Q&A BY BHANTE KUSALASARANO

 Kekhawatiran ini sangat wajar sekali, adanya ketakutan kecemasan tapi jika berlebihan itu bahaya buat diri sendiri, ini sangat luas sekali. Mengapa dalam kondisi pandemi ini banyak orang yang takut, pada masa sekarang segala sesuatu yang terjadi karena ada sebabnya takut ini karena belum paham secara menyeluruh, maka agar tidak ada kecemasan coba cari informasi positif, misalkan ketakutan pada masa covid kalau dapat info yang akurat, tidak akan alami ketakutan sekarang banyak orang membuat berita berita negatif juga sering kali viral, tapi tiada manfaat apapun maka harus bijaksana dalam gunakan media sosial.

            Memang banyak yang meninggal, tapi sering kali sembuh orang terkena mulai sedikit ini harus kita syukuri, sudah memahami & mengerti. Agar menjaga diri dengan baik sehingga ada dampak positif buat kita, semua ada melekat dalam pandangan ada keakuan disitu ketika seseorang kehilangan barang, itu yang sudah saya dapatkan dengan susah payah hilang dirampas itu ada keakuan, tanpa kecemasan barang milik orang tapi jika barangku hilang itu sangat ada kekhawatiran, barang materi juga fisik bisa hilang dari diri kita.

            Aku tidak ingin kehilangan hal hal kecantikan, jadi ada keakuan hal ini bisa timbul kerugian jadi takut kematian, karena takut pada materi / fisik. Ini jadi penyebab takut pada kematian memang ketika seseorang melakukan kebajikan, baca paritta ini hal yang baik tapi walau buat hal bajik, ada juga pikiran yang lain mengingat orang yang dibenci jadi muncul dalam lakukan kebajikan, itu wajar karena sikap pikiran kita menolak apa yang tidak disukai juga melekat pada hal yang disukai, maka kita harus jaga pikiran kita dengan baik memang baca paritta baik, tapi pikiran kita kesana kemari kita bukan hanya baca penting tahu maknanya jadi penuh dengan penghormatan, pembacaan paritta harus menunjukkan rasa hormat dalam baca paritta, juga ada tanda baca kalau sesuai tanda baca itu bisa fokus jika salah baca akan ada arti yang lain, kalau kita perhatikan itu akan lebih baik lagi ada perbuatan baik melalui ucapan & pikiran, kalau ingin mengikuti tiada masalah baca Pancasila padahal sebelumnya ada Atthasila, itu tiada masalah ingin ikut.

            Karena ada hal hal perbuatan bajik, kalau diulang itu bisa kembali mengulang tidak ikuti juga tiada masalah, maka latihlah hal itu dengan baik. Kalau merasa mengulang sila itu baik tiada masalah diulang, karena ada Tisarana dahulu jadi tiada masalah tentunya dalam hidup ada tujuan yang ingin dicapai, semata mata buat hal bahagia itu tujuan seorang perumah tangga tapi dalam mencapai kesuksesan, tidak berjalan dengan baik / tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tentu ada sebab mungkin belum maksimal tapi bisa dimaksimalkan lagi, kegagalan bukan akhir segalanmya tapi gagal adalah keberhasilan yang tertunda harus semangat lagi, kalau belum sesuai harus ditingkatkan jika pas pertahankan tapi tetap dipelajari sehingga tiada kegagalan, hal wajar jika alami gagal selain dalam sukses bekerja tapi juga dalam berbuat kebajikan, memiliki kebajikan masa lampau itu didapatkan karma masa lampau, kegagalan apapun yang dicapai harus berfikir dengan positif kalau berfikir positif kegagalan bukan masalah, tapi pengalaman yang dilihat sehingga tidak ulangi kegagalan lagi dalam hal usaha.

            Jadi ketika seseorang memiliki usaha tertentu, memiliki usaha ini sudah tahu harganya namun dalam pikiran ingin peroleh untung yang lebih tinggi, awalnya Rp 100.000 tapi ada orang pertama kalinya datang, tidak tahu harga aslinya. Lalu berfikir untuk jual harga mahal itu pelanggaran sila musavada, kalau sudah ditetapkan maka jual harga itu jika ingin untung lebih banyak itu jadi pelanggaran sila, lalu bisa menukarkan dengan beragam cara harganya masih sekian, masih bersih kukuh itu tetap melanggar sila tidak rugikan diri sendiri juga orang lain bukan hanya berkah untuk diri sendiri, tapi jadi hal yang baik kalau seperti tadi yang bhante sampaikan, ketika sudah tetapkan harga barang yang dijual kemudian akan lebih tinggi lagi  itu sebuah pelanggaran itu ketamakan.

            Jika ada jual suatu barang, ditetapkan harga itu tapi dijual dengan diskon / promo salah satu cara, agar barang yang dijual cepat habis. Ada strategi beli 2 gratis 1 si penjual ketika ingin barang itu niat yang baik, agar barang itu bisa dibeli sudah ada memiliki niat yang baik dari penjual, tidak ada niat yang berbohong juga sudah disampaikan awalnya harga Rp 100.000 jadi Rp 75.000, tentu sudah lakukan hal bajik tiada lagi niat berbohong tergantung niat orang itu, kalau kita berbicara tujuan manusia hidup pasti ingin bahagia tapi dalam prosesnya, ada juga dengan cara yang benar ada juga dengan cara yang salah makan narkoba itu tidak sepatutnya dilakukan, kebahagiaan ini bisa diperoleh pada bidup dialam manusia surga / nibbana yang tertinggi, dengan mencapai nibbana tiada lagi penderitaan jika ingin bahagia dalam hidup manusia, bisa hidup dengan sesuai mencari kebahagiaan lebih aman bagi kedua belah pihak, jangan jadi orang egois.

Komentar

Postingan Populer