MENCINTAI KEHIDUPAN BY BHANTE KUSALASARANO

             Seperti yang telah disampaikan tadi, diskusi dhamma pada hari ini mencintai kehidupan tentunya kalau kita berbicara, tentang mencintai kehidupan banyak yang mengetahui berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menjaga diri agar tidak dapat perlakuan yang merugikan semua orang, tentu mencintai kehidupan bagaimana cara mewujudkan banyak yang merugikan orang lain, maka hal ini bukan cara yang sesuai jika mencintai diri sendiri, apa yang kita lakukan ini hendaknya tidak berikan musibah untuk orang lain, kalau menyebabkan malapetaka untuk orang lain diri kita merupakan orang egois dalam Dhammapada 131; barang siapa melukai makhluk lain dambakan bahagia maka kehidupan berikutnya akan kurang baik, ini akan memberikan akibat bukan sekarang saja tapi kondisi dialam berikutnya, akan terima akibat kita harus berfikir jangka Panjang bukan masa ini saja.

            Selama masih ada kelahiran, kita akan peroleh akibat yang tidak baik mencintai kehidupan jaga diri ucapan perbuatan dengan baik, ini bentuk dari rasa cinta / mencintai kehidupan bukan mencintai kehidupan diri sendiri, tapi untuk orang lain bukan pentingkan diri sendiri, memang benar orang orang mencintai diri sendiri. Setelah terjadi salah paham untuk diri sendiri, dalam dhamma Raja Bimbisara & Ratu Malika bertanya setelah melihat alam lain siapa yang paling dicintai, lalu dijawab keduanya sama menjawab mencintai diri sendiri lalu bertemu dengan Sang Buddha, kalau seseorang mencintai diri sendiri tidak menyakiti makhluk lain, dalam hidup keluarga semua orang pasti menjawab mencintai diri sendiri bukan ego yang dipuaskan, ada juga yang tidak sesuai uang yang saya kumpulkan saya berikan pada istri.

            Ada kebiasaan tidak baik, suami berfikir hanya demikian hanya puaskan diri sendiri itu cara yang salah, sebenarnya jaga perilaku kita. Itu tidak sakiti perasaan pasangan sama juga dengan istri, ia tidak rugikan kedua belah pihak intinya menjaga ucapan pikiran tindakan semua orang mencintai kehidupannya, dalam Dhammapada 130 semua orang takut akan hukuman sehingga tidak akan terjadi hal yang tidak baik, mereka mencintai kehidupan dengan cara pandang yang bijaksana, tidak rugikan pihak lain oleh karena mencintai kehidupan hendaknya kita, selalu sadar jaga diri kita agar tidak tersesat ada 3 pintu ucapan pikiran & perbuatan yang mesti kita jaga pikiran.

            Kalau sudah ada niat, akan membuat akibat dalam Dhammapada 116 bergegaslah berbuat kebajikan kendalikanlah pikiran, ini yang perlu kita harus waspadai. Hal hal ini yang perlu kita waspadai, hal hal buruk bisa muncul kapan saja kalau lambat berbuat hal baik akan dilandasi pikiran yang tidak baik, ada sebuah kisah bernama Pangeran Bodhi ketika setelah selesai bangun istana, berniat mengundang Buddha & para bhikkhu ketika Sang Buddha sampai beliau tidak langsung masuk ke istana, Pangeran Bodhi menggelara karpet beliau tidak langsung naik, hanya menatap Bhante Ananda diminta untuk mengangkat kain lalu Sang Buddha naik, mengapa tidak ingin menginjak.

            Beliau memiliki niat, ada harapan Pangeran Bodhi mendapatkan keturunan Sang Buddha bertanya pangeran tahu, kenapa ia tidak memiliki anak. Suatu ketika beliau mengalami musibah ditengah laut, hanya selamat berdua lalu terdampar disebuah pulau hanya memakan telur burung, anak burung induk burung lalu hidup berikutnya tidak peroleh anak jika saja mneyesali, akan peroleh keturunan namun beliau tidak sesalkan itu lalu tidak memiliki anak, bila mencintai diri sendiri menjaga kehidupan di 3 masa ketika berfikir kita mencintai kehidupan jangan sampai ada sifat egois, kalau mencintai hidup kita hendaknya harus bersikap bijaksana, hendaknya tidak membuat kerugian untuk orang lain / makhluk lain maka harus selalu bersikap dalam hal hal yang baik.

Komentar

Postingan Populer