OBJEK BERLINDUNG BY CI ERLINA ERWAN
Kita masih bersyukur, masih bertemu kelas hari ini memiliki kebajikan besar waktu selesai puja tetap berbuat baik, kita bayangkan membuat tetap hal hal baik. Sehinga kita bisa ikut kelas, apa ada halangan yang mengganggu baik didalam / diluar kita pikiran ke mana mana ktia apa yang ingin didapatkan, tujuan saya untuk apa pasti untuk manfaat baik diri sendiri orang lain, minggu ini minggu yang luar biasa kasus covid makin tinggi apakah ada jaminan kita lolos, tidak mati dalam wabah ini tiada jaminan ancaman wabah semakin dekat kita masih diberi kesehatan, setelah seminggu berlalu maka manfaatkan tubuh manusia ini dengan sebaik baiknya sharing dhamma ini bisa kita pakai, sebagai modal latihan batin kita lakukan bersama meminta berkah pada Buddha, juga berharap untuk bebas dari 3 cacat wadah kita tidak sakit parah masih menerima pemahaman dhamma, jangan sampai ada wadah tertutup kita belajar dhamma untuk diri sendiri.
Kalau bukan untuk kita, itu tiada manfaat maka baiknya kita lihat diri sendiri lagi hindari juga cacat wadah yang kotor, jika kurang sesuai tolong diterima dulu jangan mencoba keluarkan pikiran tidak baik, jangan langsung buat persepsi yang tidak baik. Jika kurang jelas kita bisa pertanyakan, cacat wadah yang bocor sudah mengerti tapi belum dimasukkan ke hati ya udah tahu motivasi lagi, itu lebih bahaya apa sudah benar benar mampu capai tingkatan kita sudah tidak ada disini, kita masih banyak belajar walau sama tapi apakah kita sudah masukkan ke hati kita, jika belum jangan pernah lelah ingatkan terus jangan ada wadah yang bocor ini bahaya bagi yang sudah dengar, kita harus hindari ketiganya bawa pada motivasi kita bisa rasakan ingat tujuan kembali tidak bocor, bersih tidak terbalik mencoba mendengarkan ajaran semoga kita bisa tarik manfaat, untuk diri kita sendiri & semua makhluk.
Semoga kita bisa pertahankan motviasi kita, akan melanjutkan topik berlindung kita sudah ada tubuh yang berharga, tapi kadang kita suka lupa. Jangan kenal Lelah bila sudah kenal materi kita ingat lagi, tidak kena covid saya masih beruntung hargailah tubuh manusia ini semakin parah mungkin akan semakin parah, jaga diri kita hargailah setelah kita ketahui apa manfaatnya, kita bisa mengulang lagi bagaimana cara memanfaatkan butuh melatih batin kita ketemu kondisi apapun, batin kita tidak terpengaruh kualitas batin yang tinggi melindungi kita bebas dari alam rendah, cara memanfaatkan tubuh manusia ini melatih batin pada tahapan jalan makhluk kapasitas kecil, menengah & agung ingat kembali itu fondasi yang harus kita bangun semua topik penting, pencapaian diatas tapi disetiap level kita harus ingat & ulang kembali pondasi dasar.
Kembangkan kehidupan mendatang, ada kematian & alam rendah itu kapasitas kecil itu ujian prolam juga, batin secara real berlindung. Metode pada hidup mendatang beliau tetap beri solusi, bagaimana kita hindari alam rendah butuh berlindung pada triratna kita harus praktikan kalau tiada penerus, kita tidak mungkin jalan kita secara tidak langsung sudah berlindung pada triratna, karma baik yang membawa kita menerima hal hal baik sampai bisa melatih batin jadi lancar, dalam hal berlindung melatih mengambil berlindung sebab sebab berlindung dengan adanya penderitaan, kita tidak terpikirkan setelah mati kita ke mana ada penderitaan alam rendah, kalau takut kehidupan alam rendah adanya hokum karma kita harus berlindung secara benar, semua orang merasa ketakutan luar biasa.
Kematian sangat dekat dengan kita, jadi lebih kuat kesadaran kita sangat baik untuk dorongan kita, butuh benar benar berlindung pada saat mendesak. Yang membantu kita apa dewa / kepercayaan apa, oh yang bisa menolong kita Buddha dhamma & sangha menjadi dorongan sangat baik sekali, ayo cepat cepat tapi kita harus jernih dalam batin bukan stress kita harus tahu cara berlindung seperti apa, kita sudah akan tahu yang membawa kita umur pendek umur panjang, ada covid tiada covidpun itu karma baik yang mendukung masalahnya apa kita ada karma baik lawan covid / bisa menghindari masalah ini, kesempatan baik ini kita jadi takut dalam hidup kita, tetap pada prinsip yang sudah pasti berlindung pada triratna hampir semua orang fokus hidup pada saat ini.
Maka Sang Buddha memberikan gambaran jelas, setelah kita mati sebenarnya sebab kematian banyak, kita merasa tiada keadilan. Ayo kita bandingkan sakit ke gores dengan penderitaan apa yang menanti kita, itu tiada apa apa selama hidup manusia ini manfaatkan terus tubuh kita, sudah tahu banget berlindung rasa takut itu begitu nyata maka ingat lagi rasa takut itu jika kita dikejar pembunuh, kita sekuat tenaga akan keluar bukan kita pasrah rasa takut itu akan berlari terus, bukan depresi / stress kita mau mati / menderita kita cepat cepat hindari hal itu proses melatih batin, tidak selalu enak kita fokuskan hasil kita tidak mau lahir dialam rendah kita focus tujuan agung, pada siapa kita berlindung objek objek perlindungan lebih jauh dalam topik ini, kita sudah berputar putar disamsara kita semua ini bisa kena wabah.
Kita harus ingat dorongan berlindung, ini kita semua merasakan hal hal menakutkan baik secara mental, semua ini kita disebabkan belum berhasil / gagal. Masih praktik berlindung sehingga kita masih disini, kita gagal membuat keyakinan berlindung sejati kita masih ada kesempatan kita harus berjuang sekuat tenaga, kelahiran sebelumnya telah gagal realisasi sehingga kita masih lahir lagi, tapi yang benar benar ketemu Buddha dhamma & sangha tujuan target jelas ada berapa orang, walau kita terima penderitaan pasti tiada yang ingin merasakan ketakutan tapi kita masih lahir manusia, kita tetap berjuang & meneruskan perbuatan baik kita harus realisasi & jangan sampai jatuh ke alam rendah, maka kita memohon pada Buddha untuk memahami & masuk ajaran itu, agar mencapai realisasi pada masa hidup saat ini karena kadang 2 tahun lalu masih ingat, tetap juga zaman dulu itu mengingatkan kita mati itu bisa kapan saja orang tidur hari ini, belum tentu besok bisa bangun lihat hari ini bagi yang tidak percaya covid orang mati karena covid hari ini, belum tentu tahun lalu percaya covid kematian kita itu ada diujung nafas kita, alam rendah itu cuman beda satu langkah setelah putus nafas kita bisa masuk alam rendah.
Tidak seperti penyakit lain, covid 1-2 hari besok sudah pindah alam oh setelah saya mati tidak jatuh alam rendah, kehidupan sebelum ini seperti apa. Umur 20-60 tahun kita renungkan lagi, selama hari ini sudah berapa bibit karma baik yang sudah ditanam agar tidak jatuh ke alam rendah, komposisi karma baik lumayan ketika sudah ingin lakukan karma baik besar itu bisa jadi benar benar baik, apakah karma baik itu sudah lengkap tentunya jangan berkecil hati, kita masih diberitahu yang baik maka jangan lewat begitu saja manfaatkanlah tubuh manusia sekarang ini, yang muda jangan pikir waktu panjang kita tidak tahu yang tuapun jangan kecil hati, kita harus tahu juga kepada siapa kita berlindung berlindung pada Tuhan semua saya minta tolong, benarkah seperti itu apakah objek perlindungan kita mampu melindungi kita, menurut kita masuk akal maka kita harus percaya dalam penyampaian objek perlindungan kita ada 3 bukan percaya buta, objek perlindungan ada 3 objek tisarana siapa saja alas an mengapa objek jadi tisarana, kepada-Nya tiada kesalahan lagi dengan segala cara tiada hal buruk itu yang kita bisa berlindung, miliki kualitas mulia jika ada akal sehat tetap menetap pada ajarannya, orang biasa kita tetap harus pas dalam perlindungan non buddhist berlindung pada dewa.
Itu salah satu tingkat kelahiran yang nyaman, dewa akan jatuh ke alam rendah karena karma baik habis, setelah selesai jadi dewa pasti jatuh ke alam rendah. Itu tidak mungkin siapa yang pantas jadi objek perlindungan, hanya triratna yang mampu melindungi kita bebas dari samsara jika kita tidak berlindung dengan benar, mana bisa bebas ketika kita mencari perlindungan bebas dari samsara, jika hanya ambil salah satu perlindungan dari samsara karena ada penderitaan dimasa ini, kita boleh minta dilindungi salah satu objek jika kecil tapi butuh berlindung dengan luas, terhindari dalam alam rendah / bebas samsara kita butuh berlindung pada ketiganya, telah menyempurnakan semua ketidaksempurnaan disingkirkan oleh Sang Buddha kualitas yang tertinggi dalam batin, maka satu makna buddha itu sudah lepas dari ketidaksempurnaan.
Memiliki hal hal yang sempurna, dalam hal kebuddhaan itu dijelaskan secara poin per poin maka sebenarnya, kualitas buddha tidak tertandingi. Sangat baik membaca buku biografi Buddha agar kita lebih berlindung pada Buddha, lalu dhamma sesungguhnya permata dhamma kualitas kualitas batin, namun kita harus tahu apa yang direalisasikan dalam batin kita ketika sudah benar benar lihat kualitas batin, banyak sekali ada cinta kasih welas asih keyakinan itulah permata dhamma yang sesungguhnya, itu yang diberikan pada kita mau kita capai itu obatnya dhamma permata sangha penerus ajaran, kalau tiada sangha kita mana bisa tahu ajaran yang baik & buruk, minimal 4 orang yang mempraktikan ajaran Sang Buddha minimal 4 anggota sangha itu disebut sangha, betapa pentingnya kita berlindung pada triratna semuanya penting bisa tidak orang biasa, jika tidak dipraktikan sudah kunyah belum ditelan perlindungan sejati itulah obatnya.
Permata dhamma inilah yang melindungi kita dari samsara, bukan kita percaya saja jangan mudah percaya, kita praktik menderita. Kalau tiada penerus apa kita yakin dhamma itu benar, jika satu grupnya ramai itu beda rasanya kekuatan komunitas yang paling baik mengapa permata sangha disebut sahabat, mereka sebagai teladan sumber praktik kita mereka sebagai inspirasi & panutan kita efektif dalam berlindung, triratna itu melindungi secara keseluruhan dalam perdamaian triratna, flu itu masalah kecil satu saja menolong tapi jika sakit parah jatuh ke alam rendah, kita butuh 1 / 3 permata jika kita mau dilindungi secara efektif butuh permata buddha seperti seorang dokter, dikasih semua topik kalau tiada dokter minum obatnya tidak teratur.
Maka kita butuh dokter, butuh obat apa yang beliau ajarkan minum obat dhamma butuh sangha dalam perlindungan, membuat kita rajin minum obat. Kita sudah bisa identifikasi alasan pantas jadi objek perlindungan kita, alasan objek tisarana kualitas bajik ada 4 buddha sudah bebas dari ketakutan, seperti dalam bahasa Tibetan sudah bebas dari ketakutan kita ingin menolong seseorang terutama orang terdekat, misalnya anggota keluarga kita jika ingin menolong mereka, tapi kekuatan kita terbatas kita tidak bisa dalam komunikasi saja kita juga tidak bisa efektif dalam ajaran, beliau sudah sepenuhnya bebas beliau sudah menolong dengan efektif maksimal, kita disamping ranjang sampai batas kemampuan kita sudah harus berhenti itu mengekang kapasitas kita, seorang buddha sudah bisa mengatasi semua rasa takut tidak bisa disakiti & terkenal, semua takut tapi Sang Buddha tidak takut tapi beliau menaklukan gajah itu karena ketidakbajikan menginginkan melukai buddha tapi aman, semua cerita dalam kisah buddha itu nyata.
Komentar
Posting Komentar