PISUNAVACCA ( UCAPAN MEMECAH BELAH) BY BHANTE DHIRASARANO
Pada hari ini kita kembali untuk bertemu dhamma class, yang akan kita pelajari hari ini yaitu, topik dalam ucapan memecah belah. Pada hari ini tentunya ucapan fitnah ini merupakan salah satu dari 4 jenis ucapan yang tidak baik, berbohong berkata kasar gosip juga ini ucapan memecah belah, ini juga hal tidak baik apabila diucapkan disertai ada kebohongan niat menipu / memfitnah, dengan maksud menjelekkan orang lain nama baiknya jadi tidak baik oleh banyak orang, apa yang mendasari seseorang mengucapkan kata fitnah bisa dari rasa benci persaingan antara a & b, itu menggunakan kata fitnah agar lawan tidak posisi yang menguntungkan kalau diperhatikan, ucapan fitnah dapat ditemukan dalam keseharian kita.
Kita berkomunikasi dengan banyak orang, jika ada ucapan yang memecah belah hubungan baik dengan ucapan, fitnah bisa dari hal hal itu. Kalau lihat kembali dalam sehari hari bahkan dimasa Sang Buddha, ucapan memecah belah / fitnah itu sendiri bisa digunakan para raja tentu dengan beragam upaya, bisa mengajarkan pada Pangeran agar bisa memecah belah tanpa ada persatuan, akan sangat mudah seperti raja Ajjata 1 memiliki niat untuk menghancurkan kerajaan Vaisali, bermaksud dihancurkan juga dihasut agar tidak bersatu supaya terpecah belah, biar diceritakan hal buruk ada rasa tidak bersatu jadi buat laporan pada raja Ajjata 1.
Saatnya untuk menyerang & bisa berhasil, itu digunakan sebagai metode tapi hal ini yang memecah belah, itu tidak baik bisa digunakan oleh para politisi. Bisa melihat persaingan dalam politik hanya untuk kepentingan pribadi, pada dasarnya ucapan memecah belah ini bisa dilihat dalam diri, apa ada satu tindakan demikian kita berusaha untuk tidak melakukan walau ada kebencian, jangan sampai mengucapkan hal buruk / ingin memecah belah tidak hanya pelaku saja, tapi bisa memicu akibat negatif juga pada zaman Sang Buddha ada juga Cinca yang cantik, sebagai perempuan pernah memfitnah Sang Buddha seolah olah kondisinya hamil karena mengikat banyak kayu, kenapa bisa terjadi dulu banyak sekte ada masyarakat yang besar, mengabdi pada Sang Buddha pengikutnya beralih pada Sang Buddha.
Supaya citranya jelek, memfitnah Sang Buddha dengan upaya cukup lama niat batin tidak baik, ketika fitnah itu terbongkar karena menipu. Apa yang dialami langsung lahir pada kondisi alam rendah dulu, bumi terbelah lalu masuk neraka Avicci ada juga kisah lain adalah kisah dari peta yang bermulut busuk, seakan akan ada cacing./ ulat saat membuka mulut itu akan tercium sangat bau, ini ada penyebabnya dalam kisah Petavattu ada hidup dimasa Buddha Kassapa tapi tidak terkendali dalam ucapan, ternyata ia sebagai bhikkhu tamu ada juga 2 orang bhikkhu yang bersahabat dengan baik, keduanya tinggal didesa itu lalu bhikkhu itu melihat, ada hal yang baik dimasyarakat dalam desa agar bisa hidup lama jika hadir disana supaya jadi lebih baik, lalu ada memecah belah & ia berhasil.
Saat pindapatta tidak berbicara, juga tidak bisa belum mencapai juga ada tidak saling sapa lalu bhikkhu itu menyesal, lalu jatuh sakit. Mengalami kematian lahir dialam rendah kalau lihat hal tersebut, jika ada ucapan menipu berbohong memecah belah & fitnah jadi tidak enak seperti bhikkhu yang hidup dimasa Buddha Kassapa, lalu lahir dialam peta termasuk Cinca bagi yang ingin memecah belah, tidak akan bisa lebih baik lalu bagaimana supaya tidak keluar kata fitnah / salah paham, selain itu kita juga berusaha untuk ucapan yang harmonis tidak sampaikan hal hal keburukan orang lain, tentu mengendalikan ucapan yang memecah belah / fitnah, patut kita hindari agar bisa terhindar dari kondisi yang kurang manfaat bila ada penghindaran saja itu bajik.
Komentar
Posting Komentar