MANFAAT PELAKSANAAN SILA BY BHANTE DHIRASARANO
Terima kasih atas kesempatan ini, saya boleh mengisi topik hari ini kesempatan pagi hari ini bisa difungsikan, untuk mendengarkan ajaran. Tentu ini kesempatan baik digunakan oleh siapapun kegiatan dhamma kelas hari ini, mengingat kembali pemahaman manfaat pelaksanaan sila dalam kehidupan, setiap orang tentu sering peroleh anjuran tuntunan penting kiranya praktik sila, sesuai dengan moralitas ini menjadi sebuah perlindungan buat diri sendiri karena banyak kejadian, ada tindakan tiada moral cenderung tidak baik maka banyak orang penting dalam hidup individu, buat kepentingan moralitas tanpa memiliki pemahaman mengenai sila sebaagai motivasi, sebagai pelaku tentu harus mengetahui manfaat dari sila itu maka dari itulah, mempelajari hal diatas tentu dalam hal berkenaan topik ini tentu ada banyak ada yang langsung paham manfaat pelaksanaan sila, bisa juga merujuk dalam Mahaparinibbana Sutta dalam Diggha Nikaya, manfaat dalam pelaksanaan sila ada 5 poin.
Yang perlu kita ingat, ketika seseorang melaksanakan sila dengan baik itu mampu kondisikan orang dapat harta kekayaan berlimpah, jika kita ingat lagi. Ada suatu buah kebajikan praktik berdana, itu pada dasarnya kebajikan kecukupan hidup dalam hidup ada praktik dana & sila, juga bisa peroleh harta kekayaan yang baik seperti praktik sila & usaha gigih kenapa sila ini yang mampu mendukung, tentu kondisi tidak baik itu bisa dihindari dalam hidup suka menabung, setelah beberapa tahun lakukan hal itu ada nominal cukup banyak tapi ada perilaku yang tidak baik, suka mencuri / mengarah ke perilaku tidak bermoral diketahui orang lain, bahkan sampai masuk penjara itu akan sulit ia tidak bisa gunakan uang itu, sama hal dengan lahir dialam rendah.
Walau ada kebajikan, tapi karena timbunan keburukan itu jadi bisa dapat lahir di 4 alam rendah, tidak bisa merasakan manfaat melaksanakan sila. Mampu peroleh harta kekayaan kehidupan Sang Buddha, saat jadi Boddhisattva beliau pernah jadi pemuda bankir kecil memiliki pengetahuan luhur, hanya melihat bangkai tikus bisa dapat perolehan dalam waktu 4 bulan, dapat 200.000 keping uang dulu melihat bangkai tikus dengan dapat ¼ keping uang beli sirup, diberikan pada pemetik bunga dapat banyak bunga lalu dijual dapat lebih banyak lagi uang, hingga ketika bergaul lakukan hal baik tidak mengarah pada perilaku yang tiada moral, 100 keping uang kembalikan 100 keping uang bisa kumpulkan uang sebanyak itu karena perilaku yang baik, coba kalau dalam kebohongan itu belum bisa dikumpulkan mampu memiliki reputasi yang baik, tersebar luas dari menjaga perilaku juga selalu dikondisikan apalagi ada suatu bentuk yang dilihat, bermanfaat ada perilaku moral pasti dapat dikenal banyak orang, bisa menjaga nama baik dalam perilaku bermoral jika tiada perilaku bermoral akan cenderung negatif, jika ada perilaku yang bermoral bisa dikenal oleh manusia juga para dewa.
Seperti arahat yang baru keluar meditasi, seperti bhante Kassapa pergi ke tempat orang miskin supaya dapat kebajikan, diketahui oleh Dewa Sakka. Mengubah sebagai sosok orang tua, tapi bhante Kassapa mengetahui bisa menyebar ke tempat jauh ini bukan pemberian orang biasa, ketika dapat perilaku sesuai sila bukan dikenal manusia tapi dikenal para dewa penuh rasa percaya diri, memiliki kepercayaan diri yang kuat tidak memiliki perilaku yang tidak sesuai badan jasmani, ketika bergaul muncul kepercayaan diri maka kemanapun ia pergi ada rasa percaya diri, sesuai dengan moralitas bahkan kalau kita melihat dalam dhamma adakah yang bisa melawan arah angin, kalau ada yang dermawan mengucapkan perlindungan pada triratna, itu dapat sebuah pujian seperti Suppa Buddha ia dikatakan sebagai seorang miskin & berpenyakitan, ia pergi ke dalam sebuah perkumpulan mungkin akan dapat makanan, tapi orang kumpul itu hanya dengan mendengarkan ajaran dapat peroleh kesucian, Sottapanna ingin menyampaikan keinginan itu diketahui Dewa Sakka ingin menguji kepercayaan diri.
Ia memberikan statement, ia seorang miskin tidak memiliki apapun akan memberikan harta kekayaan, asal menyangkal tidak punya keyakinan pada Triratna. Tapi apa yang disampaikan, walau materi tidak kaya tapi memiliki kekayaan spiritual 7 kekayaan dalam dhamma secara spiritual ada kekayaan, tapi materi memiliki kekurangan ketika seseorang mencapai Sottapanna, walau ribuan kali menyampaikan kepada Sang Buddha itu tidak akan diterima oleh Suppa Buddha, bisa berkomunikasi dengan Dewa Sakka apalagi manusia biasa meninggal dengan tenang, maka ia akan dapat kekayaan berlimpah juga tersebar luas reputasi itu dengan ucapan yang terjaga, sesuai moralitas karena berusaha untuk tidak buat kerugian akan menyenagi diri secara sosial, bisa peroleh ketenangan dari dukungan sila itu tentu mampu peroleh ketenangan dari sila.
Dalam dhamma praktik sila, bisa jadi objek perlindungan mengenai silanussatti bisa dalam keseharian, merenungkan maka dari hal itu. Bisa memunculkan kebahagiaan karena perilaku sesuai dengan dhamma juga moralitas, dapat ketenangan hingga meninggal lalu lahir dialam bahagia bisa tenang sebelum meninggal, maka bisa lahir dialam bahagia jika ada kebencian tiada ketenangan, itu lebih cenderung terlahir dialam menderita maka dari itu praktik sila sangat mendukung, kalau kita lihat salah satu inspirasi seorang perumah tangga bernama Dhammika dapat dikatakan, sosok orang tua memiliki 7 pasang anak memili kedermawanan kepada para bhikkhu, hingga akhir usia ia meminta dibacakan sutta lalu didatangi para dewa, untuk ke alam mereka diminta memilih keluarga lain tidak melihat diminta berhenti, kenapa ini kok terlihat tidak waras bahwa ada para dewa datang diminta memilih alam tusita, lalu lempar bunga itu ke tusita maka dengan merawat sesuai moralitas pasti akan mencapai alam bahagia, semoga semua berbahagia.
Komentar
Posting Komentar