Q&A BY BHANTE DHIRASARANO
Tentu bisa disadari, masing masing pada hidup saat ini tentu jikalau kita ingin melatih diri kita untuk terus kembangkan kewaspadaan, didalam hidup berusaha. Kendalikan 6 indria segala bentuk perasaan, ini berasal dari 6 landasan indria kontak lalu muncul perasaan jika tidak kekang indria kita, bahkan jika menuju hal tidak baik bisa muncul hal perasaan yang banyak lalu bagaimana cara kita, agar lebih baik bisa tumbuh kembangkan perhatian jikalau setiap kita melihat, berupa pemahaman dhamma yang baik ketika melihat sebuah hal tidak menyenangkan kesempatan lain, jika muncul satu objek tapi yang tidak disukai itu bahaya kita pahami lagi objek tidak indah, dengan melatih indri aitu bisa melihat sebagaimana adanya sehingga dari penerapan ajaran, baik tidak ada timbul nafsu keinginan.
Termasuk indria lainnya, kita berusaha melatih walau ketemu objek senang / tidak kaitkan ajaran ajaran yang baik, bisa melatih penggolongan secara indria. Dengan lakukan hal itu bukan sehari full saja, bisa dilakukan dalam sehari hari bukan sehari saja jadi ada pengembangan hari berikutnya / keseharian, dalam hidup bisa kita latih dalam sehari hari berkenaan mengenai, terang ke gelap sebenarnya dalam kehidupan terkadang kita menemukan ada hidup yang cukup, bisa lalai malas / tidak mau menjaga apa yang dimiliki juga tidak ingin menambah, sehingga jadi tidak kembangkan diri baik dalam hal Pendidikan ada dukungan dari kehidupan yang berkecukupan, tapi malah bermalas malasan juga foya foya bisa arahkan diri, pada kondisi dari apa yang dimiliki jadi hilang.
Baik karena foya foya, tidak bisa menjaga kalau dalam hidup ada beberapa seperti keponakan laki laki, Ananthapindika karena ditinggal kedua orang tua. Tapi apa yang dilakukan tidak bisa jaga / menembah, bahkan berfoya foya lalu harta itu jadi habis karena ada paman orang yang berkecukupan, meminta pada paman lalu diberikan 1.000 keping uang emas diberi nasihat, untuk buat usaha tapi dilakukan foya foya diberikan 500 lalu dihabiskan juga hanya diberikan 2 koin usang, karena tidak mampu dilakukan usaha dengan sukses malah berfoya foya diusir, lalu meninggal ada juga kisah lain saudagar kaya memiliki seorang putra.
Lalu memiliki seseorang putri tunggal, namun tiada pendidikan sama sekali mereka berasumsi bisa sampai 7 turunan, tapi tidak diberikan pendidikan. Setelah kedua orang tua meninggal karena tidak memiliki pemahaman, buat foya foya bisa habis digunakan poin ketiga ini walau sudah banyak keberuntungan, tapi jika tiada usaha bisa saja habis dengan cepat karena kebiasaan buruk, judi mabuk / main perempuan dari keempat poin tadi bisa menjadi pedoman buat diri kita, apakah diri kita termasuk pada empat hal itu dari yang gelap ke terang tapi yang baik terang ke terang.
Bisa lakukan hal bajik, dari kaitan 5 hukum karma itu bisa jadi harta yang tidak bisa dirampas oleh orang lain, terjebak pada kebiasaan buruk. Hal apa yang kita lakukan kita harus pahami betul, bahwa kebiasaan buruk yang bisa membuat hasil menyakitkan & timbul tidak bahagia maka kita berusaha, untuk membenah diri dengan bisa melepas dari kebiasaan buruk tidak langsung, tapi secara bertahap maka dari itu karena kita mengetahui kebiasaan buruk itu kita perlu lepas kebiasaan itu, kenapa bisa terjebak karena menyenangi pasti tidak akan terjebak tapi selama kita berusaha, dalam diri mau berbenah diri pasti ada bentuk awal bisa lepas kebiasaan buruk kita, ketika marah suka caci maki orang yang dimarahi jika sudah tahu hal buruk setiap hari dilakukan itu harus berusaha, jika marah tidak mengucapkan kata kasar untuk mengatasi pada terjebak ucapan buruk.
Harus pahami ada satu hal yang cacat, kenapa terjebak itu senangi kebiasaan itu hingga sulit melepas, maka berusaha setahap demi setahap. Untuk lepas hal itu apa ada yang bisa realisasi arahat pada kehidupan ini, selama dhamma diajarkan bukan hanya bhikkhu yang praktik ada ingin terbebas dari penderitaan, selama memiliki tujuan itu bukan hanya pengharapan tapi praktik yang sesuai, yang namanya siswa Ariya tidak bisa kekurangan dalam Sottapanna Anagami, Sakadagami & Arahat walau hidup banyak kesibukan tapia da motivasi mencapai hal tujuan itu, kita akan bisa menjadi orang yang mampu praktik juga realisasi jadi masih ada yang realisasi, tentu masih bisa selama praktik ajaran masih bisa mencapai kebuddhaan.
Manusia yang lahir, memiliki banyak kecukupan melakukan hal buruk karena kebajikan yang dimiliki, hingga mampu kembali. Jika dalam satu kehidupan walau ada beragam kecukupan, baik secara materi fisik yang baik tapi terbiasa lakukan hal buruk tapi ada timbunan karma bajik, walau sejahtera tapi jika arahkan pada hal buruk itu termasuk pada poin ketiga walau ada timbunan karma baik, karena hanya menikmati saja bisa dikatakan garam & air, walau ada banyak air tapi tumpuk banyak garam ada air wadah besar walau dikumpulkan sedikit demi sedikit, hingga terasa asin walau ada kesejahteraan dalam hidup tapi tidak ditambah, hanya ada air itu saja bisa jadi garam / perbuatan buruk yang dilakukan sangat banyak tidak hanya nikmati kebajikan kita, tambah lagi kebajikan itu hingga berkelanjutan bisa dikatakan, terang ke gelap hanya nikmati buah kebajikan.
Tentunya dalam melakukan hal bajik, terkadang bisa saling berkaitan ketika melatih pengembangan batin, tanpa ada dukungan tidak praktik. Jaga moralitas tidak dana ibarat buat fondasi yang lemah, ingin meditasi tapi tiada moralitas itu akan sulit pada kemajuan praktik bukan gemar meditasi, lalu sepelekan hal lain ada yang anggap meditasi sudah cukup tidak demikian ada pandangan benar yang harus dimunculkan, jika tiada pandangan benar malah timbul ragu kalau tahu pandangan benar, jaga hal hal bajik berdana mampu untuk melepas bisa mendukung praktik meditasi kita, dengan latihan batin itu bisa lepas dari hal senang juga tidak senang, apa dengan praktik itu tapi sepelekan hal lain itu harus dipertimbangkan lagi karena ada keterkaitan, dengan cara itu bisa menuju lebih terang bisa mengarah pada hidup yang bahagia, apa dasarnya ketika membacakan paritta itu dilakukan dengan tujuan penghormatan pada triratna, harus diupayakan dengan sesuai beranjali didepan dada tiada masalah semoga semua selalu berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar