HIDUP DALAM PERBEDAAN TANPA PERSELISIHAN BY BHANTE ABHISENO
Sungguh kesempatan yang baik bisa bertemu kembali, anda semua yang datang lebih awal sudah dapat kertas, apa yang akan saya sampaikan hari ini. Oleh karena itu bagi yang sudah tahu akan yang saya sampaikan, juga yang belum tahu kesempatan ini cara yang paling baik untuk mendengarkan ajaran, kita didunia ini hidup bermasyarakat berkeluarga pasti akan mengalami semua, baik yang sudah menikah antara percekcokan suami istri / sebaliknya ketidaksukaan mertua dengan menantu juga sebaliknya, ketidakpahaman antara anak dengan orang tua / sebaliknya, juga yang masih sekolah / kuliah cekcok dengan teman guru sering kita temukan disaat ini, mengapa semua bisa terjadi apa sebabnya perselisihan ini penyebabnya karena nafsu keinginan juga pandangan, hal ini pernah disampaikan diAnggutara Nikaya 2 sebelum kita merasakan hal ini, ternyata zaman Sang Buddha sudah ada juga ada dua hal dalam pandangan juga nafsu indria, nafsu kesenangan indra apabila sebagai suami pulang kerja berharap ketika pulang ke rumah, istri anda langsung menyiapkan secangkir teh / kopi anda tinggal minum teh / kopi, tapi kenyataannya tidak disiapkan ekspetasi tidak sesuai dengan realita keinginan kita sudah ada segelas teh, lalu apa yang terjadi akibatnya perselisihan kalau anda pendiam memendam rasa tidak suka, kalau yang suka marah langsung luapkan emosi aku pulang kerja aku berharap kamu buatkan segelas kopi, aku sudah pergi cari uang dari pagi sampai sore karena segelas teh / kopi kamu tidak siapkan.
Karena segelas kopi sekeluarga bisa cekcok, bisa tidak saling tegur sapa karena kesenangan tidak sampai, anak tidak tegur orang tua. Suami istri tidak tegur menegur juga karena kesenangan indra tak tersampaikan, kedua pandangan adanya perbedaan yang memicu perselisihan setiap orang, punya permasalahan masing masing juga setiap orang akan mempertahankan pandangan / pemahaman, agar memiliki pendirian kuat dari pemahaman ini berbeda beda, kalau tiada kebijaksanaan itu timbul cekcok timbul amarah kedua hal inilah pandangan kesenangan indrawi, itu sulit untuk tidak berselisih padahal dari kecil kita sudah diberitahu ada perbedaan ini, ketika ada seorang laki laki beranjak anak anak apa yang diberikan mobil mobilan bola / mainan anak laki laki, juga dijauhkan main yang dimainkan anak perempuan disini sudah ada perbedaan, tapi itu tidak jadi masalah perbedaan itu asalkan kita benar bisa menggunakan perbedaan ini, supaya hidup lebih baik bagaimana supaya tidak ada perselisihan dalam hidup.
Kita bisa melakukan dengan manajemen kehidupan, kalau tiada manajemen kehidupan akan hancur, setiap orang akan cenderung perbedaan. Bahkan saat ini sudah beragam kelompok oh itu orang putih orang kulit hitam, itu ada beragam perbedaan orang asia tidak diperlakukan dengan baik, karena ada suku ras agama itu jadi susah sekali perbedaan itu orang tua kita mengajarkan perbedaan, kita laki laki / wanita ketika jadi pria main bola mobil mobilan perempuan boneka, tidak asal sebut nama buah semua ada buah mangga apel jeruk itu sebagai spesifikasi, biar kita tahu disini ada beragam jenis buah juga keanekaragaman dalam diri kita lalu kita sudah memperlihatkan, perilaku pembedaan dalam diri kita setelah dewasa pengalaman yang dulu diajarkan dijelaskan lagi, sudah teringat pesan itu klasifikasi tadi biar kita bisa mengetahui perbedaan itu, yang menjadi masalah perbedaan itu ingin disampaikan saya punya pandangan a anda punya pandangan b, bagaimana saya bisa selaraskan pandangan kita harus cari jalan keluar kalau digabung akan lebih baik, karena ada perbedaan jadi berselisih jangan sampai berselisih kita jauhi selisih paham, terlepas dari ini semua kita hidup bermasyarakat ada 6 agama itu perbedaan dalam masyarakat, tapi jika tidak mengelola perbedaan dengan baik.
Sesama agama akan saling perang, pertikaian percekcokan antar agama suku ras golongan akan terjadi pada kehidupan kita, guru agung kita mengajarkan cinta kasih. Karena ada perbedaan pandangan ini, kita tidak memiliki cinta kasih juga kasih sayang kepada manusia bunga saja berbeda beda, jika tidak dimanajemen dengan baik akan tidak terlihat indah jika dirangkai akan bunga indah, begitu juga dalam diri kita mengontrol dengan baik diri kita walau ada perbedaan, itu tiada masalah yang besar dalam diri kita sebagai contoh lagi ada 3 pemuda dimana saling melihat tiang bendera, bendera itu yang bergerak angin tapi juga pikiran yang bergerak, tiga orang ini perbedaan pandangan, masih didebatkan apa yang terjadi orang mempermasalahkan bendera itu, ini yang harus kita kelola agar tiada perbedaan kalahkan keangkuhan / keakuan, kenapa ada percekcokan egois karena diri kita masih ada serakah kebencian kebodohan batin, maka kita memandang diri kita benar aku yang paling benar aku ini lho aku aku aku, kenapa sih aku itu muncul terus pernahkah kita sadari karena dengan aku ini bisa membuat orang, tidak suka memandang kita keangkuhan bisa menjadikan diri kita bermusuhan.
Sang Buddha mengajarkan dalam dhammapada syair 134, kalau tiada keinginan balas dendam tidak terdapat dalam diri, karena genta sudah pecah. Sudah tidak bagus lagi gemanya akan hilang, oleh karena itu apabila lenyapnya keangkuhan itu ibarat gong pecah ketika keangkuhan tinggi akan berbunyi nyaring, kalau gong pecah suaranya jelek harus diibaratkan diri kita gong pecah itu, agar keakuan lenyap dalam diri kita lalu selain itu bagaimana cara kita menghilangkan keakuan, apa yang menyebabkan keakuan karena kesombongan ada pandangan pendapat rasa benci sombong, anda akan mudah meremehkan orang lain kenapa seperti itu tidak tahu cara yang tepat, karena pandangan kita berharap seperti itu tapi tidak seperti itu dari pernyataan itu kita dapat ketahui, mengenai pandangan agama ras bahasa dll kalau tidak diberikan pemahaman lebih, kita bisa lihat beragam daerah masih ada perang suku karena masih mempertahankan pandangan, bukan hanya suku ibu kota Jakarta juga sama karena ada perbedaan pandangan dari contoh contoh tadi, hendaknya ini jadikan pembelajaran agar perbedaan perbedaan ini mengalir, supaya tidak terjadi pertikaian agar menjadikan beragam supaya tidak cekcok.
Kita bisa berpasangan, itu karena ada perbedaan sama halnya ada lelaki juga wanita jadi hidup kita bagaikan karangan bunga dialtar, bunganya berbeda. Tapi jika dirangkai itu jadi bunga yang indah sehingga kita hidup bahagia, sebagai anak kaki kiri kaki kanan kita kalau kita kelola dengan baik walau hidup perbedaan, kita masih bisa mengelola perbedaan itu kita bisa selesaikan keselerasan itu, jika berjalanan berbarengan kita tidak bisa jalan kalau melangkah bareng tidak bisa berjalan, karena perbedaan itu indah jika kita selaraskan pandangan kita samakan hingga akhirnya menjadi baik, supaya tiada cekcok lagi semoga semua makhluk berbahagia.
Komentar
Posting Komentar