PENDERITAAN ALAM BINATANG BY CI SISKA

             Kita yang berkumpul disini, sudah dapat tubuh manusia sampai saat ini masih mendengarkan ajaran, jangan sampai disia siakan. Harus kita kumpulkan kebajikan tujuan kita untuk menolong semua makhluk, kita masih sangat beruntung dapat hidup ini tapi semua tidak kekal selama dalam samsara, masih bisa berubah kita bias mati kapan saja setelah mati kita ke mana coba direnungkan buah karma, akan sesuai yang kita lakukan diantara karma hitam juga putih dimana yang lebih banyak, kemarin hari sabtu ngapain aja ada karma baik apa kemarin apakah kita memanfaatkan kebajikan / menumpuk lagi karma hitam, apa yang kita pikirkan kemarin, apakah kita kumpulkan karma hitam putih / netral coba kita renungkan kecendrungan kita lebih banyak yang buruk, setelah hidup ini kita akan kemana tapi kondisi sekarang bisa saja kita rubah, harus ada yang kita bisa rubah bukan hanya cerita tapi kita benar benar renungkan berapa menderita disana, sampai benar benar kita merenungkan tidak lahir disana penderitaan umum para binatang, memakan satu sama lain rantai makanan harimau mati dimakan elang itu kita harus renungkan, jika lahir disana rasa takutnya gimana bisa kita lihat dengan jelas hewan yang saling memangsa, dilaut juga sama ada ikan monster.

            Dimakan ikan pemangsa, dimakan lagi ada juga yang memakan hewan kecil bukan hewan besar lebih kecil, bisa memakan hewan besar. Kalau kita digerogoti hewan kecil itu rasanya tidak menyenangkan bukan, dimakan apalagi kalau dimakan setelah lahir bisa saling memakan, karena daerah gelap binatang pemangsa saling memakan bukan hanya sebuah tontonan tapi bagaimana jika kita merasakan disana, bagaimana perasaan kita jika lahir jadi binatang kita butuh perenungan, hewan kecilpun bisa matinya mengerikan bagaimana yang kita bisa rasakan, dungu & bodoh apakah akan dibawa ke tempat jagal / tempat makan walau ketemu ajaran belum mengerti, tidak bisa kumpulkan kebajikan mengajarkan mengerti perintah itu susah kalau bodoh tidak bisa belajar, kalau hantu kelaparan masih bisa mengerti ajaran kalau burung beo mungkin bisa meniru, tapi harus tahu niatanya ada kebaikan.

            Tapi susah belum dapat belajar, dialam binatang tidak mengerti penderitaan akibat panas dingin, para binatang tidak sanggup hadapi hal ekstrim. Tidak tahu cari tempat berlindung karena tidak punya rumah, binatang tidak tahu selimut bisa mati kepanasan & kedinginan ada anak anjing taruh diluar mati kedinginan, jangan bayangkan cuma melihat bayangkan kita lahir sebagai anak anjing itu, ada seekor cacing dulunya seorang bhikkhu bisa lahir dialam rendah walau disini sudah belajar, itu bukan jaminan pasti selamat itu kembali ke karma kita bukan hanya didengar, tapi dipraktikan semua topik terkait dimana kita bisa lahir dimanusia jaga sila  juga praktik enam paramita, jika matang sepenuhnya lalu kita dimana akan aktif karma pelempar kalau karma hitam, akan jatuh / sebaliknya tiada jaminan kita sudah belajar ajaran ketemu lagi jadi manusia, jangan harap lahir dialam manusia.

            Membunuh mencuri itu karma yang jelas, sebenarnya karma yang sangat halus kalau saat meditasi, kita harus lihat lagi. Mana yang lebih banyak harus kita tangkal lagi ada dulu sebagai manusia lalu lahir jadi serangga tapi dengan kekuatan, Jemila bisa lahir lagi akan tetapi lahir dalam sejam disana, kita masih bisa hidup dengan geliat geliat alam rendah itu dekat dengan hembusan nafas, bisa sekarang / besok hanya sekitar sejam didunia ini bisa saja lahir lagi ke alam bintang, tiada jaminan untuk lahir dialam sedih kita harus lebih hati hati seperti rantai makanan bukan hiburan, tapi jika kita yang dimangsa predator gimana bisa kita lahir dialam itu kepanasan kedinginan, kita sudah tahu kelaparan kehausan tidak menemukan makanan sedikitpun kalau manusia bisa masak, jika hewan liar itu bisa lapar & haus kalau tiada makanan minuman bahaya sekali, kalau binatang liar harus cari makan sendiri apabila jika kita lahir sebagai anjing gimana, pikirkan makanan / minuman apa kalau manusia tidak mau tapi jika binatang mau.

            Kalau kita sekarang tidur ditempat nyaman, jika ada kita lahir binatang bahaya jika ada hewan anjing yang minta makan, itu diusir oleh manusia. Itu hasil dari karma buruk ada anjing divihara bisa juga, pas trompet ditiup anjing itu menggonggong kita tidak tahu lahir dimana ada seseorang bhikkhu, tidak bisa dedikasi tapi lahir dialam bawah itu jadi hewan sekarang hutang itu telah saya bayar, kepada keluarga yang berdana walau sudah jadi biksu itu belum bisa bebas dari hokum karma, kit ajika tidak hati hati jadi kepala keluarga itu bisa lewat kea lam berikutnya sebelumnya sudah melakukan pengorbanan hewan kurban, bisa lahir sebagai seekor hewan ada seorang kepala keluarga meninggal, lahir jadi ikan dimakan oleh anak tulangnya dibuang oleh orang itu dimakan anjing, bayangkan kita jadi ikan goreng hidup hidup dimakan harus kita renungkan lagi, kalau ada rasa itu susah penderitaan akibat oleh eksploitasi tubuh keledai kerja keras dipaksa lagi, ketika akan mati tinggalkan saja.

            Burung gagak mencongkel mata, lalu akan benar benar mati kita harus tetap renungkan lahir ke alam binatang, dari contoh ini kita bisa renungkan lagi. Mau focus ke yang mana kita renung lagi, kita jadi binatang direnungkan penderitaan yang mana lalu supaya bebas gimana cara bebas dari penderitaan ini, supaya kita bisa pastikan tidak lahir dialam rendah kalau ada timbul rasa baik, jika belum harus direnungkan lagi ada hewan dieksploitasi zaman kuliah pakai binatang eksperimen, kodok hidup kakinya dikuliti dalam kondisi hidup kakinya doang dipakai buat percobaan tikus yang dipaku tangan kaki, diambil hati masih belum belajar tapi kalau dibayangkan begitu mengerikan, percobaan memasang jarum infus dibedah menggunakan kambing kakinya, dalam masih sadar dibedah kaki ditusuk berkali kali kalau kita jadi hewan bisa dieksploitasi seperti itu.

            Kambing hidup ditusuk selang berkali kali, dileher kalau di ICU itu buat nafas kalau kambing itu dilubangi, setelah itu besoknya. Acara menu makan kambing semua itu dimakan buat besoknya mengerikan sekali, mungkin dengan pengalaman masing masing alam binatang dimensi yang sama, alam hantu tidak bisa benar benar kita lihat, kalau hewan itu jelas bisa kita lihat penderitaan seperti itu, jadi dalam sehari hari  itu bisa buat perenungan penderitaan khusus diperairan dalam, banyak hewan yang hidup ditempat gelap memperoleh tekanan besar hingga tidak ada nafas, tiada cahaya matahari begitu berat binatang diatas jika lahir dibinatang perairan dalam, tiada cahaya matahari begitu tertekan sekali hidupnya tidak belajar dhamma tidak kumpulkan karma baik.

            Lalu hidup berikutnya bagaimana, kalau lahir dialam binatang purifikasi tidak seperti itu perairan dalam, itu tiada koneksi ajaran. Jadi binatang saling memakan buat karma buruk lahir dialam bawah lagi karma itu ada, sesuai jadi penyebab binatang bodoh jadi kerbau tidur makan rumput beranak, kalau seperti itu bagaimana jika lahir jadi manusia lalu bagaimana kita bisa malas bodoh, kalau jadi manusia sulit sekali bisa bebas dari samsara kita ada kecerdasan lulus sekolah belajar ajaran, jangan sampai turun ke alam rendah binatang yang tersebar diatas daratan penderitaan beragam, kita memiliki sebab lengkap sikap tidak hormat pada guru & dhamma hindari ucapan kasar, dahulu kala di India ada ikan berkepala 18 dulu mencemooh Anggota Sangha dengan nama binatang, lalu lahir pada 18 hewan yang disebutkan bagaimana seekor monyet 500x lahir, karena menghina seorang bhikkhu karma itu juga berat.

            Walau kecil, tapi efeknya bisa lahir dialam bawah bisa dilihat dari ladang objek kalau membunuh manusia, jatuh ke alam rendah. Memanggil seorang bhikkhu dengan hinaan kasar itu tetap akan berat akibatnya, bisa berates kali kita bisa aman jika sudah pemasuk arus kalau banyak karma bajik / buruk, tiada yang bisa jamin lepas dari alam rendah susah mencari selamat dari alam rendah, tiada yang bisa menolong jadi binatang tidak tahu dimana Triratna binatang tidak bisa lafalkan satu suku mantra, karena karma buruk kilesha akan kumpulkan lagi banyak karma buruk lahir terus menerus, dialam rendah aku tidak akan lahir dialam tinggi dalam waktu semilliar kalpa, kita sudah ada ketemu ajaran kita tahu penyebab karma hitam & putih apa yang kita sudah tahu, kita lakukan batas tipis nafas kita bisa lahir dialam bawah masih ada covid itu jadi pengingat kita, bisa tiba tiba meninggal.

Komentar

Postingan Populer