EMPAT MACAM KELAHIRAN KEMBALI BY BHANTE DHIRACITTO

 Perlu kita ketahui / sudah paham, kita dikandung dalam rahim kita lahir melalui kandungan, lalu apakah kelahiran kembali melalui kandungan. Sebenarnya ada 4 macam kita dalam diri manusia, ada benci dendam egois ingin mencuri ketika kita meninggal kita lahir kembali setelah kehidupan manusia, kita bisa masuk keempat macam kelahiran melalui telur tentu satu makhluk melalui telur, binatang seperti ayam telur dulu / ayam dulu memang ada sebagian binatang melalui telur dulu, buaya melalui telur sebagai manusia melalui kandungan Rahim dalam kandungan, ada juga binatang seperti kucing anjing sapi kambing ada makhluk makhluk setelah meninggal, lahir dalam rahim kelahiran kembali dialam kelembapan seperti buah buahan yang sudah busuk / bunga yang sudah membusuk, biasa lahir dibungan dalam mayat / bangkai nyamuk, lalat kelahiran kembali secara spontan para dewa alam peta lahir langsung dewasa, alam neraka melalui spontan 4 hal ini menyebabkan suatu makhluk lahir kembali ketika jadi manusia, ini sulit dibatasi umur manusia Sang Buddha muncul didunia usia manusia 100 tahun, sekarang menurun sulit ditemukan usia 100 tahun.

Dari 100 tahun manusia, Sang Buddha membabarkan dhamma rentang usia manusia 74 hingga 75 tahun, setiap 100 tahun berkurang 1 tahun umur manusia. Kenapa umur manusia bisa menurun, karena moralitas manusia yang menurun jika moral manusia makin hancur akan turun terus kenapa ada umur panjang, ada umur pendek ditanyakan oleh Pertapa Subha lalu Sang Buddha menjelaskan, karena karma itu mengakhiri kehidupan makhluk lain karena melakukan perbuatan buruk sebagai akibatnya, jika lahir jadi manusia akan memperpendek usia manusia lalu bagaimana dapat umur panjang, kalau membunuh memperpendek manusia jika memperpanjang usia makhluk lain, melihat ada ikan yang ingin dibunuh lalu kita lepas bisa perpanjang usia ikan itu, tanam kebaikan ada dapat kebaikan ini salah satu contoh fangshen melepas hewan itu, memperpanjang usia makhluk itu kita dapat usia panjang bukan berarti dengan doa saja, kalau peroleh usia panjang itu tidak bisa tapi lakukan perbuatan perbuatan yang dapat memperpanjang usia makhluk.

Kita bisa dengan lepas hewan, kita bisa panjang umur dengan dana makanan kita dapat usia panjang, karena salah satu cara pertahanan hidup dengan makan. Kalau tidak makan berbulan bulan menyebabkan kematian, jika dana makanan kita bisa dapat usia panjang dengan dana makanan, kita peroleh bahagia jika lapar itu kita merasa penderitaan bahkan ada juga yang berbuat jahat untuk makan, karena kita bahagia dapat bahagia dapat wajah rupawan berdana makanan bahagia, karena dana makanan dengan bahagia kita dapat bahagia memperoleh kebuddhaan / kebijaksanaan, Upasika Sujata berdana dapat dari Boddhisattva peroleh kebuddhaan sulit sekali diukur, ketika kebetulan dana makanan bisa mencapai Sottapanna dapat kebajikan besar, bukan hanya berdoa didepan altar umur manusia bisa menurun itu dari pelangggaran sila, karena perilaku buruk usia pendek dengan membunuh secara sengaja dapat perolehan hukuman mati, mencuri motor digebukin meninggal selingkuh dengan orang lain bisa melakukan kekerasan.

Dipukulin ini bisa perpendek usia, berbohong itu bisa kita temui tidak terima balas dendam gara gara anak sekolah, dibentak guru dibunuh oleh murid kepada gurunya minum minuman keras memperpendek usia, minum minum oplosan itu perpendek usia. Itu bisa perpendek usia, karena pelanggaran moralitas semakin tahun moralitasnya menurun jika 10 -20 tahun lalu parah / tidak, masyarakat gimana apakah pada saat itu kata kasar pencurian / masa sekarang kita harus lihat, masa lalu / sekarang kejahatan yang banyak kalau sekarang ini jadi awal usia manusia akan menurun hingga 10 tahun, ketika melakukan kebajikan akan naik lagi kalau lepas hewan, batin jadi dalam kalau pikiran damai bahagia penyakit tidak muncul kalau membunuh kebencian & keserakahan, penyakit datang itu karena benci bisa juga dari miras itu penyakit bisa datang.

Dokter juga bisa menjelaskan, inilah jadi jika alam manusia umurnya tidak dapat dijelaskan, sebelum buddha muncul umurnya panjang. Sama juga jika lahir dialam binatang tiada batasan umur, alam binatang seperti Bhante Tissa melekat pada jubah jadi kutu jubah hanya 7 hari dialam manusia, lahir lagi dialam tinggi seperti Ratu Malika ingat karma buruk dulu lahir dineraka padahal beliau sangat berbakti pada Sang Buddha, lalu Raja Pasenadhi bertanya kepada Buddha tapi Sang Buddha tahu lahir dineraka, jika dijawab ia tiada keyakinan jika lakukan kebajikan jatuh dialam rendah, lalu mengalihkan pertanyaan itu ketika ketemu Sang Buddha dibuat lupa pada 1-7 hari, baru ketika pada hari kedelapan lahir dialam dewa lalu Sang Buddha menjawab lahir dialam itu, tiada yang tahu bahkan bhante Devadatta itu lama sekali jika perbuatan buruk sedikit, hanya sedikit saja sama nyamuk lahirnya beberapa hari / bulan kucing anjing itu berbeda, kalau lahir dialam bawah itu tidak dijelaskan nyata secara umum.

Ada 3 keleompok bhikkhu, ketika sudah melakukan perjalanan tiba disatu desa ketika memasak ada satu rumah sedang terbakar, tapi burung gagak itu menghampir rumah yang terbakar jatuh & meninggal, ini hanya Sang Buddha yang tahu. Kenapa bisa mati terbakar ketika bertemu Sang Buddha kita tanyakan, ada kelompok bhikkhu kedua sedang menyebrang tapi kapal itu berhenti, pada saat itu nahkoda ada yang membuat sial lalu diadakan undian lalu jatuh pada istri nahkoda sampai 3x, pada saat itu nahkoda tidak sebagusnya meninggal gara gara seorang lalu diikat wanita itu dengan pot, dilempar ke laut lalu kapal berjalan lagi para bhikkhu dalam kapal ini hanya Sang Buddha yang bisa menjelaskan, kenapa meninggal sangat tragis lalu ada 7 kelompok bhikkhu, ketika tiba disuatu desa ada sebuah goa untuk bermalam.

7 bhikkhu itu datang pada goa itu, secara tiba tiba ke tutup pintu masuk goa itu walaupun para warga ingin menggeser, tidak bisa 7 desa bekerja sama menggeser batu itu tidak bisa. 1-6 hari tidak bisa digeser, lalu hari kedelapan bisa keluar hanya Sang Buddha yang bisa menjelaskan ketika semua berjalan, lalu bertemu dengan Sang Buddha lalu kelompok bhikkhu pertama bercerita, ada rumah terbakar burung gagak itu terbakar & mati lalu Sang Buddha menjelaskan; oh para bhikkhu ia seorang petani punya lembu / sapi namun sapi itu malas hanya makan tidak bisa diajak kerja, lalu dibakar sapi itu pada saat itu sapinya dibakar oleh petani karena perbuatan buruk itulah, ia terbakar burung gagak itu.

Ini akibat dari perbuatan buruk, dalam perjalanan ketika didalam kapal tidak mau jalan ada yang buat sial, ketiganya itu jatuh undian pada istri. Dilempar ke laut perbuatan buruk apa oh para bhikkhu, istri nahkoda itu dulu sebagai pemudi ada anjing yang mengikuti lalu ada yang mengejek karena jengkel, lalu anjing itu diikat pot pasir dilempar ke sungai karena perbuatan itulah ketika lahir jadi manusia, ia dilempar ke laut ketika dalam perjalanan meminta penginapan tertutup pintu goa itu, perbuatan buruk apa oh para bhikkhu anda dulu semua menjadi sahabat sebagai penggembala karena ada rasa iseng, menutup pintu masuk dengan ranting.

Sehingga 7 hari lalu ingat mencari lagi, diambil lagi iguana itu bisa keluar karena tutup pintu itu juga kena tutup dari goa itu, maka Sang Buddha berkhotbah. Dhammapada syair 127 tidak satu kawasan didunia, baik diangkasa samudra celah gunung tiada yang bisa lolos dari semua hal buruk itu, kita tidak akan bisa lolos disamudra itu harus dilempar ke laut celah gunung goa dapat karma buruk, tidak bisa keluar itu tidak bisa lolos karena karma buruk akan berbuat apa bisa dicegah, bisa kalau tidak bisa mana bisa jadi suci kalau bisa dicegah itu lakukan kebajikan bebas dari kekotoran batin, sama halnya bhante Anggulimala karena jadi arahat itu tiada buahnya perbanyak hal bajik, untuk menolong kehidupan kita semoga semua makhluk selalu berbahagia sadhu sadhu sadhu.

Komentar

Postingan Populer