumnya kita dapat ini semua, dari kebaikan guru ini karmaku siapa yang maksa kita dapat hal bajik guru kita, tapi karena kesombongan kita jadi tidak mengakui guru kita.

            Berpikir ini kebaikan, bukan hanya satu guru saja tapi berkat semua guru / Buddha bahkan guru kita, itu adalah manifestasi para Buddha. Esensi Buddha kebaikan untuk kita semua sebagai guru / orang tua, sumbernya cuman satu tapi kit aitu berkah dari para Buddha ketika kita melakukan ritual, semua guru adalah Buddha bukan hanya dibibir saja semua guru kita adalah para Buddha, karena mata kita / kilesha masih banyak tidak bisa melihat langsung para Buddha, semua ini manifestasi dari Buddha ini semua penjelmaan para Buddha mengecewakan satu guru, sama dengan mengecewakan semua guru semua tetapi hanya Buddha tapi dimasa ini, sangat disarankan jangan mencari banyak guru.

            Berbakti dengan benar pada mereka, untuk lakukan segala sesuatu meminta izin pada guru kita, karena gurulah yang tahu pada batin kita. Karena hanya guru yang tahu kita harus mmebaca teks kitab suci, mengingat segala keyakinan para buddha inilah ibu ibu juga guru guru yang menolong, kita menjauhkan dari mara bahaya dengan pikiran yang baik bisa menolong kita bertemu ajaran Buddha, pada ribuan kalpa itu sebagai penyelamat bisa melalui lautan samsara itu jadi kita bisa tertolong dari alam samsara, jadi menggambarkan kebaikan hati guru kita, untuk menuju pantai seberang bisa bebas dari samsara ini kebaikan dari guru guru kita yang menolong.

            Melalui tindakan terbagi 3, melalui tindakan layanilah dengan baik guru mereka bisa bantu dengan metode rendah, menengah & tertinggi. Ketika seorang siswa sedang belajar ketika itu berbakti, kita mesti belajar lebih baik lagi supaya bisa berbakti dengan benar harus berjuang untuk senangkan guru, berarti menyenangkan guru juga menyenangkan hati Buddha cara menyenangkan guru bisa berdana materi, penghormatan layanan juga praktik supaya bisa berikan dengan hal bajik, jika persembahan materi berilah yang terbaik kita masih ada kilesha jika tidak berikan yang baik.

Komentar

Postingan Populer