BERSIKAP RAMAH BY BHANTE KUSALASARANO
Kalau masih dalam kondisi pandemi, tentu kita tidak lupa mengisi waktu dengan yang berguna & bermanfaat, membuat kebajikan perteguh batin kita. Karena ini menjadi hal yang penting jika kita berbicara, tentang bersikap ramah kalau kita melihat / mendengar secara umum sikap ramah hanya ucapan & tindakan badan jsamani, kita sudah mengetahui bersama memiliki ucapan yang santun, sering mengucapkan kebenaran ini contoh dari sikap sederhana melalui ucapan bisa berdana, membantu orang lain tidak menyakiti makhluk hidup sikap ramah dilihat dalam bentuk ucapan & jasmani, lalu bagaimana jika dalam segi pandangan buddha ada 3 pintu, perbuatan melalui pikiran ucapan tentu perbuatan dari tindakan badan jasmani inilah yang berbeda, sikap ramah tidak hanya ucapan & badan jasmani dalam pikiran juga sama, karena memang secara badan jasmani yang kita lakukan itu muncul dalam pikiran kita kalau baik semua akan baik, disinilah yang menjadi sangat penting karena ada sering ketemu ucapan enak didengar, santun tidak murni dalam pikiran itu didorong hal hal diluar ada niat tidak baik, jadi berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran ada suatu kisah dalam satu sutta.
Juga seorang perumah tangga, Wedeika punya pembantu bernama Khali bahwa Wedeika ini oleh masyarakat, orang yang baik orang yang santun & ramah. Ia coba menguji bangun kesiangan, lalu sebagai seorang majikan pada umumnya seorang asisten rumah tangga harus bangun lebih awal, tapi hal ini tidak biasa dilakukan oleh Khali tapi ia ingin menguji sifat majikan, mencoba bangun terlambat karena itu majikan jadi tidak suka dengan hal itu, oh majikan bersifat baik selama ini karena sudah jadi hal yang rajin lalu menguji sang majikan bangun telat lagi, marah mencaci maki mencela lalu menguji lagi mengambil kayu memukul Khali menjadi terluka & berdarah, oleh karena kejadian ini awalnya dikenal baik tapi sikapnya berubah pada Khali, mengenal Wedeika ini bukan orang baik mencaci maki melukai pembantu sendiri, pesan penting dalam sutta ini sikap baik ramah ini harus didasari pikiran kita lebih dulu, bukan karena terpaksa bukan karena sifat yang diinginkan majikan bersikap baik yang tidak sesuai majikan marah.
Kebaikan ini didasari oleh faktor luar, sikap ramah ini dari tindakan ucapan tapi juga dalam pikiran kita masing masing, jika ada yang terjadi dari luar dalam diri kita memabangun dari dalam, walau tidak sesuai harapan. Kenyataan yang terjadi tidak akan mampu menggoyahkan batin dari dalam, oleh karena itu jika kita bangun keramahan dalam diri kita maka dari luar, tidak akan bisa pengaruhi akan bersifat baik diluar dirinya baik jika diluar tidak baik akan direspon, tidak baik itu menimbulkan kekecewaan tapi gimana jika bangun keramahan dari dalam diri kita, menyesuaikan diri tidak menolak kenyataan yang terjadi mencari tahu sebabnya, inilah yang bisa bangun dari dalam maka sikap ramah melalui pikiran ucapan tindakan badan jasmani.
Lalu gimana cara buat sikap ramah pada diri kita, ini kita lakukan semua untuk diri kita sendiri, sikap ramah pada diri kita sendiri. Memuaskan nafsu keinginan kita tentu tidak kesenangan indria hanya beri sedikit kepuasaan, selebihnya penderitaan dengan nafsu indra sebagai penyebab, maka banyak orang memiliki ucapan tidak baik memuaskan nafsu keinignan mencuri, menyakiti makhluk hidup melakukan hubungan seksual yang tidak pantas itu bukan dari diri kita, lalu gimana buat hal bajik praktik jalankan sila menjaga agar tidak melakukan ucapan tidak berguna, tidak minum minuman keras itu bisa kita kembangkan dalam diri kita, masing masing kita bersikap ramah tidak terkotori lobha dosha & moha inilah sikap ramah pada diri kita, yang diutamakan bukan orang lain maka nantinya akan ada hal yang baik.
Seperti contoh, ketika ada orang yang jatuh dilumpur supaya tidak tenggelam bukan orang yang tenggelam dalam lumpur, tentu orang yang tidak tenggelam dalam lumpur kita kondisikan hal hal yang baik, terhadap orang lain ini cinta terhadap diri kita masing masing masing, karena kita kondisikan hal hal yang baik. Akan memperoleh berkah waktu raja Pasenadhi & ratu Malika setelah selesai meditasi, setelah melihat seluruh alam ini siapa yang paling dicintai, diri saya sendiri untuk dicintai ditanyakan juga pada raja Pasenadhi setelah melihat seluruh alam ini, diri sendiri yang harus kita cintai lalu menanyakan pada Sang Buddha bagaimana mencintai diri sendiri, membuat pikiran ucapan buat hal hal baik sikap ramah ini harus dilakukan pada diri kita sendiri, lalu pada siapa kita bersikap ramah ada 5 hal untuk harmonis, membayar pajak ini sangat penting memberi jamuan pada kerabat yang berkunjung menyokong keluarga,mengingat leluhur menghormati tempat yang disakralkan semoga dengan kebajikan ini, semua makhluk berbahagia sadhu sadhu sadhu.
Komentar
Posting Komentar