BERKEYAKINAN PADA YANG TERUNGGUL BY BHANTE ADHICITTO
Berbahagia sekali, pada hari ini kita bisa bertemu lagi dalam dhamma class sebagaimana umat buddha, kita harus semangat mempelajari ajaran Sang Buddha. Dikemudian hari umat agama manapun, khususnya umat Buddha untuk kita belajar ajaran tentunya pada keyakinan apa yang kita yakini, yakin pada ajaran Buddha maka memiliki keyakinan yang tepat ada kita harus tahu siapa yang mencetuskan ajaran, itu guru agung Sang Buddha yang mengajarkan ajaran beliau mencapai pencerahan, pada hari waisak setelah mencapai kebuddhaan terbebas derita babarkan ajaran buddha, 4 kebenaran mulia kita berkeyakinan pada Sang Buddha sebagai guru pada ajaran beliau siswa beliau, jika kita yakin akan semangat praktik kita fondasi awal harus yakin bukan yakin secara buta, kita menggali ajaran beliau supaya dapat manfaat ajaran beliau ada kutipan Anggutara Nikaya 4, ciri / kualitas apa yang akan kita bangkitkan keyakinan pada buddha, jika dalam buddhanussati ada apa saja dibabarkan ada 4 keyakinan yang terunggul.
Sejauh apapun jangkuan makhluk yang ada, walau tiada kaki 2 kaki 4 kaki kaki banyak persepsi / tanpa persepsi, terlihat / tidak terlihat. Tahtagatha terunggul mereka yang memiliki keyakinan pada Buddha, itu yang terunggul dibandingkan Tahtagatha yang terunggul ada Tahtagatha kita yakin pada Sang Buddha, tiada yang sebanding dengan Sang Buddha jalan mulia berunsur 8, mereka yang memiliki keyakinan pada yang terunggul jalan mulia berunsur delapan manusia / dewa bebas dari samsara, demi mencapai Nibbana memiliki keyakinan pada jalan mulia unsur 8, kita terunggul fenomena yang berkondisi maupun tidak berkondisi penghancuran keangkuhan lenyapnya, nibbana kebosanan lenyap bisa mencapai nibbana bosan pada hal hal yang tidak menarik, akan mendorong terbebas dari kebosanan itu akan mengarahkan kita mencapai nibbana, sejauh apapun sangha sangha siswa mulia buddha yang terunggul diantara kelompok itu.
Dalam sangghanussati, sottapana sakadagami anagami arahat ada magga & pala setiap dari sottapana sampai arahat, ini layak menerima penghormatan. Memiliki keyakinan terunggul ada 4 jenis keyakinan, ini adalah keempat jenis terunggul itu berkeyakinan pada Sang Buddha dhamma & sangha, kepada yang terunggul jenis jasa yang meningkat umur tampan kekuatan konsentrasi ajaran terunggul, ketika kita tahu kualitas buddha dhamma & sangha kita memiliki keyakinan pada triratna, mengikuti ajaran para buddha lahir dewa / manusia melatih ajaran mencapai batin yang mulia, bisa bebas dari samsara / penderitaan mencapai nirvana setelah itu tidak berhenti disana, perlu ikuti nasihat para buddha apa yang boleh apa yang tidak boleh jadi bukan yakin saja, tapi perlu kita praktik ajaran juga kitab suci Anggutara Nikaya kelompok 3;42 ada 3 kasus, seseorang memiliki keyakinan & kepercayaan berperilaku moral baik dhamma sejati.
Tiada kikir menekuni derma, senang berbagi itu memiliki keyakinan & percaya lenyap noda kekikiran, ketika ingin praktik moralitas. Tidak sembrono punya keyakinan jalankan sila dengan baik itu akan terinspirasi, dari sila dibandingkan sering bertemu dengan moral tidak baik akan ikut melakukan hal hal tidak tepruji, akan mengotori jasmani ketika melanggar moralitas tidak bahagia, akibatnya senang dengan orang yang bermoral senang dengan ajaran sejati mendengarkan ajaran mulia, demi mencapai kemuliaan punya kebijaksanaan merdeka secara lahi batin, tidak menyakiti orang lain senang mendengarkan ajaran pada yang diarahkan ke arah yang benar, perlu dhamma sejati ajaran para Buddha ajaran para bijaksana kalau duniawi tidak ada jalan ke pembebasan, kita tahu mana baik & buruk bisa kita praktikan ajaran yang benar sepuluh perbuatan buruk, kita hindari 3 melalui jasmani membunuh mencuri asusila yang salah.
4 jenis ucapan buruk, bohong fitnah ucapan gossip memecah belah itu harus dihindari 3 jenis dari pikiran, serakah kebencian ketidaktahuan / pandangan salah. Harus kita hindari jika lakukan sepuluh perbuatan buruk, kita bisa bahaya buat diri kita kalau tiada dhamma sejati cenderung berbuat sesuka hati, ingin menghibur diri ganggu temannya bernafsu pada pasangan orang lain, kita harus lawan dengan 10 perbuatan baik tidak membunuh tidak mencuri tidak melecehkan, pokoknya harus pada hal hal yang baik memiliki pemahaman yang baik ada konsekuensi perbuatan baik & buruk itu sendiri, perspektif yang benar dulu perlu kita perhatikan layak tidak melakukan perbuatan buruk, sampai ke mana akibat perbuatan itu kita harus hati hati niat baik juga harus kita memiliki niat baik, punya pandangan benar sebab akibat itulah dhamma yang mesti kita pelajari, dia dermawan senang dalam berbuat hal baik sesuai kemampuan.
Mampu menolong membantu orang lain, memiliki keyakinan senang hati dermawan kebajikan dapat diperoleh, dari hal hal baik. Dhamma dikatakan indah diawal tengah & akhir memiliki sudut pandang berbeda, membaca sutta awal dengar itu indah & senang kalau sudah telusuri ajaran lain, itu itu saja awal gembira sukacita artinya bertemu ajaran buddha senang diawal indah sebagaimana yang indah dalam pemandangan, timbul rasa dalam batin itu yang didefinisikan indah, reaksi batin kita menjalankan ajaran menimbulkan keindahan seperti dulu belum pernah jalankan sila / sekedar memberi, tapi yang benar benar melepas rasa sukacita dikenal indah diawal, praktik pelaksanaan ajaran sila dana bhavana akhirnya bisa realisasi itu akhirnya jadi indah awal pertengahan akhir, itu indah karena kualitasnya berbeda orang lain pasti menganggap paling indah.
Tapi jika ia selidiki / belajar, ajaran buddha akan lebih lihat lagi dengan jelas cuman sedikit orang yang melihat, ia yakin / sudah yang melihat. Tapi masih menggenggam itu tidak lihat indah tapi kalau yang praktik, itu indah yakin mau praktik indah diawal tengah & akhir itu kiasan, benar tidak ketemu ajaran buddha indah tidak manfaat tidak jauh berbeda dalam pencapaian, ada secara tersirat itu tergantung sudut pandang kalau pandangan salah itu gimana cara hilangkan bukti, itu adegan nertal ada tafsirkan baik netral negative ingin kita lihat perilaku yang bermoral, bukan tidak boleh lihat acara membunuh kita bersikap hati hati memiliki waspada sampai orang terdekat, kita arahkan untuk belajar bisa belajar dari hal hal buruk agar kita tidak jadi jahat, belajar dari orang baik tujuan kita demi jadi orang baik.
Kalau kita melihat pembunuhan jangan dicontoh, hal hal buruk gimana kita lihat proteksi diri pada kita maupun anak anak, pelajari hal buruk. Ada tidak peluang kita tidak buat hal hal buruk melihat hal hal contoh baik, perlu pelajari ilmu yang baik takutnya batin kita menggenggam hal hal yang tidak baik, jadi baik harus kita waspadai jangan mau tiru perbuatan buruk walau apapun yang terjadi, melatih menghindari perbuatan buruk supaya kita tidak tertarik menahan diri, jadi tidak seolah olah memang layak dibunuh oh kasihan sekali mestinya dari kecil dapat perbuatan hal hal benar, bisa dapat hal yang baik.
Membunuh itu juga kasihan, jangankan bunuh orang membunuh hewan saja itu buruk konsekuensi itu akan dapat hasil, hal hal buruk kita konsekuensi dari perbuatan tindak tanduk yang baik, kita tidak senang dengan pembunuhan. Itu jadi ada rasa belas kasih senmoga ia bisa sadar, semoga si korban tidak membenci & bisa ada pemaafan jadi tidak buat hal buruk kalau netral tidak masalah, pikiran jahat muncul itu bahaya semoga korban bebas dari derita semoga penajahat jadi hal hal buat bajik, itu pikiran / perbuatan baik ada respon yang netral positif juga negative selama ada perhatian baik, itu tiada masalah secara batin jangan melekati ada korban lagi secara batin, kita harus dijaga perlu perhatian yang baik seandainya lahir dialam dewa kalau dialam manusia, apakah ia kaya raya mampu tidak terbuai kemewahan belajar praktik ajaran Buddha kalau lupa ke vihara, gimana dialam dewa yang kecil kita pertimbangkan.
Jika bertahan dengan ajaran buddha, bisa yakin terus pada buddha ada raja Sakka membahas dhamma, setelah buddha menjelaskan. Tiba disana lupa lalu berkunjung ke alam dewa Y.A Moggalana, melihat dewa Sakka setelahnya dapat apa senang senang dialam surgawi lalai akhirnya bertemu pada dewa Sakka, bahas bagaimana cara bebas dari nafsu indria bahkan dewapun bisa lupa, kita perlu hati hati memiliki tekad tidak mudah lalai semoga selalu bekesempatan mendengarkan ajaran, supaya tidak lalai sudah diarahkan dalam belajar ajaran jadi dewa praktisi, akan jadi karakter hokum kamma itu konsekuensi mau percaya / tidak tetap dapat juga kalau diumpamakan, orang tahu api itu panas lebih alami kepanasan / tidak tahu api itu panas, jadi konsekuensi kalau tahu kita lebih berhati hati justru mengurangi hal hal buruk kita menghindari niat jahat membunuh.
Dengan menghindari itu, kita tidak berbuat buruk jika itu dilakukan lebih bahya kita beruntung tahu ajaran, karma itu sangat baik. Sama hal penambang biji emas ambil biji emas buat buat hal hal berkualitas, ada manfaatnya itu yang membeda bedakan kita dari yang belum belajar kalau lebih baik, malah bagus mau berbagi hal hal baik dari ucapan supaya jangan jadi korban / pelaku kejahatan, kalau tiada pengetahuan dijadikan contoh akibat buruk itu diterima bisa parah & menderita, agar ada batas tidak lewat batas agar kita tidak dapat hal hal menderita hukum karma sebagai konsekuensi, bisa aman / lebih parah penting belajar hukum karma hukum karma takhyul itu pandangan salah, tentu akibatnya parah hukum gravitasi tidak pandang siap bisa dijatuhkan tetap jatuh.
Jadi jika hukum karma takhayul, itu diri sendiri yang rugi buat cara mudah dulu diberitahu hukum alam, hukum perbuatan. Lihat reaksinya apa kalau tiada percaya hidup lampau harus ada bukti, kalau susah mau gimana lagi berharap semoga dia bisa jadi ada pandangan yang benar, tidak perlu ngotot semoga bebas dari hal hal buruk sehingga ia bisa mengerti kalau kita lihat membunuh, itu tidak bisa mengurangi akibat kalau niat buruk tidak baik kita bisa cegah kalau kasus membunuh itu niat jahat, kalau kasih kamper itu bukan hal buruk kalau semprot akan ada hal buruk, mau tidak mau kita terima tetap perbanyak hal baik untuk menyeimbangi jadi hindarilah pembunuhan, sebisa mungkin jangan sampai terjadi mencegah itu masih baik bukan niat membunuh, kalau mati tiada masalah tetap jaga kebersihan juga.
Jaga lingkungan agar bersih, jangan sampai jadi sarang nyamuk / kecoak kita harus bersihkan supaya tiada sarang kecoak / nyamuk, itu cara kita menjaga. Kita bisa bilang semoga semua makhluk berbahagia, semoga makhluk tanpa kaki kaki 2 kaki 4 kaki banyak tidak menyakitiku, ity nag harus kita jaga paling istimewa 4 hal kebenaran mulia seseorang bisa mencapai kesucian tidak tergoyahkan, pada pandangan triratna seorang yang mencapai sottapanna maksimal 7x kehidupan sebagai dewa & manusia, kalau belum yain benar dana berbakti pada orang tua itu hal baik, sudah konsentrasi belum praktik dhamma yang benar harus yakin pada Triratna, perayaan waisak ada 3 hal lahir penerangan sempurna meninggal pada peristiwa yang sama detik detik, 3 peristiwa terjadi setelah meninggal menunggu bhante Mahakassapa, kalau dibakar dengan api belum bisa.
Belum mendukung, baru secara hukum dhamma bisa terbakar setelah Sang Buddha dikremasi, setelah detik detik waisak itu tergantung umat umat. Juga mau memperingati pada hari itu paritta orang meninggal, Avamanggala Paritta buddhist secara tradisi ajaran buddha ada di Tipitaka, tahu mana baik buruk mengembangkan batin secara garis besar Avamanggala Ettavatta boleh setiap hari, setelah Sang Buddha dikremasi ada relik tulang tulang bekas sisa kremasi untuk menghormati Sang Buddha, para bhikkhu mengumpulkan itu jadi sebuah penghormatan berupa gigi, tulang diyakini sisa kremasi tubuh Sang Buddha menghormati Sang Guru ada jua yang membuat replica relik, itu ada juga yang masih sisa duplika itu sama seperti Buddha Rupang, hasil relik kremasi dulu itu sebagai bukti Sang Buddha pernah hidup.
Bukan pada benda, tapi kualitas pencapaian Sang Buddha yang terunggul jadi itu yang dihormati, agar praktik ajaran Buddha. Memang ada sisa kremasi masih dijaga kalau mau berkunjung boleh, ada yang disimpan dialam dewa / kerajaan Magha seperti candi / menyimpan relik Sang Buddha, jadi ajaran Buddha Gautama kalau Theravada yang tertulis dikitab suci Tripitaka aliran buddhist lain, itu hak pribadi masing masing tiada masalah tetap praktik ajaran buddha yang tertulis di Tipitaka, belajar sutta boleh dibaca pemahaman dapat dari sana kenapa munculnya Buddha sangat langka, tidak mudah ketemu ajaran buddha sulit ajaran buddha muncul didunia, banyak yang mengaku ajaran Buddha sebelum muncul dimana Buddha yang sejati Sammasambuddha, muncul asli setelah mendengar / membacakan dhamma sampai sekarang masih ada sekte ada ajaran yang mirip.
Tapi ciri khas ajaran Buddha, itu keyakinan Buddha dhamma mempelajari ajaran sejati pelajari Tripitaka, lebih dari satu lemari. Benar tidak yakin pada Buddha Dhamma & Sangha itu tergantung administrasi negara, banyak yang berkeyakinan pada Buddha tapi belum berjalan baik berdana menjalankan sila, itu yang terjadi dilapangan agar pandangan benar sesuai ajaran Buddha supaya tidak salah pemahaman, kalau yakin pemahaman ajaran buddha itu bisa bertahap ajaran buddha, tiada masalah memahami ajaran buddha praktik juga tiada masalah tentu dalam kegiatan pattidana, perlu berbuat hal baik dulu setelah dana dapat hal baik kita dedikasikan untuk para leluhur, semoga mereka berbahagia melakukan hal baik dulu.
Jika tiada jasa kebajikan, bagaimana kita berikan jasa itu kalau mau buat limpahkan jasa dana makanan / butuh baju, dapat jasa kebajikan. Itu diarahkan para leluhur jadi semasa hidup ini kita sebagai perantara, untuk diberikan kebajikan para leluhur tetap juga dapat jasa kebajikan karena membantu para leluhur, pattidana melimpahkan jasa dalam berbuat hal baik jadi tetap lakukan hal baik, lalu agar dapat hal hal baik bisa dapat kita berikan ke leluhur abu itu hasil kremasi berupa kristal mutiara, itu ketika seseorang mencapai kesucian apakah orang mulia itu bertekad kalau tiada niat, tidak dapat relik jika ada relik bagaimana selama hidup kalau tidak mencapai / belum.
Kebanyakan orang menafsirkan hasil pembakaran jenazah, perlu penyelidikan lebih jauh udah mencapai jhana, itu bisa hasil mutiara. Itu bisa apa orang yang masih hidup sudah capai belum kalau relik saja belum, buat apa paling baik kita tanya dulu apalagi belum mencapai jika ada niat jahat, buat suntikan zat zat tertentu dianggap sudah mencapai kalau hasil pembakaran itu bisa keliru, kita perlu analisis selidiki dulu kebenaran baru dapat hal yang sesuai kalau vihara itu dari bahasa pali tempat berdiam, kalau diIndonesia jadi tempat ibadah cetiya jadi monument bisa dibuat cetiya.
Makam candi, bisa disebut cetiya sama cetiya jadi buat candi cetiya tempat ibadah kecil arama ada taman, lebih luas dari vihara. Tapi sama melakukan hormat pemujaan pada Buddha dhamma & sangha, jadi cukup sekian berkeyakinan pada yang terunggul keyakinan pada yang terunggul buddha dhamma & sangha, kita perlu keyakinan sebagai harta kekayaan belajar melatih diri, laksanakan ajaran bisa dibaca dalam kumpulan sutta Anggutara Nikaya 1-10 apa yang boleh & tidak boleh dilakukan, dalam Manggala Sutta dhamma pada yakin dalam Triratna supaya berkualitas, bermanfaat untuk diri sendiri orang lain tidak ganggu orang lain tapi senantiasa bermanfaat untuk orang lain, seperti lampu cahaya itu bermanfaat untuk orang lain supaya luhur mulia terunggul, semoga yang sudah disampaikan bisa membawa manfaat besar penuh damai, cinta kasih cita cita luhur tercapai bisa memahami apa yang perlu dipraktikan semoga semua makhluk selalu berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar