MANFAAT ASSADHA & MERAWAT ORANG SAKIT BY BHANTE DHIRACITTO
Pada hari ini kita sudah melakukan puja, pada hari ini juga ada hari Assadha yaitu hari ini hari assadha, disambut dengan meriah. Biasa diadakan oleh Sangha Theravada Indonesia tahun ini tidak memungkinkan orang datang, maka untuk tetap mengikuti assadha lewat online perlu kita ketahui bersama, perayaan yang besar ada 4 perayaan hari besar hari tri suci waisak bulan Mei, assadha setelah 2 bulan hari waisak setelah bulan purnama waisak setelah itu masih berada dipohon Bodhi, 7 minggu setelah berdiam setelah seminggu Sang Buddha diminta Brahmasahampati meminta, mengkhotbahkan dhamma yang pertama dibabarkan pada 5 pertapa menyiksa diri pada waktu Pangeran Siddharta, hampir 5 tahun ditemani 5 orang ketika pertapa Siddharta menyiksa diri ditinggal oleh temannya, mulai makan waktu itu dicapai dengan menyiksa diri.
Beliau sangat menyiksa diri, setelah hampir 6 tahun tidak dapat manfaat mengubah cara bertapa dengan tenaga yang lemah, itu mulai makan. Setelah melihat pertapa Siddharta kembali keduniawian penganggapan menyiksa diri, itu tidak ada lalu ditinggalkan seorang diri beliau berjuang sendiri, dengan kekuatan parami betapa sangat dahsyat Mara sekarang saya sendiri diganggu banyak mara, merenungkan parami dipraktikan kehidupan lampau dengan parami inilah yang bisa mencapai, maka kebajikan kita juga bisa selesaikan mara itu tidak bisa ganggu semua sudah lengkap, mara akhirnya kabur tidak terganggu dengan usaha keras bulan purnama waisak itu, melihat siapa yang perlu diterangkan gurunya sudah meninggal lalu kepada 5 pertapa tentang 4 kebenaran mulia, yang diajarkan oleh Sang Buddha hidup adalah dukkha.
Penyakit adalah dukkha, sakit itu adalah penderitaan bagi kita yang belum capai pencerahan, Sang Buddha sudah ada luka dikaki. Kalau luka jasmani derita batin & mental walau Arahat tiada sakit batin, walau jasmani sakit batinnya tidak sakit kita belum capai pencerahan kita menderita 2x, perasaan sedih lalu akhirnya datang ke vihara bawa dupa lilin buah, oh semoga saya tidak Sang Buddha juga sudah sampaikan oh Ananthapindika ada yang ingin tapi susah didapatkan, umur panjang orang yang ingin memiliki kesehatan baik tidak dapat dari doa, semua akan sehat oh semoga saya sehat sehat beneran itu tidak laku dokternya hendaknya ingin memiliki sehat, harus lakukan jasa kebaikan umur panjang bantu mereka yang sedang sakit, berikan obat untuk kesembuhan kalau kesehatan akan dapat kesehatan.
Berbuat kebajikan akan bahagia, kalau berikan obat jadi orang sehat kalau kita berikan orang sakit / menderita, kita akan menderita. Ada orang yang bernama Todea mana mungkin ayah saya lahir jadi anjing, brahmana Subha berarti ayah saya dulu melekat ayah dulu kikir sebagai Todea, ia kikir tidak mau berbagi karena menarik lalu bertanya pada Sang Buddha kenapa ada orang yang sehat, orang yang tidak sehat maka jadilah timbul perenungan kenapa ia melakukan perbuatan buruk, jika lahir dimanusia ia akan sakit sakitan karena suka menganiaya ketika badan jasmani jadi manusia, itu akan sakit sakitan ketika mendengarkan khutbah dari Sang Buddha, ia jadi bhikkhu ketika beberapa tahun bhikkhu itu sakit timbul benjolan keluar nanah, itu menimbulkan bau busuk Y.M Tissa ini sakit kalau babarkan dhamma akan mencapai kesucian, setelah jubah dicuci & sudah dimandikan beliau akhirnya mencapai arahat oh Sang Bhagava, berbuat buruk apakah dulu kehidupannya bisa seperti ini kehidupan lampau ia sering berburu burung, selain dijual juga dimakan beliau dulu kejam sayap kaki dipatahkan karena dilakukan berulang ulang.
Beliau akhirnya sakit, ini apa yang dilakukan dimasa lampau ia luka menyebabkan makhluk lain sakit akan sakit, ada bhante Cakupala karena setelah berkeyakinan pada Triratna jadi seorang bhikkhu, lalu dijadikan objek meditasi. Beliau pergi ke hutan untuk buat objek yang diberikan Sang Buddha, ada desa tempat yang sesuai beliau didukung semua akhirnya masa Vassa 3 bulan akhirnya beliau tinggal didesa itu, ada tekad saya tidak akan berbaring saya melakukan 4 posisi, kalau seandainya itu jadi keinginan jangan lalai walau gunakan 4 posisi harus waspada, dengan objek yang dilakukan Sang Buddha lalu ditanyakan hanya 3 posisi jalan diri & duduk, pada saat itulah beliau hanya 3 posisi selama 1 bulan pertama karena tidak berbaring ia keluar air mata, lalu matanya rusak kenapa bhante matanya rusak oh ada angin yang merusak mata, lalu ada dokter kalau ada yang ingin obat boleh meminta pada pavarana, ketika orang lain tidak usah minta artinya sudah paravana kalau buat obat selama 3 bulan ada sakit boleh ke dokter, itu ketika bhante Cakapala sakit ada yang ingin bantu lalu meminta obat, ada obat tetes mata tapi karena duduk tidak sampai pada matanya obat tetes mata.
Tidak sembuh, ketika 3 bulan bhante Cakapala itu ia jadi rusak oh semakin parah itu obatnya manjur, ketika itu diteteskan obat mata itu. Ibu buta karena lalai memberi obat maka berbuat jasa yang baik, usia panjang sehat ada dana tepat waktu kalau dana waktu yang tepat dirumah sakit, kekurangan peti jenazah waktu yang tepat diJogjakarta ada buat peti jenazah yang meninggal buat peti disumbangkan ke rumah sakit, dana yang tepat tabung oksigen welas asih bebaskan penderitaan, tabung oksigen diberikan artinya memperpanjang usia akhirnya dapat usia panjang, ketika ada orang mereka berbaur membuat dapur umum berikan kemudahan memberikan sayur didepan rumah, lalu mengambil sayur itu karena memudahkan orang lain, kenapa ada yang selalu sulit itu menyulitkan orang lain kalau memudahkan orang lain, mereka kurang sayuran berikan sayuran kalau kita rugikan orang lain kita akan rugikan orang lain mereka lapar kita bantu, berdana pada yang kelaparan.
Dananya tepat waktu, jika perpanjang usia dapat kesehatan selain penyakit tadi dapat yang sehat, oh para bhikkhu. Sekian banyak siswaku ada Bakula yang memiliki kesehatan yang baik bhante Bakula, bebas dari sakit amka diberikan hal terkemuka dalam kesehatan bhante Bakula bhante Sariputta bijaksana yang unggul, bhante Sivali terunggul dalam perolehan walau sulit dapat makanan, para dewa berikan dana tiada kekurangan bhante Bakula dalam hal kesehatan sekian ratus para bhikkhu, beliau yang sehat sekali bhante Bakula itu memberikan obat ada saat Sang Buddha sakit, beliau meracik obat pada Buddha karena itu bisa tidak sakit karena sembuhkan orang yang sakit, jasa kebajikan itu kembali pada dirinya umur panjang sehat bukan hanya dengan doa, tapi arahkan kebajikan itu untuk bisa dapat hal hal yang baik maka kita bisa ingat penyakit ini adalah derita, maka berbuat hal hal yang baik berikan obat tidak peduli siapapun, berdana tepat waktu itulah hal yang baik semoga semua berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar